, Jakarta - Sejarah pemilu di Indonesia dari awal kemerdekaan hingga tahun 2024, mencerminkan evolusi dan dinamika dalam sistem politik negara ini. Pemilu pertama kali diselenggarakan pada tahun 1955 dalam suasana Demokrasi Parlementer. Sejak saat itu, pemilu menjadi fondasi utama demokrasi Indonesia, merefleksikan partisipasi rakyat dalam menentukan arah politik dan kepemimpinan negara.
Baca Juga
Advertisement
Pada setiap fase sejarah pemilu di Indonesia, tercatat tonggak-tonggak penting yang mencerminkan perubahan politik. Terutama dari masa Orde Baru hingga era reformasi, dan membentuk wajah demokrasi Indonesia yang semakin matang di tahun 2024.
Periode Orde Baru, yang berlangsung dari 1966 hingga 1998, menyaksikan dominasi Golkar dalam setiap pemilu, menciptakan tatanan politik yang sangat terkendali. Namun, reformasi pada akhir tahun 1990-an membawa perubahan dramatis dengan dilakukannya pemilu tahun 1999. Pemilu ini menjadi simbol transisi dari rezim otoriter menjadi demokrasi multipartai, memberikan kebebasan politik yang lebih besar kepada rakyat untuk memilih pemimpin mereka secara langsung.
Sejarah Pemilu di Indonesia dari awal sampai tahun 2004 menjadi tonggak bersejarah dengan penerapan sistem pemilihan presiden langsung. Ini membawa tatanan politik yang lebih demokratis dan inklusif.
Hingga tahun 2019, sejarah pemilu di Indonesia terus menjadi arena vital bagi demokrasi, menciptakan ruang partisipasi yang semakin besar bagi rakyat. Pemilu 2019 mengukuhkan kembali kepemimpinan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin, sementara Pemilu 2024 yang akan datang dijanjikan menjadi babak baru. Pemilu di Indonesia, dari awal hingga tahun 2024, menjadi kisah dinamis yang merefleksikan semangat dan evolusi demokrasi dalam perjalanan panjang bangsa ini.
Berikut ulas sejarah Pemilu di Indonesia dari awal sampai sekarang tahun 2024 yang dimaksudkan mengutip dari laman website resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU), Kamis (1/2/2024).
Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) menjatuhkan sanksi Pemberhentian Sementara kepada empat penyelenggara Pemilu Kabupaten Tolikara dalam perkara dugaan pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu (KEPP) Nomor 34-PKE-DKPP/X/2022.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Sejarah Pemilu di Indonesia: Dari Masa Parlementer (1955) Hingga Masa Orde Baru (1971-1997)
![Hasil Pemilu 1955](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/nxCyVOYT_bRFlbpkZZC5A919Uzk=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4717550/original/094487300_1705394052-Pemilu_1955_-_Bawaslu1.jpg)
Tahun 1955
Pemilu 1955, menjadi landasan awal dalam sejarah pemilu di Indonesia pasca-proklamasi kemerdekaan. Dilaksanakan pada masa Demokrasi Parlementer di bawah Kabinet Burhanuddin Harahap, pemilu ini menandai pemilihan anggota DPR dan Dewan Konstituante. Sistem pemilu proporsional diterapkan, dan Indonesia dipimpin oleh Soekarno sebagai Presiden dan Mohammad Hatta sebagai Wakil Presiden.
Namun, pada 5 Juli 1959, Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden, mengubah dasar negara menjadi UUD 1945, dan mengganti DPR dan Konstituante dengan DPR-GR serta Kabinet Gotong Royong.
Tahun 1971
Periode Orde Baru dimulai dengan Pemilu 1971, yang menjadi sejarah pemilu kedua di Indonesia. Dilaksanakan pada masa pemerintahan Soeharto, pemilu ini bertujuan memilih anggota DPR dengan menerapkan sistem perwakilan berimbang dan stelsel daftar.
Selama 32 tahun kepemimpinan Soeharto, enam kali pemilu diadakan untuk memilih anggota DPR, DPRD Tingkat I, dan DPRD Tingkat II. Selama masa ini, Presiden dipilih oleh MPR, mengukuhkan dominasi politik Soeharto.
Tahun 1998
Pada tahun 1998, berakhirnya era Soeharto menyaksikan pergantian kekuasaan kepada Presiden BJ. Habibie. Perubahan ini membawa Indonesia menuju tahapan baru dalam sejarah pemilu. Melalui Sidang Istimewa MPR RI pada 23 Juli 2001, diputuskan bahwa Presiden akan dipilih melalui pemilihan langsung. Ini sejarah pemilu di Indonesia sebelum memasuki era reformasi.
Proses ini merefleksikan evolusi sistem politik Indonesia dari Masa Parlementer ke Masa Reformasi. Disebut menciptakan pondasi bagi sistem pemilu yang lebih demokratis dan inklusif dalam sejarah politik Indonesia hingga saat ini.
Advertisement
Sejarah Pemilu di Indonesia: Dari Masa Reformasi (1999-2009) Hingga Pemilu Pertama Langsung (2004)
![Wajah Ceria BJ Habibie Didampingi Ainun Memimpin Indonesia](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/Gistoez9AtQBH-3a8eTfX9OCPBI=/0x37:1777x1038/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2908810/original/085172000_1568229357-20190912-BJ-Habibie-dan-Ainun-4.jpg)
Tahun 1999
Masa Reformasi di Indonesia, yang dimulai pada akhir tahun 1990-an, membawa perubahan signifikan dalam sejarah pemilu di Indonesia ini. Pemilu 1999 menjadi tonggak penting sebagai pemilu pertama yang diselenggarakan dalam atmosfer reformasi.
Pada tanggal 7 Juni 1999, pemungutan suara dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia, mengikuti sistem perwakilan berimbang dengan stelsel daftar. Terdapat 48 partai politik yang turut serta dalam proses pemilu ini, menandai keberagaman politik yang muncul pasca-reformasi.
Tahun 2001
Pada masa ini, Indonesia mengalami pergantian kepemimpinan dari BJ. Habibie ke Abdurrahman Wahid dan kemudian Megawati Soekarnoputri sebagai Presiden dan Wakil Presiden. Namun, dinamika politik terus berlanjut dengan pergantian pasangan kepemimpinan hingga Megawati Soekarnoputri dan Hamzah Haz terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden berdasarkan ketetapan MPR RI No. II/MPR/2001.
Tahun 2004
Pemilu 2004 menjadi tonggak sejarah lainnya, menandai pemilu pertama kali di mana rakyat Indonesia dapat memilih langsung wakil mereka untuk duduk di DPR, DPD, dan DPRD, serta memilih langsung Presiden dan Wakil Presiden.
Dilaksanakan pada tanggal 5 April 2004, pemilu ini menggunakan sistem proporsional terbuka untuk pertama kalinya, memberikan kesempatan lebih besar bagi partai-partai kecil untuk mendapatkan kursi di parlemen.
Hasil dari Pemilu Presiden (Pilpres) dan Wakil Presiden 2004 menyaksikan terpilihnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jusuf Kalla (JK) sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2004-2009.
Pemilu 2004 menandai langkah signifikan dalam perjalanan demokrasi Indonesia, menunjukkan kematangan politik dan partisipasi yang semakin meningkat dari masyarakat dalam menentukan arah politik dan kepemimpinan negara. Sejarah pemilu di Indonesia terus berlanjut dengan perubahan-perubahan yang mencerminkan dinamika politik dan aspirasi demokratis dari rakyat Indonesia.
Sejarah Pemilu di Indonesia: Dari Masa Reformasi (2009) Hingga Pemilu 2014
![PHOTO: Momen Keakraban Presiden Jokowi, Megawati dan SBY](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/-3r5FDSXrPXCokOfUTLq4APUQjU=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1682517/original/020574600_1502975457-Jokow-SBY2.jpg)
Tahun 2014
Pemilu 2009 menandai pemilu ketiga dalam masa reformasi Indonesia. Dilaksanakan pada tanggal 9 April 2009, pemilu ini menjadi ajang untuk memilih anggota DPR, DPD, dan DPRD se-Indonesia untuk periode 2009-2014. Proses pemilihan presiden dan wakil presiden juga dilaksanakan serentak pada tanggal 8 Juli 2009.
Hasil dari Pilpres 2009 menegaskan kembali kepemimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Boediono sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2009-2014, menandai lanjutan dari kepemimpinan sebelumnya.
Pemilu 2014 menjadi titik penting dalam sejarah politik Indonesia. Dilaksanakan secara serempak dua kali untuk Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden, pemilu anggota DPR, DPD, dan DPRD berlangsung pada 9 April 2014 di dalam negeri dan 30 Maret-6 April 2014 di luar negeri. Pemilu Presiden dan Wakil Presiden kemudian dilaksanakan pada tanggal 9 Juli 2014.
Tahun 2019
Hasil dari Pilpres 2014 mengukuhkan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2014-2019, mencerminkan perubahan politik signifikan dalam dinamika kepemimpinan negara.
Kedua pemilu ini menandai evolusi demokrasi Indonesia, menunjukkan komitmen yang semakin kuat terhadap proses demokratisasi dan partisipasi politik yang lebih luas dari masyarakat. Pemilu menjadi arena bagi perubahan politik yang substansial, dengan pemilihan presiden dan wakil presiden yang semakin meneguhkan esensi demokrasi dalam proses politik Indonesia.
Sampai tahun ini, sejarah pemilu di Indonesia dari masa reformasi hingga pemilu 2014 mencerminkan perjalanan panjang menuju kedewasaan politik dan demokrasi yang terus berkembang dalam bangsa Indonesia.
Advertisement
Sejarah Pemilu di Indonesia: Dari Masa Reformasi Hingga Pemilu 2024
![Jokowi Perintahkan Mahfud Md Selesaikan Masalah Pengungsi Rohingya di Aceh](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/m3N3fvJ6Rl5y0JER6dK44WWNxPs=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4673528/original/096695100_1701682125-IMG-20231204-WA0073.jpg)
Tahun 2019
Pemilu 2019, yang diselenggarakan pada tanggal 17 April 2019, menjadi momen penting dalam sejarah politik Indonesia. Hasil dari Pemilu 2019 menegaskan kembali kemenangan pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI untuk periode 2019-2024.
Pemilu ini mencerminkan lanjutan dari proses demokratisasi yang telah berlangsung sejak masa reformasi, di mana rakyat memiliki kesempatan untuk secara langsung memilih pemimpin mereka.
Tahun 2024
Pemilu 2024 akan menjadi tonggak penting dalam perjalanan demokrasi Indonesia. Pilpres 2024 akan menjadi pemilihan umum kelima dalam sejarah pemilu di Indonesia dan akan diselenggarakan pada tanggal 14 Februari 2024 sesuai dengan Peraturan KPU terkait penyelenggaraan Pemilu 2024.
Proses pemilu ini akan menjadi momen krusial di mana rakyat Indonesia akan kembali menentukan arah politik dan kepemimpinan negara untuk periode berikutnya.
Perjalanan sejarah pemilu di Indonesia dari awal sampai sekarang mencerminkan evolusi dan perkembangan demokrasi di negara ini. Proses pemilu telah menjadi wahana bagi masyarakat untuk menyuarakan aspirasi politik mereka dan memilih pemimpin yang dianggap mewakili kepentingan mereka secara langsung.
Setiap pemilu menjadi kesempatan untuk memperkuat fondasi demokrasi dan memperkokoh nilai-nilai keadilan, transparansi, dan partisipasi politik dalam masyarakat Indonesia.
Terkini Lainnya
Pelaksanaan Pemilu pada Masa Reformasi, Ketahui Parpol Peserta dan Hasilnya
Mengenal Tinta Pemilu, Sejarah, Tujuan, dan Ketentuannya
Sejarah dan Sistem Pemilu di Indonesia dari Masa ke Masa, Tahun 1955 hingga 2019
Sejarah Pemilu di Indonesia: Dari Masa Parlementer (1955) Hingga Masa Orde Baru (1971-1997)
Tahun 1955
Tahun 1971
Tahun 1998
Sejarah Pemilu di Indonesia: Dari Masa Reformasi (1999-2009) Hingga Pemilu Pertama Langsung (2004)
Tahun 1999
Tahun 2001
Tahun 2004
Sejarah Pemilu di Indonesia: Dari Masa Reformasi (2009) Hingga Pemilu 2014
Tahun 2014
Tahun 2019
Sejarah Pemilu di Indonesia: Dari Masa Reformasi Hingga Pemilu 2024
Tahun 2019
Tahun 2024
Pemilu 2024
Sejarah Pemilu di Indonesia dari Awal sampai Sekarang
Sejarah Pemilu di Indonesia
Sejarah Pemilu 1955
Sejarah Pemilu Orde Baru
Sejarah Pemilu Reformasi
Konten Menarik
Pemilu
Copa America 2024
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
Survei WRC Pilkada Sulut 2024: Elektabilitas Jan Maringka 27,3%, Disusul Elly Lasut 27,1%
TOPIK POPULER
Populer
Apakah Besok Akan Hujan? Ini Ramalan Cuaca di Kota-Kota Besar dari BMKG
7 Potret Salshabilla Adriani dan Ibrahim Risyad Disebut Bakal Menikah, Sebar Undangan
Kode Proxy Whatsapp Indonesia, Begini Cara Settingnya
11 Cara Mengolah Daging Sapi Kurban yang Benar, Marinasi dengan Rempah
10 Manfaat Ampuh Leunca untuk Kesehatan, Lezat Dijadikan Sambal
7 Bahan Tambahan Bumbu Rendang Instan agar Harum dan Sedap, Cita Rasa Autentik
7 Potret Nagita Slavina Kembali Lepas Hijab Sepulang Haji, Sibuk Momong Lily
Bank Buka Jam Berapa? Simak Jadwal Operasional dan Istirahatnya
Kapan Gaji Ke 13 Cair? Ini Rinciannya
Joki Strava yang Viral di Medsos, Jadi Bukti Teknologi Bisa Dimanipulasi
Euro 2024
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Berita Terkini
Jangan Lewatkan Sinetron Saleha di SCTV Episode Jumat 5 Juli 2024 Pukul 18.15 WIB, Simak Sinopsisnya
Luhut: Kebijakan Tarif Impor 200 Persen Demi Kepentingan Nasional
Jokowi: IKN Akan Jadi Titik Pertumbuhan Ekonomi Baru
6 Potret Catherine Wilson di Ultah Teman Artis, Digoda Jadi Anggota 'Tiga Bule'
Buntut Video Viral, Polisi Sita Bendera Bintang Kejora dari Asrama Mahasiswa Papua di Makassar
Tren Belanja di Omnichannel, Kawinkan Pengalaman Online dan Offline
Suami Barbie Kumalasari Menghilang dan Diduga Bawa Kabur Perhiasan
Baifern Pimchanok dan Nine Naphat Resmi Putus Usai pacaran 2 Tahun
Megawati Sebut Nama Jokowi di Hadapan Kader PDIP
Jangan Lewatkan Mega Series Magic 5, di Indosiar Jumat 5 Juli 2024, via Live Streaming Pukul 18.00 WIB
Ini Daftar Penyakit Kardiovaskular yang Dijamin BPJS Kesehatan
Erick Thohir Angkat Megy Sismandany Jadi Direktur PTDI
5 Trik Ini Bantu Gula yang Menggumpal Saat Disimpan Kembali Masir dan Bisa Digunakan
Cara Daftar Prakerja Lewat HP, Ketahui Persyaratan dan Tahapannya yang Benar