, Beijing - Sebuah survei oleh kelompok bisnis besar Eropa mengatakan, China berisiko kehilangan pekerja asing dengan potensi baik karena ketatnya pembatasan perbatasan di masa COVID-19, dan itu bisa membahayakan pertumbuhan ekonomi.
Dewan Dagang Uni Eropa di China mengatakan, dalam survei indeks kepercayaan bisnis terbaru bahwa pembatasan masuk menduduki puncak daftar tantangan yang dikutip oleh responden dalam menarik dan mempertahankan pekerja asing.
Berdasarkan laporan SCMP, Selasa (8/6/2021) tiga perempat perusahaan Eropa yang beroperasi di China mengatakan bahwa mereka masih memiliki pekerja asing yang terdampar di luar negeri karena pembatasan perjalanan yang dipicu oleh virus corona.
Advertisement
Meskipun China memberlakukan undang-undang yang melarang transfer teknologi paksa, perusahaan-perusahaan Eropa melaporkan bahwa hal itu terus berlanjut.
"Hilangnya pekerja asing dapat berdampak jangka panjang pada perkembangan China karena banyak dari mereka yang menyerah untuk kembali memiliki pengetahuan mendalam tentang menjalankan bisnis di China, sesuatu yang penggantiannya akan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk dikembangkan”, kata Dewan Dagang Uni Eropa, pada Selasa (8/6/2021).
Sementara beberapa karyawan masih berusaha untuk kembali, banyak yang menyerah begitu saja dan pindah, bahkan ada kekhawatiran bahwa kumpulan pekerjaan mungkin tidak akan pernah pulih sepenuhnya.
Hal tersebut juga dipicu dnegan jumlah pekerja asing di China telah "menukik" dalam lima tahun terakhir, bahkan sebelum pandemi COVID-19, dengan eksodus yang berpotensi merusak keragaman pandangan dalam pengambilan keputusan dan merusak budaya perusahaan.
Wanita berumur 95 tahun menjadi satu diantara sejumlah orang yang dinyatakan sembuh rumah sakti di China. Ia masuk dengan kondisi parah karena mengidap sejumlah penyakit berat.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Penurunan Jumlah Pekerja Asing dalam Lima Tahun Terakhir
![Pertunjukan Cahaya Lawan COVID-19 Hiasi Wuhan](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/y2eZY1xA3lwwtpG52Cs3o7a2agI=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3102854/original/099898500_1586938591-20200415-Pertunjukan-Cahaya-Lawan-COVID-19-Hiasi-Wuhan-6.jpg)
Menurut survei, 35 persen perusahaan melaporkan penurunan jumlah pekerja asing selama lima tahun terakhir, sementara hanya 18 persen melaporkan peningkatan jumlah pekerja asing. Yang dimana akan "sangat sulit" untuk mengganti tenaga asing tersebut dan "hampir tidak mungkin" untuk membawa pekerja asing baru karena pembatasan perjalanan ke China.
Perusahaan asing juga melaporkan kesulitan dalam mendapatkan izin masuk untuk insinyur proyek jangka pendek, serta mendapatkan izin masuk ke China untuk tanggungan karyawan.
“Lebih dari setahun setelah perbatasan ditutup untuk semua kecuali segelintir orang yang kembali, komunitas bisnis Eropa di China tidak tahu mengapa solusi yang lebih efisien, yang akan memungkinkan semua penduduk asing untuk kembali, asalkan mereka menjalani prosedur karantina yang diperlukan, tidak dapat diterapkan, " kata anggota dewan tersebut.
Kondisi di mana pekerja asing dapat kembali ke China juga seharusnya dinyatakan dengan jelas oleh otoritas kesehatan masyarakat.
Hasil survei juga menyatakan keprihatinan tentang lambatnya reformasi di China, mengklaim bahwa 90 persen dari perusahaan yang disurvei merasa kemudahan melakukan bisnis di China tidak membaik atau menjadi lebih sulit tahun lalu.
Perusahaan-perusahaan Eropa masih dipaksa untuk mentransfer teknologi untuk mempertahankan akses pasar, dengan 40 persen dari transfer yang tidak adil terjadi setelah China tahun lalu memperkenalkan Undang-Undang Penanaman Modal Asing, yang secara tegas melarang transfer teknologi secara paksa.
Ada kurang dari satu juta pekerja asing di China, yang merupakan 0,07 persen dari populasi – dibandingkan dengan Jepang 1,3 persen dan 1,7 persen di Korea Selatan.
Terlepas dari kekhawatiran atas pekerja asing, perusahaan-perusahaan Eropa melaporkan kinerja yang tangguh tahun lalu, berkat pemulihan ekonomi lebih cepat dari yang diharapkan dan "permintaan yang terpendam" dari konsumen China.
Advertisement
Pilar Penting dalam Operasi Global Banyak Perusahaan Multinasional Eropa
![FOTO: Corona Mereda, Kota Terlarang China Kembali Dibuka](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/CD4YHe-6C2llCmFn-R4pCbMM0k4=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3117649/original/008759200_1588403917-20200502-Kota-Terlarang-4.jpg)
Untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade, pendapatan sebelum bunga dan pajak lebih tinggi di China daripada di tempat lain di dunia untuk sebagian kecil responden, 51 persen. Dua pertiga responden optimis tentang operasi mereka di China dalam dua tahun ke depan, skor tertinggi sejak 2014 dan naik dari 48 persen dalam survei sebelumnya.
"China menjadi pilar penting dalam operasi global banyak perusahaan multinasional Eropa," kata dewan.
Dewan Dagang Uni Eropa menemukan bahwa keinginan di antara perusahaan-perusahaan Eropa untuk meninggalkan pasar China lebih rendah daripada survei sebelumnya, dengan 9 persen mempertimbangkan untuk memindahkan investasi saat ini atau yang direncanakan keluar dari China.
"Perusahaan mengambil langkah-langkah untuk mengamankan operasi mereka di China dan mengurangi paparan tren geopolitik untuk memiliki peluang yang lebih baik dalam menavigasi masa depan yang tampaknya penuh dengan risiko, setidaknya dalam jangka pendek hingga menengah," kata survei tersebut.
Survei tersebut dilakukan sebelum sanksi balas dendam antara Beijing dan Brussel pada bulan Maret atas masalah hak asasi manusia di Xinjiang.
Dewan Dagang Uni Eropa juga mengatakan bahwa, mengingat ketegangan politik antara Beijing dan Washington, dan semakin meningkatnya Beijing dan Uni Eropa, "perusahaan-perusahaan Eropa telah mengakui bahwa jendela untuk memperkuat posisi mereka di China mungkin tidak terbuka selamanya".
Reporter: Lianna Leticia
Terkini Lainnya
Penurunan Jumlah Pekerja Asing dalam Lima Tahun Terakhir
Pilar Penting dalam Operasi Global Banyak Perusahaan Multinasional Eropa
China
bisnis
COVID-19
Uni Eropa
Pekerja Asing
Berita Terkini
Pembatasan COVID-19
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
9 Juli 1996: Satu Keluarga di Inggris Diserang dengan Palu Secara Brutal
Populer
Turki Siap Pulihkan Hubungan dengan Suriah, Ini Kata Erdogan
Orang Tua di Jepang Tuai Kecaman Usai Biarkan Anaknya di dalam Mobil demi Konten
Dalai Lama Bantah Rumor Kesehatannya yang Memburuk pada Ulang Tahun ke-89
Netanyahu Ogah Hentikan Perang di Jalur Gaza
Indonesia Kecam Serangan Udara Tentara Israel ke Sekolah Palestina
3 Anak Tewas dalam Insiden Kebakaran Rumah, Seorang Pria Diamankan Polisi Australia
5 Meteoroid yang Pernah Menghantam Bumi
9 Juli 1996: Satu Keluarga di Inggris Diserang dengan Palu Secara Brutal
Pengunjung Taman Nasional Death Valley AS Meninggal Dunia Akibat Suhu Panas Ekstrem
Pegi Setiawan
Kalah di Praperadilan Pegi Setiawan, Kasus Vina Cirebon Bakal Ditarik ke Mabes Polri?
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Berita Terkini
Soal Keppres Pemberhentian Hasyim Asy'ari, Jokowi: Belum Sampai di Meja Saya
Top 3: Apa Itu NJOPTKP? Pemilik Rumah di Jakarta Wajib Tahu
IPO di Asia Tenggara Anjlok pada Semester I 2024, Bagaimana Indonesia?
Live Translate, Fitur Penerjemah dari Samsung Bakal Terintegrasi dengan WhatsApp
Hadiri Pameran Interior di Mal Bareng Selvi Ananda, Kenapa Gibran Rakabuming Disorot Warganet?
Top 3 Islami: Sebutan Bulan Muharram itu Keliru Kata UAH, Tirakat Terberat Syaikh Abdul Qadir al-Jilani saat Berguru
Cuaca Hari Ini Selasa 9 Juli 2024: Langit Pagi hingga Siang Hari Jakarta Diprediksi Cerah Berawan
Harga Kripto Hari Ini 9 Juli 2024: Bitcoin Dkk Menguat Terbatas
NMax "Turbo" Dominasi Penjualan Yamaha di Jakarta Fair, Banyak yang Beli Cash!
Cuaca Hari Ini Selasa 9 Juli 2024: Waspada Hujan Lebat di 21 Provinsi
Bareskrim Masih Cari Unsur Pidana Laporan Nurul Ghufron terhadap Dewas KPK
Indo Premier Sekuritas Dukung Insentif Biaya Transaksi ETF
3 Resep Podeng Roti Tawar, Lengkapi Menu Bekal sampai Jadi Ide Jualan
13.000 Pemilih di Situbondo Tak Memenuhi Syarat Nyoblos, Ada yang Meninggal dan Masuk TNI/Polri
Melapor ke Manchester United, Mason Greenwood Bahas Ini dengan Manajemen Klub