, Jakarta Salah satu permasalahan kesehatan yang kerap menyerang perempuan adalah inkontinensia urine. Permasalahan kesehatan tersebut merupakan kondisi di mana seseorang mengalami kebocoran urine tanpa dapat mengendalikannya.
Walau bisa menimpa siapa saja, tapi kaum perempuan lah yang memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami inkontinensia urine. Untuk itu, dr. Maulidina Medika Rahmita, Sp.U dari RS EMC Cibitung pun menjelaskan bagaimana penyebab, pencegahan, pengobatan, serta langkah-langkah praktis untuk pasien yang mengalami inkontinensia urine.
dr. Maulidina mengatakan bahwa inkontinensia urine bukan sekadar masalah medis dan dapat berdampak pada kualitas hidup secara keseluruhan.
Advertisement
"Perempuan yang mengalami kondisi ini mungkin merasa malu, cemas, dan bahkan mengalami penurunan harga diri. Dampak psikologis ini dapat membatasi partisipasi dalam aktivitas sehari-hari, termasuk kegiatan sosial dan pekerjaan," katanya.
"Selain itu, efek fisik dari inkontinensia urine dapat menyebabkan ketidaknyamanan fisik dan bahkan masalah kesehatan lainnya jika tidak diatasi dengan baik," jelas dr. Maulidina.
Oleh karena itu, dirinya pun menganjurkan kepada setiap perempuan untuk menyadari signifikansi kondisi tersebut dan memiliki pemahaman yang baik untuk pencegahan yang lebih efektif.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Penyebab Inkontinensia Urine
![Buang Air.](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/ADrup0AU6Drzi8XMKYEhE9Wt6JM=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4667800/original/099177600_1701248992-shutterstock_573598732.jpg)
dr. Maulidina membeberkan apa saja yang menjadi penyebab inkontinensia urine dapat terjadi pada perempuan. Dirinya menyebut, mulai dari kelemahan otot pelvic floor hingga penyakit kronis dapat menyebabkan kondisi tersebut.
"Kelemahan Otot Pelvic Floor menjadi salah satu penyebab utama inkontinensia urine pada perempuan. Faktor-faktor seperti kehamilan, persalinan, dan menopause dapat melemahkan otot-otot ini, menyebabkan kurangnya dukungan untuk kandung kemih,” bebernya.
“Menopause juga bisa menjadi penyebab karena penurunan kadar estrogen selama menopause dapat mengakibatkan penurunan elastisitas jaringan di sekitar uretra dan kandung kemih, menyebabkan inkontinensia urine,” jelas dr. Maulidina.
Ia pun menyebut bahwa obesitas atau berat badan berlebihan dapat meningkatkan tekanan pada kandung kemih dan uretra serta menyebabkan kebocoran urine. Selain itu, dr. Maulidina mengatakan, kebiasaan merokok juga dapat merusak otot-otot di sekitar saluran kemih dan meningkatkan risiko inkontinensia urine.
“Kehamilan dan persalinan memberikan stres fisik yang signifikan pada otot pelvic floor dan saraf di sekitar kandung kemih. Ini dapat menyebabkan kerusakan struktural dan menimbulkan risiko inkontinensia urine, terutama setelah melahirkan,” sebut dr. Maulidina.
“Beberapa penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit Parkinson dapat mempengaruhi fungsi saraf dan otot yang terlibat dalam pengendalian kandung kemih,” jelasnya.
Advertisement
Pencegahan Inkontinensia Urine
![Buang Air.](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/WWNKmxKZ5FuExFjG_ZYDROPlnhY=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4667801/original/011302300_1701248993-shutterstock_1357975778.jpg)
Setelah mengetahui beberapa penyebab inkontinensia urine, dr. Maulidina juga menjelaskan apa saja langkah-langkah pencegahan permasalahan kesehatan tersebut. Ia mengungkapkan, mulai dari latihan kegel hingga perawatan diabetes bisa menjadi langkah pencegahan inkontinensia urine.
“Latihan otot panggul, yang dikenal sebagai latihan Kegel, dapat memperkuat otot-otot yang mendukung kandung kemih,” jelasnya.
“Obesitas dapat menjadi faktor risiko utama inkontinensia urine. Oleh karena itu, menjaga berat badan sehat melalui pola makan yang seimbang dan olahraga teratur dapat menjadi langkah penting dalam pencegahan,” kata dr. Maulidina.
Dirinya pun menyebut, Manajemen konsumsi cairan yang cerdas dapat membantu mencegah iritasi pada kandung kemih dan mengurangi frekuensi buang air kecil yang tidak perlu. Pasalnya, pemahaman tentang jenis cairan yang dikonsumsi dan kapan sebaiknya diminum dapat berkontribusi pada pencegahan inkontinensia urine.
“Merokok tidak hanya memiliki dampak buruk pada kesehatan paru-paru dan kardiovaskular, tetapi juga dapat memengaruhi kandung kemih. Zat-zat kimia dalam rokok dapat merusak jaringan kandung kemih dan meningkatkan risiko inkontinensia urine,” sebut dr. Maulidina.
“Jika Anda memiliki diabetes, menjaga gula darah tetap terkontrol dapat membantu mengurangi risiko inkontinensia urine,” imbuhnya.
Pengobatan Inkontinensia Urine
![Buang Air.](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/MMTf58FMxH603li5v5NjalJ1bSk=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4667802/original/023163500_1701248993-shutterstock_640710106.jpg)
dr. Maulidina mengatakan bahwa terdapat beberapa terapi pengobatan yang bisa dilakukan oleh pasien inkontinensia urine agar bisa sembuh. Ia menyebut, terapi fisik dapat membantu melatih otot-otot pelvic floor dan memberikan teknik-teknik relaksasi.
“Berbagai obat-obatan telah dikembangkan untuk membantu mengatasi gejala inkontinensia urine. Dari antimuskarinik hingga agonis reseptor beta-3, obat-obatan ini memiliki tujuan berbeda dalam meningkatkan kontrol kandung kemih,” katanya.
“Intervensi bedah dapat menjadi pilihan bagi perempuan dengan inkontinensia urine yang parah dan tidak responsif terhadap pengobatan konservatif. Beberapa prosedur bedah, seperti sling uretra atau kolposuspensi, dirancang untuk memperkuat struktur penyangga kandung kemih,” jelas dr. Maulidina.
Dirinya pun mengungkapkan, terapi hormonal juga relevan pada perempuan yang mengalami inkontinensia urine sebagai hasil dari perubahan hormonal selama menopause.
“Terapi hormonal dapat membantu memperbaiki elastisitas dan kepadatan jaringan di sekitar kandung kemih,” ungkap dr. Maulidina.
“Pilihan pengobatan untuk inkontinensia urine dapat sangat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan dan penyebab kondisi tersebut,” imbuhnya.
Advertisement
Langkah Praktis yang Bisa Dilakukan
![Buang Air.](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/BFLs9s-1mF6LwtCrsz7z-C-AiAI=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4667803/original/034798700_1701248993-shutterstock_337533839.jpg)
dr. Maulidina mengungkapkan bahwa ada beberapa langkah praktis yang bisa dilakukan oleh pasien inkontinensia urine. Pertama, ia menyebut, langkah yang krusial dalam mengatasi inkontinensia urine adalah meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang kondisi ini.
“Pasien perlu memahami gejala, penyebab, serta dampak kondisi ini pada kualitas hidup mereka,” ungkapnya.
“Latihan Kegel bukanlah latihan yang kompleks dan dapat diintegrasikan ke dalam rutinitas sehari-hari dengan mudah, jelas dr. Maulidina.
Selain itu, dirinya juga menyebut, setiap individu memiliki kebutuhan yang unik dan konsultasi dengan spesialis urologi adalah langkah berikutnya yang sangat penting.
“Melalui langkah-langkah praktis ini, diharapkan pasien dapat mengambil peran aktif dalam manajemen inkontinensia urine mereka,” sebut dr. Maulidina.
“Kesadaran, latihan rutin, dan kolaborasi dengan spesialis urologi merupakan fondasi untuk perbaikan kualitas hidup dan pemulihan kontrol kandung kemih yang optimal,” imbuhnya.
Nah, jika memiliki permasalahan inkontinensia urine, kamu bisa berkonsultasi dengan dr. Maulidina Medika Rahmita, Sp.U dari RS EMC Cibitung agar mendapatkan penanganan yang tepat.
(*)
Terkini Lainnya
Penyebab Inkontinensia Urine
Pencegahan Inkontinensia Urine
Pengobatan Inkontinensia Urine
Langkah Praktis yang Bisa Dilakukan
Inkontinensia Urine
Buang Air Kecil
RS EMC Cibitung
copywriter
Copa America 2024
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Dapatkan Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Sesaat Lagi Tayang di Indosiar dan Vidio
Judi Online
Judi Online di Minahasa Selatan, 2 Wanita Ditangkap
Catatan IPW untuk Polri di HUT ke-78 Bhayangkara
Kominfo: Telegram Sudah Respons Penghapusan Judi Online Usai Diberi Surat Peringatan
80 Ribu Pelajar Kecanduan Judi Online, Komnas PA Bandar Lampung Minta Cek Aktivitas Daring Anak
Promosikan Situs Judi Online, Belasan Selebgram Lampung Kena Batunya
Pilkada 2024
Tiga Menteri Jokowi Disiapkan PDIP Maju Pilkada 2024, Ini Daftarnya
Jokowi Effect Disebut Masih Ada di Pilkada 2024, PDIP Andalkan Ini
Pilkada 2024, PDIP Buka Peluang Kerja Sama dengan Gerindra sampai PKB
Bukan di Jakarta, Golkar Pastikan Ridwan Kamil Menang di Pilkada Jawa Barat
Ribuan Petani Kumpul di Semarang Minta Sudaryono Maju Gubernur Jawa Tengah
LSI Sebut Jokowi Effect Pengaruhi Pemilih di Pilgub Jateng 2024
TOPIK POPULER
Populer
Waspada Flu Singapura atau HFMD di Musim Liburan, Kasus Rentan Naik
Jangan Buru-Buru Marah, Ini 3 Langkah Menghadapi Pasangan yang Ketahuan Berbohong
Tarot Cinta: Fokus pada Niat Baik
Dokter Sarankan Jangan Tunda Periksa Mata untuk Cegah Kebutaana Mata untuk Cegah Kebutaan
Ransomware Bisa Serang Data Kesehatan, Bagaimana Cara Mencegahnya?
Makanan Pencetus Migrain, Camilan Kesukaan Banyak Orang Masuk Daftar
Waspada Hipertensi Bisa Picu Pecahnya Aneurisma Otak, Begini Penjelasan Dokter
Keluarga Tolak Autopsi pada Bayi Asal Sukabumi yang Meninggal Setelah Imunisasi
Mengoptimalkan Perkembangan Anak Usia Dini Perlu Kolaborasi Multisektor
[Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditama: 5 Hal tentang Bakteri Pemakan Daging dan 7 Langkah Antisipasi Berbagai Negara
Euro 2024
Persiapan Portugal Jelang Hadapi Slovenia di Babak 16 Besar Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Bungkam Georgia, Spanyol Tantang Jerman di Perempat Final Euro 2024
Berita Terkini
Pansel Bantah Pendaftaran Calon Pimpinan KPK Sepi Peminat
Memahami Simple Present Tense, Berikut Rumus dan Contohnya
Mulai Hari Ini, 7 Layanan Administrasi Pajak Ini Bisa Diakses Pakai NIK
Hacker Klaim Bobol Data Polri, Nama Personel hingga Dokumen Rahasia Polisi Bocor
Penambang Kripto Rusia Makin Tumbuh, Butuh Tambahan Listrik hingga 6,9 GigaWatt
8 Momen Kocak Orang Nembak Gebetan, Ada yang Berujung Patah Hati
1.487 Caleg Terpilih Belum Lapor LHKPN, KPK Akan Pampang Namanya ke Publik
Harga Beras Eceran di Juni 2024 Inflasi 11,8%, Padahal di Grosir Deflasi
Orang Rajin Sholat tapi Masih Gemar Maksiat, Ustadz Adi Hidayat Pastikan Ada 1 Kesalahan yang Terjadi
Hotman Paris dan Raffi Ahmad Ucap Syukur Kondisi Prabowo Sehat Setelah Operasi Kaki: Thanks God!
Delta Dunia (DOID) Resmi Akuisisi 4 Tambang Antrasit di AS, Nilainya Bikin Kaget
Kompor Hunian Vertikal dan Rumah Menteri IKN Pakai Jaringan Gas PGN, Siap Operasi Agustus
Tanggal Merah Bulan Juli 2024, Ada Berapa Hari Libur Nasional?