uefau17.com

Threat adalah Faktor yang Menghambat Perkembangan Sebuah Program, Ketahui Contohnya - Hot

, Jakarta Threat adalah faktor negatif dari lingkungan yang menghambat perkembangan berjalannya sebuah program atau organisasi. Threat atau bisa disebut ancaman. Thtreat adalah suatu kondisi yang tidak baik atau tidak memberi keuntungan untuk perusahaan.

Threat ini akan bisanya terjadi pada semua bidang seperti perusahaan, pemerintahan, atau pada organisasi tertentu. Dimana faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnis perusahan atau organisasi. Jika tidak diatasi ancaman akan menjadi bahaya bagi orang yang bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun dimasa depan.

Oleh karena itu, threat sangat diperlukan untuk kita dalam membangun suatu usaha atau program kerja untuk meminimalisir hal negatif. Kita juga dapat mengubah resiko yang menjadi ancaman tersebut menjadi sebuah kesempatan yang menguntungkan.

Berikut ini contoh threat atau ancaman yang rangkum dari berbagai sumber, Selasa (22/8/2023)

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Contoh threat

Threat adalah hal yang terkadang selalu terlewat dikarenakan banyak yang ingin mencoba untuk kontroversi atau melawan arus namun pada kenyataannya organisasi tersebut lebih banyak layu sebelum berkembang. Threat adalah pengganggu utama bagi posisi sekarang atau yang diinginkan baik itu perusahaan atau organisasi maupun diri sendiri.

1. Perusahaan

Pada peraturan bagi perusahaan baru dari pemerintah. Peraturan tersebut telah diganti dapat menjadi salah satu ancaman bagi perusahaan dalam meraih tujuan mereka. Threat atau ancaman tidak terjadi dalam lembaga saja melainkan bisa terjadi kepada diri kalian masing masing.

2. Organisasi

Threat yang biasanya terjadi pada suatu organisasi biasanya dikarenakan sumber daya manusia yang kurang aktif dan memiliki tanggungjawab pada apa yang mereka dapatkan. Hal tersebut akan akan menggagalkan tujuan organisasi apabila tidak menanggulangi dengan cepat. Nantinya organisasi tersebut akan sulit berkembang.

3. Diri sendiri

Thread terjadi pada diri sendiri, Karena tidak adanya tanggungjawab untuk terus mencoba memperbaiki diri agar ancaman tersebut bisa kalian hindari dan mengubahnya menjadi hal yang positif. Sebaliknya, jika kalian terus lalai dalam ancaman baik dari luar maupun dari dalam diri kalian maka itu akan membuat kalian terjebak di situ saja atau tidak berkembang.

3 dari 5 halaman

Faktor eksternal dan internal threat

1. Faktor internal

Faktor internal adalah faktro-faktor lingkungan yang dihadapi oleh perusahaan organsisasi yang bersangkutan. Dalam tubuh perusahaan atau organisasi akan berusaha untuk menekan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi.

Faktor ini menyangkut dengan kondisi-kondisi yang terjadi di luar perusahaan yang mempengaruhi dalam pembuatan keputusan perusahaan.

Faktor ini mencangkup lingkungan industry (industry environment) dan lingkungan bisnin makro (macro environment), ekonomi, politik, hukum, teknologi, kependudukan, dan sosial budaya.

2. Faktor Eksternal

  1. Threat of new entrants adalah threat yang muncul dari pesaing atau pemain yang baru pada pasar yang sama. Ancaman tersebut datang ketika perusahaan memiliki kemampuan sumber daya maupun teknologi yang lebih baik, serta pelayanan yang berkualitas kepada konsumennya.
  2. Bargaining power of supplier perusahaan yang memiliki ketergantungan pada supplier yang sedikit akan mempunyai bargaining power yang rendah. Perusahaan yang mempunyai beragam alternatif akan mendapatkan keuntungan yang besar. Sebaliknya perusahaan akan memiliki keuntungan yang kecil apabila memiliki sedikit alternatif pada penawarannya.
  3. Bargaining power of buyer bertambahnya pesaing perusahaan, pembeli akan mempunyai bargaining power yang sangat kuat sehingga keuntungan perusahaan cenderung menurun. Sedangkan, ketika jumlah pesaing sedikit, bargaining power dari pembeli menjadi lemah.
  4. Threat of substitute products threat dari pengganti produk atau jasa yang memiliki kegunaan sama.
  5. Rivalry among competing firms adalah persaingan dengan kompetitor yang berada di pasar.
4 dari 5 halaman

Hubungan antara kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman

1. Kekuatan dan kelemahan

Kekuatan adalah faktor internal yang ada di dalam institusi yang bisa digunakan untuk menggerakkan perusahaan ke depan. Suatu kekuatan atau kompetensi khusus akan menjadi keunggulan bagi suatu

Perusahaan atau organisasi apabila kekuatan tersebut terkait dengan lingkungan sekitarnya, misalnya apakah kekuatan itu dibutuhkan atau bisa mempengaruhi lingkungan di sekitarnya.

Kekuatan yang dimiliki perusahaan harus dipaksa untuk dikembangkan karena ada kalanya kekuatan itu tidak terlalu penting jika dilihat dari lingkungan yang lebih luas. Jika perekembangan tidak berpengaruh pada lingkungan, maka jangan terlalu dipaksa untu diperbaiki.

5 dari 5 halaman

2. Peluang dan ancaman

Peluang adalah faktor yang didapatkan dengan membandingkan analisis internal yang dilakukan di suatu perusahaan atau organisasi (kekuatan dan kelemahan) dengan analisis internal dari kompetitor lain.

Peluang dapat dikategorikan dalam tiga tingkatan yaitu:

  1. Low memiliki daya tarik dan manfaat yang kecil dan peluang pencapaiannya juga kecil.
  2. Moderate memiliki daya tarik dan manfaat yang besar namun peluang pencapaian kecil atau sebaliknya.
  3. Best memiliki daya tarik dan manfaat yang tinggi serta peluang tercapaianya besar.

Sedangkan, ancaman adalah segala sesuatu yang terjadi akibat trend perkembangan atau persaingan yang tidak bisa dihindari.

Ancaman juga bisa dilihat dari tingkat keparahan pengaruh keseriusan dan kemungkinan terjadinya. Sehingga ancaman tersebut dapat dikategorikan sebagai berikut :

  1. Major Threats adalah ancaman yang kemungkinan terjadinya tinggi dan dampaknya besar. Untuk ancaman utama ini, diperlukan beberapa planning yang harus dilakukan institusi untuk mengantisipasi.
  2. Minor Threats adalah ancaman yang dampaknya kecil dan kemungkinan terjadinya kecil.
  3. Moderate Threats adalah kombinasi tingkat keparahan yang tinggi namun kemungkinan terjadinya rendah dan sebaliknya.

 

 

--------------------------

Reporter Magang

Dinda Hafid Hafifah

Unversitas Teknologi Yogyakarta

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat