, Jakarta Bulan Februari dalam kalender Masehi memiliki keunikan dari segi jumlah hari yang dimilikinya. Bulan ini dapat memiliki 28 atau 29 hari, tergantung apakah itu adalah tahun kabisat atau tidak. Jumlah hari pada bulan Februari membuatnya menjadi bulan dengan usia terpendek dalam satu tahun
Pertanyaan mengapa bulan Februari memiliki jumlah hari yang berbeda ini sering kali muncul dalam benak banyak orang. Mengapa Februari tidak memiliki jumlah hari seperti bulan-bulan lain, yaitu 30 dan 31 hari? Dan mengapa tanggal 29 Februari hanya ada pada tahun kabisat?
Berikut ulasan tentang fakta menarik bulan terpendek dalam setahun, yang rangkum dari berbagai sumber, Selasa (28/5/2024).
Advertisement
Hari Valentine diperingati dunia setiap tanggal 14 Februari. Hari kasih sayang ini ternyata tak hanya bisa diperingati oleh mereka yang sudah punya pasangan. Para jomblo pun bisa lho, bagaimana caranya?
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Mengapa Februari Hanya Terdiri dari 28-29 Hari?
![Periode Kepler 452b mengitari bintangnya mirip dengan revolusi Bumi](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/dYqZYSKrO-5wtSRmWdAD0mFhhbs=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/935563/original/036581100_1437716285-20150724-Kembaran_Bumi-NASA2.jpg)
Bulan Februari hanya berusia 28 atau 29 hari merupakan bagian dari kepercayaan kuno yang memengaruhi pembentukan kalender Gregorian seperti yang kita kenal sekarang. Pada awalnya, dalam kalender Romawi kuno, ada hanya sepuluh bulan yang mengikuti tahun lunar dengan total 304 hari. Namun, Raja Romawi bernama Numa Pompilius kemudian menambahkan dua bulan tambahan, yaitu Januari dan Februari, untuk menyinkronkan kalender dengan peristiwa-peristiwa musim dan religius.
Salah satu alasan Februari memiliki jumlah hari yang lebih sedikit adalah karena kepercayaan masyarakat Romawi kuno terhadap angka genap. Mereka menganggap angka genap membawa sial, sehingga Raja Numa mengurangi satu hari dari bulan-bulan yang sebelumnya memiliki 30 hari, termasuk Februari, untuk menjadikannya 29 hari. Hal ini juga sejalan dengan keinginannya untuk menjaga jumlah total hari dalam setahun tetap ganjil.
Selain kepercayaan terhadap angka genap, Februari juga dipilih sebagai bulan yang lebih pendek karena hubungannya dengan ritual Romawi yang menghormati orang mati yang diselenggarakan pada bulan Februari. Bulan ini kemudian seringkali dianggap kurang beruntung atau memiliki konotasi negatif dalam budaya Romawi kuno.
Meskipun sekarang kita menggunakan kalender Gregorian yang telah mengalami banyak penyesuaian seperti penambahan bulan kabisat setiap empat tahun dan penyesuaian lainnya, Februari tetap mempertahankan jumlah harinya yang unik. Ini menjadi sebuah warisan sejarah yang menarik dan menunjukkan kompleksitas dalam perkembangan sistem kalender yang kita gunakan hingga saat ini.
Advertisement
Mengapa Tanggal 29 Februari Hanya Ada di Tahun Kabisat
![Ilustrasi kalender 2024](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/Lm8snIthHIpitCn0SxYDIw2suxc=/0x42:1600x943/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4701954/original/072099000_1703852261-Ilustrasi_kalender_2024.jpg)
Tanggal 29 Februari hanya ada pada tahun kabisat karena perbedaan antara panjang tahun kalender dan periode revolusi Bumi mengelilingi Matahari. Secara umum, satu tahun dihitung memiliki 365 hari, tetapi periode revolusi Bumi sebenarnya adalah sekitar 365,25 hari. Untuk mengakomodasi sisa waktu ini, NASA dan peneliti kalender lainnya menambahkan satu hari ekstra setiap empat tahun, yang disebut tahun kabisat. Tanggal ekstra ini jatuh pada 29 Februari.
Sejarah tahun kabisat dimulai dengan perkenalan oleh Julius Caesar dan filsufnya, Sosigenes, dalam kalender Romawi kuno. Mereka menambahkan satu hari setiap empat tahun di bulan Februari untuk menyinkronkan kalender dengan pergerakan Bumi sekitar Matahari. Namun, perhitungan ini masih kurang tepat dan menyebabkan masalah dalam penentuan tanggal Paskah bagi Gereja Katolik.
Paus Gregorius XIII kemudian memerintahkan pembuatan kalender Gregorian yang dimodifikasi. Dalam kalender ini, penambahan satu hari tambahan hanya terjadi pada tahun-tahun abad yang habis dibagi 400 atau secara sederhana, setiap 4 tahun kecuali tahun-tahun abad yang tidak habis dibagi 400. Ini membuat tahun kabisat lebih tepat dan efisien daripada dalam kalender Julius Caesar.
Dengan demikian, penambahan satu hari pada tahun kabisat membuat bulan Februari memiliki 29 hari, sehingga tahun kabisat memiliki total 366 hari daripada 365 hari pada tahun-tahun reguler. Hal ini memastikan bahwa kalender kita tetap sesuai dengan pergerakan Bumi di sekitar Matahari tanpa mengalami pergeseran signifikan dalam jangka panjang.
Fakta unik Bulan Februari Lainnya
![Ilustrasi Kalender](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/sGs0t7sMyMkorDNuZxHCM26JMg4=/0x68:3264x1907/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2397648/original/088342000_1541053677-2018-agenda-black-273011.jpg)
Selain jumlah harinya yang sedikit, bulan Februari memiliki beberapa fakta unik lainnya, berikut di antaranya.
1. Asal Nama dari Festival Penyucian Februa
Nama Februari berasal dari festival Romawi kuno yang disebut Februa, di mana orang-orang melakukan ritual penyucian diri. Festival ini diadakan setiap tahun pada tanggal 15 Februari dan merupakan waktu di mana penduduk Romawi melakukan persembahan dan pengorbanan untuk membersihkan diri dan lingkungan mereka.
2. Kesalahan Umum dalam Penulisan
Kata "February" dalam bahasa Inggris sering salah dieja karena bunyi "r" pertama yang sering tidak terdengar. Hal ini membuat banyak penutur bahasa Inggris mengeja bulan ini sebagai "Febuary." Bahkan Gedung Putih pun pernah salah mengeja bulan Februari lebih dari sekali!
3. Satu-satunya Bulan tanpa Bulan Purnama
Bulan Februari adalah satu-satunya bulan yang dapat berjalan tanpa menemui bulan purnama. Meskipun istilah "bulan" merujuk pada satu siklus bulan yang umumnya berlangsung selama 29,5 hari dari bulan baru hingga bulan purnama, Februari kadang-kadang melewati siklus ini tanpa bulan purnama. Hal ini terjadi terakhir pada bulan Februari 2018 dan diprediksi akan terjadi lagi pada 2037.
Terkini Lainnya
Mengapa Februari Hanya Terdiri dari 28-29 Hari?
Mengapa Tanggal 29 Februari Hanya Ada di Tahun Kabisat
Fakta unik Bulan Februari Lainnya
1. Asal Nama dari Festival Penyucian Februa
2. Kesalahan Umum dalam Penulisan
3. Satu-satunya Bulan tanpa Bulan Purnama
Februari
Fakta Menarik Bulan Februari
Kenapa Bulan Februari Hanya 28 Hari
Kenapa 29 Februari Hanya Ada di Tahun Kebisat
content
Bulan Februari
fakta februari
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024: Gol Lautaro Martinez Pastikan Argentina Lolos ke Perempat Final
Hasil Copa America 2024: Gol Martinez Pastikan Kemenangan Argentina atas Chile
Erik ten Hag Membuat Permintaan Khusus pada Manchester United Buat Rekrut Pemain Ini
Hasil Copa America 2024: Kanada Unggul Tipis Atas Peru
Link Live Streaming Copa America 2024 Chile vs Argentina, Sebentar Lagi Tayang di Vidio
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Top 3 Berita Bola: Timnas Indonesia U-16 Sikat Filipina, Manchester United Gaet Pemain Denmark Lagi
Kalahkan Filipina, Coach Nova: Timnas Indonesia U-16 Kurang Kreatif, Untung Punya Keunggulan Fisik
Daftar Negara Tersukses Sepanjang Sejarah Piala AFF U-16, Indonesia Peringkat Berapa?
Hasil Piala AFF U-16 2024 Filipina vs Indonesia: Kerja Keras, Garuda Nusantara Amankan 3 Poin
Hasil Piala AFF U-16 2024 Filipina vs Indonesia: Garuda Nusantara Belum Cetak Gol
Judi Online
6 Tips Terhindar dari Judi Online
Dua Anggota Satpol PP Surabaya Dipecat karena Judi Online, Kerap Mangkir Kerja Akibat Ditagih Utang
Pemkot Bandung Akan Beri Sanksi Tegas ASN yang Main Judi Online
Jakarta Darurat Judi Online, Heru Budi Minta Wali Kota Koordinasi dengan Kepolisian
Sinergitas Polri dan Masyarakat Dinilai Jadi Amunisi Pemberantasan Judi Online
Kapolda Metro: Kalau Tak Ada yang Pasang, Mati Sendiri Judi Online Itu
Haji 2024
Bacaan Doa Menyambut Kepulangan Jemaah Haji 2024 yang Diajarkan Nabi
Data Terkini Jemaah Haji Indonesia 2024 Meninggal di Tanah Suci
Puluhan Ribu Jemaah Haji Pulang ke Indonesia Lewat Bandara Soetta hingga 21 Juli 2024
Jemaah Haji Indonesia Tersasar sampai Tidak Makan 2 Hari, Dibantu Muthawif Malaysia Kembali ke Hotel
Mengapa Ada Larangan Keluar Rumah Sepulang Haji? Ini Penjelasannya
Benarkah Bid’ah jika Berkunjung ke Orang yang Pulang Haji? Buya Yahya Ungkap Fadhilahnya
TOPIK POPULER
Populer
3 Sate Kambing Bumbu Kacang, Menu Favorite Semua Usia
Olahan Bumbu Kambing yang Beragam, Daging Empuk dan Kaya Rempah
6 Resep BBQ Daging Sapi ala Rumahan, Enak dan Mudah Dibuat
Pria Ini Tanam Semanggi Berdaun 63 di Kebun Rumahnya, Pecahkan Rekor Dunia
3 Cara Cek Pajak Motor Online dari Plat Nomor, Praktis dan Aman
Cair Bulan Ini, Cek Bansos di dtks.kemensos.go.id dan Cek KTP Login
6 Totalitas Orang Berfoto dengan Pose Melayang, Hasil Fotonya Instagramable
Cara Mendapatkan Barcode MyPertamina, Bisa untuk Beli Solar di SPBU dengan Mudah
7 Potret Kocak Orang Pelihara Ayam, Ada yang Pakai Popok
Euro 2024
Jelang Ukraina Vs Belgia: Kemenangan Jadi Harga Mati bagi The Red Devils
Prediksi Euro 2024 Georgia vs Portugal: Berharap Belas Kasihan Cristiano Ronaldo Cs
Sempurna di Euro 2024, Pelatih Spanyol Minta Anak Asuhnya Membumi
Hasil Euro 2024: Denmark Melaju ke Babak 16 Besar Usai Imbang Vs Slovenia
Prediksi Euro 2024 Slovakia vs Rumania: Demi Tiket 16 Besar
Berita Terkini
Polri Amankan 17.855 Kasus Narkoba di 2024, 18 Juta Jiwa Terselamatkan
Kasus Dugaan Korupsi PT Telkom, KPK Sebut Kerugian Negara Tembus Lebih Rp200 Miliar
6 Tips Terhindar dari Judi Online
4 Cara Bikin Dendeng Sapi untuk Stok Lauk, Dari yang Manis Sampai Gurih Pedas
3 Respons Anies Baswedan Usai Diusung PKS Maju Jadi Bakal Cagub di Pilkada Jakarta 2024
Serangan Udara Israel Bunuh 24 Warga Palestina di Gaza, Termasuk Kerabat Pemimpin Hamas
Jelang Ukraina Vs Belgia: Kemenangan Jadi Harga Mati bagi The Red Devils
Pilihan Mobil Listrik Harga Rp 400 Jutaan
Hingga 25 Juni, Debarkasi Surabaya Telah Pulangkan 3.333 Jemaah Haji ke Daerah Masing-Masing
Hadir di Seoul, Festival Indonesia 2024 Tampilkan Keindahan dan Keragaman Seni Budaya Nusantara
Negara dengan Harga BBM Termurah di Dunia, Indonesia Masuk Daftar?
Prediksi Euro 2024 Georgia vs Portugal: Berharap Belas Kasihan Cristiano Ronaldo Cs
8 Cara Membuat Sate Daging Sapi agar Empuk dan Tidak Alot, Jangan Lakukan Hal Ini