, Bali - Pada Pertemuan Kedua Menteri Kesehatan Negara G20 (G20 2nd Health Ministers Meeting), salah satu komitmen adalah tetap mendukung platform berbagi data virus Global Initiative on Sharing ALL Influenza Data (GISAID) yang sudah berjalan sekarang ini. GISAID terbentuk sejak 2008 berdasarkan hasil kesepakatan para peneliti dan pemimpin negara di dunia.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin menyampaikan, penggunaan dan pemanfaatan data GISAID terutama dalam masa pandemi COVID-19 sangat berharga. Setiap negara di dunia dapat melihat persebaran virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 yang beredar secara global.
Baca Juga
“Tindakan nyata soal genomik sekuensing, kami dapat bersepakat bahwa selama pandemi kita dapat berbagi data pengurutan genom. Kami akan menggunakan platform yang ada dan agresif seperti sekarang ini,” ujarnya saat memberikan keterangan pers 'G20 2nd Health Ministers Meeting' di Hotel InterContinental Bali Resort, Bali, ditulis Jumat, 18 November 2022.
Advertisement
“Yakni platform de facto untuk genom sekuensing adalah GISAID. Jadi, kami akan mendukung GISAID. Setiap ilmuwan di setiap negara, jika mereka menemukan patogen lain yang mereka tahu akan mengekspos potensi patogen berbahaya ke negara mana pun, maka kami dapat menggunakan platform GISAID.”
Berbagi data genom lewat GISAID juga tak hanya menampilkan varian virus influenza dan SARS-CoV-2 saja, melainkan sejumlah virus Penyakit Infeksi Emerging (PIE) lain di antaranya, cacar monyet (monkeypox), Middle East Respiratory Syndrome (MERS), dan Ebola.
Penyakit Infeksi Emerging adalah penyakit yang muncul dan menyerang suatu populasi untuk pertama kalinya atau telah ada sebelumnya namun meningkat dengan sangat cepat, baik dalam jumlah kasus baru di dalam satu populasi ataupun penyebarannya ke daerah geografis yang baru (re-emerging infectious disease).
“GISAID ini membuat kita belajar lebih cepat. Seperti yang Anda tahu, cacar monyet sudah diunggah ke GISAID. Kami masih memiliki beberapa potensi wabah virus seperti COVID-19, Ebola yang lagi wabah terjadi di Uganda dan Afrika, dengan jenis virus yang berbeda,” imbuh Budi Gunadi.
“Ini akan menjadi ujian yang baik bagi kami, apakah informasi (data genom) itu cepat disampaikan ke laboratorium genom sekuensing pusat (GISAID).”
Sempat dibayangi kekhawatiran terkait tidak adanya kesepakatan yang akan dihasilkan, KTT G20 Bali akhirnya melahirkan G20 Bali Leaders Declaration yang intinya mengutuk invasi Rusia ke Ukraina.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
GISAID Penghimpun Data
![Lab. Foto: Unsplash/ Louis Reed](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/tTLqfkiHeEzz2CMnyKEd4jQxkTk=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3559489/original/086941600_1630587254-Lab.jpg)
GISAID bertugas menghimpun data penyakit yang kemungkinan menyebabkan pandemi. Sementara itu data penyakit yang diberikan kepada GISAID dilakukan oleh para ahli yang ada di tiap negara.
Sehingga apabila ada negara atau perusahaan yang membutuhkan data penyakit, maka tetap harus berhubungan langsung dengan negara pemilik data.
Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Kunta Wibawa Dasa Nugraha mengatakan, GISAID paling banyak dipakai saat pandemi COVID-19. Platform berbagi data ini paling banyak digunakan dan hampir semua negara G20 mengumpulkan data ke GISAID.
“Kita sudah melihat seluruh platform yang mempunyai pekerjaan yang sama dengan GISAID. Dari berbagai macam platform tadi, GISAID yang paling mumpuni,” katanya saat konferensi pers di sela-sela agenda ‘2nd Health Working Group’ di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (7/6/2022).
Saling berbagi data bertujuan mengetahui penyakit yang berpotensi pandemi, melakukan pencegahan sedini mungkin, dan menentukan penatalaksanaan yang tepat jika suatu penyakit mewabah.
Di sisi lain, Kunta menyebut, ada kendala dalam pengumpulan data penyakit ke GISAID, yakni negara-negara yang mengumpulkannya banyak, ada pula negara-negara yang mengumpulkannya sedikit. Dalam hal ini, masih ada kesenjangan dalam pengumpulan data.
Kendala selanjutnya, terkait kecepatan pengiriman data. Ada negara-negara yang baru mengumpulkan enam bulan setelah datanya dikumpulkan, ada pula kendala kapabilitas dalam menganalisis data.
“Itu yang nanti kita coba dorong supaya negara-negara lebih banyak mengumpulkan data dan cepat, karena ini dalam konteks penyebaran virus,” lanjut Kunta.
Advertisement
Data Genomik Diakurasi
![Virus Corona Baru](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/ZE3jAj2u6mSFHm-9-LNea3uRthc=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4172966/original/018143400_1664276657-pexels-anna-shvets-3786245.jpg)
GISAID adalah inisiatif berbagi data global dan sumber utama genomik dan metadata terkait semua virus influenza, Respiratory Syncytial Virus (RSV), dan sindrom pernapasan akut parah Coronavirus 2 (SARS-CoV-2), pandemi virus Corona yang menyebabkan COVID-19.
Platform berbagi data GISAID yang dapat diakses publik memungkinkan kolaborasi lebih dari 42.000 peneliti yang berpartisipasi dari 198 negara dan penghasil data dari lebih dari 3.500 institusi di seluruh dunia.
Sejak pengurutan seluruh genom pertama diunggah CDC China melalui GISAID pada 10 Januari 2020, lebih dari 5 juta urutan genetik SARS-CoV-2 dari 194 negara dan wilayah telah tersedia untuk umum melalui database GISAID’s EpiCoV pada 9 November 2021.
Data yang dikurasi dan berkualitas tinggi ini memungkinkan perkembangan pesat tindakan diagnostik dan profilaksis terhadap SARS-CoV-2, termasuk tes diagnostik pertama dan vaksinasi untuk memerangi COVID-19 serta pemantauan terus menerus terhadap varian yang muncul.
Dalam jurnal berjudul, GISAID’s Role in Pandemic Response yang diterbitkan China CDC Weekly tertanggal 3 Desember 2021, kontributor data mengandalkan berbagi data genomik mereka melalui GISAID karena semua data yang dikirimkan ditinjau dan dikuratori secara real-time serta dianalisis oleh tim kurator global sebelum dirilis.
Data genomik yang dikurasi ini diperkuat dengan hasil hitung dan analisis oleh banyak lembaga kesehatan dan penelitian masyarakat lewat umpan data yang disesuaikan menggunakan Application Programming Interface (API).
GISAID dikenal dengan standar data genomik berkualitas tinggi dan menjadi pendorong teknologi inovatif. GISAID memfasilitasi pengiriman through put tinggi dengan menggunakan teknologi Command Line Interface (CLI) dan interkonektivitas API yang memungkinkan analisis dalam pengawasan kesehatan masyarakat serta penelitian dan pengembangan.
GISAID juga bekerja sama dengan pengembang dan produsen vaksin dan terapi untuk memfasilitasi pengumpulan urutan genetik virus dan metadata dari spesimen uji klinis.
Seperti halnya GISAID memungkinkan pemantauan data genom SARS-CoV-2 secara real-time. Pelacak pengiriman menyediakan statistik pengiriman berdasarkan negara. Melacak distribusi varian yang muncul, misal Variant of Concern (VOC) Delta di seluruh dunia bersama dengan estimasi prevalensi berdasarkan negara yang dimungkinkan melalui GISAID.
Varian SARS-CoV-2 lain yang mungkin relevan juga dipantau untuk melihat peningkatan persebaran yang diperkirakan terutama oleh perubahan jumlah lokasi dan faktor lainnya.
Platform ‘Tuan Rumah Patogen’
![Cara Penularan Virus Ebola](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/32rJ2hJCtE0p8t6uW9NnT3Q4KUc=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3401557/original/064047000_1615794732-pexels-photo-4270078.jpeg)
GISAID diluncurkan pada tahun 2008 dengan dukungan dari berbagai pemerintah dan kemitraan kesehatan masyarakat dan lembaga ilmiah, termasuk Chinese Academy of Sciences untuk merespons keengganan negara dan ilmuwan di seluruh dunia berbagi data mereka selama wabah penyakit.
Pada waktu itu, akses ke data genomik terbaru untuk flu burung (H5N1) terbatas, sebagian karena keragu-raguan Negara-negara Anggota WHO berbagi data genom virus. Selain itu, keengganan komunitas ilmiah untuk berbagi data pra-publikasi. Arsip domain publik tidak memberikan perlindungan terhadap kepentingan penyedia data juga tidak memberikan transparansi penggunaan data.
Sebab, akses dan penggunaan data dilakukan secara anonim. Ini membatasi insentif untuk berbagi data secara sukarela. Adanya mekanisme berbagi data baru, yang mengakui kontribusi dan kepentingan penyedia data dan pengguna, GISAID berhasil mengatasi keengganan berbagi data dengan menyediakan opsi untuk berbagi data dengan publik.
Mekanisme berbagi GISAID memberi insentif dan mendorong pembuat data mempublikasikan data mereka sehingga dapat diakses publik. Publikasi ini menjamin bahwa peneliti yang menggunakan data akan berkontribusi dan berkolaborasi, menurut jurnal yang ditulis Shruti Khare dan Céline Gurry dkk.
Inisiatif GISAID adalah kemitraan publik-swasta independen, nirlaba, yang melibatkan berbagai pemerintah dengan kontribusi dari Brasil, Tiongkok, Prancis, Jerman, Senegal, Singapura, Inggris, dan Amerika Serikat (AS). Selanjutnya, GISAID menerima hibah dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan donor publik.
Sejak penanganan pandemi COVID-19, GISAID dianggap punya posisi unik dalam menyediakan mekanisme berbagi datanya patogen lain. Ini memungkinkan GISAID menjadi platform ‘tuan rumah patogen (host of pathogen).’
GISAID juga menyediakan mekanisme berbagi untuk menyediakan akses ke repositori data yang ada yang saat ini tidak dapat diakses oleh publik. GISAID terus mematuhi standar kualitas tinggi dan menawarkan kerangka kerja tepercaya untuk berbagi data.
![Infografis Manfaat KTT G20 Bali Bagi Masyarakat Indonesia](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/pGZpzUC5sTnI3fMwMAfbVmKxNYc=/640x640/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4223391/original/016144800_1668174817-KTT_G20_Bali_3.jpg)
Terkini Lainnya
Disebut Intervensi Kasus Pemecatan Dekan FK Unair, Menkes: Saya Tidak Ada Kontak Apapun dengan Unair
Menkes Budi Ungkap Alasan Datangkan Dokter Asing: Demi Selamatkan Lebih Banyak Bayi
Menkes Budi Gunadi Sadikin Ungkap Alasan Datangkan Dokter Asing
GISAID Penghimpun Data
Data Genomik Diakurasi
Platform ‘Tuan Rumah Patogen’
Budi Gunadi Sadikin
G20
Presidensi G20
Menkes Budi Gunadi
GISAID
Health Ministers Meeting
Rekomendasi
Menkes Budi Ungkap Alasan Datangkan Dokter Asing: Demi Selamatkan Lebih Banyak Bayi
Menkes Budi Gunadi Sadikin Ungkap Alasan Datangkan Dokter Asing
Workshop Kliping Aneurisma Otak, Menyelamatkan Banyak Nyawa dari Stroke
Ingatkan untuk Berolahraga 30 Menit Tiap Hari, Menkes Budi: Sempatkan Lari dari Kenyataan Sebentar
Menkes Budi Gunadi Angkat Bicara Soal Video Viral 'Stetoskop Tidak Ilmiah'
Menkes Budi Sambangi Balai Kota Jakarta, minta Ini ke Heru Budi
Menkes Budi: Jangan Tunggu Sakit, Jaga agar Tubuh Tetap Sehat
Menkes Budi Gunadi Sadikin Apresiasi Bantuan Arab Saudi untuk Operasi Jantung di RSUP Adam Malik
Menkes Budi Gunadi Sadikin: Rutin Ukur Tekanan Darah, Tidak Akan Ada Berita Meninggal di Bawah Usia 70
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
Hasil Mukerwil DPW PPP Sulsel: Dukung Kepemimpinan Mardiono hingga Sepakat Sukseskan Pilkada 2024
TOPIK POPULER
Populer
Siapa Heo Seong Beom? Simak Profil Jenius Matematika dan AI yang Bikin Peserta Clash of Champions Gagal Fokus
Video Harashta Haifa Zahra Miss Supranational 2024 Bawakan Bubuy Bulan Viral, Bule-Bule Melongok
Cegah Keparahan dengan Deteksi Dini, Fatty Liver Apa Bisa Sembuh?
Manfaat Tidur untuk Kesehatan Mental, Salah Satunya Bisa Meningkatkan Suasana Hati
[Kolom Pakar] Prof Tjandra Yoga Aditama: Pemberhentian Dekan FK Unair
Ibrahim Risyad dan Salshabilla Adriani Resmi Menikah, Kompak Unggah Foto di Instagram
4 Pasangan Zodiak yang Paling Berpotensi dari Sahabat Jadi Cinta, Kamu Salah Satunya?
Wajah Mulus Bebas Jerawat Hanya dengan 1 Cara, Simak Tipsnya di Sini
Justin Bieber Tampak Bahagia Tampil di Pesta Pranikah Anant Ambani dan Radhika Merchant, Bawakan Lagu-Lagu Ikonik
Bikin Langsing dan Bebas Penyakit, Berapa Lama Jalan Kaki yang Baik?
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Berita Terkini
Jangan Menghina Orang Bodoh, Ternyata Banyak Barokahnya, Kata Gus Baha, Kok Bisa?
Mengenal Metode 2-2-2 yang Diviralkan di TikTok, Kombinasi Diet dan Olahraga untuk Turunkan Berat Badan
Anggota DRPD Bandar Lampung yang Dilaporkan Kasus Penggelapan Mobil Rental Berujung Damai
Buya Yahya Ungkap Kemuliaan dan Keutamaan Puasa Muharram, Dahsyat
KPUD Sebut Pencocokan Data di Jakarta Sudah Mencapai 61 Persen dari Total DPS
Menguak Mitos dan Fakta Migrain yang Banyak Diderita Pekerja Produktif
Isi Suara Kapten Divisi Pertama Gen Narumi, Seiyuu Kōki Uchiyama Bergabung di Episode Terakhir Anime Kaiju No. 8
Hanya Satu Putra Daerah yang Lolos, Seleksi Taruna Akpol NTT Tuai Protes
Dahsyatnya Menulis Basmalah di Bulan Muharram, Berkah Keberuntungan hingga Perlindungan Allah
Polisi Tahan Anggota DPRD Lampung Tengah yang Diduga Tembak Warga hingga Tewas
3 Alasan Timnas Indonesia Layak Juara Piala AFF U-19 2024
Kronologi Warga Tewas Tertembak Senjata Api Milik Anggota DPRD Lampung Tengah
Turis Indonesia Rugi hingga Rp20 Juta Saat Liburan ke Jepang, Beri Saran Pesan Tiket Pesawat Lintas Kota dan Riset Destinasi
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Senin 8 Juli 2024
Update Korban Longsor Tambang Suwawa, 2 Tewas 4 dalam Pencarian