, London - Pemerintah Inggris pada Kamis (11/5/2023), mengumumkan telah mengirimkan rudal jelajah jarak jauh ke Ukraina. Kepada anggota parlemen, Menteri Pertahanan Ben Wallace mengatakan, Inggris menyumbangkan rudal Storm Shadow yang dipersenjatai secara konvensional dengan jangkauan lebih dari 250 kilometer.
Itu berarti, Storm Shadow, dapat mencapai target jauh di belakang garis depan, termasuk Krimea yang diduduki Rusia.
Baca Juga
Sahabat Putin di Uni Eropa Kunjungi Ukraina, Ada Apa?
Korea Utara Sebut Hubungan AS, Jepang, dan Korea Selatan bak NATO Versi Asia
VIDEO: Nasib Pengungsi dari Gaza Hingga Ukraina
Merespons pengumuman Inggris, mantan Panglima Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) di Eropa Ben Hodges men-twit, "Bagus sekali, Inggris! Itu akan memberi Ukraina kemampuan untuk membuat Krimea tidak dapat dipertahankan oleh pasukan Rusia dan akan memaksa Rusia memikirkan kembali di mana harus menempatkan armada Laut Hitam-nya."
Advertisement
Pengumuman Inggris muncul tidak lama setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa negaranya membutuhkan lebih banyak waktu untuk mempersiapkan serangan balasan yang ditujukan untuk memukul mundur pasukan Rusia.
Dalam wawancara yang disiarkan oleh BBC pada Kamis, Zelensky mengaku bahwa pihaknya tidak dapat melancarkan serangan sekarang karena akan merenggut terlalu banyak nyawa.
"Kami bisa saja maju dan sukses," ungkap Zelensky seperti dilansir AP, Kamis. "Tapi kami akan kehilangan banyak nyawa. Menurut saya itu tidak dapat diterima."
"Jadi, kami masih harus menunggu. Kami masih butuh lebih banyak waktu."
Serangan balik Ukraina telah diperkirakan selama berminggu-minggu mengingat pasukannya sudah menerima pelatihan dan persenjataan canggih dari sekutu Barat. Plus, cuaca yang membaik.
Pada Rabu (10/5), militer Ukraina mengklaim bahwa mereka membuat kemajuan di sekitar Kota Bakhmut. Pengumuman yang membawa spekulasi bahwa serangan balasan telah dilancarkan. Namun, hal itu kemudian dikonfirmasi oleh juru bicara Komando Operasi Timur Ukraina Serhii Cherevatyi.
Menurut Cherevatyi, itu bukanlah serangan balasan skala besar, melainkan penanda bahwa akan ada lebih banyak serangan semacam itu di masa depan.
Pasukan Rusia sendiri disebut memiliki pijakan kuat di timur Ukraina, di mana garis pertahanan berlapis dilaporkan hingga kedalaman 20 kilometer. Serangan balasan Kyiv kemungkinan akan berhadapan dengan ladang ranjau, parit anti-tank, dan berbagai rintangan lainnya.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengklaim bahwa pihaknya bertindak lamban karena ingin mempertahankan infrastruktur dan menyelamatkan nyawa. Namun, Zelensky menuduh Presiden Rusia Vladimir Putin mencoba mengubah perang Ukraina menjadi "konflik beku", di mana tidak ada pihak yang dapat mengusir satu sama lain.
Zelensky kembali menegaskan bahwa dia tidak akan menyerahkan wilayah Ukraina ke Rusia sebagai imbalan kesepakatan damai.
Sejauh ini, sekutu Barat Ukraina telah mengirimkan US$ 70 miliar dalam bentuk bantuan militer untuk melawan Rusia dan disebut-sebut bersiap untuk memasok lebih banyak.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Ukraina Unggul dari Sisi Kualitas, Rusia Sebaliknya
![Serangan Rudal Rusia Hancurkan Gedung Lima Lantai di Zaporizhzhia Ukraina, Tiga Orang Tewas](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/UQM-PeOur-Rz2WC9X5Kxipho_n0=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4345270/original/044911200_1677837839-000_33AD2GJ.jpg)
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan, penundaan serangan balasan adalah tanda bahwa Barat harus meningkatkan dukungan militernya untuk Ukraina.
"Tentu saja, mereka membutuhkan lebih banyak persiapan," kata Borrell dalam konferensi pertahanan dan keamanan di Brussel. "Mereka membutuhkan lebih banyak senjata. Mereka perlu mengumpulkan lebih banyak kapasitas dan kitalah yang harus menyediakannya."
Seorang pejabat senior NATO menuturkan bahwa dalam beberapa bulan mendatang, Ukraina akan memiliki keunggulan dalam kualitas, sementara Rusia dari sisi kuantitas.
"Rusia sekarang mulai menggunakan material yang sangat tua, kemampuan yang sangat tua," ungkap ketua Komite Militer NATO Laksamana Bob Bauer pada Rabu malam di Brussel.
"Rusia harus fokus pada kuantitas," ujarnya. "Jumlah wajib militer dan orang yang dimobilisasi lebih besar. Tidak terlatih. Material yang lebih tua, tetapi jumlahnya banyak, dan tidak setepat, tidak sebagus yang lebih baru."
Serangan balasan merupakan tantangan besar, yang mengharuskan militer Ukraina mengatur berbagai kemampuan, termasuk menyediakan amunisi, makanan, pasokan medis, dan suku cadang.
Terkini Lainnya
Sahabat Putin di Uni Eropa Kunjungi Ukraina, Ada Apa?
Korea Utara Sebut Hubungan AS, Jepang, dan Korea Selatan bak NATO Versi Asia
VIDEO: Nasib Pengungsi dari Gaza Hingga Ukraina
Ukraina Unggul dari Sisi Kualitas, Rusia Sebaliknya
Rusia
Vladimir Putin
Inggris
Perang Ukraina
Ukraina
Volodymyr Zelensky
Rudal Jelajah Jarak Jauh
Krimea
Storm Shadow
Rekomendasi
Korea Utara Sebut Hubungan AS, Jepang, dan Korea Selatan bak NATO Versi Asia
NATO Khawatir Rusia Bakal Dukung Program Rudal dan Nuklir Korea Utara
AS dan Ukraina Tanda Tangani Perjanjian Keamanan Bilateral Berdurasi 10 Tahun, Apa Isinya?
Kim Jong Un Puji Hubungan Korea Utara-Rusia: Kawan Seperjuangan yang Tidak Dapat Dipatahkan
Kekuatan 'Horor' Militer Rusia di Bawah Komando Vladimir Putin
Vladimir Putin Pamer Kekuatan Ekonomi Rusia di Tengah Perang Ukraina
AS: Kapal Perang Rusia Berlayar ke Karibia untuk Latihan Militer
Menlu Lavrov: Militer Prancis di Ukraina Adalah Target Sah bagi Pasukan Rusia
Euro 2024
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Copa America 2024
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
8 Juli 1972: Penulis dan Revolusioner Palestina Ghassan Kanafani Tewas di Tangan Israel
Populer
PM Prancis Mundur Usai Sayap Kiri Unggul dalam Pemilu Legislatif
Dalai Lama Bantah Rumor Kesehatannya yang Memburuk pada Ulang Tahun ke-89
Indonesia Kecam Serangan Udara Tentara Israel ke Sekolah Palestina
Kejutan di Pemilu Prancis 2024, Sayap Kiri Unggul dalam Perolehan Suara
Pistol Napoleon Bonaparte Dilelang Seharga Rp29,7 Miliar
Jumlah Anak Putus Sekolah di Pakistan Mengalami Peningkatan
Pengunjung Taman Nasional Death Valley AS Meninggal Dunia Akibat Suhu Panas Ekstrem
Hujan Deras Picu Longsor dan Banjir di Nepal, 11 Orang Tewas
Pegi Setiawan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Hotman Paris Ajak Pegi Setiawan Makan Ramen Setelah Status Tersangka Kasus Vina Cirebon Batal
Berita Terkini
Industri Plastik Lokal Terancam Gulung Tikar, Ini Sebabnya
Kemendagri Bersama KPK dan BPKP Perkuat Fungsi APIP untuk Berantas Praktik Korupsi di Pemda
Hidrogen jadi Energi Alternatif Tekan Emisi Karbon
Bos Hutama Karya: Korupsi Pengadaan Tanah Tak Gunakan Dana PMN
Mahasiswa Unesa Peraih Medali AUG 2024 Diganjar Beasiswa dan Bebas Skripsi
Saksikan Sinetron Di Antara Dua Cinta di SCTV Episode Senin 8 Juli 2024 Pukul 21.30 WIB, Simak Sinopsisnya
Sebelum Peluru Maut Meletus, Anggota DPRD Lampung Sempat Lepaskan 7 Kali Tembakan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Jadi Menkeu Baru Inggris, Rachel Reeves Bocorkan Rencana Pulihkan Ekonomi
Kaesang Pangarep: Harusnya PKS Usung Kadernya Sendiri Jadi Cagub Jakarta
70 Persen Ibu Hamil Konsumsi Kental Manis, YAICI: Itu Bukan Susu
Sirkuit Mandalika Gelar Balap Mobil Radical Perdana Oktober 2024
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
6 Curhatan Via Vallen Setelah Ayahnya Meninggal Dunia, Duka Akibat Kehilangan Tak Pernah Bisa Hilang
Dana Pensiun jadi Solusi Putus Rantai Generasi Sandwich