, Jakarta - Apa itu ISIS? ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) adalah kelompok militan jihadis yang semula tidak diakui oleh pemerintah Suriah dan Irak tetapi didukung pemberontak sunni. Kelompok ISIS memiliki tujuan untuk mendirikan negara Islam dan menegakkan kekhilafahan Islam di wilayah tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Perkembangan ISIS di Indonesia dimulai dengan perekrutan anggota melalui lingkaran terdekat dan keluarga, karena faktor kepercayaan yang kuat. Begitu pula dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, ISIS dinilai sudah berhasil menggunakan media sosial dan aplikasi pesan instan untuk menyebarkan propaganda dan merekrut anggota baru di Indonesia.
Organisasi-organisasi seperti Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) dan pemerintah Indonesia telah melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan terhadap pengaruh dan penyebaran ISIS di Indonesia. Hal ini dapat mengurangi dampak dan penyebaran ISIS di tingkat nasional sekaligus global.
Berikut ulas lebih mendalam tentang apa itu ISIS, sejarah perkembangan, dan faktor penyebarannya, Selasa (13/6/2023).
Pasca gempa Turki 6 Februari 2023, setidaknya 20 tahanan melarikan diri dari penjara polisi militer di Kota Rajo, Suriah, yang dekat dengan perbatasan Turki. Sebagian besar tahanan di penjara tersebut adalah anggota kelompok teroris ISIS.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kelompok Militan Jihad
![Pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi (AP / AFP PHOTO)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/2jSSyVguTvuSMYpSPm7CBVl9X3Y=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2952467/original/058259900_1572326201-Pemimpin_ISIS_Abu_Bakr_al-Baghdadi__AP_PHOTO__2.jpeg)
Apa itu ISIS adalah kepanjangan dari Islamic State of Iraq and Syria atau Negara Islam Irak dan Syam. Dalam bahasa Arab ISIS disebut Al-Dawiah Al-Islamiyah Fi al-Iraq Wa-al-sham, artinya sebuah negara dan kelompok militan jihad yang semula tidak diakui oleh Suriah dan Irak.
Pada awalnya, kelompok ini hanya didukung oleh para pemberontak Sunni. Menurut Brian Michael Jenkins dalam bukunya berjudul Brothers Killing Brothers (2014), ISIS dipandang sebagai transformasi al-Qaida dalam bentuk yang lebih radikal. al-Qaida sendiri adalah kelompok teroris beraliran Sunni yang dibentuk pada tahun 1988 oleh Osama bin Laden, Abdullah Azzam, dan beberapa anggota mujahidin.
ISIS merupakan gerakan atau kelompok ekstremis Muslim yang dibentuk pada tanggal 9 April 2013 di bawah pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi. Cita-cita pembentukan apa itu ISIS, terutana untuk mendirikan negara Islam dan menegakkan kekhilafahan Islam di Irak dan Suriah. Gerakan ini mengadopsi kekerasan dan taktik teror sebagai sarana untuk mencapai tujuannya.
Menurut Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), perkembangan perekrutan anggota ISIS dilakukan melalui orang terdekat dan keluarga. Hal ini dilakukan karena faktor kepercayaan yang akan lebih kuat dalam mempengaruhi individu untuk bergabung dengan kelompok tersebut.
Sudah Menjadi Ideologi
Apa itu ISIS, saat ini tidak hanya menjadi gerakan di Irak dan Suriah, tetapi juga ideologinya telah menyebar ke berbagai negara melalui propaganda menggunakan fitur-fitur teknologi informasi dan komunikasi.
Pada pertengahan tahun 2015, Institute for Policy Analysis of Conflict (IPAC) mencatat adanya penurunan penggunaan Facebook, Google Plus, dan Twitter oleh jihadis asal Indonesia. Hal ini dikarenakan alasan keamanan, sehingga mereka beralih ke aplikasi seperti WhatsApp, Telegram, dan Zello untuk berkomunikasi.
Selain itu, di luar Indonesia, apa itu ISIS juga agresif dalam mengambil alih hashtag agar tidak terdeteksi sensor di Twitter. Tujuannya sederhana, yaitu untuk menyebarkan pesan mereka sejauh dan seluas mungkin.
Pada intinya, ISIS telah menjadi sebuah kelompok militan jihad yang menonjol dengan kekerasan dan taktik teror yang mereka lakukan. Dalam perjalanannya, mereka tidak hanya beroperasi di Irak dan Suriah, tetapi juga telah melakukan penyebaran ideologi mereka ke negara-negara lain melalui propaganda menggunakan media sosial dan aplikasi pesan instan. Hal ini menunjukkan betapa luasnya dampak dan penyebaran ISIS di tingkat global.
Advertisement
Penyebab Perkembangannya
![(ilustrasi) Tentara Afghanistan saat melaksanakan operasi militer melawan ISIS di Provinsi Nangarhar, Afghanistan pada 2016 (sumber: Sputnik News Agency)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/bW84U7kIKpgszulFobN-JJtzmRc=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2355956/original/001027900_1536631543-Ilustrasi_Tentara_Afghanistan.jpg)
Penyebaran ideologi ISIS tidak hanya terjadi di Timur Tengah, tetapi juga telah mencapai wilayah Asia Tenggara, dengan fokus utama di Indonesia dan Malaysia. Terdapat beberapa faktor yang berperan dalam perkembangan ISIS di wilayah ini, yang dapat dijelaskan berdasarkan informasi yang dilansir dari Foreign Affairs.
1. Pandangan Teologis dan Keimanan
Faktor pertama yang dapat mempengaruhi perkembangan ISIS di Asia Tenggara adalah adanya pandangan teologis dan keimanan yang sejalan dengan kelompok tersebut. Beberapa umat Muslim di Asia Tenggara melihat adanya tanda-tanda atau interpretasi dalam ajaran Islam yang menunjukkan bahwa pada akhirnya akan terbentuk Khilafah ala Minhaj Nubuwwah atau kekhilafahan Islam.
Pandangan ini menyiratkan keyakinan bahwa berdirinya negara Islam merupakan realisasi dari ajaran agama yang benar. Karena itu, sebagian individu yang memiliki pandangan ini cenderung terpikat dengan propaganda dan visi ISIS.
2. Sama-Sama Menentang Syiah
Faktor kedua adalah seruan ISIS terhadap sektarianisme dan penentangan terhadap Syiah. Di Asia Tenggara, terdapat kondisi sosial dan politik yang dinilai mendukung politik sektarianisme tersebut. Misalnya, di Malaysia, Syiah dilarang dan keberadaannya tidak diakui secara resmi, sementara di Indonesia, meskipun tidak secara eksplisit dilarang, Syiah juga menghadapi tantangan dan ketidakpengakuan dalam beberapa kasus.
Hal ini menciptakan lingkungan yang memungkinkan apa itu ISIS untuk memanfaatkan ketegangan sektarian yang ada dan merayu individu yang memiliki keyakinan sektarian dan anti-Syiah.
3. Ada Empati dan Solidaritas
Faktor ketiga yang mempengaruhi perkembangan ISIS di Asia Tenggara adalah adanya rasa simpati dan solidaritas umat Islam terhadap masyarakat Suriah yang terdampak konflik. Konflik yang terjadi di Suriah telah menyebabkan penderitaan dan kehancuran yang melibatkan banyak Muslim. Masyarakat Muslim di Asia Tenggara, terutama yang memiliki kepedulian kemanusiaan dan identitas keagamaan yang kuat, merasa terpanggil untuk membantu sesama Muslim dalam situasi yang sulit.
Hal ini ditambah dengan pemahaman mereka terhadap ajaran agama yang mendorong pengabdian dan jihad fi sabilillah, sehingga beberapa individu memilih untuk berangkat dan bergabung dalam perjuangan di Suriah atas nama misi kemanusiaan dan panggilan agama.
4. Lainnya
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi juga memainkan peran penting dalam penyebaran dan pengaruh ISIS di Asia Tenggara. Pemanfaatan media sosial dan aplikasi pesan instan seperti Facebook, Twitter, WhatsApp, Telegram, dan Zello telah memungkinkan kelompok ini untuk berkomunikasi secara efektif, menyebarkan propaganda, merekrut anggota baru, dan menyebarkan ideologi mereka.
Media sosial memberikan akses yang mudah bagi individu yang terpapar dengan propaganda ISIS untuk mendapatkan informasi, berinteraksi dengan anggota lain, dan merasa terlibat dalam perjuangan yang diromantisasi.
Selain faktor-faktor tersebut, faktor lingkungan sosial, politik, dan ekonomi juga dapat memainkan peran dalam perkembangan ISIS di Asia Tenggara. Ketimpangan sosial-ekonomi, ketidakpuasan politik, dan konflik komunal di beberapa wilayah juga dapat menciptakan iklim yang memungkinkan ideologi ekstremis seperti ISIS berkembang.
Terkini Lainnya
Bom Bunuh Diri Tewaskan Gubernur Taliban Afghanistan, ISIS Klaim Bertanggung Jawab
Terkuak, Pemimpin ISIS Abu Al-Hassan Al-Hashimi Tewas Meledakkan Diri di Suriah
4 Anggota ISIS Tewas dalam Serangan di Irak Timur
Kelompok Militan Jihad
Sudah Menjadi Ideologi
Penyebab Perkembangannya
1. Pandangan Teologis dan Keimanan
2. Sama-Sama Menentang Syiah
3. Ada Empati dan Solidaritas
4. Lainnya
Apa Itu ISIS
ISIS di Indonesia
ISIS adalah
Sejarah ISIS
ISIS Kepanjangan dari
Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
Hasil Mukerwil DPW PPP Sulsel: Dukung Kepemimpinan Mardiono hingga Sepakat Sukseskan Pilkada 2024
TOPIK POPULER
Populer
6 Potret Akad Nikah Chand Kelvin dan Dea Sahirah, Mahar 77 Gram Logam Mulia
6 Potret Heels dan Tas Wanita Ukuran Mini Unik, Menarik Dikoleksi Pecinta Fashion
6 Potret Transformasi Sydney Anak Semata Wayang Cut Tari, Makin Mirip Ibunda
6 Potret Transformasi Marshanda, Kini Makin Langsing Berkat Rajin Olahraga
Pra MPLS Adalah Tahap Awal Masa Orientasi, Ketahui Perbedaannya dengan MPLS
Mengenal Tari Topeng Cirebon, Digunakan Sunan Gunung Jati sebagai Media Dakwah
7 Potret Gisella Anastasia dan Gempi Liburan di Australia, Ikut Marathon
7 Potret Syifa Adik Ayu Ting Ting Melahirkan Anak Kedua, Didampingi Keluarga Besar
Buat Kagum, MUA Ini Dandani Kakeknya Jadi Pria Tampan
6 Potret Barang Nyeleneh Dijual di Toko Ini Bikin Heran, Pembeli Enggak Tertarik
Euro 2024
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Top 3: Zodiak yang Paling Suka Traveling
Top 3 Berita Bola: Prancis Rebut Tiket Semifinal Euro 2024 usai Menang Dramatis atas Portugal Lewat Adu Penalti
Berita Terkini
Tambang Emas Suwawa Longsor, Puluhan Orang Dilaporkan Tertimbun
Jokowi Khawatir Dampak Perubahan Iklim, PAN Komitmen Percepat Transisi Energi
Astronot NASA Keluar dari Simulasi Misi Mars Setelah Bertahan 378 Hari
Ustad di Makassar Disekap dan Dianiaya, Polisi Tangkap 5 Terduga Pelaku
Beda dengan Pemerintah, PBNU Tetapkan 1 Muharram Jatuh Senin Besok 8 Juli 2024
Festival Bulan Juni 2024 Sukses Digelar di Palembang
Marc Marquez dan Alex Marquez Naik Podium MotoGP Jerman 2024, Sejarah Tercipta di Sachsenring
BSI Jadi Sasaran Hoaks, dari Soal Layanan Sistem sampai Pembagian Hadiah
Waspada Calo, Beli Tiket Penyeberangan Wajib via Aplikasi Ferizy
4 Pasangan Zodiak yang Paling Berpotensi dari Sahabat Jadi Cinta, Kamu Salah Satunya?
6 Momen Hedi Yunus Main ke Rumah Ibu-ibu yang Mengidolakannya Selama 16 Tahun, Sukses Bikin Menjerit Histeris
Wamenkeu Minta Geo Dipa Terus Cari Sumber Energi Panas Bumi Baru
Bangladesh Protes Kualitas Peralatan Militer yang Dibeli dari China di Bawah Standar
Tanpa Kate Middleton, Pangeran William Eksis di Serial Dokumenter tentang Tunawisma di Inggris
4 Permohonan Penduduk Neraka yang Ditolak dan Tak Akan Pernah Terkabul, Na'udzubillah