, Selandia Baru - Pemerintah Selandia Baru menepis isu referendum negaranya untuk menjadi republik pasca-meninggalnya Ratu Elizabeth II. Saat ini, Selandia Baru masih bagian dari Persemakmuran.
Dilaporkan VOA Indonesia, Selasa (13/9/2022) PM Jacinda Ardern mengatakan pemerintahnya tidak akan melakukan langkah apa pun untuk mengubah Selandia Baru menjadi sebuah republik setelah meninggalnya Ratu Elizabeth II.
Advertisement
Baca Juga
Ardern mengatakan ia pernah berpikir Selandia Baru pada akhirnya akan menjadi republik, dan mungkin ini akan terjadi semasa hidupnya, tetapi ternyata ada masalah-masalah lebih mendesak yang harus dilakukan pemerintahnya.
Pernyataan Ardern ini merupakan pertama kalinya ia berbicara mengenai perdebatan republik Selandia Baru setelah meninggalnya Ratu Elizabeth II, dan mencerminkan pernyataan-pernyataan terdahulunya mengenai masalah ini. Ardern juga sebelumnya menyatakan dukungan bagi negara itu untuk akhirnya menjadi sebuah republik.
Berdasarkan sistem yang berlaku sekarang ini, raja Inggris tetap menjadi kepala negara Selandia Baru, yang diwakili di negara itu oleh seorang gubernur jenderal. Peran gubernur jenderal sekarang ini dianggap lebih bersifat seremonial.
Namun, masih banyak orang yang berpendapat bahwa Selandia Baru tidak akan dapat sepenuhnya keluar dari bayang-bayang masa lalu kolonialisnya dan menjadi negara yang benar-benar merdeka sebelum menjadi republik.
“Ada perdebatan, mungkin selama beberapa tahun,” kata Jacinda Ardern. “Ini hanya soal laju perdebatan, dan seberapa luas perdebatan itu terjadi. Saya telah berkali-kali menjelaskan pandangan saya. Saya benar-benar percaya itulah arah yang akan dituju Selandia Baru, pada waktunya. Saya percaya ini kemungkinan besar akan terjadi dalam hidup saya. Tetapi saya tidak melihatnya sebagai suatu langkah jangka pendek atau sesuatu yang ada di agenda dalam waktu dekat,” kata Ardern.
Liputan6 Update | Senin, 12 September 2022 | Pukul 11.00 WIB | Tema: "Rest in Love" Ratu Elizabeth II Laporan Langsung: - Wawancara Pengamat Kerajaan Inggris - Live dari Kedubes Inggris - Live dari Gereja Katedral St Giles, Edinburgh, Sko...
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Bukan Urgensi
![PM Selandia Baru Jacinda Ardern](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/MaMTbOdFg1uxP5mMKgr-mugzfCg=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1751115/original/003203200_1508991541-AP17299151964079.jpg)
Ia mengatakan bahwa menjadi republik bukanlah sesuatu yang direncanakan untuk dibahas pemerintahnya. “Seperti yang saya katakan, sebagian besar sebenarnya karena saya tidak pernah merasakan urgensinya,” kata Ardern. “Ada begitu banyak tantangan yang kita hadapi. Ini adalah perdebatan signifikan yang besar. Menurut saya ini bukan perdebatan yang akan atau harus berlangsung dengan cepat.”
Banyak orang di Selandia Baru yang telah berspekulasi pada masa lalu bahwa perdebatan mengenai republik baru akan mendapat momentum setelah meninggalnya Elizabeth, mengingat betapa ia dicintai oleh begitu banyak orang.
Ardern mengatakan ia tidak mengaitkan kedua peristiwa itu. Ardern hari Senin juga mengumumkan bahwa Selandia Baru akan memperingati meninggalnya Elizabeth dengan hari libur umum pada 26 September. Negara itu juga akan mengadakan upacara peringatan kenegaraan pada hari yang sama di ibu kota, Wellington.
Ardern mengatakan Elizabeth adalah sosok yang luar biasa dan banyak warga Selandia Baru yang akan menghargai kesempatan untuk memperingati kematiannya dan merayakan hidupnya.
“Sebagai ratu Selandia Baru dan penguasa yang sangat dicintai selama 70 tahun lebih, sudah layak bagi kita untuk memperingati kehidupannya dalam mengabdikan diri bagi pelayanan publik dengan mengadakan upacara peringatan kenegaraan dan satu hari libur umum,” kata Ardern.
Ia mengatakan bahwa ia akan bertolak ke Inggris pekan ini untuk menghadiri upacara pemakaman Elizabeth.
Advertisement
Australia Juga Tak Referendum
![Layar Sydney Opera House diterangi dengan potret Ratu Elizabeth II](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/OX1qNa7cIrL-d3KXmbkQ4TuJkoM=/0x256:6000x3638/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4152840/original/081266500_1662722924-Layar_Sydney_Opera_House_diterangi_dengan_gambar_Ratu_Elizabeth_II-AP__2_.jpg)
Australia adalah salah satu negara Persemakmuran yang memiliki isu referendum. Kubu pro-Republik di Australia termasuk sangat kuat. Perdana Menteri Anthony Albanese berasal dari Partai Buruh Australia yang notabene tidak pro-monarki.
Namun, Perdana Menteri Anthony Albanese memberikan klarifikasi bahwa tak ada rencana referendum untuk menghormati Ratu Elizabeth II.
Dilaporkan VOA Indonesia, Senin (12/9), Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, yang setelah pemilu Mei lalu telah mulai meletakkan dasar-dasar bagi pembentukan sebuah republik Australia, hari Minggu (11/9) menegaskan bahwa saat ini bukan waktunya untuk melangsung perubahan, tetapi untuk memberikan penghormatan pada kehidupan Ratu Elizabeth II.
Banyak yang menganggap rasa hormat dan sayang warga Australia pada mendiang ratu sebagai hambatan terbesar bagi negara itu untuk menjadi republik dengan kepala negara sendiri.
Dalam wawancara pertama dengan media asing sejak mangkatnya Ratu Elizabeth II, Albanese mengatakan ia tidak akan melangsungkan referendum mengenai apakah Australia harus menjadi republik atau tidak pada masa jabatan pertamanya.
“Menurut saya yang terpenting adalah memperingati momen yang kita jalani sekarang, dan itu adalah momen refleksi kehidupan ratu yang luar biasa,” ujarnya.
Albanese, yang menggambarkan dirinya sebagai kandidat pertama dengan “nama non-Anglo Celtic” yang mencalonkan diri sebagai perdana menteri dalam 121 tahun sejak jabatan itu ada, telah menciptakan posisi baru Asisten Menteri Untuk Republik. Bulan Juni lalu ia menunjuk Matt Thistlehwaite untuk jabatan itu. Thistlehwaite mengatakan tidak akan ada perubahan saat ini.
Albanese sebelumnya telah mengatakan bahwa referendum bukan prioritas dari masa jabatan tiga tahun pertamanya di pemerintahan.
Selama masa pemerintahannya yang panjang, Ratu Elizabeth II terhubung dengan Australia dengan cara-cara yang belum pernah dilakukan raja sebelumnya.
Dubes Inggris: Ratu Elizabeth II Sentuh Banyak Orang di Penjuru Dunia
![Dubes Inggris Owen Jenkins melihat karangan bunga untuk Ratu Elizabeth II dari warga Indonesia, Senin (12/9/2022).](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/OwXfveRJzdoCLW9LTQYrYrhVryw=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4155077/original/074851900_1662976388-WhatsApp_Image_2022-09-12_at_16.13.50.jpeg)
Duta Besar Inggris untuk Indonesia Owen Jenkins menyampaikan apresiasi terhadap warga Indonesia, atas perhatian dan simpati setelah Ratu Elizabeth II meninggal. Ia juga menyempatkan diri melihat-lihat karangan bunga yang dikirimkan.
"Sebagaimana kami berduka, ada sebuah rasa nyaman yang nyata saat menerima banyak pesan-pesan dari para sahabat dan mitra dari penjuru Indonesia," ujar Dubes Inggris Owen Jenkins kepada media di luar kantor Kedubes Inggris, Senin (12/9).
Lebih lanjut, Dubes Owen juga mengapresiasi ucapan dukacita yang berasal dari Presiden Joko Widodo. Ia pun menyorot bahwa Menteri Luar Negeri Inggris Retno Marsudi telah mengunjunginya pada pekan lalu.
"Tidak hanya pemerintah Indonesia yang tersentuh oleh Yang Mulia, bunga-bunga di belakang saya dan sepanjang tembok kedutaan besar menunjukkan betapa dalam 70 tahun berkuasa, ia menyentuh orang-orang biasa di penjuru dunia dan penjuru kepulauan Indonesia," ujar Dubes Inggris Owen Jenkins.
Sebelumnya dilaporkan, ada karangan bunga dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo. Terlihat pula karangan bunga dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan sebuah karangan bunga yang bertuliskan dari rakyat Indonesia.
![Infografis Ratu Elizabeth II, Penguasa Terlama di Kerajaan Inggris. (/Trieyasni)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/nKTLZDGX_f9y7unJVBMr-sbYbHQ=/640x640/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4152722/original/075723400_1662726036-Infografis_SQ_Ratu_Elizabeth_II__Penguasa_Terlama_di_Kerajaaan_Inggris-ans.jpg)
Terkini Lainnya
Rakyat Skotlandia Antre hingga Malam Demi Melihat Peti Mati Ratu Elizabeth II
Menhan Prabowo Kirim Bunga untuk Ratu Elizabeth II: Thank You For Your Lifelong Service
Detik-Detik Proklamasi Raja Charles III di St James Palace
Bukan Urgensi
Australia Juga Tak Referendum
Dubes Inggris: Ratu Elizabeth II Sentuh Banyak Orang di Penjuru Dunia
ratu elizabeth II
Selandia Baru
Inggris
Ratu Elizabeth II Meninggal
Referendum
Jacinda Ardern
Persemakmuran Inggris
Ratu Elizabeth II Meninggal Dunia
VOA Indonesia
Rekomendasi
Panggilan Unik Ketiga Anak Pangeran William dan Kate Middleton untuk Para Nenek Kakek dan Ratu Elizabeth II
Putri Anne Adik Raja Charles III Ungkap Kesedihan di Pesan Perdana Sejak Keluar dari Rumah Sakit
Ahli Bahasa Tubuh Ungkap Interaksi Viral Kate Middleton dan Pangeran William Saat Trooping the Colour 2024
Raja Charles III Bangun Lapangan Golf di Sandringham, Bisa Disewa Umum dengan Biaya Tak Sampai Rp150 Ribu per Orang
Raja Charles III Kini Lebih Tajir daripada Mendiang Ratu Elizabeth II, Masuk di Urutan ke-258 Orang Terkaya di Inggris
Euro 2024
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Copa America 2024
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
8 Juli 1972: Penulis dan Revolusioner Palestina Ghassan Kanafani Tewas di Tangan Israel
Populer
Turki Siap Pulihkan Hubungan dengan Suriah, Ini Kata Erdogan
Pistol Napoleon Bonaparte Dilelang Seharga Rp29,7 Miliar
Indonesia Kecam Serangan Udara Tentara Israel ke Sekolah Palestina
Netanyahu Ogah Hentikan Perang di Jalur Gaza
3 Anak Tewas dalam Insiden Kebakaran Rumah, Seorang Pria Diamankan Polisi Australia
Kampung UFO Pertama Hadir di Indonesia pada Hari UFO Nasional
Kejutan di Pemilu Prancis 2024, Sayap Kiri Unggul dalam Perolehan Suara
Jumlah Anak Putus Sekolah di Pakistan Mengalami Peningkatan
Sejumlah Kereta Subway di Boston Dipasangi Wajah Lucu, Tujuannya Supaya Bikin Orang Senyum
Pegi Setiawan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Hotman Paris Ajak Pegi Setiawan Makan Ramen Setelah Status Tersangka Kasus Vina Cirebon Batal
Berita Terkini
Menpora: Presiden Jokowi Lepas Kontingen Olimpiade Paris 2024 pada 10 Juli
Peristiwa Dahsyat dan Menakjubkan Di Bulan Muharram, Bulan Keberkahan bagi Para Nabi
Respons Golkar soal Nagita Slavina Diusulkan Jadi Wagub Sumut Pendamping Bobby Nasution
Top 3 Berita Hari Ini: Turis Indonesia Rugi hingga Rp20 Juta Saat Liburan ke Jepang, Beri Saran Pesan Tiket Pesawat Lintas Kota
Pria Mabuk Tikam Bayi Berulang-ulang di Indragiri Hilir hingga Tewas
Adhi Karya Minta PMN Rp 2 Triliun Buat Garap Tol Joglosemar
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Kepastian Hukum jadi Kunci Picu Kinerja Industri Manufaktur di Indonesia
Orang Tua di Jepang Tuai Kecaman Usai Biarkan Anaknya di dalam Mobil demi Konten
Industri Plastik Lokal Terancam Gulung Tikar, Ini Sebabnya
Jokowi Sebut Cuti Melahirkan 6 Bulan untuk Ibu Hamil Sangat Manusiawi
Kemendagri Bersama KPK dan BPKP Perkuat Fungsi APIP untuk Berantas Praktik Korupsi di Pemda
Hidrogen jadi Energi Alternatif Tekan Emisi Karbon
Bos Hutama Karya: Korupsi Pengadaan Tanah Tak Gunakan Dana PMN
Mahasiswa Unesa Peraih Medali AUG 2024 Diganjar Beasiswa dan Bebas Skripsi