, Jakarta Apa tujuan peristiwa Rengasdengklok? Peristiwa Rengasdengklok adalah kejadian yang sangat lekat dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Rengasdengklok sendiri merupakan sebuah wilayah di Jawa Barat yang menjadi tempat golongan muda menyandera Soekarno dan Mohammad Hatta sebelum proklamasi kemerdekaan.
Baca Juga
Advertisement
Latar belakang terjadinya peristiwa Rengasdengklok adalah perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan pemuda yang tidak sepaham mengenai bagaimana mekanisme pelaksanaan kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, apa tujuan peristiwa Rengasdengklok menjadi salah satu bagian penting dari kemerdekaan Indonesia.
Hubungan peristiwa Rengasdengklok dan Proklamasi kemerdekaan Indonesia yang sangat erat menyebabkan peristiwa ini selalu diingat oleh warga Indonesia. Berikut apa tujuan peristiwa Rengasdengklok dan kronologi kejadiannya yang dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (9/6/2023).
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Tujuan Penculikan Soekarno dan Mohammad Hatta
Peristiwa Rengasdengklok merupakan peristiwa penculikan Soekarno dan Mohammad Hatta ke wilayah Rengasdengklok, Karawang, Jawa Barat oleh para pemuda pada tanggal 16 Agustus 1945. Apa tujuan peristiwa Rengasdengklok adalah untuk mendesak Soekarno dan Mohammad Hatta segera melakukan proklamasi kemerdekaan.
Perbedaan pendapat antara golongan muda dan golongan tua tentang mekanisme proklamasi kemerdekaan menjadi alasan terjadinya peristiwa ini. Golongan tua berpendapat bahwa kemerdekaan Indonesia harus dilakukan berdasarkan rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Sedangkan golongan muda merasa kemerdekaan Indonesia harus diproklamirkan sesegera mungkin saat ada kekosongan kekuasaan karena Jepang menyerah terhadap Sekutu waktu itu.
Apa tujuan peristiwa Rengasdengklok juga untuk menjauhkan Soekarno dan Hatta yang merupakan tokoh besar di Indonesia dari pengaruh pemerintah Jepang yang ada di Jakarta. Desakan agar segera memproklamasikan kemerdekaan juga bertujuan membuktikan perjuangan Indonesia mencapai kemerdekaannya.
Advertisement
Kronologi Peristiwa Rengasdengklok
Kronologi peristiwa Rengasdengklok dimulai pada 14 Agustus 1945. Saat itu, Kaisar Hirohito mengumumkan bahwa Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu setelah Amerika Serikat membombardir Kota Hiroshima dan Nagasaki. Pada \ 15 Agustus 1945, setelah berdiskusi dengan Tan Malaka, para pemuda yang dipimpin oleh Chaerul Saleh mengadakan rapat untuk membicarakan pelaksanaan proklamasi kemerdekaan. Salah satu hasil rapat tersebut adalah desakan kepada Bung Karno dan Bung Hatta agar mereka memproklamirkan kemerdekaan pada malam itu atau paling lambat tanggal 16 Agustus 1945.
Pada saat itu, Soekarno, Mohammad Hatta, dan Radjiman, yang merupakan golongan tua, baru saja kembali dari kunjungan ke Dalat, Vietnam. Kunjungan ini dilakukan sebagai tanggapan terhadap undangan Marsekal Muda Terauchi, yang merupakan Panglima Jepang yang bertugas di kawasan Asia Tenggara. Oleh karena itu, Soekarno, Hatta, dan Radjiman belum mengetahui bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu.
Sjahrir kemudian menemui Soekarno dan Hatta dengan membawa hasil rapat para pemuda pada tanggal 15 Agustus 1945. Awalnya, Soekarno menolak keras permintaan Sjahrir karena ia masih menunggu keputusan Jepang. Soekarno dan Hatta masih berkeinginan untuk membahas segala sesuatu mengenai pelaksanaan proklamasi dalam rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang telah dibentuk.
Pendapat golongan pemuda berbeda dengan ini. Mereka berpendapat bahwa PPKI dibentuk dengan campur tangan Pemerintah Kolonial Jepang, dan membicarakan kemerdekaan dengan PPKI berarti menyerahkan nasib kemerdekaan Indonesia kepada penjajah. Para pemuda menginginkan kemerdekaan terjadi lebih cepat tanpa bantuan Jepang.
Namun, karena terus didesak oleh Sjahrir, Soekarno berjanji untuk mengumumkan proklamasi pada tanggal 15 Agustus setelah pukul lima sore. Sjahrir segera memberikan instruksi kepada pemuda yang bekerja di kantor berita Jepang untuk bergerak cepat.
Sjahrir merasa bahwa Soekarno tidak serius dalam upaya memerdekakan Indonesia pada saat itu. Pada pukul lima sore tanggal 15 Agustus 1945, ribuan pemuda sudah menunggu dan bersiap-siap mendengar kabar proklamasi dari Soekarno dan Hatta. Namun, pada pukul enam kurang beberapa menit, Soekarno mengabarkan penundaan proklamasi.
Hal ini membuat para pemuda yang mendukung Sjahrir menjadi marah. Pada malam itu juga, sekitar pukul 10 malam, di Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta, tempat tinggal Bung Karno, terjadi perdebatan serius antara sekelompok pemuda dengan Bung Karno mengenai Proklamasi Kemerdekaan. Bahkan Wikana mengancam Soekarno bahwa jika kemerdekaan tidak diumumkan saat itu juga, maka akan terjadi pertumpahan darah keesokan harinya.
Bung Karno kemudian mengatakan bahwa ia tidak dapatmemutuskan sendirian, ia harus berkonsultasi dengan tokoh golongan tua lainnya, seperti Mohammad Hatta, Soebardjo, Iwa Kusmasomantri, Djojopranoto, dan Sudiro. Hasilnya tetap sama, yaitu penolakan untuk mengumumkan kemerdekaan pada saat itu. Akhirnya, golongan pemuda memutuskan untuk menculik Soekarno dan Hatta ke tempat terpencil yang jauh dari ibu kota.
Keputusan untuk menculik kedua tokoh tersebut diambil dalam rapat yang diadakan oleh para pemuda pada dini hari tanggal 16 Agustus 1945. Rapat tersebut dihadiri oleh Soekarni, Jusuf Kunto, dr. Mawardi dari barisan Pelopor, dan Shodanco Singgih dari Daidan Pembela Tanah Air (PETA) Jakarta.
Penculikan Soekarno dan Mohammad Hatta
Tugas untuk menculik Soekarno dan Hatta diberikan kepada Singgih, dengan bantuan Cudanco Latief Hendraningrat yang menyediakan beberapa perlengkapan militer. Pada pukul 03.00 dini hari, Soekarno dan Hatta dijemput paksa oleh sekelompok pemuda dan kemudian dibawa ke Rengasdengklok, yang dianggap sebagai tempat ideal untuk Mengasingkan diua tokoh penting kemerdekaan Indonesia ini.
Dipilihlah di rumah milik Djiaw Kie Song, seorang petani keturunan Tionghoa. Rumah pengasingan tersebut berdekatan dengan markas PETA Purwakarta yang memiliki hubungan yang dekat dengan PETA Jakarta. Sejak tanggal 14 Agustus 1945, rumah tersebut sudah dihuni oleh anggota golongan muda seperti Soekarni, Wikana, Aidit, dan Chaerul Saleh dari perkumpulan 'Menteng 31'.
Rengasdengklok dipilih sebagai tempat pengasingan karena jaraknya yang cukup jauh dari ibu kota Jakarta. Dengan memilih lokasi yang terpencil, golongan tua diharapkan dapat terlepas dari pengaruh pemerintah Jepang dan menerima saran dari para pemuda untuk segera melaksanakan proklamasi kemerdekaan. Dengan kata lain, latar belakang terjadinya peristiwa Rengasdengklok adalah upaya golongan muda untuk membujuk golongan tua agar segera melaksanakan proklamasi kemerdekaan.
Namun, tindakan penculikan yang dilakukan oleh golongan muda justru membuat Soekarno kecewa dan marah karena mereka dianggap tidak mendengarkan pertimbangannya yang masuk akal. Akibatnya, situasi semakin tegang. Meskipun demikian, saat dijemput paksa, Soekarno tidak memiliki pilihan lain kecuali mengikuti kehendak para pemuda untuk dibawa ke tempat yang mereka tentukan.
Selama berada di rumah Djiaw Kie Song, para pemuda terus melakukan negosiasi agar Soekarno dan Hatta bersedia melaksanakan proklamasi kemerdekaan sesegera mungkin. Achmad Soebardjo, yang juga anggota PPKI, kemudian datang ke Rengasdengklok sebagai penengah antara Soekarno dan para pemuda. Akhirnya, Achmad Soebardjo berhasil meyakinkan golongan muda untuk membiarkan Soekarno dan Hatta pulang, sehingga mereka bisa melakukan proklamasi keesokan harinya.
Terkini Lainnya
Peristiwa Rengasdengklok, Kronologi Penculikan Sukarno-Hatta oleh Golongan Muda
Peristiwa Rengasdengklok Memberikan Manfaat yaitu Kesepakatan Proklamasi Kemerdekaan
Latar Belakang Terjadinya Peristiwa Rengasdengklok, Ketahui Kronologi dan Faktanya
Tujuan Penculikan Soekarno dan Mohammad Hatta
Kronologi Peristiwa Rengasdengklok
Penculikan Soekarno dan Mohammad Hatta
Apa Tujuan Peristiwa Rengasdengklok
Tujuan Peristiwa Rengasdengklok
Peristiwa Rengasdengklok
rengasdengklok
Proklamasi Kemerdekaan
Euro 2024
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Alur Pilkada Serentak 2024, Catat Kapan Penyelenggaraannya
Pilkada Jakarta 2024, Suku Betawi Usulkan 5 Nama
Maju Pilkada, Sekda Kabupaten Tangerang Pamit Pensiun Dini
Ketum PSI Kaesang Bakal Kunjungi Kantor DPP PKS Sore Ini, Bahas Pilkada?
Coklit Pantarlih Pilkada 2024, Ketahui Pengertian dan Jadwal Pelaksanaannya
DPD PSI Jakbar Usul Kaesang hingga Deddy Corbuzier Maju Pilgub Jakarta 2024
TOPIK POPULER
Populer
SKP adalah Sasaran Kinerja Pegawai, ini Tujuan dan Cara Menyusunnya
Tarif Tol Jakarta Bandung Golongan 1, Wajib Diketahui Warga Ibukota Sebelum Liburan
6 Momen Anniversary Pernikahan Mertua Jessica Mila ke-40, Dirayakan Bareng Keluarga
7 Potret Syifa Adik Ayu Ting Ting Melahirkan Anak Kedua, Didampingi Keluarga Besar
6 Raja Tambang Batu Bara di Indonesia, Jumlah Kekayaannya Tak Berseri
Resep Asam Manis Daging Kambing, Olahan Daging Kurban Simple
Mengenal Logo OSIS SMA, Ini Makna dan Sejarahnya
8 Fakta Sosok Dewi Paramita, Mantan Tunangan Ibrahim Risyad Suami Salshabilla Adriani
Alur Pilkada Serentak 2024, Catat Kapan Penyelenggaraannya
Namanya Sudah Diungkap, Ini 6 Potret Bridesmaid Aaliyah Massaid di Momen Lamaran
Pegi Setiawan
Polda Jabar Segera Jalankan Putusan Hakim PN Bandung: Bebaskan Pegi Setiawan
Pegi Setiawan Segera Dibebaskan, Pengacara Akan Jemput ke Rutan Polda Jabar
Hakim Putuskan Pegi Setiawan Bebas, Polda Jabar Bakal Cari Pembunuh Vina Sebenarnya?
Hakim PN Bandung Sebut Penetapan Tersangka Pegi Setiawan Tidak Cukup Bukti
Polda Jabar: Hakim Tidak Menyebutkan Ganti Rugi, Hanya Hentikan Penyidikan dan Bebaskan Pegi Setiawan
Patuhi Putusan Praperadilan, Polda Jabar Segera Bebaskan Pegi Setiawan
Berita Terkini
Gelombang Pertama ASN Pindah ke IKN Mulai September 2024, Siap-Siap!
Survei Indikator: 80,1 Persen Masyarakat Puas dengan Kinerja Bupati Bandung Dadang Supriatna
Via Vallen Melahirkan Anak Pertama, Ini 7 Potret Perjalanan Kehamilannya
Jokowi Soroti soal Perizinan: Prosedur Birokrasi yang rumit Masih Banyak
Tingkatkan Komitmen Keterbukaan Informasi Publik, Jasa Marga Gelar Bimbingan Teknis dan Workshop Keterbukaan Informasi Publik Tahun 2024
Bocoran Terbaru Galaxy Buds3 Pro: Desain Mirip AirPods dengan Casing Transparan yang Futuristik!
Agensi Konfirmasi HyunA dan Yong Junhyung Akan Menikah pada Oktober 2024
Polda Jabar Segera Jalankan Putusan Hakim PN Bandung: Bebaskan Pegi Setiawan
Jangan Lewatkan FTV Kisah Nyata Spesial di Indosiar, Senin 8 Juli 2024 Via Live Streaming Pukul 14.00 WIB
8 Momen Rangkaian Pernikahan Clarissa Putri dari Siraman hingga Resepsi, Fadil Jaidi Hadir
Jokowi Bersyukur Ekonomi Indonesia Tetap Tumbuh 5% saat Global Melambat
PKS Resmi Usung Murad Ismail-Michael Wattimena di Pilkada Maluku
Investor Tunggu Kepastian Pemerintahan Prabowo-Gibran, Saham BBNI Diyakini Tetap Cuan
Mitsubishi Bangkitkan Lagi Pajero dengan Desain Mewah, Siap Bertarung dengan Range Rover
Melihat Hari Pertama Masuk Sekolah di SDN 01 Grogol Selatan Jakarta