, Jakarta - Di seluruh benua Asia yang luas, membentang dari gurun Timur Tengah ke hutan-hutan di Asia Tenggara, banyak hewan buas yang mematikan dan berbahaya dapat ditemukan.
Dari komodo hingga Raja Kobra, Asia adalah rumah bagi hewan-hewan tropis yang paling berbahaya di dunia.
Baca Juga
Kucing besar seperti harimau Bengal dan singa Asia berkeliaran di hutan dan semak belukar, dan bahkan yang lebih berbahaya adalah berbagai macam ular berbisa yang dapat membunuh dengan satu sengatan.
Advertisement
Dikutip dari AnimalWised, Jumat (4/10/2019) inilah 7 hewan paling berbahaya di Asia:
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
1. Komodo
Dikenal secara ilmiah sebagai Varanus komodoensis, Komodo adalah kadal terbesar di dunia. Beberapa komodo terbesar berukuran lebih dari 3 meter (10 kaki) panjangnya dan beratnya sekitar 158 kilogram.
Tetapi umumnya panjang mereka berkisar antara 1,5 hingga 2,6 meter dan beratnya 68 hingga 113 kilogram. Komodo juga bisa berjalan dengan kecepatan 25 km per jam.
Komodo berasal dari Indonesia, khususnya spesies ini dilindungi, karena mereka rentan punah. Tetapi, saat datang untuk melihat komodo, manusia juga harus diberi perlindungan. Karena makhluk ini merupakan makhluk paling berbahaya di dunia dengan cakar dan rahang yang kuat, gigi yang tajam, dan sisik yang tebal bak berlapis baja.
Makanan komodo berkisar dari mangsa besar seperti kerbau hingga ular, burung, mamalia kecil, dan bangkai. Sementara komodo tidak benar-benar menyerang manusia hanya karena mereka tidak bersentuhan dengan mereka, mulut mereka memiliki racun yang terdiri dari protein beracun - bukan bakteri, seperti yang biasa kita yakini.
Satu gigitan dari komodo dapat menyebabkan infeksi serius dan bahkan mengarah pada kemungkinan mengamputasi area yang terinfeksi.
Advertisement
2. Hiu
Banyak spesies hiu yang berbahaya, termasuk hiu putih besar, hiu banteng, dan hiu harimau, dan hiu-hiu yang baru saja disebutkan tadi bisa ditemukan di perairan negara-negara Asia.
Hiu banteng, yang dikenal secara ilmiah sebagai Carcharhinus leucas, mungkin yang paling mematikan dari mereka semua. Di daerah pesisir inilah hiu banteng paling aktif, karena mereka lebih suka tinggal di perairan dangkal.
Mayoritas serangan hiu terjadi di Tiongkok, di mana selama lebih dari 400 tahun telah terjadi lebih dari 50 kematian. Iran dianggap sebagai target paling umum di kawasan Timur Tengah, dengan insiden hiu banteng yang luas.
Filipina juga disebut-sebut sebagai ibu kota hiu Asia dengan hiu harimau, hiu banteng, hiu mako, dan hiu putih besar yang dapat ditemukan di sana. Jumlah mangsa terbesar adalah milik hiu whitetip samudera, atau Carcharhinus longimanus.
3. Gajah Asia
Daftar 10 hewan paling berbahaya di Asia tidak lain adalah gajah Asia yang seharusnya tenang. Secara ilmiah dikenal sebagai Elephas maximus, makhluk besar ini tingginya tiga meter dan beratnya rata-rata 4 ton.
Gajah Asia adalah hewan terbesar kedua di planet Bumi setelah gajah Afrika - di sini dapat dipelajari perbedaan di antara mereka - dan meskipun damai ketika dibiarkan sendirian, raksasa lembut ini dapat menjadi kasar ketika mereka mengalami perubahan musiman dalam kadar hormon.
Dalam kasus seperti itu, gajah jantan memiliki 60 kali kadar hormon testosteron pria normal yang dikaitkan dengan agresi. Gajah betina bisa sama mematikannya saat melindungi anak mereka.
Advertisement
4. Buaya
Asia adalah rumah bagi banyak jenis buaya, dari gharial hingga buaya air asin. Buaya penjahat, yang dikenal sebagai Crocodylus palutris, adalah salah satu pemangsa paling mematikan di Asia.
Spesies berbahaya lainnya adalah buaya Gharial atau pemakan ikan, dengan nama ilmiah Gavialis gangeticus, yang hidup di anak benua India. Gharial adalah buaya terpanjang, karena panjangnya 3,5 hingga 6,2 meter. berjalan dengan kecepatan 24 kilometer per jam, gharial memakan ikan, krustasea, dan amfibi. Namun jika terganggu, ia dapat menyerang manusia juga.
Dengan lapisan pelindung pertahanan dan gerakan cepat, buaya di Asia memiliki kekuatan sepuluh kali lipat ketika mereka menggigit melawan hiu putih besar. Sambil menyergap mangsa, mereka menyerang dengan cepat.
5. Tawon Raksasa Asia
Tawon raksasa Asia atau biasa disebut Moniker Yak-Killer Hornet dengan nama ilmiah Vespa Mandarinia, adalah seekor tawon besar dengan ukuran lima centimeter dan enam milimeter duri penyengat di buntutnya. Ia juga punya sayap selebar 7,5 centimeter.
Tawon ini memiliki racun dengan campuran kuat zat neurotoksik dan sitotoksik, dan itu menyebabkan kerusakan jaringan dan rasa sakit yang tak tertahankan. Komponen lain dari racun tawon ini adalah mandaratoxin.
Advertisement
6. Harimau Bengal
Secara ilmiah disebut Panthera Tigris, harimau Bengal telah menjadi sasaran pemburu dan penduduk desa, karena memiliki kulit yang khas dan bagian-bagian tubuhnya digunakan untuk sistem pengobatan asli. Namun, itu bukan satu-satunya alasan mengapa harimau Bengal terancam punah. Dari semua jenis harimau di seluruh dunia, subspesies Bengal adalah kelompok terbesar.
Harimau Bengal adalah predator teratas dalam rantai makanan, dengan kemampuan mencekik bahkan kerbau seberat satu ton. Faktanya, beberapa harimau Bengal adalah pemakan manusia. Terletak di Asia Timur dan Selatan, harimau Bengal dapat mencapai panjang 3,2 meter dan berat lebih dari 230 kilogram. Harimau Bengal dapat berlari dengan kecepatan 65 kilometer per jam.
7. Ular Beracun Asia
Raja kobra, yang dikenal secara ilmiah sebagai Ophiophagus hannah, adalah salah satu ular paling berbisa di Asia, dan ular berbisa terpanjang di dunia. Ular ini yang menyebabkan ribuan kematian per tahun di India dan Sri Lanka, itulah sebabnya kobra dianggap sebagai salah satu dari empat besar ular paling berbisa, yaitu diantara ular Russel, ular Beludak, dan ular Krait.
Raja kobra, kobra Mesir, dan kobra biasa memiliki racun neurotoksik mematikan yang dapat membunuh hewan besar. Krait adalah jenis ular berbahaya lainnya, dan ketika bertemu manusia ia akan mencari tempat berlindung. Selain itu, ular Russel juga terkenal di Asia karena bisanya yang mematikan.
Spesies yang paling agresif dan menakutkan adalah python reticulated (Python reticulatus) atau sanca kembang, reptil terpanjang di dunia dengan panjang lebih dari 6 meter. Sanca kembang ini tidak berbisa tapi ia menyerang mangsa dengan cara mengikat mereka.
Reporter: Windy Febriana
Terkini Lainnya
Gajah Kerdil Borneo Masuk Daftar Merah Spesies Terancam Punah oleh Organisasi Internasional Konservasi Sumber Daya Alam
Studi: Gajah Afrika Panggil Kawanannya Pakai Nama Seperti Manusia
Viral Pawang Gajah di Kebun Binatang Surabaya Disebut Mirip Penyanyi Campur Sari Gilga Sahid
1. Komodo
2. Hiu
3. Gajah Asia
4. Buaya
5. Tawon Raksasa Asia
6. Harimau Bengal
7. Ular Beracun Asia
Hewan Buas
Asia
Komodo
Hiu
Gajah
Buaya
Tawon
harimau
Ular
Unik
Rekomendasi
Studi: Gajah Afrika Panggil Kawanannya Pakai Nama Seperti Manusia
Viral Pawang Gajah di Kebun Binatang Surabaya Disebut Mirip Penyanyi Campur Sari Gilga Sahid
Pakai Tatapan hingga Sentuhan, Begini Cara Gajah Ngobrol dengan Temannya
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
Pasca Hasyim Asy’ari Dipecat, Mahfud Sarankan Seluruh Komisioner KPU RI Diganti
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Coklit Pantarlih Pilkada 2024, Ketahui Pengertian dan Jadwal Pelaksanaannya
DPD PSI Jakbar Usul Kaesang hingga Deddy Corbuzier Maju Pilgub Jakarta 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
7 Juli 1937: Awal Mula Insiden Jembatan Marco Polo, Sekitar 100.000 Orang China Tewas
Populer
8 Juli 1972: Penulis dan Revolusioner Palestina Ghassan Kanafani Tewas di Tangan Israel
Baru Menjabat, PM Baru Inggris Keir Starmer Soroti Banyaknya Narapidana
Jepang dan Sejumlah Negara Anggota NATO Akan Latihan Militer di Hokkaido, Sinyal Waspada untuk China?
Netanyahu Ogah Hentikan Perang di Jalur Gaza
Serangan Udara Rusia Bikin 100.000 Warga Ukraina Kehilangan Aliran Listrik
Ribuan Orang di Korea Selatan Keracunan Kimchi yang Terkontaminasi Virus
Bangladesh Protes Kualitas Peralatan Militer yang Dibeli dari China di Bawah Standar
Serangan Udara Israel Tewaskan 16 Orang di Sekolah Gaza
PM Prancis Mundur Usai Sayap Kiri Unggul dalam Pemilu Legislatif
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Berita Terkini
BCA Naikkan Biaya Admin Bayar Tagihan Telkom dan Indihome, Cek Rinciannya!
Coklit Pantarlih Pilkada 2024, Ketahui Pengertian dan Jadwal Pelaksanaannya
Tampil Menggila, Pembalap Ini Sabet Juara Umum Seri Perdana Trial Game Dirt 2024
Hakim Nyatakan Penetapan Tersangka Pegi Setiawan Tidak Sah
Jumlah Anak Putus Sekolah di Pakistan Mengalami Peningkatan
Michael Olise Resmi Jadi Penggawa Anyar Bayern Munchen
Mabes Polri Beri Asistensi Polda Sumut di Kasus Kebakaran Rumah Wartawan di Karo
5 Alasan Kenapa Anda Membutuhkan Work Bestie, Sahabat Saat Berada di Kantor
3 Saham Emiten Pendatang Baru di BEI Kompak Menghijau hingga 34%
Kakek Nenek yang Merawat Cucu di Swedia Kini Berhak Dapat Tunjangan Cuti Berbayar
Manchester United Bisa Umumkan 2 Rekrutan Baru di Pekan Kedua Juli 2024
Akan Mengadaptasi Arc Infinity Castle, Trilogi Film Layar Lebar Anime "Kimetsu no Yaiba" Segera Dirilis
BUMN Karya Numpuk Utang ke Subkontraktor, Erick Thohir Siapkan Solusi