, Hong Kong - Hong Kong, salah satu kota besar terakhir yang masih memerintahkan warganya untuk menggunakan masker, akhirnya mengakhiri mandat penggunaannya setelah hampir tiga tahun atau selama 959 hari.
Dikutip dari CNN, Selasa (28/2/2023), mandat masker di Hong Kong ditegakkan dengan memasang denda yang dapat mencapai lebih dari $1.000.
Mandat masker tersebut mewajibkan warga untuk menggunakan penutup wajah di semua ruang publik.
Advertisement
Aturan tersebut pertama kali diberlakukan untuk area transportasi umum yaitu pada 15 Juli 2020. Lalu diperluas dua minggu kemudian dengan mencakup area dalam dan luar ruangan.
Sebelum diberlakukannya aturan tersebut, warga telah terlebih dahulu mulai menggunakan masker beberapa bulan sebelumnya. Hal ini dikarenakan laporan penyebaran infeksi Virus Corona yang semakin melonjak dan menyebar luas.
"Mandat akan dicabut sepenuhnya pada Rabu 1 Maret 2023," kata John Lee, Pemimpin Hong Kong, pada jumpa pers Selasa (27/2/2023), terhitung 959 hari sejak aturan mandat masker diberlakukan.
"Kita sekarang kembali normal," kata Lee, bertepatan dengan siapnya pusat keuangan Asia untuk menyambut kembali pelancong bisnis dan turis.
Hong Kong telah mengakhiri beberapa kontrol besar terkait pembatasan COVID-19 lainnya selama beberapa bulan terakhir, terutama karantina wajib untuk semua kedatangan internasional.
Dicabutnya aturan karantina COVID-19 wajib merupakan sebuah langkah besar yang disambut dengan baik oleh banyak kalangan mulai dari para pelancong hingga pebisnis lokal yang beberapa waktu ke belakang cukup disulitkan karenanya.
Akibat wabah virus corona yang terjadi di Wuhan, China mengakibatkan industri pariwisata di Hong Kong sepi. Ini terlihat dari berbagai tempat wisata tampak kosong dan sepi.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Hong Kong Cabut Mandat Penggunaan Masker
![Hong Kong Perpanjang Mandat Masker hingga 8 Maret](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/7IBGBVqOZTY1_ehbWo82YvBn960=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4339558/original/075682300_1677493960-000_33A729R.jpg)
Pada jumpa pers yang sama, Sekretaris Kesehatan Lo Mau-chung mengatakan bahwa dengan pencabutan mandat masker, "Kami sekarang telah menghapus semua pembatasan epidemi."
"Saya menantikan untuk melihat senyum di wajah semua orang sekarang," katanya.
Namun, ia juga menambahkan bahwa pemerintah tetap menyarankan pemakaian masker di lingkungan yang "berisiko tinggi" seperti panti jompo dan rumah sakit.
Virus Corona kemungkinan besar masih berkeliaran di lingkungan-lingkungan tersebut, dan masih ada risiko penularan atau terinfeksi.
Sebagian besar daerah atau negara di Asia telah melonggarkan sebagian mandat bahkan sepenuhnya penggunaan masker dalam beberapa bulan terakhir, termasuk Korea Selatan, Indonesia, Jepang, dan Taiwan.
Namun, pihak World Health Organization (WHO) masih merekomendasikan petugas kesehatan untuk memakai masker.
Maria Van Kerkhove, pimpinan teknis dari tanggapan COVID-19 WHO, memperingatkan bahwa virus itu "beredar hampir tidak terkendali di seluruh dunia saat ini".
Advertisement
Hong Kong Terapkan Aturan Ketat untuk Kendalikan Pandemi COVID-19
![Kehidupan Sehari-hari Warga Hong Kong di Tengah Pandemi](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/qk2vToItNT3GESM4Qa_oJvICKtY=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3194943/original/027747200_1596097813-CjkinzN007074_20200730_CBPFN0A001.jpg)
Pandemi COVID-19 ini, Hong Kong disebut-sebut sebagai kota dengan kebijakan pandemi paling ketat di dunia, seperti karantina ketat, yang pada satu titik memerlukan isolasi hingga 21 hari di kamar hotel tanpa satu pun pengunjung diizinkan.
Pihak berwenang mengatakan bahwa periode isolasi tersebut diperlukan untuk mengurangi kasus impor COVID-19 dan untuk membasmi penularan lokal.
Aturan karantina tersebut juga sebelumnya merupakan salah satu tolak ukur yang diperlukan untuk membuka kembali perbatasan kota dengan daratan utama China, yang telah menganut kebijakan nol-COVID yang ketat, hingga akhirnya dibuka kembali pada akhir tahun lalu.
Mandat masker juga terkadang menuai kritik; pada Juli 2020, selama puncak musim panas yang lembap dan terik di Hong Kong, pemerintah memperluas mandat untuk mewajibkan masker bahkan saat berolahraga di luar ruangan.
"Penggunaan masker telah memainkan peran penting dalam mengurangi penularan di komunitas di Hong Kong, tetapi sekarang hampir semua orang telah divaksinasi dan kebanyakan orang juga telah terinfeksi, membatalkan mandat hukum sudah lewat batas waktu," kata Karen Grepin, profesor University of Hong Kong’s School of Public Health.
“Orang sekarang dapat melakukan penilaian risiko mereka sendiri untuk menentukan apakah mereka ingin memakainya atau tidak,” tambahnya.
Akhiri Aturan COVID, China Kembali Buka Perbatasan dengan Hong Kong
![Hong Kong Sebar 500 Ribu Tiket Pesawat Gratis untuk Gaet Wisatawan Asing, Bagaimana Caranya?](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/gsQcpBGz29fqIFCEqg_JH5ovCpU=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4312359/original/054397400_1675399636-image010.jpg)
Tak hanya itu, Hong Kong telah sebelumnya menunjukkan pemulihan kondisi atas pandemi Covid-19. Termasuk dengan kembali dibukanya perbatasan Cina.
Para pelancong mulai mengalir melintasi penyeberangan darat dan laut dari Hong Kong ke China daratan pada hari Minggu (8 Januari). Usai pembatasan dilonggarkan, banyak yang menginginkan reuni atau pertemuan keluarga yang telah lama ditunggu, karena Beijing membuka perbatasan yang telah ditutup sejak dimulainya COVID-19 pandemi.
Dilansir Channel News Asia, Minggu (8/1/2023), setelah tiga tahun, China daratan membuka perbatasannya dengan Hong Kong dan mengakhiri persyaratan karantina bagi pelancong yang datang, membongkar pilar terakhir dari kebijakan nol-COVID yang telah melindungi orang-orang China dari virus tetapi juga memisahkan mereka dari negara lain. Dunia.
Pelonggaran China selama sebulan terakhir dari salah satu rezim COVID-19 paling ketat di dunia mengikuti protes bersejarah terhadap kebijakan yang mencakup seringnya pengujian, pembatasan pergerakan, dan lockdown massal yang sangat merusak ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
"Saya sangat bahagia, sangat bahagia, sangat bersemangat. Saya sudah bertahun-tahun tidak bertemu dengan orang tua saya," kata warga Hong Kong Teresa Chow saat dia dan puluhan pelancong lainnya bersiap untuk menyeberang ke China daratan dari Lok Ma Chau Hong Kong.
"Orang tua saya tidak dalam kesehatan yang baik, dan saya tidak bisa kembali menemui mereka bahkan ketika mereka menderita kanker usus besar, jadi saya sangat senang untuk kembali dan melihat mereka sekarang," katanya, menambahkan bahwa dia berencana untuk pergi ke kampung halamannya di kota Ningbo, Tiongkok timur.
Investor berharap pembukaan kembali pada akhirnya akan menghidupkan kembali ekonomi senilai US$17 triliun yang mengalami pertumbuhan terendah dalam hampir setengah abad.
![Infografis . Setahun Pandemi Covid-19, Pariwisata Dunia dan Indonesia Terpuruk](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/AGA_B_iq8c-DiQ6mqG-ZCy1gtlo=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3393909/original/080865600_1614930782-Grafis_HL.jpg)
Terkini Lainnya
Hong Kong Cabut Mandat Penggunaan Masker
Hong Kong Terapkan Aturan Ketat untuk Kendalikan Pandemi COVID-19
Akhiri Aturan COVID, China Kembali Buka Perbatasan dengan Hong Kong
COVID-19
Hong Kong
Mandat Masker
Denda
virus korona
KArantina
Masker
virus corona
Copa America 2024
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
5 Juli 2019: Gempa Bumi M6,9 di California, Bangunan Bergoyang dan Terjadi Kebakaran
Populer
Joe Biden: Abaikan Perubahan Iklim adalah Tindakan Mematikan dan Tak Bertanggung Jawab
Seberapa Buruknya Perang Nuklir, Ancaman Nyata Kiamat?
Omar Garcia Harfuch, 'Batman' dari Meksiko Ditunjuk jadi Menteri Keamanan
Gunung Etna Meletus, Semburan Abu Vulkanik dan Lava Picu Bandara Catania Ditutup
Mengenal Asteroid Ryugu, Lebih Tua dari Matahari
Pilpres Iran Putaran Kedua, Massoud Pezeshkian Bakal Tetap Unggul Jadi Presiden?
5 Juli 2019: Gempa Bumi M6,9 di California, Bangunan Bergoyang dan Terjadi Kebakaran
Euro 2024
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Berita Terkini
Influencer Saham Gagal Kelola Dana Investor Rp 71 Miliar Bukan Peserta Influencer Incubator BEI
Mendag Izinkan China Tarik Bea Masuk Tambahan dari Produk Ekspor RI
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Jangan Lewatkan Sinetron Saleha di SCTV Episode Jumat 5 Juli 2024 Pukul 18.15 WIB, Simak Sinopsisnya
Luhut: Kebijakan Tarif Impor 200 Persen Demi Kepentingan Nasional
Jokowi: IKN Akan Jadi Titik Pertumbuhan Ekonomi Baru
6 Potret Catherine Wilson di Ultah Teman Artis, Digoda Jadi Anggota 'Tiga Bule'
Buntut Video Viral, Polisi Sita Bendera Bintang Kejora dari Asrama Mahasiswa Papua di Makassar
Tren Belanja di Omnichannel, Kawinkan Pengalaman Online dan Offline
Suami Barbie Kumalasari Menghilang dan Diduga Bawa Kabur Perhiasan
Baifern Pimchanok dan Nine Naphat Resmi Putus Usai pacaran 2 Tahun
Megawati Sebut Nama Jokowi di Hadapan Kader PDIP
Jangan Lewatkan Mega Series Magic 5, di Indosiar Jumat 5 Juli 2024, via Live Streaming Pukul 18.00 WIB
Ini Daftar Penyakit Kardiovaskular yang Dijamin BPJS Kesehatan
Erick Thohir Angkat Megy Sismandany Jadi Direktur PTDI