, Jakarta - Sarkopenia dapat memengaruhi kualitas hidup pengidapnya. Sarkopenia adalah hilangnya massa otot, kekuatan, dan fungsi motorik yang progresif dan berkaitan dengan usia. Gangguan otot ini memengaruhi keseimbangan dan mobilitas, menyebabkan terjatuh dan memengaruhi kemampuan untuk hidup mandiri.
Melansir Verywell Health, sarkopenia biasanya terjadi pada orang berumur di atas 65 tahun dan terjadi pada 33 persen orang yang tinggal di panti jompo. Perubahan gaya hidup tertentu dapat membantu mengatasi masalah ini.
Gejala Sarkopenia
Sarkopenia memengaruhi otot dan neuron motorik (sel saraf yang terkait dengan kekuatan dan mobilitas). Maka dari itu, gejala yang dapat terlihat dari penyakit ini adalah menurunnya kemampuan bergerak.
Advertisement
Kondisi ini bersifat progresif, berkembang secara bertahap dan memburuk seiring berjalannya waktu. Gejala umum dari sarkopenia meliputi:
- Hilangnya massa otot
- Kelelahan
- Kelemahan
- Hilangnya koordinasi motorik
- Kesulitan menjaga keseimbangan
- Hilangnya kemampuan berjalan dan berdiri
"Selain gejala fisik, hidup dengan sarkopenia dapat mempengaruhi kualitas hidup secara signifikan. Sarkopenia sering menyebabkan jatuh dan patah tulang pada orang dewasa yang lebih tua. Penyakit ini juga berhubungan dengan depresi dan peningkatan angka rawat inap," mengutip Verywell Health pada Selasa (28/11/2023).
Penyebab Sarkopenia
Sarkopenia adalah proses yang terjadi seiring bertambah usia. Saat tubuh mulai tua, otot-otot kehilangan massa dan fungsinya berangsur-angsur melemah (atrofi).
Proses ini dimulai pada usia 30-an dan menjadi semakin buruk seiring berjalannya waktu. Hal ini terutama sangat terlihat di kalangan orang berusia 60 tahun ke atas.
Kondisi ini muncul akibat ketidakseimbangan antara produksi alami tubuh dan pemecahan sel otot.
Seiring dengan penuaan, kondisi ini terkait dengan beberapa faktor, salah satunya kurang berolahraga.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Faktor Risiko Terkait Sarkopenia
Seperti disebutkan sebelumnya, selain faktor usia, risiko sarkopenia semakin tinggi akibat hal-hal berikut:
Kurang Berolahraga
Penelitian menunjukkan bahwa menjalani gaya hidup yang kurang gerak dapat menyebabkan sarkopenia dan mempercepat perkembangannya. Hal ini dianggap sebagai faktor utama yang dapat dimodifikasi dari kondisi ini.
Malanutrisi
Malanutrisi atau tidak mendapatkan cukup nutrisi yang diperlukan oleh tubuh dapat menyebabkan sarkopenia.
Penelitian telah menemukan hubungan yang kuat antara sarkopenia dan kurangnya asupan protein dan vitamin D.
Beberapa bukti yang menunjukkan rendahnya tingkat vitamin C dan B12 dapat berkontribusi terhadap perkembangan penyakit ini.
Testosteron Tidak Mencukupi
Seiring bertambahnya usia, produksi hormon tertentu berkurang, termasuk testosteron. Ini adalah hormon seks pria.
Penelitian telah menemukan bahwa kadar testosteron yang lebih rendah berhubungan dengan berkurangnya massa otot dan perkembangan sarcopenia.
Peradangan Kronis
Peradangan kronis berhubungan dengan sarkopenia. Peradangan dapat timbul karena kondisi kesehatan tertentu atau sebagai akibat alami dari penuaan, sehingga menyebabkan melemah atau hilangnya massa otot.
Advertisement
Penanganan Sarkopenia
Sarkopenia adalah akibat alami dari penuaan dan tidak dapat dicegah sepenuhnya. Namun, perkembangan kondisi ini dapat diperlambat dengan bimbingan medis.
Saat ini, tidak ada obat yang disetujui untuk sarkopenia, sehingga strategi pengobatan biasanya melibatkan penilaian medis berkala dan strategi gaya hidup.
Pendekatan utama untuk mengobati sarkopenia difokuskan pada peningkatan kebugaran dan aktivitas fisik. Latihan ketahanan, menggunakan pita atau beban untuk membangun kekuatan otot, dianggap sebagai pengobatan lini pertama.
Penyedia layanan kesehatan biasanya merekomendasikan dua sesi mingguan yang berfokus pada kekuatan tubuh bagian atas dan bawah.
Selain itu, penyedia layanan kesehatan dapat merekomendasikan perubahan pola makan sebagai bagian dari pengobatan.
Karena malanutrisi dapat memicu sarkopenia, memantau pola makan dan memastikan pasien mendapatkan cukup makanan sangatlah penting.
Beberapa bukti menunjukkan bahwa vitamin dan mineral tertentu dapat membantu, termasuk:
- Vitamin D
- Vitamin C
- Vitamin B12
- Selenium
- Magnesium.
Beberapa penelitian menemukan bahwa meningkatkan protein makanan di atas jumlah yang disarankan dapat membantu mengatasi sarkopenia.
Hal ini dapat berarti meningkatkan konsumsi daging, mengonsumsi lebih banyak produk susu, atau menggunakan bubuk protein tambahan.
Terkini Lainnya
Gejala Sarkopenia
Penyebab Sarkopenia
Faktor Risiko Terkait Sarkopenia
Kurang Berolahraga
Malanutrisi
Testosteron Tidak Mencukupi
Peradangan Kronis
Penanganan Sarkopenia
Sarkopenia
Sarkopenia Adalah
penyebab
Penyebab Sarkopenia
Gejala
Gejala Sarkopenia
Otot
Massa Otot
Penyakit
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
HEADLINE: Rivalitas Ronaldo vs Messi di Fase Final Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Unggul di Usia Senja?
Copa America 2024: Laga Brasil Melawan Kolombia Berakhir Tanpa Pemenang
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Timnas U-16 Indonesia Vs Vietnam: Nova Arianto Yakin Garuda Muda Bisa Bangkit
Judi Online
Polres Kota Dumai Razia Judi Online di Telepon Genggam Anggota, Hasilnya?
Muhammadiyah: Judi Online Harus Diberantas
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Pilkada 2024
Jelang Pilkada 2024, Bacagub NTB Lalu Muhamad Iqbal Bertemu Kaesang
Kinerja Pj Walikota Pekanbaru Muflihun Dinilai Jadi Tolak Ukur di Pilkada 2024
Komisi II DPR Pastikan Pemberhentian Ketua KPU Hasyim Asy'ari Tak Ganggu Proses Pilkada
Sosok Sudaryono di Mata Menantu Habib Luthfi Bin Yahya Pekalongan
Jelang Pilkada 2024, Pemkot Mojokerto Minta Masyarakat Manfaatkan Klinik Hoaks
Bawaslu Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada Jakarta, Heru Budi: Akan Dianalisis
TOPIK POPULER
Populer
Gejala Disleksia pada Orang Dewasa, Salah Satunya Sulit Mengingat Singkatan
Hepatitis pada Anak Tidak Selalu Ditandai dengan Mata Kuning, Kenali Gejala Lain
3 Kondisi Medis yang Bikin Anak Tak Boleh Dikhitan
Viral! Naufal Hafidz Clash of Champions Raih IPK Sempurna 4.0 Berkat Pecel Lele GKPN
Kolaborasi Dokter RS Adam Malik dan Arab Saudi Sukses Mengoperasi 25 Anak dengan Penyakit Jantung
Menkes Budi Ungkap Alasan Datangkan Dokter Asing: Demi Selamatkan Lebih Banyak Bayi
Gejala Awal Hepatitis pada Anak Sering Disepelekan, Apa Saja?
Ransomware Terus Berkembang, Ahli Keamanan Siber Jelaskan Cara Perkuat Ekosistem Digital
Virus West Nile Serang Israel, 100 Orang Terinfeksi dan 5 Meninggal Dunia
7 Tips agar Lebih Rutin Berolahraga, Termasuk Jangan Ngoyo di Awal
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
HEADLINE: Rivalitas Ronaldo vs Messi di Fase Final Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Unggul di Usia Senja?
Legenda Jerman Remehkan Skuad Spanyol di Euro 2024, Dianggap Tim Bau Kencur
Cristiano Ronaldo Mau Pensiun? Euro 2024 Jadi Laga Terakhir Membela Portugal
Manchester United Naksir Bintang Turki di Euro 2024, Harganya Masih Murah Meriah
Berita Terkini
2 Remaja di Duren Sawit Bunuh Ayah Kandung, Otak Pelaku Minta Polisi Tak Seret Adiknya
Viral! Paduan Suara SMK di Sukabumi Bernyanyi Lagu Sunda 'Jang', Instrumen dan Dirigen Energik Jadi Sorotan
Sentilan Gus Baha, Mak Jleb! Ingat Allah kok Gara-Gara Utang Jatuh Tempo
Kejagung dan Polri Bantah Tutup Pintu Koordinasi, Ghufron KPK: Kami Anggap Itu Sebuah Komitmen
David Beckham Balas Dendam Setelah Diabaikan Pangeran Harry Atas Permintaan Meghan Markle
5 Kapten Terbaik Manchester United: Pemimpin yang Menginspirasi di Old Trafford
Nenek 66 Tahun di Lampung Tengah Dianiaya Oknum Bidan, Ini Kronologinya
Apakah Bumi Bisa Hancur karena Ledakan Supernova?
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Kamis 4 Juli 2024
Fakta Jambret CFD: Pakai Kode Saat Beraksi hingga Minggat Usai Viral
Bidan di Lampung Tengah Diduga Aniaya Nenek Hingga Bersimbah Darah, Videonya Viral
Kisah Iblis Terbakar oleh Kekuatan Doa Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani
Guru TK di Jambi Dituntut Kembalikan Uang Rp75 Juta ke Negara, Dede Yusuf Salahkan BKD
Polisi Tangkap Pengirim Narkoba Dalam Paket Ayam Jago Melalui Bandara Pekanbaru
Mengenal Planet Kerdil Ceres yang Diduga Dihuni Alien