, Jakarta - Pernahkah Anda melihat si Kecil asyik menggigit baju atau kain di dekatnya? Kebiasaan ini mungkin terlihat aneh dan mengkhawatirkan bagi orangtua dan orang dewasa di sekitarnya. Namun jangan panik dulu, kebiasaan menggigit baju pada anak sebenarnya cukup umum terjadi.
Hal ini biasan terjadi pada tahap oral bayi yang merupakan masa dimana mereka memasukkan segala sesuatu ke dalam mulut. Hal itu untuk mempelajari dunia di sekitar mereka.
Kebiasaan ini biasanya hilang saat mereka tumbuh besar. Namun, pada beberapa anak prasekolah atau usia sekolah, kebiasaan memasukkan baju ke dalam mulut masih terjadi.
Advertisement
Alasan di balik kebiasaan ini beragam. Bisa jadi karena mereka ingin menenangkan diri, merasa cemas atau stres, atau simply karena mereka merasa nyaman dengan sensasi mengunyah. Kebiasaan ini dapat menyebabkan kerusakan pada baju dan membuat mereka malu di depan teman sebaya.
Sebagai orang tua, penting untuk memahami alasan di balik kebiasaan ini dan membantu anak Anda menghentikannya.
Alasan di Balik Kebiasaan Menggigit Baju
Dilansir dari Verywell Family, Monal Patel, seorang terapis okupasi menjelaskan bahwa Pencarian motor oral berakar pada metode dasar regulasi diri atau ketenangan.
Bayi dan balita menggunakan refleks rooting untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum, kemudian mereka mungkin menggunakan pola mengisap dan rooting untuk menenangkan diri, seperti dengan dot atau mengisap jempol.
Beberapa anak mungkin masih mencari cara untuk merangsang mulut dan rahang mereka setelah melewati masa batita. Hal ini disebut sebagai masukan proprioseptif. Tekanan yang dalam ini dapat menenangkan anak-anak karena mereka mencari cara untuk menenangkan diri yang terarah dan dapat diprediksi. Bagi beberapa anak, menggigit baju menjadi cara yang mudah diakses untuk mendapatkan stimulasi ini.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kapan Kebiasaan Ini Perlu Diwaspadai
Kebiasaan anak menggigit baju mungkin terlihat aneh dan mengkhawatirkan bagi orang tua. Namun, perlu diingat bahwa perilaku ini sebenarnya cukup umum terjadi dan merupakan bagian dari proses perkembangan anak.
"Pada usia tiga tahun, anak-anak biasanya berhenti memasukkan sesuatu ke dalam mulut mereka," kata Laura Grashow, PsyD, seorang psikolog klinis pediatrik.
"Tetapi saya pernah melihat anak kelas empat dan lima memegang kerah baju mereka dan memasukkannya ke dalam mulut."
Grashow menjelaskan bahwa menggigit baju bisa menjadi cara anak untuk mencari stimulasi sensorik atau menenangkan diri. Hal ini serupa dengan kebiasaan orang dewasa yang mengunyah permen karet atau menggigit kuku saat gugup atau berkonsentrasi.
Namun, dalam beberapa kasus, kebiasaan ini bisa menjadi masalah. "Jika mengisap atau menggigit baju mengganggu aktivitas sehari-hari anak atau menimbulkan bahaya keamanan, maka perlu dicarikan solusinya," kata Patel. Contohnya, jika baju anak menjadi rusak atau ada risiko tersedak, maka orang tua perlu mengambil langkah untuk menghentikan kebiasaan tersebut.
Grashow juga menegaskan bahwa dalam beberapa situasi, menggigit baju bahkan dapat mengindikasikan adanya kecemasan, ADHD, atau masalah perkembangan, sehingga disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter jika ini merupakan kebiasaan yang sulit dikendalikan oleh anak.
Berdialog dengan Anak Mengenai Kebiasaan Menggigit Baju
Grashow merekomendasikan untuk berbicara dengan anak Anda jika kebiasaan menggigit pakaian mereka menjadi masalah. Penting untuk tidak menghakimi dan fokus pada memahami alasan di balik kebiasaan tersebut.
"Anda bisa mengatakan, 'Ibu perhatikan kadang-kadang kamu menggigit baju kamu. Menurutmu kenapa ya kamu melakukannya? Apa manfaat yang kamu dapatkan dari itu?'" saran Grashow.
Dengan pertanyaan itu, membantu anak Anda menyadari kebiasaan mereka dan mencari tahu apa yang mendorongnya. Penting untuk diingat bahwa anak-anak mungkin tidak sadar bahwa mereka melakukannya dan menjadi lebih sadar setelah Anda menanyakannya.
Advertisement
Strategi untuk Menghentikan Anak Menggigit Baju
Setelah memahami alasan di balik kebiasaan anak menggigit baju, langkah selanjutnya adalah mencari cara untuk menghentikannya. Berikut beberapa strategi yang dapat Anda coba:
1. Kenali Pemicunya
Sebelum mencari solusi, penting untuk memahami pola di balik kebiasaan menggigit baju anak Anda. Perhatikan kapan dan di mana mereka cenderung melakukannya. Apakah mereka menggigit baju saat lapar, sebelum waktu camilan? Apakah kebiasaan ini muncul saat mereka fokus pada tugas sekolah atau teka-teki? Atau mungkin terjadi saat mereka merasa gugup sebelum istirahat atau bermain dengan teman?
Mengetahui pemicunya dapat membantu Anda menghentikan kebiasaan ini sejak awal. Contohnya, jika anak Anda menggigit baju saat lapar, sediakan camilan sehat yang mudah dijangkau. Jika kebiasaan ini muncul saat mereka merasa gugup, ajari mereka teknik relaksasi seperti pernapasan perut untuk membantu mereka mengelola stres.
Dengan memahami pola dan pemicu, Anda dapat membantu anak Anda mengatasi kebiasaan menggigit baju dan menggantinya dengan kebiasaan yang lebih positif.
2. Berikan Mereka Pengalih atau Alternatif Lain yang Aman
Kebiasaan menggigit baju pada anak dapat disebabkan oleh kebutuhan stimulasi oral. Untuk mengatasinya, tawarkan produk yang dirancang khusus untuk situasi ini, seperti kalung kunyah yang aman dan dapat dimakan anak. Kalung ini tersedia dalam berbagai bentuk menarik, seperti gigi hiu atau manik-manik.
Grashow menyarankan untuk menjaga tangan anak tetap sibuk untuk membantu mereka berhenti menggigit baju. Anda dapat menawarkan kuas cat kecil atau mainan fidget untuk mengalihkan perhatian mereka dari kebiasaan memasukkan baju ke dalam mulut.
3. Konsultasikan dengan Ahlinya
Jika Anda khawatir tentang kebiasaan anak menggigit baju, Grashow merekomendasikan untuk berbicara dengan dokter anak terlebih dahulu. Dokter anak dapat membantu Anda memahami apakah kebiasaan ini terkait dengan masalah perkembangan, kecemasan, atau kesehatan lainnya.
Dokter anak akan melakukan pemeriksaan menyeluruh dan mencari tanda-tanda kesulitan fokus, perhatian, atau keterlambatan perkembangan. Mereka juga akan menanyakan tentang riwayat kecemasan anak Anda dan tingkat interaksi sosialnya.
Jika anak Anda menelan benda-benda yang tidak dapat dimakan saat menggigit baju, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan nutrisi untuk memastikan tidak ada dampak negatif pada kesehatan mereka.
Kebiasaan anak menggigit baju merupakan hal yang cukup umum terjadi. Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan kebiasaan ini, seperti kebutuhan sensorik, tumbuh gigi, kecemasan, atau stres.
Penting untuk tetap tenang dan positif saat membantu anak Anda menghentikan kebiasaan ini. Hindari memarahi atau menghukum mereka, karena hal ini dapat memperburuk keadaan.
Ingatlah bahwa setiap anak berbeda dan apa yang berhasil untuk satu anak mungkin tidak berhasil untuk anak lain. Penting untuk menemukan solusi yang sesuai dengan kebutuhan dan kepribadian anak Anda.
Terkini Lainnya
Kapan Kebiasaan Ini Perlu Diwaspadai
Strategi untuk Menghentikan Anak Menggigit Baju
menggigit baju
Kebiasaan
Anak
Menenangkan Diri
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Senin 1 Juli Pukul 19.30 di Indosiar dan Vidio
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Judi Online
Heru Budi Telusuri Oknum ASN Pemprov Jakarta Terlibat Judi Online
Judi Online di Minahasa Selatan, 2 Wanita Ditangkap
Catatan IPW untuk Polri di HUT ke-78 Bhayangkara
Kominfo: Telegram Sudah Respons Penghapusan Judi Online Usai Diberi Surat Peringatan
Judi Online Berdampak Buruk bagi Keluarga, Bisa Menghancurkan Moral Lintas Generasi
Pilkada 2024
Jelang Pilkada 2024, Jokowi Minta Polri Jaga Netralitas dan Stabilitas
KPU Jakarta Tunggu PKPU soal Batas Usia Kepala Daerah
Sandiaga Tunggu Penugasan PPP untuk Maju Pilkada 2024
Heru Budi Respons Peluang Maju Pilkada Jakarta 2024: Saya ASN, Tidak Pengalaman di Bidang Politik
Tiga Menteri Jokowi Disiapkan PDIP Maju Pilkada 2024, Ini Daftarnya
Jokowi Effect Disebut Masih Ada di Pilkada 2024, PDIP Andalkan Ini
TOPIK POPULER
Live Streaming
Presiden Jokowi Pimpin Upacara HUT KE-78 Bhayangkara
Populer
Ransomware Tak Hanya Pengaruhi Layanan Imigrasi tapi Bisa Serang Data Kesehatan dan Ancam Keselamatan Jiwa
Ikatan Batin Antara Ibu dan Anak Pengaruhi Tumbuh Kembang, Khususnya pada 1.000 Hari Pertama Bayi
Tarot Cinta: Fokus pada Niat Baik
Waspada Flu Singapura atau HFMD di Musim Liburan, Kasus Rentan Naik
Mengoptimalkan Perkembangan Anak Usia Dini Perlu Kolaborasi Multisektor
Dokter Sarankan Jangan Tunda Periksa Mata untuk Cegah Kebutaana Mata untuk Cegah Kebutaan
[Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditama: 5 Hal tentang Bakteri Pemakan Daging dan 7 Langkah Antisipasi Berbagai Negara
Waspada Hipertensi Bisa Picu Pecahnya Aneurisma Otak, Begini Penjelasan Dokter
Meutya Hafid: Pilihan Prabowo Jalani Operasi di RSPPN Soedirman Bukti Tenaga Medis Indonesia Berkualitas
3 Pilar Penting untuk Dukung Tumbuh Kembang Generasi Alfa
Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Prancis vs Belgia: Les Bleus Jadi Ancaman Serius De Rode Duivels
Persiapan Portugal Jelang Hadapi Slovenia di Babak 16 Besar Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Berita Terkini
Kaki Prabowo Sukses Dioperasi, Dokter Jenderal Kopassus Spesialis Bedah Ortopedi Jadi Kunci
10 Cara Menyimpan Daging Sapi di Freezer, Bisa Awet berbulan-bulan
Jelang Pilkada 2024, Jokowi Minta Polri Jaga Netralitas dan Stabilitas
Pengguna BRImo Tembus 34,6 Juta, Transaksinya Rp 2.120 Triliun
Saat AS dan UE Menjegal, Australia Justru Buka Pintu untuk Kendaraan Listrik China
Wuling Air EV Long Range, Kendaraan Ramah Lingkungan untuk Mobilitas Masa Depan
Saksikan Mega Series Magic 5, di Indosiar Senin 1 Juli 2024, via Live Streaming Pukul 17.30 WIB
Pendapatan Makin Amblas, Rugi Krakatau Steel Bengkak pada Kuartal I 2024
KPU Jakarta Tunggu PKPU soal Batas Usia Kepala Daerah
Posisi Berdirimu Ungkap Kepribadian Terdalam, Kamu yang Mana?
4 Resep Olahan Sapi Thailand Praktis, Sedap, dan Halal
Mengenal Kampung Oben, Desa Inklusif yang Berdayakan Penyandang Disabilitas
Hunian NJOP Rp 2 Miliar di Jakarta Bisa Bebas PBB, Ini Syaratnya
3 Pilar Penting untuk Dukung Tumbuh Kembang Generasi Alfa