, Kiev - Seorang janda Ukraina mengkonfrontasi seorang prajurit muda Rusia yang membunuh suaminya saat invasi. Suaminya adalah pria berusia 62 tahun dan warga sipil Ukraina.
Tentara Rusia bernama Vadim Shishimarin itu berhasil ditangkap dan dibawa ke pengadilan. Istri dari pria yang ia bunuh bertanya apakah pemuda itu menyesal.
Advertisement
Baca Juga
Sah, Parlemen Finlandia Dukung Gabung ke NATO
VIDEO: Rusia: Ratusan Pejuang Ukraina Menyerah
Pakar Militer Rusia: Seluruh Dunia Melawan Kita
Vadim mengaku bersalah dan meminta maaf.
"Tetapi saya paham anda tidak akan bisa mengampuni saya," ujar Vadim Shishimarin, dikutip BBC, Jumat (20/5/2022).
Janda bernama Kateryna Shelipova itu terus mencecar bocah itu. Ia bertanya apa justifikasi Presiden Rusia Vladimir Putin menyerang negaranya.
"Tolong beritahu saya kenapa kalian datang ke sini? Untuk melindungi kita?" ujar Shelipova. "Melindungi kita dari siapa? Apa kamu melindungi saya dari suami saya yang kalian bunuh?"
Vadim tidak bisa menjawab. Sementara, Shelipova mengaku kasihan dengan tentara tersebut, tetapi mengaku tidak bisa memaafkannya.
Shelipova mengatakan suaminya tewas karena tembakan di kepala.
"Ia meninggal karena tembakan di kepala. Saya langsung menjerit dengan sangat keras," ujarnya. Shelipova berkata suaminya adalah sosok pelindung baginya.
Vadim Shishimarin adalah komandan tank Rusia dengan pangkat sersan. Jaksa penuntut meminta agar Vadim dipenjara seumur hidup.
Selama invasi terjadi, pemerintah Rusia berkali-kali mengklaim tidak menarget serangan maupun fasilitas sipil. Kedutaan Besar Rusia di Indonesia bahkan mengklaim kebanyakan foto-foto kehancuran yang beredar di media massa adalah palsu.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
AS Buka Kembali Kedutaan di Kiev
Dilaporkan sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengumumkan pada Rabu 18 Mei 2022 bahwa Amerika telah membuka kembali kedutaan besarnya di Kiev, setelah ditutup tiga bulan lalu menjelang invasi Rusia ke Ukraina.
"Hari ini kami secara resmi melanjutkan operasi di Kedutaan Besar AS di Kiev. Orang-orang Ukraina, dengan bantuan keamanan kami, telah mempertahankan tanah air mereka dalam menghadapi invasi Rusia yang tidak berbudi, dan, sebagai hasilnya, bendera AS berkibar di atas Kedutaan Besar sekali lagi. Kami berdiri dengan bangga, dan terus mendukung, pemerintah dan rakyat Ukraina saat mereka membela negara mereka dari perang agresi brutal Kremlin," kata Blinken dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari CNN, Kamis (19/5).
Blinken mencerminkan komitmen berkelanjutan AS kepada pemerintah Ukraina dan rakyat negara itu.
"Tiga bulan lalu, kami menurunkan bendera kami di atas Kedutaan Besar AS di Kiev, Ukraina, hanya beberapa hari sebelum pasukan Rusia melintasi perbatasan Ukraina untuk melakukan perang pilihan Presiden Putin yang tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan. Ketika kami menangguhkan operasi di kedutaan, kami membuat titik yang jelas: sementara kami akan merelokasi personel kedutaan AS untuk keselamatan dan keamanan mereka, ini sama sekali tidak akan mencegah keterlibatan kami dengan, dan dukungan untuk, rakyat Ukraina, pemerintah, dan masyarakat sipil serta sekutu dan mitra kami," kata Blinken.
Blinken mencatat bahwa pemerintah telah bekerja untuk membuka kembali kedutaan sejak penutupannya.
"Kami menggarisbawahi komitmen kami terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina, berjanji untuk melanjutkan bantuan kami, dan mulai bekerja menuju hari kami dapat kembali ke Kiev. Sekarang, hari itu telah tiba," tambahnya.
Menjelang invasi Rusia, AS dan banyak negara lain menarik diplomat dan mengevakuasi kedutaan dan konsulat dari Kiev ke kota barat Lviv. Departemen Luar Negeri memindahkan diplomatnya ke Polandia dan menangguhkan semua layanan diplomatik di Lviv tepat sebelum invasi dimulai.
Advertisement
Kehadiran Diplomatik
Bulan lalu, setelah Rusia mengalihkan tujuannya di Ukraina dari Kiev untuk fokus di Ukraina timur, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak negara-negara untuk membangun kembali kehadiran diplomatik di Ukraina. Banyak negara lain telah membuka kembali kedutaan mereka di Kiev, dan ada seruan agar AS mengikutinya.
Pada akhir April, selama kunjungan ke Kiev, Blinken mengumumkan bahwa AS akan mengembalikan diplomat ke Ukraina, dan mereka mulai melakukan perjalanan sehari ke Lviv.
Penjabat Duta Besar AS untuk Ukraina Kristina Kvien dan sekelompok diplomat AS melakukan perjalanan ke kedutaan AS minggu lalu untuk pertama kalinya sejak ditutup. Kvien tetap berada di Kiev menjelang pembukaan kembali kedutaan pada hari Rabu.
Blinken tidak merinci berapa banyak diplomat AS yang akan beroperasi di kedutaan. Dia mencatat bahwa ada langkah-langkah keamanan tambahan - dengan "meningkatkan langkah-langkah dan protokol keamanan kami" - untuk menjaga para diplomat AS yang kembali aman.
"Kami berkomitmen untuk menghadapi tantangan di depan. Perang berkecamuk. Pasukan Rusia menyebabkan kematian dan kehancuran di tanah Ukraina setiap hari. Jutaan orang Ukraina mengungsi dari rumah mereka dan berduka atas kehilangan orang yang mereka cintai. Dengan kekuatan tujuan, kami menegaskan kembali komitmen kami kepada rakyat dan pemerintah Ukraina, dan kami berharap dapat menjalankan misi kami dari Kedutaan Besar AS di Kiev," kata Blinken.
Ukraina Tak Akan Tukar Wilayahnya dengan Kesepakatan Damai Rusia
Ukraina tidak akan menukar wilayahnya dengan kesepakatan damai dengan Rusia, demikian laporan dari kantor berita Ukrinform yang dikelola pemerintah, mengutip Mykhailo Podolyak, seorang anggota delegasi Ukraina untuk pembicaraan damai dengan Rusia.
“Secara ideologis tidak dapat diterima bagi kami untuk memberikan sesuatu kepada Federasi Rusia dan berpura-pura bahwa itu adalah semacam perang yang mudah,” kata Podolyak.
Ia juga mencatat bahwa banyak warga sipil Ukraina terbunuh atau diserang dalam konflik, sehingga mustahil bagi Ukraina untuk membuat keputusan dan konsesi ke Rusia.
Dikutip dari laman Xinhua, Rabu (18/5) Ukraina tidak akan menyetujui gencatan senjata dengan Rusia tanpa penarikan pasukan karena Rusia akan menguasai sebagian wilayah Ukraina, tambahnya.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Selasa (17/5) mengadakan pembicaraan telepon terpisah dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Dalam percakapannya dengan Scholz, Zelensky membahas situasi di garis depan, soal prospek perdamaian dan sanksi lebih lanjut terhadap Rusia atas konflik yang terjadi dengan Ukraina.
Dalam pembicaraan dengan Macron, Zelensky memberi tahu pemimpin Prancis tentang jalannya permusuhan dalam konflik Rusia-Ukraina, operasi untuk menyelamatkan militer dari Azovstal dan visi prospek proses negosiasi dengan Rusia.
Terkini Lainnya
Sah, Parlemen Finlandia Dukung Gabung ke NATO
VIDEO: Rusia: Ratusan Pejuang Ukraina Menyerah
Pakar Militer Rusia: Seluruh Dunia Melawan Kita
AS Buka Kembali Kedutaan di Kiev
Kehadiran Diplomatik
Ukraina Tak Akan Tukar Wilayahnya dengan Kesepakatan Damai Rusia
Rusia
Vladimir Putin
Ukraina
Kejahatan Perang
Tentara Rusia
Rekomendasi
Penambang Kripto Rusia Makin Tumbuh, Butuh Tambahan Listrik hingga 6,9 GigaWatt
Korea Utara Luncurkan 2 Rudal Balistik, Tensi dengan Korea Selatan Makin Panas
Zelenskyy Kembali Minta Dikirimkan Bantuan Pertahanan Udara
Microsoft Kirim Email ke Pengguna yang Kena Serangan Hacker Rusia, Akun Kamu Aman?
Taliban Ajak Negara-negara Barat Jalin Hubungan Baik dengan Cara Ini
4 Museum di Ibu Kota Rusia Ini Wajib Dikunjungi
Volodymyr Zelenskyy Serukan Serangan Jarak Jauh dan Pertahanan Udara Pasca-Serangan di Kota Vilniansk
Ragam Hoaks Seputar Vladimir Putin, Simak Faktanya
Keren, Indonesia Raih Lima Medali di Turnamen BRICS GAMES 2024 Rusia
Copa America 2024
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Dapatkan Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Sesaat Lagi Tayang di Indosiar dan Vidio
Judi Online
Judi Online di Minahasa Selatan, 2 Wanita Ditangkap
Catatan IPW untuk Polri di HUT ke-78 Bhayangkara
Kominfo: Telegram Sudah Respons Penghapusan Judi Online Usai Diberi Surat Peringatan
Judi Online Berdampak Buruk bagi Keluarga, Bisa Menghancurkan Moral Lintas Generasi
80 Ribu Pelajar Kecanduan Judi Online, Komnas PA Bandar Lampung Minta Cek Aktivitas Daring Anak
Pilkada 2024
Heru Budi Respons Peluang Maju Pilkada Jakarta 2024: Saya ASN, Tidak Pengalaman di Bidang Politik
Tiga Menteri Jokowi Disiapkan PDIP Maju Pilkada 2024, Ini Daftarnya
Jokowi Effect Disebut Masih Ada di Pilkada 2024, PDIP Andalkan Ini
Pilkada 2024, PDIP Buka Peluang Kerja Sama dengan Gerindra sampai PKB
Bukan di Jakarta, Golkar Pastikan Ridwan Kamil Menang di Pilkada Jawa Barat
Ribuan Petani Kumpul di Semarang Minta Sudaryono Maju Gubernur Jawa Tengah
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
1 Juli 2023: Bus Pariwisata Hangus Terbakar Usai Tabrak Pembatas Jalan di Maharashtra India, 25 Orang Tewas
Populer
Siswa SMAN 3 Kupang Timur Jadi Agen Pengendali Perubahan Iklim Lewat Game GENERAKSI
Korea Utara Sebut Hubungan AS, Jepang, dan Korea Selatan bak NATO Versi Asia
5 Orang Tewas dalam Ledakan di Gudang Kembang Api Filipina
Menlu Israel ke Iran: Yang Mengancam Kehancuran Layak Dihancurkan
7 Tumbuhan Tertua yang Masih Hidup hingga Saat Ini, Ada yang Berusia 14.000 Tahun
Dikira Alkohol, 4 Nelayan di Sri Lanka Tewas Usai Minum Air dari Botol yang Ditemukan di Laut
Volodymyr Zelenskyy Serukan Serangan Jarak Jauh dan Pertahanan Udara Pasca-Serangan di Kota Vilniansk
Korea Utara Luncurkan 2 Rudal Balistik, Tensi dengan Korea Selatan Makin Panas
Zelenskyy Kembali Minta Dikirimkan Bantuan Pertahanan Udara
Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Prancis vs Belgia: Les Bleus Jadi Ancaman Serius De Rode Duivels
Persiapan Portugal Jelang Hadapi Slovenia di Babak 16 Besar Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Berita Terkini
5 Alasan Gen Z Memilih Menunda Pernikahan, Ingin Mandiri Finansial Masuk Daftar
Indonesia Kecam Keputusan Israel Sahkan Pos Pemukiman Yahudi, Dinilai Langgar Hukum Internasional dan Resolusi PBB
25,2 Juta Orang Penduduk Indonesia Masih Hidup di Bawah Garis Kemiskinan, Apa
6 Potret Masa Kecil Mahalini yang Bikin Gemas, Pancarkan Pesona Gadis Bali
Sandiaga: Pemerintah Bentuk Tim Khusus Kaji Family Office di Indonesia
Prediksi Euro 2024 Prancis vs Belgia: Les Bleus Jadi Ancaman Serius De Rode Duivels
670 Ribu Wajib Pajak Belum Padankan NIK Jadi NPWP
7 Potret Jennifer Bachdim dan Irfan Bachdim Kerja Bareng, Gantian Momong Anak
CIMB Niaga Optimistis Minat Masyarakat pada KPR Hijau Meningkat
Lirik Lagu Viral Too Sweet dari Hozier dan Artinya, Penolakan atas Hidup yang Serba Teratur
Ketua KPK: Kita Akan Buka Data Caleg Terpilih yang Tidak Lapor LHKPN
Perayaan HUT Bhayangkara ke-78 Dibayang-bayangi Dugaan Kebocoran Data Polri
Pengamat: Indonesia Tak Butuh BUMN Sakit, Tapi Bisa Bersaing