uefau17.com

COVID-19 di Luar Jawa-Bali Meningkat, Epidemiolog Usulkan Percepat Vaksinasi hingga Deteksi Dini ke Rumah-Rumah - Health

, Jakarta - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19, Prof Wiku Adisasmito mengatakan bahwa tren kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia mulai bergeser ke luar Provinsi Jawa-Bali.

Penambahan kasus COVID-19 dikhawatirkan turut meningkatkan angka keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) serta angka kematian.

Menanggapi hal ini, epidemiolog Dicky Budiman menyampaikan strategi yang dapat dilakukan guna mengurangi potensi tingginya kasus COVID-19 di luar Jawa-Bali.

“Pergeseran tren ini ibaratnya lahan kering sudah mulai bergerak terbakar, ini yang bisa meredam adalah cakupan vaksinasi, imunitas, itu yang penting,” kata Dicky kepada Health melalui pesan suara Kamis (24/2/2022).

Simak Video Berikut Ini

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Mengarah ke Populasi Rawan

Dicky menambahkan, jika peningkatan COVID-19 terus bergeser atau mengarah ke populasi paling rawan maka akan berpotensi meningkatkan beban di fasilitas layanan kesehatan (fasyankes).

Selain menambah beban fasyankes, pergeseran peningkatan kasus COVID-19 pada populasi rawan baik di dalam maupun di luar Jawa-Bali juga akan meningkatkan angka kematian.

“Strateginya, selain vaksinasi lengkap dan booster pada kelompok rawan, juga ya deteksi dini, memastikan kita menemukan kasus dengan tracing, menemukan kontak erat, isolasi dan karantina itu penting banget.”

“Isolasi karantina itulah yang akan memutus transmisi. Semakin efektif isolasi karantina, semakin besar kemungkinan kita bisa meredam. Kalau sama sekali mencegah sulit, tapi kalau meredam itu bisa cukup signifikan.”

3 dari 4 halaman

Deteksi Dini dengan Penjangkauan ke Rumah

Lebih lanjut, Dicky mengatakan bahwa deteksi dini sebaiknya dilakukan dengan penjangkauan ke rumah-rumah.

“Penting deteksi dini ini dengan penjangkauan ke rumah. Posko COVID di desa juga menjadi penting dilibatkan.”

Dalam melancarkan hal ini, tokoh masyarakat, organisasi masyarakat, pengaktifan peran masyarakat juga penting khususnya di daerah luar Jawa-Bali.

“Di luar Jawa-Bali kita tahu tenaga kesehatan dan infrastrukturnya terbatas. Di sisi lain, kondisi COVID-19 di luar Jawa-Bali ini berpotensi meningkat karena cakupan vaksinasi, deteksi, dan telemedisin terbatas. Maka dari itu pengaktifan kader di daerah dapat sangat membantu,” tutup Dicky.

 

4 dari 4 halaman

Infografis Gejala COVID-19 Omicron dan Cara Penanganan

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat