, Jakarta Juru Bicara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Mohammad Syahril melaporkan update terbaru soal hepatitis akut misterius atau Acute Hepatitis of Unknown Aetiology.
Sejak 5 April hingga 26 Mei 2022 sudah ada 650 kasus probable dan 99 pending classification dilaporkan secara global. Kasus-kasus ini tercatat dari 33 negara dan telah dilaporkan kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Baca Juga
“Yang terbanyak adalah Inggris kemudian Amerika. Sebagian besar kasus berasal dari Eropa (58 persen) dengan 34 persen berasal dari Inggris dan Irlandia Utara,” kata Syahril dalam konferensi pers Kementerian Kesehatan, Jumat, 24 Juni 2022.
Advertisement
Sedangkan, di Indonesia kasus hepatitis akut secara kumulatif ada 70. Angka ini terdiri dari 16 kasus probable, 14 pending, dan 40 discarded. Kelompok discarded adalah kelompok yang disingkirkan lantaran sudah diketahui dan dipastikan bukan pasien hepatitis akut yang misterius.
“Dari 70 kasus yang dilaporkan, terdapat 40 (57,1 persen) pasien yang disingkirkan (discarded) karena penyebabnya sudah diketahui sehingga kita sekarang sedang meneliti sebanyak 30 kasus.”
Kasus-kasus discarded yang telah terdeteksi ternyata bukan disebabkan hepatitis akut melainkan akibat berbagai penyakit dengan rincian sebagai berikut:
-Dengue 15 orang (37,5 persen).
-Sepsis 6 orang (15,0 persen).
-Bacterial infection 5 orang (15,0 persen).
-Hep A reaktif 3 orang (7,5 persen).
-Drug-induced hepatitis 3 orang (7,5 persen).
-Kelainan Jantung 3 orang (7,5 persen).
-Kolestasis Susp Atresia Bilier 2 orang (5,0 persen).
-Leukemia 2 orang (5,0 persen).
-Neonatal kolestasis 1 (2,5 persen).
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kasus hepatitis akut pada anak yang tak diketahui etiologinya atau penyebabnya menjadi perhatian dunia dalam sebulan terakhir.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kasus Mingguan dan Status Pasien
![Gejala Hepatitis pada Anak](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/v1999a-bgW5oZFOwlL8Kt2DdMxw=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4025113/original/054720100_1652798026-Memanggil_Dokter_Anak.jpg)
Update kasus ini tercatat hingga 23 Juni 2022 pukul 16.00 WIB dan dilaporkan di 21 provinsi. Dari provinsi-provinsi tersebut, yang merupakan penyumbang kasus terbanyak adalah DKI Jakarta.
“Di 21 provinsi ini ada yang probable, ada yang pending, dan ada yang sudah discarded.”
Berdasarkan grafik pertambahan probable-pending-epi linked mingguan, kasus yang dilaporkan pada periode pelaporan minggu pertama dan kedua bulan Mei telah diketahui klasifikasi akhirnya. Yaitu, 4 pasien berstatus probable dan 20 pasien discarded.
Pada periode pelaporan minggu 3-4 bulan Mei dan Juni masih terdapat masing-masing 1, 2, dan 11 pending classification.
Sedangkan, dari grafik status pasien mingguan hingga 23 Juni 2022 pukul 16.00 tercatat kasus probable ada 16 dan pending 14.
Syahril juga menampilkan demografi dan status 16 pasien probable dengan rincian sebagai berikut:
-Pasien probable terdiri dari 9 laki-laki (56,25 persen) dan 7 perempuan (43,75 persen).
-Pasien kelompok usia 0-5 ada 8 orang (50 persen), 6-10 tahun ada 6 orang (37,5 persen), dan 11-16 tahun ada 2 orang (12,5 persen).
-Pasien yang sembuh dan dipulangkan ada 7 orang (43,75 persen), meninggal 6 orang (37,5 persen), rawat jalan 2 orang (37,5 persen), dan masih dirawat 1 orang (6,25 persen).
Advertisement
Belum Diketahui Penyebabnya
![Sudah 15 Kasus di Indonesia, Penyebab Hepatitis Akut Misterius Masih Belum Diketahui](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/KYKPEbt-REZzl7xyTR5N_fTzh2k=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4017849/original/002150600_1652148835-stethoscope-g79ac07d8b_1920.jpg)
Penyakit hepatitis akut yang misterius belakangan memang menjadi perbincangan di masyarakat lantaran telah melanda beberapa negara termasuk Indonesia.
Penyakit ini disebut misterius karena Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO belum mengetahui secara pasti penyebab terjadinya penyakit hepatitis yang tak biasa ini.
Kabid Humas PP Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI), dr Milka Inkiriwang MARS PhD menjelaskan bahwa hepatitis adalah keradangan (infeksi) yang terjadi pada hati (liver).
"Hepatitis akut berat (misterius) berarti infeksi hati yang belum diketahui pasti penyebabnya termasuk mekanisme ataupun patofisiologinya. Penyebab pastinya bisa dikatakan masih hipotesis (dalam investigasi)," ujar Milka dalam sebuah webinar.
Penularan hepatitis akut diketahui dapat melalui saluran pernapasan dan saluran pencernaan. Oleh sebab itu, Milka menekankan kepada masyarakat agar sebaiknya menjalankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), seperti mencuci tangan, makan makanan matang dan bersih, serta jangan bergantian alat makan dan minum.
"Karena virus rentan masuk melalui saluran pencernaan, masyarakat harus memerhatikan apa yang dikonsumsi. Pastikan semuanya dalam keadaan bersih," ujarnya.
Menyerang Anak
![Gejala Hepatitis Akut](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/llg0cb5QF7KcDDxthSaDinM79O0=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4025111/original/093122300_1652798018-Gejala_Hepatitis_Akut.jpg)
Sementara itu WHO menegaskan bahwa hepatitis misterius ini dapat menyerang anak-anak usia satu bulan s.d 16 tahun. Meski begitu, penyakit hepatitis akut ini juga bisa menyerang orang dewasa.
"Penyebab hepatitis akut misterius bukan ditimbulkan oleh virus penyebab hepatitis A, B, C, D dan E. Peneliti seluruh dunia termasuk Indonesia masih melakukan investigasi penyebab pasti Hepatitis Akut Berat (Misterius) ini," ujar Milka.
Milka menambahkan, seperti dikutip dari sumber Kemenkes RI dan CDC, hepatitis akut adalah infeksi hati yang memiliki sifat atau durasi perjalanan penyakit sekitar dua minggu hingga satu bulan, sangat beda dengan hepatitis kronis di mana infeksi hati yang dapat merusak hati.
Ada empat langkah penanganan hepatitis akut yang bisa Anda simak sesuai dengan anjuran Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI).
1. Waspada gejala awal: mual, muntah, diare, sakit perut, demam ringan
2. Jika muncul gejala awal, jangan panik
3. Jangan menunggu gejala lanjutan muncul seperti mata dan kulit menguning agar tidak terlambat penanganan
4. Jika terjadi penurunan kesadaran, segera bawa ke rumah sakit dengan fasilitas ICU anak.
"Masyarakat diharapkan jangan panik. Yang paling penting saat ini adalah melakukan tindakan pencegahan dengan menjaga daya tahan tubuh, terapkan hidup sehat dan selalu pilih yang bersih," katanya.
"Jika mengalami gejala awal, segera bawa ke puskesmas atau Rumah Sakit terdekat untuk mendapatkan pengobatan lanjutan," tutup Milka.
![Infografis Jangan Panik, Kenali Gejala Hepatitis Akut pada Anak. (/Abdillah)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/gW_1uKHDVKLI-j_-H6c5Zfx1Jgs=/640x640/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4017496/original/037020400_1652095752-Infografis_SQ_Jangan_Panik__Kenali_Gejala_Hepatitis_Akut_pada_Anak.jpg)
Terkini Lainnya
Gejala Awal Hepatitis pada Anak Sering Disepelekan, Apa Saja?
Hepatitis pada Anak, Ini Penyebab dan Pencegahan yang Orangtua Wajib Tahu
Kasus Mingguan dan Status Pasien
Belum Diketahui Penyebabnya
Menyerang Anak
Hepatitis Akut
Kasus Probable
kasus discarded
kasus hepatitis
Kasus Hepatitis Akut
Rekomendasi
Hepatitis pada Anak, Ini Penyebab dan Pencegahan yang Orangtua Wajib Tahu
Copa America 2024
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Survei WRC Pilkada Sulut 2024: Elektabilitas Jan Maringka 27,3%, Disusul Elly Lasut 27,1%
Survei GRC Jelang Pilkada Jember 2024: Mantan Bupati Faida Unggul, Disusul Petahana Hendy Siswanto
PKB Tegaskan Tidak Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jabar 2024
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
TOPIK POPULER
Populer
Pantau Tinggi Badan Anak di Sekolah, Dokter: Penting untuk Deteksi dan Intervensi Masalah Psikososial
Ramai Soal Tren Joki Strava, Warganet: Padahal Ngelakuin dan Lihat Progres Diri Sendiri Lebih Seru
Malu untuk Menangis? Ini 3 Bahaya Menahan untuk Meluapkan Emosi
Pj Bupati Bekasi Gencar Kenalkan Wisata Industri, Tur dari Pabrik ke Pabrik
Kemenkes: Fitnah dan Hoaks soal Menkes Budi Minta Rektor Pecat Dekan FK Unair
Bukan Cuma Perawatan Medis, Anak dengan Kanker Perlu Dapat Dukungan Psikososial
Bagaimana Cara Membayar Utang Jika yang Diutangi Sudah Meninggal atau Sulit Ditemui? Simak di Sini!
Inspirasi Gaya Rambut untuk Menyembunyikan Rambut Rontok
Potret Pabrik Susu Frisian Flag Terbesar di Cikarang, Mampu Proses 400 Ribu Kg Susu per Hari
7 Tips Mencegah dan Meringankan Nyeri Otot
Euro 2024
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Berita Terkini
Muncul Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024, Ini Respons PKS
Sudah Ada Keluarga Konglomerat Asing yang Mau Ikut Program Family Office
Komisi VII DPR Sarankan Dibuat Aturan Waktu Jalan untuk Kendaraan Truk Sumbu 3 Saat Lebaran dan Nataru
Cek Fakta: Tidak Benar KM Lestari Maju Tenggelam di Selayar 3 Juli 2024
Putus dari Ayu Ting Ting, Muhammad Fardhana Minta Semua Seserahan Dikembalikan
Projo Siap Menangkan Danny Pomanto di Pilgub Sulsel, Jokowi Tersenyum
Perempuan Terjebak di Bandara Doha Dapat Tiket Kelas Bisnis Setelah Tak Sengaja Bertemu CEO Qatar Airways
Perusahaan Migas Ramai-Ramai Kolaborasi Percepat Kemandirian Energi Nasional
Awas! Setan Bisa Menjerumuskan Lewat Pintu Halal, Caranya Begini Kata Buya Yahya
Benny Tandean Melesat ke Peringkat 2 IEG Sports Darts Player Ranking usai Juara DNC Series 03, Jordhie Indra Tempati Urutan 3
Bagaimana Cara Membayar Utang Jika yang Diutangi Sudah Meninggal atau Sulit Ditemui? Simak di Sini!
Megawati Mengaku Sering Marahi Yasonna Laoly: Jadi Menteri Ngapain, Anak Buah Kita Ditarget Melulu?
Begini Antusias Warga yang Sambut Gubernur Kalsel dan Acil Odah di Turdes Hari Keempat
Rahasia Raim Laode Sukses Lewat Lagu Komang: Musuh Utama Saya Adalah Diri Sendiri Yang Kemarin