, Jakarta Belajar dari gelombang kedua COVID-19 varian Delta dan menghadapi Omicron, Indonesia melakukan peningkatan penjagaan di pintu-pintu perbatasan kedatangan internasional dan optimalkan karantina. Apalagi kasus Omicron ditemukan lebih banyak pada pelaku perjalanan dari luar negeri, baik Warga Negara Indonesia (WNI) maupun Warga Negara Asing (WNA).
Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas COVID-19 Alexander Ginting menegaskan, Indonesia harus tetap waspada terhadap varian baru COVID-19, termasuk Omicron yang juga menyebarluas bersamaan dengan Delta.
Advertisement
Baca Juga
"Kita memang tidak bisa menyalahkan bahwa bagaimanapun juga virus varian baru ini (Omicron) bisa masuk. Kendati kita sudah pengalaman dengan varian Delta di bulan Juni, Juli, Agustus 2021, tetapi karena virus ini juga varian baru, tentu kita harus benar-benar menjaganya dan mewaspadainya," tegas Alex saat memberikan keterangan pers, ditulis Jumat (31/12/2021).
"Jangan sampai mengulangi kejadian seperti di bulan Juli (saat dilanda varian Delta). Oleh karena itu, perlu kerja sama dari seluruh masyarakat."
Berdasarkan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), varian Omicron sudah bertransmisi di beberapa negara. Selain di 11 negara yang ada di Afrika, penyebaran Omicron menyebarluas di Eropa dan negara di Asia Tenggara.
Bahkan WHO mewanti-wanti, penyebaran varian Omicron yang luas kian meningkatkan lonjakan pasien rawat inap, dan berujung pada terjadinya 'tsunami' COVID-19.
"Oleh karena itu, kita harus tetap menjaga kewaspadaan agar tidak bisa lolos melalui pintu pintu masuk yang sudah kita atur dan sudah dijaga dengan ketat. Ini harus memerlukan kerja sama yang baik, kerja yang produktif dan kolaboratif," jelas Alex.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
#sudahdivaksintetap3m #vaksinmelindungikitasemua
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Jaga Perbatasan dengan Fungsikan Karantina
Upaya kerja sama menghadapi varian baru COVID-19, menurut Alexander Ginting dapat membuat tugas pokok dalam menjaga dan mengamankan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1 dan Level 2 maksimal.
"Sebagaimana kita ketahui bahwa pada Juli yang lalu, kita berada di PPKM Darurat, yang mana kasus COVID-19 di atas 500.000-an. Di samping kasus harian yang begitu tinggi, diikuti juga dengan angka kematian dan rumah sakit yang tinggi," terangnya.
"Dalam beberapa minggu dan bulan ini bisa kita lalui dan sekarang kita berada di PPKM Level 1 dan 2, termasuk di Jawa Bali maupun luar Jawa dan Bali."
Alex kembali menekankan, upaya Pemerintah yang telah dilaksanakan adalah menjaga pintu masuk kedatangan di bandara-bandara, pelabuhan laut, termasuk Pos Perbatasan Darat. Salah satu penjagaan tersebut, yakni dengan melaksanakan fungsi karantina.
"Karantina ini penting. Dengan karantina, kita bisa mengamati, apakah seseorang yang tadinya tidak bergejala menjadi sakit atau tidak. Atau bagi mereka yang bergejala, apakah mereka menjadi positif atau tidak," jelas Alex.
"Inilah gunanya karantina. Karantina ini mengumpulkan mereka yang datang dari negara terjangkit atau dari negara luar untuk diamati. Kemudian dilihat perkembangannya, apakah dia menjadi sakit atau (hasil) laboratoriumnya positif."
Advertisement
Proses Karantina Saat Tiba di Indonesia
Alexander Ginting menjelaskan proses karantina pelaku perjalanan. Ketika yang bersangkutan positif COVID-19, maka dipindahkan ke ruang isolasi. Pemerintah menyiapkan juga menyebabkan ruang isolasi dan ruang karantina.
Proses karantina bagi Warga Negara Indonesia (WNI) harus karantina 10 hari, tapi kalau WNI yang datang dari negara terjangkit Omicron, karantina 14 hari. Sementara itu, Warga Negara Asing, tetap 10 hari, tapi dari negara terjangkit Omicron, dia tidak diperbolehkan masuk Indonesia.
"Misalnya dari Lesotho, Mozambik, Afrika Selatan, Malawi ini tidak bisa masuk. Kemudian sekarang dipertimbangkan juga negara Inggris, Norwegia karena sudah terjadi transmisi di negara tersebut," jelas Alex.
"Oleh karena itu, dari aspek kewarganegaraan dilihat, apakah dia sudah memenuhi persyaratan masuk ke Indonesia atau tidak. Jadi sebelum berangkat, ada tes PCR 3 x 24 jam, vaksinasi sudah lengkap. Demikian juga untuk Warga Negara Indonesia."
Setibanya di Indonesia, lanjut Alex, pelaku perjalanan akan dilihat latar belakangnya, khususnya WNI. Kalau yang bersangkutan pelajar/mahasiswa, pegawai negeri atau orang-orang tertentu untuk tujuan-tujuan tertentu, maka diperbolehkan karantina di tempat yang sudah disiapkan Pemerintah, misal Wisma Atlet Pademangan.
"Tapi bagi mereka yang jalan-jalan, tourism, yang berbisnis, tentu Pemerintah sudah bekerja sama dengan kementerian, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), bekerja sama dengan lintas lembaga dan kementerian lainnya dengan tempat akomodasi karantina, yaitu hotel," tuturnya.
Infografis Lolosnya Pasien Positif Omicron dari Karantina Wisma Atlet
Terkini Lainnya
Bandara Juanda Jadi Pintu Masuk Internasional, Karantina Surabaya Siap
Pekerja Migran Indonesia Positif COVID-19, Tak Diizinkan Pulang Dulu
Ancaman Kembar Varian Delta dan Omicron, Ini Antisipasi Kemenkes
Jaga Perbatasan dengan Fungsikan Karantina
Proses Karantina Saat Tiba di Indonesia
Infografis Lolosnya Pasien Positif Omicron dari Karantina Wisma Atlet
Omicron
varian omicron
COVID-19
Corona
varian Delta
Satgas Covid-19
Ingat Pesan Ibu
virus corona
Corona COVID-19
Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Jadwal Siaran Langsung Argentina vs Ekuador di Perempat Final Copa America 2024 di Vidio
Ketua KPU
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Survei WRC Pilkada Sulut 2024: Elektabilitas Jan Maringka 27,3%, Disusul Elly Lasut 27,1%
Survei GRC Jelang Pilkada Jember 2024: Mantan Bupati Faida Unggul, Disusul Petahana Hendy Siswanto
PKB Tegaskan Tidak Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jabar 2024
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
Kata Sekjen PKS soal Kaesang Disodorkan Jokowi untuk Maju di Pilkada Jakarta 2024
TOPIK POPULER
Populer
Transformasi Kesehatan Wanita, Kadin dan Brawijaya Hospital Bersatu Lawan Kanker Payudara dan Serviks
Bukan Cuma Perawatan Medis, Anak dengan Kanker Perlu Dapat Dukungan Psikososial
4 Tanda Skizofrenia, Penyakit yang Mengaburkan Batas Antara Realitas dan Imajinasi
Ramai Soal Tren Joki Strava, Warganet: Padahal Ngelakuin dan Lihat Progres Diri Sendiri Lebih Seru
Kondisi Mata Bisa Jadi Indikator Kesehatan Secara Menyeluruh, Dokter: Periksa Rutin
Tidak Sholat Jumat 3 Kali Berturut-Turut Otomatis Kafir, Perlu Baca Syahadat agar Balik Islam?
Proses Pengobatan Panjang, Anak dengan Kanker Rentan Alami Masalah Psikososial
Pantau Tinggi Badan Anak di Sekolah, Dokter: Penting untuk Deteksi dan Intervensi Masalah Psikososial
Potret Pabrik Susu Frisian Flag Terbesar di Cikarang, Mampu Proses 400 Ribu Kg Susu per Hari
Ibunda Disebut-Sebut Penyebab Putusnya dengan Baifern, Tangis Nine Naphat Pecah: Ini Semua Kesalahanku
Euro 2024
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Berita Terkini
Polisi Malaysia Gagalkan Penyelundupan Ratusan Kura-kura ke Sejumlah Negara di Asia Tenggara
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Jadikan Guru Sibuk Urusan Administratif, DPRD Jatim Minta Kurikulum Merdeka Dikaji Ulang
Pertamina Hulu Energi Catat Produksi Migas 1 Juta Barel Minyak per Hari di Mei 2024
Refleksi Perjalanan Wakil Ketua DPRD Blora Siswanto dalam Buku Jurnalis Liputan6.com
Analis Sebut Kinerja Ethereum Bisa Ungguli Bitcoin, Ini Syaratnya
Buru Rekor Marc Marquez di MotoGP Jerman 2024, Pedro Acosta Andalkan 2 Faktor
Berapa Potongan BCA per Bulan? Naik Rp 2.500 Per Januari 2024
Caitlin Halderman Ketemu Ryan Reynolds dan Hugh Jackman, Hadiahkan Blangkon yang Terinspirasi Deadpool - Wolverine
Bamsoet Pertanyakan Parpol yang Tak Mampu Lahirkan Kader untuk Diusung Maju Pilkada
Bukalapak Geber Program Mentorship, Fokus pada Produk Virtual
Tarik Minat Anak Muda Terjun ke Pertanian, Kementan Beri Bantuan Akses Modal