Dhaka - Sekitar 15.000 pengungsi Rohingya kini dikarantina di kamp-kamp pengungsian besar di Bangladesh, demikian disampaikan otoritas Bangladesh, Senin (25/05). Pasalnya, jumlah kasus infeksi virus corona yang dikonfirmasi terjadi di kamp pengungsian kini meningkat menjadi 29 kasus.
Para ahli kesehatan telah lama memperingatkan bahwa penyebaran virus corona di pemukiman yang menampung hampir satu juta muslim Rohingya itu dapat terjadi dengan sangat cepat. Demikian seperti mengutip DW Indonesia, Rabu (27/5/2020).
Advertisement
Baca Juga
Para pejabat sejatinya telah memberlakukan pembatasan pergerakan di area kamp pengungsian pada April lalu. Namun, kasus pertama kemudian terdeteksi pada pertengahan Mei.
“Tidak ada kasus infeksi tersebut yang parah. Sebagian besar pasien tidak menunjukkan gejala apa pun. Meski begitu, kami telah membawa mereka ke pusat isolasi dan mengkarantina keluarga mereka,” kata Toha Bhuiyan, seorang pejabat kesehatan senior di daerah Cox’s Bazar kepada AFP.
Jalan-jalan sempit ke tiga distrik di kamp pengungsian, tempat sebagian besar kasus infeksi terdeteksi, juga telah ditutup oleh pihak berwenang, kata Bhuiyan menambahkan.
15.000 pengungsi Rohingya yang tinggal di dalam kamp kini menghadapi pembatasan pergerakan lebih lanjut, kata Bhuiyan. Hal itu terjadi ketika para relawan kemanusiaan mengungkapkan kekhawatiran mereka akan infeksi virus corona di kamp-kamp pengungsian. Pasalnya, mereka bekerja tanpa perlindungan yang memadai. Dua daerah yang diisolasi berada di kamp Kutupalong, rumah bagi sekitar 600.000 Rohingya.
“Kami berusaha meningkatkan pengujian secepat mungkin untuk memastikan bahwa kami dapat melacak semua orang yang terinfeksi virus dan yang mengalami kontak dengan mereka,” kata Bhuiyan.
Tujuh pusat isolasi dengan kapasitas untuk mengobati lebih dari 700 pasien COVID-19 juga telah disiapkan, katanya.
Mahbubur Rahman, kepala pejabat kesehatan Cox’s Bazar, mengatakan pihak berwenang berharap jumlah tes yang sebelumnya 188 setiap hari, dapat digandakan pada minggu ini.
Dia mengatakan pembatasan lebih lanjut untuk masuk ke kamp-kamp pengungsian telah diberlakukan, termasuk karantina 14 hari bagi siapa pun yang datang dari Dhaka.
“Kami sangat khawatir karena kamp-kamp Rohingya sangat padat. Kami menduga penularan virus dalam komunitas telah dimulai,” kata Rahman kepada AFP.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Konselor Negara Myanmar Aung San Suu Kyi mengatakan pada hari Kamis bahwa pemulangan Muslim Rohingya seharusnya sudah dimulai tetapi perlu ada koordinasi dengan Bangladesh.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Penularan Meningkat
![Etnis Muslim Rohingya, yang baru saja melintas perbatasan Myanmar menuju Bangladesh, sedang menunggu giliran menerima bantuan makanan dekat kamp pengungsi Balukhali (AP)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/XP2br45bLUfjKkiEZqlGJjRvMpM=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1712676/original/037156600_1542194479-Rohingya_1.jpg)
Bangladesh pada Senin (25/05), mencatat rekor harian lonjakan kasus Virus Corona baru, yaitu 1.975 kasus infeksi baru. Lonjakan tersebut menjadikan total kasus positif COVID-19 di Bangladesh sebanyak 35.585 kasus dengan 501 kematian.
Sebelumnya pada awal April, otoritas Bangladesh memberlakukan penutupan total di distrik Cox’s Bazar setelah sejumlah kasus infeksi corona terdeteksi. Distrik ini adalah rumah bagi 3,4 juta orang termasuk para pengungsi Rohingya.
Tetapi seorang pekerja dari salah satu organisasi bantuan kemanusiaan yang aktif di kamp pengungsian tersebut mengatakan pada Senin (25/05) bahwa ia dan pekerja lainnya “sangat khawatir”.
“Ketakutan dan kepanikan telah mencengkeram para pekerja karena banyak dari kita dipaksa bekerja tanpa perlindungan yang memadai,” katanya tanpa ingin disebutkan namanya.
“Jarak sosial hampir tidak mungkin terlaksana di kamp pengungsian yang padat. Selain itu, hanya ada sangat sedikit kesadaran tentang penyakit COVID-19 di antara para pengungsi , meskipun ada upaya dari lembaga-lembaga bantuan ,” tambahnya.
Kurangnya informasi diperburuk oleh pihak berwenang setempat yang memutus akses internet. Alasannya, kata mereka untuk memerangi para penyelundup narkoba dan penjahat lainnya.
Terkini Lainnya
Pengungsi Rohingya Butuh Bantuan Melawan Virus Corona COVID-19
Dua Rohingya Positif Corona COVID-19 di Kamp Pengungsi Terbesar Bangladesh
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Penularan Meningkat
Dhaka
Corona
COVID-19
virus corona
Virus Corona Baru
Virus Corona COVID-19
bangladesh
Rohingya
DW
Rekomendasi
Azerbaijan Giatkan Represi Jelang KTT Iklim COP29
Survei: Banyak Orang Muda Jerman Tinggal dengan Orang Tua
Survei: Jumlah Orang Kaya di Dunia Capai Rekor Tertinggi
Jelang COP29 di Baku Azerbaijan, Proses Pendanaan untuk Iklim Jadi Bahasan
Banjir Jerman: Relawan Bekerja 40 Jam Tanpa Tidur
Laporan WHO: Industri Tembakau Bidik Anak-anak Lewat Vape
Jerman Janjikan Bantuan Senjata Senilai Rp8,8 Triliun buat Ukraina
Survei: Warga Jerman Ternyata Tak Risau Akan Perang
Kematian Seorang Aktivis Picu Gerakan Reformasi di Thailand
Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Prediksi Euro 2024 Spanyol vs Jerman: Duel Kelas Berat di Stuttgart
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Jadwal Siaran Langsung Argentina vs Ekuador di Perempat Final Copa America 2024 di Vidio
Prediksi Copa America 2024 Argentina vs Ekuador: Semuanya Memihak Tim Tango
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
PKB Tegaskan Tidak Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jabar 2024
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
Kata Sekjen PKS soal Kaesang Disodorkan Jokowi untuk Maju di Pilkada Jakarta 2024
Survei Warna Research Center: Tingkat Elektabilitas Hendy Siswanto dan Faida Tinggi Jelang Pilkada Jember 2024
Respons Jokowi soal Kabar Kaesang Maju Pilkada Jakarta 2024, Benarkah Sodorkan ke Parpol?
TOPIK POPULER
Live Streaming
Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari Berujung Dipecat
TODAY IN HISTORY
4 Juli 1940: Bom Teroris Meledak di New York World’s Fair, Beruntung Hanya 2 Orang Tewas
Populer
Pilpres Iran Putaran Kedua, Massoud Pezeshkian Bakal Tetap Unggul Jadi Presiden?
Mengulas Kisah Gayton McKenzie, Mantan Gangster yang Kini Jadi Menteri Afrika Selatan
Letnan Jenderal Jennie Carignan Jadi Wanita Pertama Pimpin Militer Kanada, Ibu 4 Anak
Pesawat Maskapai AS Delta Airlines Mendarat Darurat, Akibat Penumpang Dapat Makanan Basi
Hujan Picu Banjir India-Bangladesh, 9 Orang Tewas dan 3 Juta Warga Terdampak
Kolaborasi Melbourne Symphony Orchestra dengan Musisi Tanah Air Jadi Wadah Pertukaran Seni Indonesia-Australia
Omar Garcia Harfuch, 'Batman' dari Meksiko Ditunjuk jadi Menteri Keamanan
Beredar Kabar Pesawat Israel Ditolak Isi Bahan Bakar di Turki, Begini Kronologinya
Ketua KPU
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
7 Respons Berbagai Pihak Mulai Parpol, KPU, hingga Jokowi Usai DKPP RI Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari
Berita Terkini
Daftar Bridesmaid Pernikahan Aaliyah Massaid dan Thariq Halilintar, Mahalini sampai Azizah Salsha
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
RPJPD Surabaya 2025-2045 Disetujui, Targetkan PDRB Rp 2,1 Triliun pada 2045
Infinix Rilis Laptop Gaming Perdana GTBook di Indonesia, Harga Mulai Rp 12 Jutaan
PT KA Bandung Ubah Jadwal 3 Perjalanan Kereta Api Mulai Juli 2024
Apa Beda PM dan AM? Sistem 12 Jam yang Digunakan Secara Internasional
Pilpres Iran Putaran Kedua, Massoud Pezeshkian Bakal Tetap Unggul Jadi Presiden?
Top 3 Berita Bola: Direktur Olahraga Baru Manchester United Sudah Tentukan 4 Pemain untuk Dibeli di Musim Panas 2024
Promosikan Situs Judi Online, Polisi Tangkap Konten Kreator di Sulawesi Selatan
Angger Dimas Marah Tak Dikabari Sidang Tertutup Kasus Dante: Hey, Nyawa Anak Saya Bukan Mainan!
Sering Kegerahan, Wanita Ini Mau Dinikahi Asal Si Pria Punya AC di Rumah
Cadangan Devisa Akhir Juni 2024 Naik Jadi USD 140,2 Miliar, Ini Penopangnya
PKB Tegaskan Tidak Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jabar 2024
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador