, Jakarta Gempa tektonik adalah gempa bumi yang terjadi, akibat pergerakan lempeng tektonik di bawah permukaan bumi. Pergerakan lempeng-lempeng ini dapat menyebabkan retakan, patahan, dan geseran di kerak bumi.
Baca Juga
Advertisement
Gempa tektonik adalah salah satu jenis gempa bumi yang paling umum, dan seringkali memiliki dampak signifikan terhadap lingkungan dan masyarakat. Perlu diketahui, bahwa gempa tektonik terjadi ketika lempeng-lempeng tertemu, berinteraksi, atau saling bergesekan satu sama lain.
Dalam proses ini, tekanan dan energi terakumulasi selama periode waktu yang panjang, hingga akhirnya melepaskan diri dalam bentuk gempa bumi, ketika batas elastisitas kerak bumi tercapai.
Gempa tektonik adalah jenis gempa yang memiliki dampak beragam, mulai dari kerusakan bangunan hingga tsunami, perubahan permukaan bumi, dan risiko kesehatan masyarakat. Berikut ini faktor penyebab gempa tektonik dan cara mengatasi yang rangkum dari berbagai sumber, Senin (6/11/2023).
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Memahami Apa Itu Gempa Tektonik
Menurut BMKG, gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan gempa bumi adalah guncangan atau gerakan (bumi).
Gempa bumi timbul akibat pergerakan lempeng tektonik dalam lapisan dalam bumi. Ketika lempeng-lempeng tektonik bergerak saling bertabrakan atau bergesekan, tekanan dan tarikan yang terjadi dapat memicu terjadinya gempa bumi. Gempa tektonik pada dasarnya, merupakan jenis gempa bumi yang diakibatkan oleh pergerakan lempeng tektonik. Gempa ini bisa terjadi di daratan maupun di bawah laut, dan apabila terjadi di dekat permukaan bumi, dapat mengakibatkan kerusakan yang serius. Biasanya, gempa tektonik sering terjadi di wilayah yang berada di sepanjang batas lempeng tektonik, seperti garis sesar atau zona subduksi.
Zona subduksi adalah wilayah, di mana salah satu lempeng tektonik bergerak ke bawah atau tertarik ke bawah lempeng lainnya. Biasanya, zona ini terletak di sepanjang batas lempeng tektonik, di mana salah satu lempeng tektonik bergerak menuju lempeng lain dan menyebabkan terangkatnya atau penarikan lempeng di bawahnya.
Subduksi sering terjadi di daerah yang ditandai dengan adanya gunung berapi atau di sepanjang garis sesar yang aktif. Pergerakan lempeng tektonik di dalam zona subduksi dapat mencetuskan gempa tektonik dan bahkan memicu pembentukan gunung berapi baru. Gerakan lempeng tektonik dapat berlangsung baik secara horizontal maupun vertikal, dan interaksi antara lempeng-lempeng tektonik ini dapat memicu gempa tektonik, retakan, dan bahkan aktivitas gunung berapi.
Advertisement
Faktor Penyebab
Gerakan Lempeng Tektonik
Faktor utama yang memicu gempa tektonik adalah pergerakan lempeng tektonik. Kerak bumi, lapisan terluar planet kita, terbagi menjadi beberapa lempeng besar dan kecil yang bergerak relatif satu sama lain. Pergerakan lempeng ini dipicu oleh aliran konveksi panas di mantel bumi, yang menghasilkan gaya dorongan dan tarikan pada lempeng-lempeng tersebut. Dalam perjalanan mereka, lempeng-lempeng ini dapat bertemu di berbagai jenis batas lempeng, dan interaksi ini adalah sumber utama gempa bumi.
Subduksi
Salah satu jenis interaksi lempeng adalah subduksi, yang terjadi ketika satu lempeng tenggelam di bawah lempeng lain. Biasanya, lempeng samudra yang lebih padat akan terdesak di bawah lempeng benua yang lebih ringan. Tekanan yang terakumulasi selama proses subduksi ini, dapat mencapai batas elastisitas dan melepaskan diri sebagai gempa bumi. Zona-zona subduksi ini seringkali menjadi pusat aktivitas gempa bumi dan vulkanik yang signifikan.
Sesarkan (Gesekan Lateral)
Di batas transform atau zona sesarkan, dua lempeng bergerak horizontal yang berlawanan satu sama lain. Gesekan di antara lempeng-lempeng ini adalah penyebab utama gempa sesarkan. Salah satu contoh zona sesarkan yang terkenal adalah Patahan San Andreas di California, yang telah lama menjadi perhatian karena potensi aktivitas gempa yang besar.
Patahan (Faults)
Patahan adalah zona di mana tekanan dan gesekan di antara lempeng-lempeng, menyebabkan mereka bergesekan dan akhirnya, melepaskan energi dalam bentuk gempa bumi. Patahan-patahan ini dapat berskala kecil atau besar, dan gempa yang dihasilkannya dapat bervariasi dalam kekuatan dan efeknya.
Tekanan Vulkanik
Beberapa gempa tektonik terjadi sebagai akibat, dari pergerakan magma di dalam kerak bumi. Ketika magma naik ke permukaan untuk membentuk gunung berapi, tekanan di dalam kerak bumi dapat mencapai batas elastisitas dan memicu gempa vulkanik. Gempa ini seringkali merupakan indikator aktivitas vulkanik, yang mungkin berdampak pada lingkungan dan masyarakat sekitarnya.
Elastisitas Benda
Gempa tektonik terjadi ketika batas elastisitas kerak bumi terlampaui. Ini berarti bahwa selama periode waktu yang panjang, batuan di kerak bumi meregang dan menumpuk energi potensial elastis. Ketika tekanan mencapai titik kritis, maka batuan melepaskan energi ini sebagai gelombang seismik yang menyebabkan gempa bumi. Proses ini adalah hasil dari akumulasi dan pelepasan energi secara berulang kali dalam kerak bumi.
Cara Menghadapi Gempa
Badan Nasional Penanggulangan Bencana Banda Aceh dalam keterangan tertulisnya, menjelaskan cara menghadapi terjadinya gempa bumi yang benar diantaranya:
Bila berada di dalam rumah
- Pertama-tama, penting untuk tetap tenang dan jangan panik.
- Jangan terburu-buru untuk keluar rumah.
- Jika memungkinkan, lindungilah diri di bawah meja atau tempat tidur. Ini akan memberikan perlindungan dari barang-barang yang mungkin runtuh.
- Jika tidak ada meja atau tempat tidur, lindungi kepala Anda dengan bantal atau benda lain yang bisa Anda temukan.
- Hindari berada di dekat rak buku, lemari, atau kaca jendela, karena barang-barang ini dapat jatuh dan melukai Anda.
- Jagalah kewaspadaan terhadap langit-langit yang mungkin runtuh, dan benda-benda yang tergantung di dinding yang bisa menjadi bahaya.
Bila berada di luar ruangan
- Jauhi bangunan tinggi, dinding, tebing terjal, pusat listrik, tiang listrik, papan reklame, pohon yang tinggi, dan objek-objek besar lainnya yang berpotensi roboh atau menyebabkan bahaya.
- Usahakan mencapai daerah yang terbuka, jauh dari potensi bahaya jatuhnya benda-benda berat.
- Hindari berada di dekat rak-rak atau kaca jendela yang bisa pecah dan melukai Anda.
Bila berada di dalam ruangan umum
- Jangan panik dan hindari berlari ke luar, karena hal ini dapat menyebabkan kerumunan dan potensi cedera.
- Jauhi benda-benda yang mudah tergelincir, seperti rak, lemari, dan kaca jendela yang dapat pecah dan menjadi bahaya.
Bila sedang mengendarai kendaraan
- Segera hentikan kendaraan Anda di tempat yang aman, terbuka, dan jauh dari bangunan atau struktur yang mungkin roboh.
- Jangan berhenti di atas jembatan atau di bawah jembatan layang/jembatan penyeberangan, karena ada risiko kerusakan struktural.
- Tetap berada di dalam kendaraan Anda selama getaran gempa, dan berhati-hati dengan potensi retakan di jalan.
Bila berada di dalam pusat perbelanjaan, bioskop, dan lantai dasar mal
- Pertama-tama, jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan.
- Berikan bantuan kepada orang lain dan pertahankan ketenangan.
- Ikuti semua petunjuk yang diberikan oleh pegawai atau satpam di tempat tersebut.
Bila sedang berada di dalam lift:
- Jangan menggunakan lift saat terjadi gempa bumi atau kebakaran. Lebih baik gunakan tangga darurat.
- Jika Anda merasakan getaran gempa saat berada di dalam lift, tekan semua tombol agar lift berhenti.
- Setelah lift berhenti, keluarlah dari lift dengan hati-hati, periksa keadaan di luar, dan mencari tempat yang aman.
- Jika Anda terjebak dalam lift, segera hubungi manajer gedung menggunakan interphone jika tersedia.
Memberi Pertolongan dan Evakuasi
- Karena petugas kesehatan dan penyelamat mungkin kesulitan untuk mencapai tempat kejadian dalam situasi gempa bumi, bersiaplah memberikan pertolongan pertama kepada orang-orang di sekitar Anda jika diperlukan.
- Ketika diperlukan evakuasi, ikuti petunjuk dari pihak berwenang dan jangan panik.
- Tempat-tempat pengungsian biasanya sudah diatur oleh pemerintah daerah, dan pengungsian perlu dilakukan dengan berjalan kaki di bawah pengawasan petugas keamanan atau instansi pemerintah.
Terkini Lainnya
4 Penyebab Gempa Bumi, Jenis, dan Cara Menghadapinya yang Tepat
Gempa Bumi adalah Bencana Alam, Kenali Penyebab dan Tanggap Menghadapinya
Fakta Terbaru Gempa Maroko, Korban Meninggal Mencapai Lebih Dari 2000 Jiwa
Memahami Apa Itu Gempa Tektonik
Faktor Penyebab
Gerakan Lempeng Tektonik
Subduksi
Sesarkan (Gesekan Lateral)
Patahan (Faults)
Tekanan Vulkanik
Elastisitas Benda
Cara Menghadapi Gempa
Bila berada di dalam rumah
Bila berada di luar ruangan
Bila berada di dalam ruangan umum
Bila sedang mengendarai kendaraan
Bila berada di dalam pusat perbelanjaan, bioskop, dan lantai dasar mal
Bila sedang berada di dalam lift:
Memberi Pertolongan dan Evakuasi
Gempa Tektonik adalah
Gempa Tektonik
tektonik
Gempa Bumi
Faktor Penyebab Gempa Tektonik
Upaya Mitigsi Gempa
Subduksi
Lempengan Bumi
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
Pasca Hasyim Asy’ari Dipecat, Mahfud Sarankan Seluruh Komisioner KPU RI Diganti
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
DPD PSI Jakbar Usul Kaesang hingga Deddy Corbuzier Maju Pilgub Jakarta 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
TOPIK POPULER
Populer
10 Nama Punggung Nyeleneh di Baju Jersey Ini Bikin Geleng Kepala
MPLS Singkatan dari Apa? Pahami Tujuan, Kegiatan, dan Aturannya
Mengenal Tari Topeng Cirebon, Digunakan Sunan Gunung Jati sebagai Media Dakwah
7 Potret Syifa Adik Ayu Ting Ting Melahirkan Anak Kedua, Didampingi Keluarga Besar
Pra MPLS Adalah Tahap Awal Masa Orientasi, Ketahui Perbedaannya dengan MPLS
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
7 Potret Ryana Dea Mendadak Mudik ke Malang, Main ke Pantai dan Gunung Bareng Anak
7 Potret Anak Eryck Amaral Sebelum Menikah dengan Aura Kasih, Kini Berusia 10 Tahun
Diyakini Bawa Nasib Sial, Ini 8 Pantangan Sasi Suro Menurut kepercayaan Masyarakat Jawa
6 Potret Transformasi Sydney Anak Semata Wayang Cut Tari, Makin Mirip Ibunda
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Berita Terkini
DPD PSI Jakbar Usul Kaesang hingga Deddy Corbuzier Maju Pilgub Jakarta 2024
IHSG Berpeluang Menguat Terbatas, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 8 Juli 2024
Bos Besar BYD Sambangi Dealer Baru di Jantung Kota Jakarta
Peringatan Suhu Panas Meluas di British Columbia
Netanyahu Ogah Hentikan Perang di Jalur Gaza
5 Tanda Anda Memiliki Gaya Keterikatan Cemas dalam Hubungan
Spanyol Segera Rilis Paspor Porno Digital yang Berlaku 30 Hari, Apa Fungsinya?
Manchester United Siap Merugi Rp 672 Miliar agar Pemain Tak Berguna Laku Dijual
Dampak Positif Olahraga terhadap Kesehatan Mental
Aksi Sosial Bersama Masyarakat Peradilan, MA Bangun Surau untuk Korban Banjir Sumbar
Lowongan Kerja bagi Lulusan D3 dan S1, Simak Posisi dan Syaratnya
Mengenal Perawatan Kulit Wajah Trilogy 2.0 yang Kini Hadir di Jambi
Penyebab Rambut Kusut dan Susah Diatur, Yuk Kembalikan Helai Indahnya!
Nadin Amizah Tampil Memukau di Weekend Fest 2024 Meski Alami Suara dalam Kondisi Serak