, Jakarta Apa itu virus Hendra belakangan menjadi perbincangan. Sebenarnya, virus Hendra sudah ada sejak 1994-an. Apa itu virus Hendra ditemukan pertama di pinggiran kota Brisbane, Hendra, Australia. Tapi, sejak 2013, infeksi virus Hendra pada manusia jarang ditemukan.
Baca Juga
Advertisement
Namun, kini di Australia virus ini ditemukan memiliki varian baru. Varian baru dari virus Hendra ini dyakini lebih menular ke kuda dan manusia. Varian tersebut terdeteksi dalam urine kelelawar genus Pteropus hitam dan berkepala abu-abu yang melintas di pantai utara-tengah New South Wales hingga Queensland tenggara.
Apa itu virus Hendra menimbulkan kekhawatiran masyarakat, terutama setelah munculnya pandemi COVID-19 dan Hepatitis akut yang baru-baru ini juga terdeteksi. Infeksi Virus Hendra bisa menyebabkan gejala mulai dari ringan hingga berat.
Seperti apa sebenarnya virus Hendra? bagaimana penularan dan gejalanya? Berikut penjelasan tentang apa itu virus Hendra, dirangkum dari berbagai sumber, Rabu(18/5/2022).
Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan orangtua untuk mencegah penularan virus corona pada anak. Cek video di atas ya!
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Apa itu virus Hendra?
![Ilustrasi virus](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/grbw8Z-UBWCmN9JhnxZSwjO9Zk0=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3272542/original/023886600_1603177736-pins-4970293_1280.jpg)
Melansir CDC, Virus Hendra atau HeV adalah anggota famili Paramyxoviridae. Virus ini masih satu genus dengan virus penyebab penyakit Nipah, Henipavirus. Melansir WHO, virus Hendra termasuk zoonosis atau penyakit yang dapat ditularkan ke manusia dari hewan.
Virus Hendra pertama kali dikenali pada 1994. Ia tercatat ditemukan di pinggiran kota Brisbane, Hendra, Australia. Wabah tersebut melibatkan 21 kuda pacu yang dikandangkan dan dua kasus pada manusia. Pada Juli 2016, 53 insiden penyakit yang melibatkan lebih dari 70 kuda telah dilaporkan. Semua insiden ini hanya terjadi di pantai timur laut Australia.
Sebanyak tujuh manusia telah tertular virus Hendra dari kuda yang terinfeksi, terutama melalui kontak dekat selama perawatan atau nekropsi kuda yang sakit atau mati. Reservoir alami virus Hendra telah diidentifikasi sebagai flying fox (kelelawar dari genus Pteropus). Sejak 1994 hingga 2013, infeksi virus Hendra pada manusia masih jarang terjadi; hanya tujuh kasus yang dilaporkan.
Advertisement
Gejala virus Hendra
![Gambar Ilustrasi Seorang Wanita Mengalami Flu](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/Y3FwBF-0z753aSJm_yMJYCER0ZE=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3293680/original/068855800_1605093228-portrait-young-woman-with-illness-symptom_23-2148454303.jpg)
Melansir WHO, gejala infeksi virus Hendra pada manusia berkisar dari penyakit ringan seperti influenza hingga penyakit pernapasan atau saraf yang fatal. Mengutip Kemenkes, salah satu kasus awal virus ini adalah dokter hewan dan petugas yang menangani peternakan kuda (di Australia) yang kemudian kudanya sakit dan menularkan ke manusia.
Menurut CDC, setelah inkubasi 9-16 hari, infeksi virus Hendra dapat menyebabkan penyakit pernapasan dengan tanda dan gejala mirip flu yang parah. Dalam beberapa kasus, penyakit dapat berkembang menjadi ensefalitis. Meskipun infeksi virus Hendra jarang terjadi, kasus fatalitasnya tinggi: 4/7 (57%).
Gejala virus Hendra pada kuda
Virus Hendra dapat menyebabkan berbagai gejala pada kuda. Biasanya ada serangan penyakit yang cepat, demam, peningkatan denyut jantung dan penurunan yang cepat dengan tanda-tanda pernapasan dan/atau neurologis (sistem saraf).
Gejala virus Hendra pada manusia
Gejala virus Hendra pada manusia berkembang antara 5 dan 21 hari setelah kontak dengan kuda yang menular. Gejala awalnya bisa meliputi demam, batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala dan kelelahan. Meningitis atau ensefalitis (radang otak) dapat berkembang, menyebabkan sakit kepala, demam tinggi, dan kantuk, dan terkadang kejang-kejang dan koma.
Menurut WHO, tidak ada pengobatan khusus untuk kasus virus Hendra pada manusia. Perawatan suportif intensif disediakan, dan penggunaan antibodi monoklonal sedang diselidiki. Ada vaksin hewan Hendra yang terdaftar dan vaksinasi diakui sebagai cara yang efektif untuk mengurangi risiko kuda terinfeksi dan untuk mengurangi kemungkinan terpajan pada manusia.
Penyebaran virus Hendra dan risikonya
![Kuda - Vania](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/FHWso06wa3X8bcUPi2In1dwZhqI=/0x0:5184x2922/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3929450/original/064679800_1644467977-sarah-olive-x_RB1PF7ePA-unsplash.jpg)
Mengutip Kemenkes, reservoar alami virus hendra adalah kelelawar dari genus Pteropus yang ditemukan di Australia. Hendra virus menyebabkan penyakit pada kuda di Australia, dan infeksi pada manusia terjadi karena paparan dari sekresi dari kuda yang terinfeksi virus hendra.
Penularan virus Hendra ke manusia dapat terjadi setelah terpapar cairan dan jaringan tubuh atau kotoran kuda yang terinfeksi virus Hendra. Kuda dapat terinfeksi setelah terpapar virus dalam urin rubah terbang yang terinfeksi. Sampai saat ini, tidak ada penularan dari manusia ke manusia yang telah didokumentasikan.
Tes laboratorium yang dapat digunakan untuk mendiagnosis virus Hendra adalah tes antibodi dengan ELISA (IgG dan IgM), RT-PCR) dan isolasi virus. Melansir CDC, kelelawar “Flying fox” Australia (genus Pteropus) adalah reservoir alami virus Hendra. Bukti serologis untuk infeksi HeV telah ditemukan pada keempat spesies kelelawar Australia, tetapi penyebaran virus pada kuda terbatas pada daerah pesisir dan hutan di Australia (negara bagian Queensland dan New South Wales).
Orang-orang dengan risiko tertinggi adalah mereka yang tinggal di dalam sebaran flying fox dan dengan paparan pekerjaan atau rekreasi terhadap kuda yang memiliki potensi kontak dengan rubah terbang di Australia.
Advertisement
Cara mencegah virus Hendra
![Kuda - Vania](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/g2SwU3DXvkrdXstwGU3zBYJ18pg=/0x0:4652x2622/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3756585/original/030413200_1639971755-annika-treial-e4WUwbcur7Y-unsplash.jpg)
Menurut Kemenkes, virus Hendra dapat dicegah dengan menghindari hewan yang diketahui terinfeksi Hendra Virus dan menggunakan alat pelindung diri yang aman bila akan kontak dengan hewan yang dicurigai berpotensi terinfeksi.
Menurut CDC, terjadinya penyakit pada manusia telah dikaitkan hanya dengan infeksi spesies perantara seperti kuda. Pengenalan dini penyakit pada hewan inang perantara mungkin merupakan cara paling penting untuk membatasi kasus manusia di masa depan. Vaksin komersial baru-baru ini dilisensikan di Australia untuk kuda dan dapat bermanfaat bagi spesies hewan lain dan akhirnya manusia.
Terkini Lainnya
COVID-19 Belum Usai, Peneliti Australia Temukan Virus Hendra
WHO: Virus COVID-19 Terus Berkembang Tapi Tingkat Keparahan Berkurang Seiring Waktu
Positivity Rate Covid-19 di Kabupaten Tangerang Turun
Apa itu virus Hendra?
Gejala virus Hendra
Gejala virus Hendra pada kuda
Gejala virus Hendra pada manusia
Penyebaran virus Hendra dan risikonya
Cara mencegah virus Hendra
Apa Itu Virus Hendra
virus hendra
virus
Copa America 2024
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Dapatkan Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Sesaat Lagi Tayang di Indosiar dan Vidio
Judi Online
Judi Online di Minahasa Selatan, 2 Wanita Ditangkap
Catatan IPW untuk Polri di HUT ke-78 Bhayangkara
Kominfo: Telegram Sudah Respons Penghapusan Judi Online Usai Diberi Surat Peringatan
Judi Online Berdampak Buruk bagi Keluarga, Bisa Menghancurkan Moral Lintas Generasi
80 Ribu Pelajar Kecanduan Judi Online, Komnas PA Bandar Lampung Minta Cek Aktivitas Daring Anak
Pilkada 2024
Heru Budi Respons Peluang Maju Pilkada Jakarta 2024: Saya ASN, Tidak Pengalaman di Bidang Politik
Tiga Menteri Jokowi Disiapkan PDIP Maju Pilkada 2024, Ini Daftarnya
Jokowi Effect Disebut Masih Ada di Pilkada 2024, PDIP Andalkan Ini
Pilkada 2024, PDIP Buka Peluang Kerja Sama dengan Gerindra sampai PKB
Bukan di Jakarta, Golkar Pastikan Ridwan Kamil Menang di Pilkada Jawa Barat
Ribuan Petani Kumpul di Semarang Minta Sudaryono Maju Gubernur Jawa Tengah
TOPIK POPULER
Populer
Daging Kurban Tahan Berapa Lama di Freezer? Jangan Asal Simpan
7 Gaya Pemotretan Aura Kasih Bareng Arabella, Tampil Curi Perhatian
7 Potret Jennifer Bachdim dan Irfan Bachdim Kerja Bareng, Gantian Momong Anak
6 Potret Pertemuan Alice Norin dan Davina Karamoy, Bak Saudara Kembar
Cegah Perburuan, Cula Badak di Afrika Dipasang Bahan Radioaktif Agar Beracun
6 Cuitan 'Juni Cepat Berlalu' Bikin Senyum Tipis, Tak Terasa Sudah Berganti Bulan
7 Potret Pengajian Chand Kelvin dan Dea Sahirah Jelang Nikah, Haru Bahagia
6 Potret Ekspektasi Vs Realita Tempat Wisata Viral, Antre Bikin Gagal Estetik
Sengketa Laut China Selatan, Filipina dan AS Kerahkan Kapal Perang
Daftar 10 Negara Terkuat di Dunia 2024, Amerika Ada di Posisi Teratas
Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Prancis vs Belgia: Les Bleus Jadi Ancaman Serius De Rode Duivels
Persiapan Portugal Jelang Hadapi Slovenia di Babak 16 Besar Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Berita Terkini
Prediksi Euro 2024 Prancis vs Belgia: Les Bleus Jadi Ancaman Serius De Rode Duivels
670 Ribu Wajib Pajak Belum Padankan NIK Jadi NPWP
7 Potret Jennifer Bachdim dan Irfan Bachdim Kerja Bareng, Gantian Momong Anak
CIMB Niaga Optimistis Minat Masyarakat pada KPR Hijau Meningkat
Lirik Lagu Viral Too Sweet dari Hozier dan Artinya, Penolakan atas Hidup yang Serba Teratur
Ketua KPK: Kita Akan Buka Data Caleg Terpilih yang Tidak Lapor LHKPN
Perayaan HUT Bhayangkara ke-78 Dibayang-bayangi Dugaan Kebocoran Data Polri
Pengamat: Indonesia Tak Butuh BUMN Sakit, Tapi Bisa Bersaing
6 Cara Update Windows 11 Gratis, Ini Spesifikasi PC yang Bisa Diupgrade
Suzuki Pertimbangkan Bawa Jimny Pikap dan Hybrid
Intra Golflink Resorts Tetapkan Harga IPO Rp 200 per Saham
Heru Budi Respons Peluang Maju Pilkada Jakarta 2024: Saya ASN, Tidak Pengalaman di Bidang Politik
Saksikan FTV Kisah Nyata Spesial di Indosiar, Senin 1 Juli 2024 Via Live Streaming Pukul 13.30 WIB