uefau17.com

Stroke Iskemik Jadi Penyebab Kematian Terbanyak, Ketahui Gejala dan Tangani dengan Cepat - Health

, Jakarta Stroke Iskemik menjadi salah satu jenis stroke yang patut diwaspadai masyarakat. Bukan hanya oleh mereka yang berusia lanjut, tetapi juga orang-orang muda dan aktif. Pasalnya, jenis stroke ini menyebabkan kecacatan berat dan berujung kematian.

dr. Abrar Arham Sp.BS, Spesialis Bedah Saraf RS EMC Pulomas. menyampaikan stroke iskemik merupakan salah satu penyebab terbanyak disabilitas jangka panjang dan kematian.

"Stroke iskemik adalah jenis stroke dengan prevalensi terbanyak, yaitu 75%–85% dari semua jenis stroke, yang disebabkan oleh sumbatan pembuluh darah di otak. Stroke iskemik dapat menyebabkan disfungsi motorik, termasuk paresis atau kelemahan otot," sebut dr. Abrar Arham.

Ia menjelaskan, stroke Iskemik terjadi ketika arteri yang memasok darah ke otak menyempit atau tersumbat.

"Sumbatan ini disebabkan adanya pembekuan darah atau aliran darah yang menurun drastis. Masalah ini juga dapat disebabkan oleh potongan-potongan plak akibat aterosklerosis yang pecah sehingga menimbulkan sumbatan pada pembuluh darah," jelasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jenis Stroke Iskemik yang Rentan Menyerang Pasien

1. Stroke Trombotik

Stroke trombotik terjadi saat gumpalan darah terbentuk di salah satu arteri yang memasok darah ke otak. Gumpalan tersebut melewati aliran darah dan tersangkut sehingga menghalangi aliran darah.

2. Stroke Emboli

Stroke emboli terjadi saat gumpalan darah atau kotoran lain terbentuk di bagian tubuh lain, kemudian pindah ke otak.

3 dari 4 halaman

Gejala utama Stroke Iskemik

dr. Abrar Arham Sp.BS menyebut ada beberapa gejala utama yang menunjukkan seseorang mengalami stroke iskemik.  

  • Mati rasa atau salah satu sisi tubuh terasa lemah
  • Kelumpuhan wajah atau paralisis
  • Mendadak bingung dan sulit berbicara atau memahami
  • Hilang koordinasi atau keseimbangan

Ketika seseorang terkena stroke iskemik, dr. Abrar Arham mengatakan pasien harus segera mendapatkan penanganan dokter supaya dokter bisa memulihkan aliran darah pasien  ke otak.

"Penanganan yang paling utama untuk dilakukan adalah pemberian obat yang dapat memecah gumpalan dan harus diberikan dalam kurun waktu 4,5 jam sejak gejala awal dirasakan melalui intravena. Semakin cepat obat diberikan kepada pasien, maka semakin baik penanganannya," jelasnya.

Perawatan cepat, lanjut dr. Abrar Arham tidak hanya dapat meningkatkan peluang untuk bertahan hidup, tetapi juga mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi.

 

4 dari 4 halaman

Metode Lain Penanganan Stroke Iskemik

Selain pemberian obat, metode lain yang dapat dilakukan ketika menangani penderita stroke iskemik adalah menghilangkan bekuan dengan stent retriever. Yaitu dengan menggunakan perangkat yang terpasang dengan kateter untuk mengeluarkan gumpalan dari pembuluh darah yang menyebabkan sumbatan di otak.

"Prosedur ini sangat bermanfaat jika ditemukan gumpalan besar yang tidak dapat larut seutuhnya dengan obat," jelasnya.

Lebih lanjut, dr. Abrar Arham menyebutkan bahwa stroke iskemik bisa dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat dan rutin memeriksakan diri bila menderita riwayat penyakit tertentu. Selain itu, cara pencegahan stroke iskemik sama dengan upaya mencegah penyakit jantung, seperti:

  • Tidak merokok
  • Mempertahankan berat badan ideal
  • Mengontrol tekanan darah dan kadar gula darah agar tetap normal
  • Memperbanyak konsumsi sayuran dan buah-buahan
  • Berolahraga secara rutin, selama minimal 30 menit setiap hari
  • Tidak mengonsumsi minuman beralkohol
  • Mengelola stres dengan latihan pernapasan dan relaksasi, seperti yoga.

Untuk informasi lebih lengkap seputar penyebab, gejala dan penanganan stroke iskemik, Anda dapat berkonsultasi kepada dr. Abrar Arham Sp.BS, Spesialis Bedah Saraf RS EMC Pulomas. Untuk jadwal praktek hubungi Contact Center 150-789 atau Whatsapp di 021-29779977.

 

(*)

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat