, Teheran - Amerika Serikat (AS) mengumumkan sanksi baru yang keras terhadap Iran, di mana memicu ketegangan meningkat di antara kedua negara, dalam konflik yang telah berlangsung puluhan tahun lamanya.
Presiden AS Donald Trump mengeluarkan perintah eksekutif pada Rabu 8 Mei, untuk menjatuhkan sanksi terhadap Iran dalam industri baja, aluminium, tembaga, dan besi, yang merupakan pendapatan mata uang asing paling utama bagi lumpuhnya perekonomian Teheran.
Dikutip dari Al Jazeera pada Kamis (9/5/2019), Trump juga mengancam tindak lanjutan yang lebih keras, kecuali Iran "secara fundamental" mengubah perilakunya.
Advertisement
Baca Juga
Langkah itu dilakukan setelah Iran sebelumnya mengatakan pihaknya akan menghentikan bagian dari perjanjian nuklir 2015, yang ditinggalkan AS pada 2018 dan memicu krisis saat ini.
Menurut Gedung Putih dalam sebuah pernyataan, sektor logam adalah sumber pendapatan ekspor non-minyak terbesar bagi Iran, yang menyumbang sekitar 10 persen dari pendapatan ekonomi nasional.
"Karena kebijakan kami, rezim Iran kesulitan mendanai kampanye teror yang kejam karena ekonominya menuju depresi yang belum pernah terjadi sebelumnya, pendapatan pemerintah mengering, dan inflasi tidak terkendali," kata Trump dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, setelah pertemuan dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo di London, Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt mengatakan kesepakatan nuklir adalah "pencapaian yang sangat penting dari diplomasi Barat", meskipun Rusia dan China juga merupakan bagian dari negosiasi terkait.
"Jika Iran memenuhi komitmennya, kami akan menepati komitmen kami," kata Menlu Hunt, seraya menyebut ada "jangka waktu 60 hari" untuk menyelesaikan kebuntuan saat ini.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
AS dan Inggris Beda Pendapat
![Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt (AP/Markus Schreiber)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/a4ML6upXOEly6cG5oDurIlsICAM=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2374166/original/026026900_1542019282-JH_1.jpeg)
Pembicaraan Pompeo dengan para pejabat Inggris --yang digambarkan sebagai "pembicaraan terus terang"-- terjadi tepat setahun setelah Trump menarik AS dari tenggat Rencana Aksi Komprehensif multilateral (JCPOA), yang dirancang untuk mengekang ambisi nuklir Iran dengan imbalan keringanan sanksi.
Pompeo mencari dukungan dari mitra internasional utama, setelah Iran mengumumkan sehari sebelumnya, bahwa mereka akan menangguhkan beberapa komitmennya yang dibuat berdasarkan kesepakatan terkait.
"Kita harus melihat apa yang sebenarnya akan dilakukan oleh Iran," kata Pompeo.
"AS akan menunggu untuk mengamati itu. Kami telah membuat keputusan yang berbeda dengan Inggris mengenai JCPOA, tetapi saya yakin ketika kami menyaksikan aktivitas Iran saat ini, kami dan para mitra kami akan terus bekerja sama untuk menyampaikan tekanan maksimum," lanjutnya.
Inggris, di lain pihak, berbeda pendapat dengan AS, dan menganggap bahwa kesepakatan lama masih relevan dan dapat disesuaikan.
Menurut para pengamat, Inggris terus berupaya mempertahankan kendaraan keuangan dan metode perdagangan khusus untuk menumbangkan sanksi dari AS.
Meski begitu, Menlu Hunt menegaskan bahwa Inggris tetap akan bertindak jika Iran mengancam untuk melanjutkan pengayaan dalam dalam jangka waktu 60 hari ke depan, serta memperingatkan Teheran untuk berpikir panjang tentang risikonya.
Advertisement
Muncul Kekhawatiran di Negara-Negara Eropa
![20170508-Runtuhnya Bintang Uni Eropa di Tangan Banksy-AP](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/hKDFSfS-acVdRYtrkT8ePLLPkfc=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1588698/original/024818500_1494295340-20170508-Runtuhnya-Bintang-Uni-Eropa-di-Tangan-Banksy-AP-3.jpg)
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan dia berharap kesepakatan nuklir dapat diselamatkan setelah pengumuman Iran.
Juru bicara PBB, Farhan Haq, mengatakan bahwa Guterres secara konsisten memuji JCPOA sebagai "pencapaian besar dalam tindakan non-proliferasi dan diplomasi nuklir, yang telah berkontribusi pada perdamaian dan keamanan global".
Sementara itu, di seluruh Eropa, muncul kekhawatiran tentang perkembangan terbaru yang mengancam kesepakatan nuklir.
Menteri Pertahanan Prancis, Florence Parly, mengatakan kepada BFMTV "tidak ada yang lebih buruk dari Iran meninggalkan kesepakatan ini".
Namun, dia menyuarakan keprihatinan serius atas ancaman Teheran untuk melanjutkan pengayaan uranium yang lebih tinggi, dan mendesak kemungkinan sanksi baru jika kesepakatan itu tidak dihormati.
Jerman, yang juga ingin berpegang pada kesepakatan 2015 terlepas dari penarikan dan sanksi AS, juga menyerukan eskalasi lebih lanjut harus dihindari.
"Kami telah mempelajari pengumuman Iran dengan keprihatinan besar dan kami akan mencermati hal ini sekarang," kata Menteri Luar Negeri Heiko Maas.
Terkini Lainnya
Iran Sebut Kedatangan Kapal Induk AS sebagai Perang Psikologis
Donald Trump Vs Penasehat Keamanan AS Soal Sanksi Impor Minyak Iran, Ada Apa?
AS Tetapkan Korps Garda Revolusi sebagai Organisasi Teroris, Iran Membalas
AS dan Inggris Beda Pendapat
Muncul Kekhawatiran di Negara-Negara Eropa
Iran
Amerika Serikat
Donald Trump
Rekomendasi
Jadi Megaproyek Perdana, Donald Trump Mau Bangun Gedung Mewah di Arab Saudi
Tak Tampil Maksimal di Debat Perdana Capres 2024, Joe Biden Ngaku Jet Lag
Begini Reaksi Miliarder Pendukung Joe Biden Usai Tampil Mengecewakan saat Debat Pilpres AS
Pasar Saham AS Bakal Cerah Jika Donald Trump Menang Pilpres 2024
Dinilai Tampil Mengecewakan pada Debat Perdana Pilpres AS 2024, Akankah Joe Biden Tergantikan?
Debat Capres AS 2024 Joe Biden Vs Donald Trump Masuk Kategori 1 dari 3 Debat Pertama Rating Terendah Sejak 1976
Kala Penampilan Debat Capres AS 2024 Perdana Joe Biden Bikin Panik Partai Demokrat dan Hati Hancur
Euro 2024
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Ramai Artis Masuk Bursa Pilkada 2024, Cara Pragmatis Raih Modal Sosial dan Kapital
Alur Pilkada Serentak 2024, Catat Kapan Penyelenggaraannya
Pilkada Jakarta 2024, Suku Betawi Usulkan 5 Nama
Maju Pilkada, Sekda Kabupaten Tangerang Pamit Pensiun Dini
Ketum PSI Kaesang Bakal Kunjungi Kantor DPP PKS Sore Ini, Bahas Pilkada?
Coklit Pantarlih Pilkada 2024, Ketahui Pengertian dan Jadwal Pelaksanaannya
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
8 Juli 1972: Penulis dan Revolusioner Palestina Ghassan Kanafani Tewas di Tangan Israel
Populer
Jumlah Anak Putus Sekolah di Pakistan Mengalami Peningkatan
Hubungan William-Kate dan Harry-Meghan Disebut-sebut Tak Bisa Sehangat Dulu
Turki Siap Pulihkan Hubungan dengan Suriah, Ini Kata Erdogan
8 Juli 1972: Penulis dan Revolusioner Palestina Ghassan Kanafani Tewas di Tangan Israel
Kejutan di Pemilu Prancis 2024, Sayap Kiri Unggul dalam Perolehan Suara
Studi Ini Kuak Kandungan Buah Delima Bisa Bantu Otak Cegah Alzheimer
Minibus di Ukraina Barat Kecelakaan, 14 Orang Tewas
Bangladesh Protes Kualitas Peralatan Militer yang Dibeli dari China di Bawah Standar
Jepang dan Sejumlah Negara Anggota NATO Akan Latihan Militer di Hokkaido, Sinyal Waspada untuk China?
Pegi Setiawan
DPR Minta Nama Baik Pegi Setiawan Dipulihkan Usai Status Tersangkanya Gugur
Polda Jabar Segera Jalankan Putusan Hakim PN Bandung: Bebaskan Pegi Setiawan
Pegi Setiawan Segera Dibebaskan, Pengacara Akan Jemput ke Rutan Polda Jabar
Hakim Putuskan Pegi Setiawan Bebas, Polda Jabar Bakal Cari Pembunuh Vina Sebenarnya?
Hakim PN Bandung Sebut Penetapan Tersangka Pegi Setiawan Tidak Cukup Bukti
Polda Jabar: Hakim Tidak Menyebutkan Ganti Rugi, Hanya Hentikan Penyidikan dan Bebaskan Pegi Setiawan
Berita Terkini
Tiba-Tiba Disuguhi Makanan saat Puasa Muharram, Apa yang Harus Dilakukan?
Spin-off Unit Usaha Syariah Tahun Depan, BTN Siapkan Dana Jumbo
Peruntungan Zodiak Aries di Tahun 2024: Peluang, Tantangan, dan Transformasi
Ramai Artis Masuk Bursa Pilkada 2024, Cara Pragmatis Raih Modal Sosial dan Kapital
Dompet Bitcoin Jerman Merosot di Bawah 40,000 BTC, Nilainya Rp 37 Triliun
IPO ISEA Oversubscribed 12,9 Kali, Emiten Incar Kolam Udang Baru
Jatim Cetak Sejarah Pertama Kali Angka Kemiskinan Tembus 1 Digit, Ternyata Ini Rahasianya
8 Potret Detail Penampilan Salshabilla Adriani saat Akad dan Resepsi Pernikahan
Istri Song Joong Ki, Katy Louise Saunders Hamil Anak Kedua
Seekor Macan Tutul Tertangkap Kamera Pengunjung di Taman Nasional Baluran Situbondo
Semangat Siswa SLB YPAC Jakarta di Hari Pertama Masuk Sekolah
Bobby Nasution Resmi Diusung PKS di Pilgub Sumut 2024
Bank Mandiri Sukses Gelar Mandiri Jogja Marathon 2024 dengan Segudang Inisiatif Ramah Lingkungan