uefau17.com

Biografi Quraish Shihab, Sosok yang Mencintai Al-Qur’an Sejak Kecil - Hot

, Jakarta - Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab yang populer dipanggil Quraish Shihab adalah salah satu tokoh agama di Indonesia dengan pengaruh besar. Quraish Shihab lahir pada 16 Februari 1944 di Rappang, Sulawesi Selatan.

Quraish Shihab adalah seorang pedakwah yang disebut sudah mencintai ilmu-ilmu Al-Qur’an sejak kecil. Quraish Shihab adalah sosok cendekiawan muslim yang dikenal mensosialisasikan dan mendakwahkan pemahaman Islam yang moderat dan toleran.

Tafsir Quraish Shihab adalah menggunakan metode maudhu’I atau tematik serta tahlili atau analitik. Metode tafsir Quraish Shihab ini menjadi bukti bahwa ayat Al-Qur’an sejalan dengan perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) serta kemajuan peradaban umat manusia.

Berikut ulas lebih mendalam tentang biografi Quraish Shihab dalam dunia dakwah Islamiyah, Jumat (3/2/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Quraish Shihab di Dunia Dakwah

Di usianya ke 78 tahun, Quraish Shihab lebih banyak mendedikasikan waktu untuk menulis buku. Melansir dari situs website resmi miliknya, Quraish Shihab saat ini tercatat sudah menulis 61 judul buku dan mempunyai magnum opus dan Tafsir Al-Misbah.

Quraish Shihab merupakan putra keempat dari 12 bersaudara dari pasangan Prof. Abdurrahman Shihab dan Asma Aburisy. 11 saudaranya adalah Nur, Ali, Umar, Wardah, Alwi, Nina, Sida, Abdul Mutalib, Salwa, Ulfa, dan Latifah. Ayah Quraish Shihab adalah seorang ahli tafsir dan akademisi.

Pada tahun 2004, Quraish Shihab berdakwah dengan mulai mengembangkan gerakan “Membumikan Al-Qur’an” yang diterjemahkan melalui lembaga yang didirikannya dengan nama “Pusat Studi Al-Qur’an” (PSQ).

Dijelaskan, bahwa PSQ menjadi kepanjangan tangan dan ide dari Quraish Shihab untuk mensosialisasikan dan mendakwahkan pemahaman Islam yang moderat dan toleran. Ini dilahirkan juga melalui banyak program, seperti Pendidikan Kader Mufassir sebagai media untuk mencetak generasi penerus yang akan menyampaikan pesan Al-Qur’an secara tepat.

Quraish Shihab adalah sosok ahli tafsir dunia, ia sampai sekarang masih aktif menyelesaikan permasalahan dunia Islam Internasional melalui Majlis Hukama’ Al-Muslimin. Majlis ini dipimpin langsung oleh Grand Syekh Al-Azhar, Syekh Dr. Ahmed El-Tayeb.

3 dari 5 halaman

Quraish Shihab di Dunia Pendidikan

Quraish Shihab sama seperti sosok ayahnya habib Abdurrahman yang dikenal sebagai seorang ahli tafsir dan akademisi. Quraish Shihab adalah ulama Indonesia pertama yang mengambil studi konsentrasi Tafsir Al-Quran.

Dalam buku berjudul Membumikan Al-Qur’an (1992) oleh M. Quraish Shihab, pendidikan formulanya di Makassar dimulai dari sekolah dasar sampai kelas 2 SMP. Pada tahun 1956, ia dikirim ke kota Malang untuk “nyantri” di Pondok Pesantren darul Hadis al-Faqihiyah.

Melihat bakat bahasa Arab yang dimilikinya, Quraish Shihab beserta adiknya Alwi Shihab dikirim oleh ayahnya ke al-Azhar Kairomelalui beasiswa dari Proposal Sulawesi Selatan, pada tahun 1958.

Kemudian, Quraish Shihab diterima di kelas dua I’ddiyah al-Azhar (setingkat SMP/Tsanawiyah di Indonesia) sampai menyelesaikan tsanawiyah al-Azhar di Fakultas Ushuluddin, Jurusan tafsir dan Hadis, pada tahun 1967 Quraish Shihab meraih gelar LC.

Pada tahun 1969, Quraish Shihab berhasil meraih gelar MA di jurusan yang sama dengan tesis berjudul “Al-I’jaz At-Tasyri’ Al-Qur’an Al-Karim (Kemukjizatan Al-Qur’an dari segi Hukum).” Pada tahun 1980, ia kembali melanjutkan studi tafsir Al-Qur’an ke Kairo dengan disertasi berjudul “Nazhm ad-Durar Al-Biaqa’i Tahqiq wa Dirasah (Suatu Kajian dan Analisa terhadap Keontentikan Kitab ad-Durar karya Al-Biqa’i).”

Jejak karier Quraish Shihab yang tidak kalah menarik, ia dipercaya untuk menduduki jabatan Menteri Agama Republik Indonesia pada tahun 1998. Lalu, Quraish Shihab diangkat menjadi “Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Djibouti” berkedudukan di Kairo.

4 dari 5 halaman

Quraish Shihab di Bidang Tafsir Al-Qur’an

Quraish Shihab adalah sosok yang dikenal mensosialisasikan dan mendakwahkan pemahaman Islam yang moderat dan toleran. Ia salah satu pakar tafsir Al-Qur’an di Indonesia yang memiliki kemampuan luar biasa, sekaligus penceramah dan penulis yang andal.

Studi publikasi Institut Agama Islam Kediri (IAIN Kediri) menjelaskan, sosok Quraish Shihab memiliki kemampuan menerjemahkan dan penyampaikan pesan Al-Qur’an dalam konteks kekinian dan masa post modern. Ini yang membuat Quraish Shihab lebih dikenal dan unggul daripada pakar tafsir Al-Qur’an di Indonesia lainnya.

Tafsir Quraish Shihab adalah menggunakan metode maudhu’I atau tematik. Metode tafsir Quraish Shihab dilakukan dengan cara menghimpun sejumlah ayat Al-Qur’an yang tersebar dalam berbagai surah yang membahas masalah yang sama.

Kemudian, menjelaskan pengertian menyeluruh dari ayat-ayat tersebut dan barulah bisa menarik kesimpulan sebagai jawaban terhadap masalah yang menjadi pokok pembahasan. Metode tafsir Quraish Shihab ini menjadi bukti bahwa ayat Al-Qur’an sejalan dengan perkembangan IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) serta kemajuan peradaban umat manusia.

Quraish Shihab pun menggunakan metode tafsir tahlili atau analitik. Dalam buku berjudul Kaidah Tafsir (2013) oleh M. Quraish Shihab, metode tafsir ini menjelaskan kandungan ayat Al-Qur’an sesuai pandangan, kecenderungan, dan keinginan mufassirnya dengan perunutan ayat-ayat dalam mushaf Al-Qur’an.

5 dari 5 halaman

Karya-Karya Quraish Shihab

Quraish Shihab saat ini tercatat sudah menulis 61 judul buku dan mempunyai magnum opus dan Tafsir Al-Misbah. Studi publikasi Institut Agama Islam Kediri (IAIN Kediri) menyebutkan tujuh karya-karya Quraish Shihab dari jumlah yang ada:

1. Tafsir Al-Manar, Keistimewaan dan Kelemahannya (Ujung Padang: IAIN Alauddin, 1984).

2. Membumikan Al-Qur’an (Bandung: Mizan, 1992).

3. Mukjizat Al-Qur’an: Ditinjau dari Aspek Kebahasaan, Aspek Ilmiah, dan Pemberitaan Ghaib (Bandung: Mizan, 2007).

4. Wawasan Al-Qur’an: Tafsir Tematik atas Pelbagai Persoalan Umat (Bandung: Mizan 2007).

5. Sunnah Syi’ah Bergandengan Tangan? Mungkinkah? Kajian Atas Konsep Ajaran dan Pemikiran (Jakarta: Lentera hati, 2007).

6. Tafsir AL-Misbah, Tafsir Al-Qur’an Lengkap 30 Juz (Jakarta: Lentera Hati, 2002).

7. Jilbab: Pakaian Wanita Muslimah, Pandangan Ulama Masa Lalu dan Cendikiawan Kontemporer (Jakarta: Lentera Hati 2004).

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat