uefau17.com

24 Juni 2002: Tabrakan Kereta Penumpang dan Barang Tewaskan Lebih 200 Orang, Jadi Kecelakaan Terburuk di Afrika Timur - Global

, Dodoma - Lebih dari 200 orang tewas dalam kecelakaan kereta di Tanzania tahun 2002 silam. Tak hanya korban tewas, ratusan lainnya pun terluka setelah kereta penumpang meluncur mundur menabrak kereta barang.

Melansir CBS News, Kamis (22/6/2023), tim penyelamat Tanzania bekerja keras untuk menyelamatkan sebanyak mungkin penumpang korban kecelakaan kereta api.

Pihak berwenang menjanjikan penyelidikan atas insiden pada 24 Juni 2002 yang mengkhawatirkan banyak orang itu.

Disebutkan bahwa banyak dari penumpang yang terjebak dalam reruntuhan gerbong kereta. Mereka berteriak meminta tolong, menurut reporter Independent Television.

Tim penyelamat tidak bisa dengan cepat membantu para korban terperangkap karena tidak memiliki alat berat untuk memotong puing baja yang bengkok.

"Gerbong ditumpuk satu sama lain, dari jauh seperti gedung bertingkat," kata Perdana Menteri Fredrick Sumaye setelah mengunjungi tempat kejadian.

"Pemerintah akan melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kecelakaan tragis ini," tambahnya.

Penyintas menceritakan bagaimana kekacauan dan kepanikan yang terjadi di dalam gerbong sesaat sebelum kecelakaan.

Ia berkata bahwa masinis kereta berlari menyusuri gerbong yang penuh sambil berteriak mengatakan bahwa kereta tidak terkendali.

Kereta itu sedang membawa sekitar 1.000 orang di dalamnya.

Banyak penumpang yang meloncat dari kereta setelah mendengar pengumuman itu, upaya putus asa untuk bertahan hidup.

Mayat bertebaran di lokasi kejadian, di samping puing logam dan baja juga di balik reruntuhan.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Rumah Sakit Kewalahan

Laporan awal menyebutkan bahwa pejabat rumah sakit mengonfirmasi jumlah korban tewas telah mencapai lebih 200 orang, "Sedikitnya 200 orang tewas tetapi kami khawatir masih ada lagi," kata John Mtimbwa, petugas medis regional di Dodoma.

Dikhawatirkan terus bertambah karena upaya penyelamatan masih terus berlanjut dan masih ada sejumlah mayat yang terperangkap di bawah reruntuhan.

Dokter rumah sakit Dodoma yang bertugas, Jacob Chembela, mengatakan bahwa situasi di rumah sakit sangat memprihatinkan. Ada lebih dari 200 pasien, banyak di antaranya menderita patah kaki serta cedera kepala dan dada.

"Kami menerima lebih banyak orang," ucapnya. "Kami berusaha, kami melakukan yang terbaik, tetapi kami kewalahan, sedikit peralatan."

Kereta tersebut berangkat dari Dar es Salaam menuju ke kota barat laut Kigomaitu.

Kecelakaan tersebut terjadi sekitar pukul 08.30 waktu setempat. Ratusan korban jiwa membuatnya dianggap sebagai kecelakaan terburuk di negara Afrika timur.

 

 

 

3 dari 4 halaman

Kereta Mundur Akibat Hilang Kendali

 

Isaac Mwakajila, asisten direktur jenderal Tanzanian Railway Corporation, mengatakan bahwa kereta penumpang itu sedang mendaki bukit ketika tiba-tiba terjadi kerusakan mekanis.

Akibatnya, kereta hilang kendali dan terguling ke belakang menuju kereta barang yang sedang melaju mendekat.

Masinis kereta disebut kehilangan kendali selama kurang lebih 30 menit sebelum akhirnya menabrak kereta barang, itu terjadi ketika gerbong sedang meluncur menuruni bukit.

"Saat kereta meluncur mundur, kereta melaju dengan kecepatan sangat tinggi," ucap penyintas John Maganga.

Situasi diperparah dengan terbatasnya tenaga dan peralatan medis, "Rumah sakit sudah penuh dan kami kekurangan dokter," kata Anna Abdallah, menteri kesehatan dan dokter medis, yang membantu merawat korban terluka di rumah sakit daerah Dodoma.

Presiden Tanzania, Benjamin Mkapa, mengunjungi rumah sakit Dodoma untuk menghibur para korban terluka.

Tragedi ini membawa duka mendalam bagi seluruh masyarakat, terutama keluarga dan kerabat para korban. PM Sumaye pun mengumumkan dua hari berkabung.

4 dari 4 halaman

207 Orang Tewas dan 900 Lainnya Terluka dalam Kecelakaan Kereta di India, Korban Diperkirakan Akan Bertambah

Awal bulan Juni, kecelakaan kereta terjadi di India. Jumlah korban tewasnya pun mencapai angka 200 orang.

Setidaknya 207 orang tewas dan 900 lainnya terluka dalam tabrakan kereta di Negara Bagian Odisha, India, pada Jumat (2/6/2023) malam.

Kepala Sekretaris Negara Bagian Pradeep Jena menuturkan bahwa tabrakan melibatkan dua kereta penumpang dan satu kereta barang di Distrik Balasore, Odisha. Dia menambahkan bahwa lebih dari 200 ambulans dan lebih dari 100 dokter tambahan telah dikerahkan ke tempat kejadian.

 "Kami hanya bekerja dengan mengirimkan dokter, ambulans, bus, semua itu yang kami lakukan... sehingga kami belum berpikir untuk menanyakan apa yang sebetulnya terjadi, bagaimana itu terjadi," tegas Jena seperti dilansir CNN, Sabtu (3/6).

Direktur Jenderal Pemadam Kebakaran di Odisha Sudhanshu Sarangi mengonfirmasi bahwa sejauh ini 207 jenazah telah ditemukan.

Seorang pria yang selamat mengatakan, "Sepuluh sampai 15 orang menimpa saya ketika kecelakaan itu terjadi dan semuanya menjadi kacau. Saya berada di dasar tumpukan.

Baca selengkapnya di sini...

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat