, Kabul - Kelompok teroris ISIS, yang melakukan kampanye berdarah di Suriah dan Irak, diperkirakan sedang menuju ke Afghanistan untuk melanjutkan pertempuran mereka dan membantu merencanakan serangan "spektakuler" terhadap pasukan Amerika Serikat di sana.
Hal itu disampaikan oleh pejabat AS kepada media, ketika ISIS berupaya menegaskan pengaruh regional usai kekalahan teritorialnya di Suriah dan Irak; serta menyusul teror yang mengguncang Sri Lanka.
Advertisement
Baca Juga
"Kami tahu beberapa orang (militan asing ISIS) telah kembali ke sini (Afghanistan) dan berusaha mentransfer pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang mereka pelajari di sana (Suriah atau Irak)," kata seorang pejabat senior intelijen AS di Kabul dalam wawancara dengan AFP , seperti dilansir the Strait Times, Selasa (30/4/2019).
"Jika kita tidak melanjutkan tekanan kontra-terorisme terhadap ISIS di Afghanistan, akan ada serangan di tanah air kita - dan serangan spektakuler - mungkin dalam tahun ini," tambah pejabat itu, yang meminta tidak disebutkan namanya untuk alasan keamanan.
Pejabat itu tidak menjelaskan detail ancaman, tetapi ISIS telah dikaitkan dengan atau mengilhami beberapa serangan besar di Amerika, termasuk penembakan massal 2016 di Florida.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
ISIS-KP
![Ilustrasi ISIS](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/TMlcxnp_rceyRb2UsUUdGYqz254=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/837074/original/095989200_1427359044-isis-150326.jpg)
Sebuah laporan PBB baru-baru ini mengatakan, ISIS di Afghanistan memiliki antara 2.500 dan 4.000 anggota. Jumlah yang sama pernah disebutkan Kementerian Pertahanan AS (Pentagon) dua tahun lalu, namun kini para pejabat mengatakan bahwa ribuan militan telah terbunuh.
Senator AS Jack Reed, Anggota Komisi Senat Amerika Serikat bidang Militer, mengatakan setelah kunjungan baru-baru ini ke Afghanistan bahwa ISIS di Afghanistan atau yang dikenal dengan nama lokal ISIS di Provinsi Khorasan (ISIS-KP), telah tumbuh dalam jumlah dan kemampuan.
Pada 2017, Pentagon optimistis bahwa ISIS-KP bisa dimusnahkan pada akhir tahun itu. Tapi, Resolute Support, nama resmi misi dan gugus tugas militer NATO di Afghanistan, meremehkan keuletan kelompok itu.
"Resolute Support menyadari bahwa ini lebih besar daripada masalah kecil di Nangarhar selatan dan sebagai gantinya akan memerlukan tindakan lebih untuk mengatasinya," kata pejabat itu, merujuk lokasi benteng ISIS-KP di Afghanistan timur.
Pejabat dan tim ahli militer telah tiba di Kabul selama setahun terakhir untuk membantu Jenderal Scott Miller --jenderal bintang empat yang bertanggung jawab atas pasukan AS dan NATO dalam menangani ISIS-KP
Dia tidak mengatakan berapa banyak militan ISIS-KP di Afghanistan, namun dengan tegas mengatakan bahwa "angka berapa pun (jadi polemik) signifikan".
Orang Eropa --termasuk dari Inggris dan Prancis-- adalah di antara mereka yang telah bergabung dengan ISIS-KP tambahnya.
Kehadiran mereka dapat memperumit kesepakatan perdamaian dengan Taliban, yang telah berjanji untuk mencegah teroris menggunakan Afghanistan sebagai surga untuk merencanakan serangan asing.
"Kecuali atau sampai kita membuat Taliban bekerja dan mengatasi masalah ini juga, mereka tidak akan pernah bisa menjaga tanah ini bebas dari organisasi yang berorientasi ke luar negeri," kata pejabat itu.
Advertisement
Jejak ISIS-KP Masih Santer
![Ilustrasi ISIS](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/eqHrtk8p1E0-0dv8UpD0niKa6Ws=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1065968/original/094012800_1448422509-151125-ilustrasi-ISIS.jpg)
AS telah memimpin kampanye udara yang tak henti-hentinya, termasuk menjatuhkan yang disebut Mother of All Bombs (MOAB), bom non-nuklir terbesar Pentagon, untuk menghancurkan terowongan dan bunker militan.
Tetapi kelompok yang didanai dengan baik itu telah mengisi kembali jajarannya dengan pejuang asing dan rekrutan lokal.
ISIS-KP telah menderita kerugian di provinsi Jowzjan utara tetapi mempertahankan benteng di Nangarhar dan Kunar di timur Afghanistan, di mana mereka telah memukul mundur pasukan Taliban dan menggusur ribuan penduduk setempat.
Secara internasional, ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangkaian serangan baru-baru ini, termasuk pemboman Minggu Paskah 21 April 2019 yang menewaskan 253 orang di gereja-gereja dan hotel-hotel di Sri Lanka.
Pada hari Senin 29 April 2019, pemimpin kelompok militan Abu Bakar al-Baghdadi yang sulit ditangkap tampaknya muncul kembali dalam sebuah video propaganda, penampilan pertamanya sejak 2014.
ISIS-KP melakukan enam serangan berprofil tinggi di Kabul pada 2016, menurut AS. Pada 2017 jumlah itu bertambah menjadi 18, dan tahun lalu ada 24.
Pada 20 April 2019, ISIS mengklaim serangan bunuh diri terhadap gedung kementerian Afghanistan.
Beberapa pejabat Afghanistan mempertanyakan apakah ISIS selalu mendukung serangan semacam itu, atau justru didalangi oleh kelompok lain seperti Taliban sendiri atau teroris dari Pakistan --seperti jaringan Haqqani yang berafiliasi dengan Al-Qaeda.
"Serangan-serangan ini sebagian besar dilakukan oleh kelompok-kelompok Afghanistan dan Pakistan, sementara kredit diberikan kepada ISIS yang siap untuk mengklaimnya," kata seorang pejabat keamanan Afghanistan kepada AFP.
Terus Merekrut Anggota
![Ilustrasi wanita pengikut ISIS di Singapura. (AFP)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/_3igIgehLhrA89QsEJ97q_phf2k=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1621492/original/082282800_1497260431-20170612-ISIS_Singapura.jpg)
Militan Taliban yang berseberangan dengan mayoritas rekannya kerap dilaporkan beralih ke ISIS-KP --sebuah fenomena yang bisa diartikan bahwa Taliban tak lebih ekstremis dari kelompok teroris yang terbilang baru itu, kata pejabat anonim yang memahami dinamika keamanan di Afghanistan selama beberapa tahun terakhir.
Perekrut yang paham teknologi melacak dan mengiming-imingi para militan potensial melalui media sosial dan di universitas-universitas Kabul, di mana para siswa kelas menengah dan atas terkadang menjadi sasaran.
Mereka "mencari orang-orang yang ... telah diajarkan di sekolah-sekolah yang dibayar oleh koalisi ini. Itu sedikit menjengkelkan," kata pejabat itu.
Thomas Joscelyn, seorang rekan senior di Foundation for Defence of Democracies dan editor Long War Journal, mengatakan bahwa sementara militer AS gagal mengalahkan ISIS-KP, "namun Amerika telah menghambat pertumbuhan mereka dan kadang-kadang mengganggu operasi mereka".
"Tapi itu tidak membuat mereka (ISIS-KP) keluar dari permainan," katanya kepada AFP seperti dilansir The Strait Times.
Terkini Lainnya
5 Tahun Tak Menampakkan Diri, Pemimpin ISIS Akhirnya Muncul dalam Video?
Janda Teroris ISIS Diberitakan Kini Hidup dan Bekerja di Jerman
Video ISIS Ini Kuak Dalang Bomber Sri Lanka Pemuka Agama Radikal?
ISIS-KP
Jejak ISIS-KP Masih Santer
Terus Merekrut Anggota
Suriah
ISIS
Irak
Afghanistan
ISIS-KP
ISIS-K
ISIS di Afghanistan
Euro 2024
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Prediksi Euro 2024 Spanyol vs Jerman: Duel Kelas Berat di Stuttgart
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Jadwal Siaran Langsung Argentina vs Ekuador di Perempat Final Copa America 2024 di Vidio
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
PKB Tegaskan Tidak Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jabar 2024
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
Kata Sekjen PKS soal Kaesang Disodorkan Jokowi untuk Maju di Pilkada Jakarta 2024
Survei Warna Research Center: Tingkat Elektabilitas Hendy Siswanto dan Faida Tinggi Jelang Pilkada Jember 2024
Respons Jokowi soal Kabar Kaesang Maju Pilkada Jakarta 2024, Benarkah Sodorkan ke Parpol?
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
4 Juli 1940: Bom Teroris Meledak di New York World’s Fair, Beruntung Hanya 2 Orang Tewas
Populer
Mengenal Asteroid Ryugu, Lebih Tua dari Matahari
Joe Biden: Abaikan Perubahan Iklim adalah Tindakan Mematikan dan Tak Bertanggung Jawab
Kapal Terbalik di Laut Mauritania, 89 Migran Hendak ke Eropa Tewas, 72 Orang Dinyatakan Hilang
Pesawat Maskapai AS Delta Airlines Mendarat Darurat, Akibat Penumpang Dapat Makanan Basi
Mengulas Kisah Gayton McKenzie, Mantan Gangster yang Kini Jadi Menteri Afrika Selatan
Pilpres Iran Putaran Kedua, Massoud Pezeshkian Bakal Tetap Unggul Jadi Presiden?
Pangeran Harry Disebut Tak Beri Dukungan ke Kate Middleton yang Berjuang Melawan Kanker
China Dukung Kazakhstan Bergabung dengan BRICS
Kolaborasi Melbourne Symphony Orchestra dengan Musisi Tanah Air Jadi Wadah Pertukaran Seni Indonesia-Australia
Kondisi Pilu Anak-anak Gaza: Alami Penyakit Kulit Akibat Minim Air Bersih dan Sanitasi
Ketua KPU
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
7 Respons Berbagai Pihak Mulai Parpol, KPU, hingga Jokowi Usai DKPP RI Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari
Berita Terkini
Indonesia Mau Pasok Cangkang Sawit Pelet Kayu untuk Energi Terbarukan Jepang
15 Aplikasi Translate Indonesia ke Arab, Kenali Kelebihan Masing-Masing
Seorang Warga Sinjai Meninggal Dunia saat Hendak Mendekati Iringan Presiden Jokowi
Saham IPO Babak Belur, Begini Kata BEI
Cara Membuat Ayam Kentucky Ala KFC, Krispi Tahan Lama Anak-anak Pasti Suka
Vasanta Group dan Anak Usaha Mitsubishi Mulai Bangun Cluster Laguna di Sawangan, Harga per Unit Mulai Rp 1,8 Miliar
Menghadapi Konflik Rumah Tangga Cara Islami, Simak Kata Buya Yahya
Ibu Muhammad Fardhana Pasrah Anaknya Batal Nikah dengan Ayu Ting Ting: Kalau Takdirnya Belum Jodoh Akan Pisah dengan Sendirinya
Balas Kematian Komandan Top, 200 Roket dan 1 Skuadron Drone Peledak Hizbullah Serang Israel
Upaya Wisata Taiwan Ramah Muslim, Ada Musala dan Pojok Produk Makanan Halal
Pemerintah Hibah Rp 2,7 Triliun Aset Eks BLBI ke 9 Kementerian dan Lembaga
Lukisan Gua Prasejarah Berusia 51.200 Tahun dari Sulawesi Indonesia Jadi Temuan Seni Naratif Tertua di Dunia
AHM Kembali Gelar Kompetisi Safety Riding, Ini Tujuan dan Daftar Pemenangnya
Gempa Letusan Dominasi Aktivitas Gunung Semeru, Warga Diimbau Waspada Potensi Awan Panas
Dirjen Aptika Mundur Pasca Serangan Siber, DPR: Harus Menterinya yang Mundur