, Jakarta Sejarah dan sistem pemilu di Indonesia telah mengalami perjalanan panjang dan signifikan seiring berjalannya waktu. Dari masa awal kemerdekaan pada tahun 1955 hingga saat ini, evolusi sistem pemilu mencerminkan komitmen Indonesia dalam membangun demokrasi yang inklusif dan representatif.Sejarah dan sistem pemilu pertama pada tahun 1955 menandai awal perjalanan demokrasi Indonesia pasca-kemerdekaan.
Kemudian, terjadi titik balik penting pada tahun 1999, di mana sejarah dan sistem pemilu mencatat momen reformasi politik setelah digulingkannya pemerintahan Soeharto. Pemilu 1999 menjadi tonggak penting dalam perjalanan menuju demokrasi yang lebih luas, menandai pergantian rezim dan munculnya berbagai partai politik. Pemilu selanjutnya, termasuk pada tahun 2004 dan 2009, menampilkan pergeseran ke arah demokrasi yang semakin matang.
Penting mengetahui dan memahami sejarah dan sistem pemilu yang pernah dan berlaku di Indonesia. Untuk itu, berikut ini telah rangkum dari berbagai sumber sejarah dan sistem pemilu di Indonesia dari masa ke masa pada Jumat (26/1).
Advertisement
Tiga pasangan capres-cawapres resmi menandatangani naskah deklarasi Pemilu Damai di Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta Pusat, Senin (27/11/2023). Sebelum diteken, naskah deklarasi Pemilu Damai 2024 itu dibacakan terlebih dahulu. Pembacaan naskah...
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
1. Pemilu Tahun 1955
![Penyelenggaraan Pemilu 1955](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/Th5Ki5Q_rd_rWbF4_Ip8Ler1ZO4=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4717549/original/089217700_1705394052-Pemilu_1955_-_Bawaslu.jpeg)
Setelah berhasil meraih kemerdekaan dari penjajahan Belanda, Indonesia mengadakan pemilu pertamanya pada tahun 1955. Proses pemilihan dilakukan dua kali, pertama untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada 29 September 1955, dan kedua untuk memilih anggota Konstituante pada 25 Desember 1955.
Pemilu ini menjadi tonggak penting karena berhasil dilaksanakan secara demokratis, menjadi landasan bagi pelaksanaan pemilu di masa mendatang. Menurut laman resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU), pada 5 Juli 1959, Presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden yang menetapkan UUD 1945 sebagai Dasar Negara. Selain itu, Konstituante dan DPR hasil pemilu digantikan oleh DPR-GR.
Sebagai langkah lanjutan, kabinet yang ada pun diubah menjadi Kabinet Gotong Royong. Jabatan Ketua DPR, MPR, BPK, dan MA diangkat sebagai pembantu Soekarno dengan status menteri.
2. Pemilu Tahun 1971
Pemilu kedua seharusnya dilaksanakan pada tahun 1958, namun baru dapat diadakan pada tahun 1971 karena adanya masalah keamanan. Pada pemilu ini, rakyat Indonesia memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Menurut informasi dari laman resmi KPU, pemilu 1971 diikuti oleh 10 partai politik dan 1 organisasi massa (ormas). Partai-partai tersebut antara lain Golkar, NU, Parmusi, PNI, PSII, Parkindo, Katolik, Perti, IPKI, serta Murba. Hasil pemilu pada 5 Juli 1971 menyatakan Golkar sebagai partai dengan suara mayoritas, diikuti oleh NU dan Parmusi.
Advertisement
3. Pemilu Tahun 1982, 1989, 1992, dan 1997
![Wajah Ceria BJ Habibie Didampingi Ainun Memimpin Indonesia](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/ZjZkzh9KoJpxVBVo2AoBJCER4vQ=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2908811/original/065465500_1568229358-20190912-BJ-Habibie-dan-Ainun-5.jpg)
Selanjutnya, dalam era Orde Baru, Indonesia melaksanakan pemilihan umum secara periodik setiap lima tahun. Presiden Soeharto memerintah selama 32 tahun dan menghadapi enam kali pemilu untuk memilih anggota DPR, DPRD Tingkat I, dan DPRD Tingkat II.
Meskipun Soeharto menjabat sebagai Presiden selama 32 tahun, jabatan Wakil Presiden selalu mengalami pergantian setiap periode. Sistem pemilu ini memberikan kuasa kepada Sidang Umum MPR untuk menentukan Presiden dan Wakil Presiden.
Pemilihan umum di masa Orde Baru menjadi ciri khas pemerintahan pada saat itu, dengan partai Golkar seringkali mendominasi hasil pemilu dan menyokong pemerintahan Soeharto. Sistem ini menciptakan stabilitas politik, namun juga menimbulkan kritik terkait dengan demokrasi yang terbatas.
4. Pemilu Tahun 1999
Setelah digulingkannya pemerintahan Presiden Soeharto pada tahun 1998, reformasi politik merebak di Indonesia. Pemilu yang sebelumnya dijadwalkan pada tahun 2002 dipercepat dan dilaksanakan pada 7 Juni 1999, menjadikannya sebagai pemilu pertama di era reformasi. Sebanyak 48 partai politik turut serta dalam pesta demokrasi ini, menandai keberagaman politik yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Dari 48 partai tersebut, hanya 21 partai yang berhasil meraih kursi di DPR, dengan PDI-P keluar sebagai pemenang mayoritas suara. Hasil Sidang Umum MPR menetapkan Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih.
Pasangan Abdurrahman Wahid – Megawati Soekarnoputri kemudian mengalami pergantian saat Sidang Istimewa MPR RI pada 23 Juli 2001, di mana Megawati Soekarnoputri resmi menjadi Presiden menggantikan Gus Dur.
5. Pemilu Tahun 2004
![Ilustrasi Tinta Pemilu (Istimewa)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/nYy70X1Ci8ZbMK0krWhuSLSnOAI=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4637169/original/037260300_1699247697-tinta.jpg)
Pemilu 2004 menjadi momen bersejarah karena merupakan pemilu presiden pertama yang dilakukan secara langsung setelah terjadinya perubahan amandemen UUD 1945. Proses pemilu tersebut melibatkan dua tahap, pertama untuk memilih anggota parlemen, dan kedua untuk memilih presiden.
Pemilu periode 2004 dilaksanakan dalam dua putaran, dengan putaran pertama pada 5 Juli 2004 dan putaran kedua pada 20 September 2004. Hasilnya, pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jusuf Kalla terpilih sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2004 – 2009.
6. Pemilu Tahun 2009
Pemilu tahun 2009 merupakan kelanjutan dari sistem pemilu sebelumnya, dengan beberapa penyesuaian. Proses pemilihan umum diadakan pada 8 Juli untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden, sementara pemilu anggota DPR, DPD, dan DPRD dilaksanakan pada 9 April 2009.
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali terpilih sebagai Presiden, kali ini bersama dengan Wakil Presiden Boediono, untuk periode 2009 – 2014. Metode pemilihan umum tetap mengacu pada prinsip demokrasi dan partisipatif, melibatkan rakyat dalam menentukan pilihan politik mereka. Sistem ini mencerminkan komitmen Indonesia untuk melanjutkan perjalanan demokratisnya setelah periode reformasi.
Advertisement
7. Pemilu Tahun 2014
![pemilu-ilustrasi-131024c.jpg](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/CK9ZkJb2Z0IHUA7nBbM9lyUk9Lg=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/8806/original/pemilu-ilustrasi-131024c.jpg)
Pemilu tahun 2014 di Indonesia merupakan suatu momen krusial dalam perjalanan demokrasi. Proses pemilihan umum dilaksanakan dua kali, pertama untuk memilih calon legislatif, yakni anggota DPR, DPD, dan DPRD pada 9 April (dalam negeri) dan 30 Maret sampai 6 April 2014 (luar negeri). Sementara itu, pemilu Presiden dan Wakil Presiden diadakan pada 9 Juli 2014.
Pemilu legislatif 2014 melibatkan sejumlah partai politik yang bersaing untuk memperebutkan kursi di lembaga legislatif. Pemilu presiden juga merupakan panggung bagi pasangan calon yang bersaing untuk memimpin negara. Hasil akhir menetapkan pasangan Joko Widodo dan Muhammad Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2014 – 2019.
8. Pemilu Tahun 2019
Pemilu tahun 2019 merupakan lanjutan dari tradisi pemilihan umum di Indonesia. Pada 17 April, pemilihan presiden dilaksanakan serentak dengan pemilu legislatif. Pada pemilu ini, 14 partai politik nasional dan 4 partai politik lokal di Aceh turut serta dalam proses demokrasi.
Pemilu 2019 menghasilkan kemenangan bagi pasangan Joko Widodo dan Ma’ruf Amin, yang resmi menjabat sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI untuk periode 2019 – 2024. Partisipasi aktif dari seluruh warga negara Indonesia dalam pemilu terus memperkuat pondasi demokrasi, menjadikan pemilihan umum sebagai mekanisme esensial untuk menyuarakan opini politik dan memilih pemimpin yang mewakili aspirasi rakyat.
Saat Ini
Sistem pemilu di Indonesia mengacu pada prinsip demokrasi representatif, di mana rakyat secara langsung memilih wakil-wakilnya untuk duduk di lembaga legislatif dan eksekutif. Proses pemilu dilaksanakan dengan menggunakan sistem pemilihan proporsional, yang memberikan kesempatan bagi partai politik untuk meraih kursi sesuai dengan persentase suara yang mereka dapatkan.
Pemilihan presiden dan wakil presiden dilakukan secara langsung oleh rakyat, di mana pasangan calon yang meraih suara terbanyak akan menjadi pemimpin negara. Sistem ini memberikan peluang untuk terwujudnya representasi yang lebih akurat dan inklusif, mencerminkan keberagaman politik dan kehendak rakyat Indonesia. Pemilu di Indonesia terus berkembang, menciptakan landasan yang kuat untuk demokrasi yang dinamis dan partisipatif.
Terkini Lainnya
1. Pemilu Tahun 1955
2. Pemilu Tahun 1971
3. Pemilu Tahun 1982, 1989, 1992, dan 1997
4. Pemilu Tahun 1999
5. Pemilu Tahun 2004
6. Pemilu Tahun 2009
7. Pemilu Tahun 2014
8. Pemilu Tahun 2019
Saat Ini
Sejarah dan Sistem Pemilu
Sejarah dan Sistem Pemilu di Indonesia
Sistem Pemilu di Indonesia
Sistem Pemilu
Sejarah Pemilu
Pemilu
Konten Menarik
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
Hasil Mukerwil DPW PPP Sulsel: Dukung Kepemimpinan Mardiono hingga Sepakat Sukseskan Pilkada 2024
TOPIK POPULER
Populer
10 Nama Punggung Nyeleneh di Baju Jersey Ini Bikin Geleng Kepala
6 Potret Heels dan Tas Wanita Ukuran Mini Unik, Menarik Dikoleksi Pecinta Fashion
Cara Cetak Kartu Keluarga Online, Gampang Banget dan Tidak Perlu ke Dukcapil
6 Potret Fuji Usai Eks Manajer Ditangkap, Dulu Dekat Seperti Saudara
7 Potret Gisella Anastasia dan Gempi Liburan di Australia, Ikut Marathon
7 Potret Syifa Adik Ayu Ting Ting Melahirkan Anak Kedua, Didampingi Keluarga Besar
Diyakini Bawa Nasib Sial, Ini 8 Pantangan Sasi Suro Menurut kepercayaan Masyarakat Jawa
6 Potret Transformasi Marshanda, Kini Makin Langsing Berkat Rajin Olahraga
Mengenal Tari Topeng Cirebon, Digunakan Sunan Gunung Jati sebagai Media Dakwah
6 Potret Akad Nikah Chand Kelvin dan Dea Sahirah, Mahar 77 Gram Logam Mulia
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Berita Terkini
Buya Yahya Ungkap Kemuliaan dan Keutamaan Puasa Muharram, Dahsyat
KPUD Sebut Pencocokan Data di Jakarta Sudah Mencapai 61 Persen dari Total DPS
Menguak Mitos dan Fakta Migrain yang Banyak Diderita Pekerja Produktif
Isi Suara Kapten Divisi Pertama Gen Narumi, Seiyuu Kōki Uchiyama Bergabung di Episode Terakhir Anime Kaiju No. 8
Hanya Satu Putra Daerah yang Lolos, Seleksi Taruna Akpol NTT Tuai Protes
Dahsyatnya Menulis Basmalah di Bulan Muharram, Berkah Keberuntungan hingga Perlindungan Allah
Polisi Tahan Anggota DPRD Lampung Tengah yang Diduga Tembak Warga hingga Tewas
3 Alasan Timnas Indonesia Layak Juara Piala AFF U-19 2024
Kronologi Warga Tewas Tertembak Senjata Api Milik Anggota DPRD Lampung Tengah
Turis Indonesia Rugi hingga Rp20 Juta Saat Liburan ke Jepang, Beri Saran Pesan Tiket Pesawat Lintas Kota dan Riset Destinasi
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Senin 8 Juli 2024
Update Korban Longsor Tambang Suwawa, 2 Tewas 4 dalam Pencarian
Cegah Pungli Dunia Pendidikan, Satgas Saber Pungli Provinsi Jabar Luncurkan Film "Hantu di Sekolah"
Kebaikan Itu Tidak Usah Muluk-Muluk Kata Gus Baha, Emang Kenapa?
Momen Kaesang Pangarep dan Erina Gudono Ikut Tapa Bisu di Kirab Malam 1 Sura Pura Mangkunegaran