, Galapagos - Perairan di sekitar Kepulauan Galapagos, yang juga merupakan hotspot bagi keanekaragaman hayati di lepas pantai Ekuador, diklaim telah diinvasi oleh banyak spesies alien daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Berbeda dengan jumlah spesies yang ada di darat yang terdokumentasi dengan baik di World Heritage Site atau Situs Warisan Dunia, spesies asing di laut Galapagos justru relatif sedikit diketahuui.
Survei lapangan yang kini dilakukan mencatat ada 48 spesies alien yang memenuhi 600 mil di lepas pantai Ekuador, di samping lima spesies non-endemik yang dikenal. Demikian menurut New Scientist, Senin (1/4/2019).
Advertisement
Rekam jejak ini hanya dilakukan di habitat tertentu di sekitar dua pulau besar di Kepulauan Galapagos, sehingga jumlah sebenarnya dari spesies alien diduga jauh lebih besar.
Baca Juga
"Dari pengetahuan yang kami dapatkan tentang studi serupa, saya tidak akan terkejut jika jumlahnya (spesies asing) dua kali lipat," kata anggota tim penelitian, Jim Carlton, dari Williams College di Massachusetts.
Spesies alien yang dimaksud antara lain cacing, kerang, kepiting, dan sea squirt. Ada juga hewan lumut kecil seperti Amathia verticillata, yang membunuh lamun dan mengacaukan sensor binatang laut lain.
Di antara 17 spesies baru yang diidentifikasi itu sebelumnya pernah ditemukan di sekitar Kepulauan Galapagos, tetapi secara keliru dianggap sebagai spesies asli.
Dampak dari kehadiran spesies alien ini pada ekosistem pulau-pulau itu belum diketahui. Tapi mungkin akan membawa efek negatif dan bisa mengancam ratusan spesies laut endemik di pulau itu.
"Apa yang kita ketahui adalah sejumlah spesies alien ini jelas memiliki dampak di tempat lain di dunia," ujar Carlton.
Invasi di tempat lain menunjukkan bahwa spesies yang lebih berbahaya dapat segera menuju perairan Kepulauan Galapagos, tim memperingatkan, termasuk karang lunak yang dapat tumbuh dengan cepat di atas karang lokal, dan lion fish berbisa yang menyeberang dari Karibia melalui Terusan Panama.
The Galapagos Marine Reserve memang dilindungi, tetapi akan sulit untuk menghentikan kemunculan spesies-spesies alien tersebut. Studi ini telah dipublikasikan dalam jurnal Aquatic Invasions.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Seekor kura-kura betina dari spesies yang diyakini punah telah ditemukan di kepulauan Galapagos, Ekuador. Kura-kura tersebut diperkirakan berusia lebih dari 100 tahun.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Demi Ekosistem, Galapagos Larang Pakai Kembang Api Saat Tahun Baru
![Kura-Kura Raksasa Galapagos](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/imHeM4Zyk9nXl3N-YVsSH7mtOiA=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1712519/original/023948900_1505624132-20170917-Kura-kura-Raksasa-di-Taman-Nasional-Galapagos-AFP-1.jpg)
Sementara itu, sebelum menyambut Tahun Baru 2019, pihak berwenang di Galapagos mengeluarkan pengumuman bahwa mereka telah melarang penjualan dan penggunaan kembang api di kepualaun ini demi melindungi flora dan fauna yang langka.
Para ahli konservasi mengatakan, hewan-hewan yang hidup di kepulauan yang berada di Samudra Pasifik tersebut mengalami peningkatan denyut jantung, gemetar, dan cemas berlebih setelah mendengar suara yang dihasilkan dari kembang api.
Otoritas lokal juga menegaskan bahwa kembang api telah beberapa kali menyebabkan banyak cedera setiap tahun, terutama di kalangan anak-anak saat menyambut Tahun Baru.
"Ekosistem di Kepulauan Galapagos sangat peka dan gampang terpengaruh oleh kembang api, terutama faunanya yang unik," ujar presiden dewan lokal, Lorena Tapia, melalui Twitter. Demikian seperti dikutip dari BBC, Selasa 1 Januari 2019.
"Mereka (flora dan fauna) adalah hadiah konservasi untuk Ekuador dan dunia," tambahnya, menjelaskan bahwa Galapagos terletak sekitar 1.000 km (621 mil) di lepas pantai daratan Ekuador.
Akan tetapi, kembang api yang hanya menghasilkan cahaya tetapi tidak menimbulkan suara, diperbolehkan digunakan. Namun hanya diizinkan saat perayaan Tahun Baru saja.
Ribuan orang mengunjungi Kepulauan Galapagos setiap tahun. Para turis umumnya tertarik oleh keanekaragaman hayati dan lingkungannya yang masih 'perawan'.
Sementara itu, kampanye untuk menentang penggunaan kembang api Tahun Baru dimulai pada 2017. Langkah ini menegaskan bahwa tidak ada satu pun pihak yang diperbolehkan mengangkut atau menjual kembang api di Galapagos, meski dia adalah pejaabat tinggi.
Di satu sisi, desakan diberlakukannya aturan baru ini menyusul adanya tekanan terhadap pemerintah Ekuador untuk berbuat lebih banyak dalam melindungi ekosistem Galapagos yang sensitif.
Plastik sekali pakai juga telah dilarang di negara kepulauan yang memiliki populasi 25.000 orang tersebut. Hal ini dikarenakan bisa mengancam kehidupan satwa yang berhabitat di Galapagos, seperti iguana dan kura-kura.
Dua spesies tersebut memainkan peran penting dalam pengembangan Teori Evolusi Charles Darwin.
Terkini Lainnya
Ini 4 Tempat di Angkasa Luar yang Konon Jadi Lokasi Persembunyian Alien
Alien Diam-Diam Mengamati Gerak-gerik Manusia di Bumi? Ini Kata Ilmuwan
Gas Beracun Ini Menjadi Penanda Kehidupan Alien di Angkasa Luar?
Demi Ekosistem, Galapagos Larang Pakai Kembang Api Saat Tahun Baru
Galapagos
Kepulauan Galapagos
Sains
spesies
Alien
Rekomendasi
Mengenal Planet Kerdil Ceres yang Diduga Dihuni Alien
Wayang Alien di Lokasi Crop Circle Jadi Penanda Indonesia UFO Festival 2024
Adaptasi dari Film, Gim Horor A Quiet Place: The Road Head Rilis untuk PC, PlayStation 5, dan Xbox Series X
4 Fakta Menarik Dyson Sphere, Tempat Tinggal Alien
Elon Musk Curhat Kerap Ditanya soal Keberadaan Alien saat Pidato KTT WWF ke-10, Apa Penjelasannya?
Elon Musk Singgung soal Alien di Pembukaan World Water Forum ke-10 di Bali, Apa Katanya?
Copa America 2024
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
Survei WRC Pilkada Sulut 2024: Elektabilitas Jan Maringka 27,3%, Disusul Elly Lasut 27,1%
Survei GRC Jelang Pilkada Jember 2024: Mantan Bupati Faida Unggul, Disusul Petahana Hendy Siswanto
PKB Tegaskan Tidak Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jabar 2024
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
5 Juli 2019: Gempa Bumi M6,9 di California, Bangunan Bergoyang dan Terjadi Kebakaran
Populer
Partai Buruh Menang Pemilu, Keir Starmer yang Bergelar Bangsawan Jadi PM Inggris Gantikan Rishi Sunak
Kapal Terbalik di Laut Mauritania, 89 Migran Hendak ke Eropa Tewas, 72 Orang Dinyatakan Hilang
Pengamat Hukum UI: Proses Pembangunan Gedung Kedubes India di Jakarta Tak Salahi Aturan
Seberapa Buruknya Perang Nuklir, Ancaman Nyata Kiamat?
Kondisi Pilu Anak-anak Gaza: Alami Penyakit Kulit Akibat Minim Air Bersih dan Sanitasi
Studi: Jalan Kaki Terbukti Bisa Bantu Atasi Masalah Nyeri Punggung
Mengenal Asteroid Ryugu, Lebih Tua dari Matahari
Profil Keir Starmer, PM Inggris Baru Pengganti Rishi Sunak yang Punya Gelar 'Sir'
Mengulas Kisah Gayton McKenzie, Mantan Gangster yang Kini Jadi Menteri Afrika Selatan
Euro 2024
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Berita Terkini
Gunung Etna Meletus, Semburan Abu Vulkanik dan Lava Picu Bandara Catania Ditutup
Baca Nota Pembelaan, SYL: Seolah-olah Saya Manusia Rakus dan Maruk
Daftar Wakil Presiden Soeharto Selama 3 Dekade, Simak Masa Jabatannya
Jerawat Membandel di Pipi, Ini Penyebab dan Solusi Efektif untuk Mengatasinya
Bitcoin Amblas 3 Hari Beruntun, Ini Biang Keroknya
Siap-siap, 7 Produk Impor Ini Bakal Kena Dua Tambahan Bea Masuk
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
Caplok Aito dari Huawei, Seres Gelontorkan 344 Juta Dolar AS
Betrand Peto Suntik Filler Dagu, Diklaim Bikin Wajahnya Jadi Maskulin
Cerita Perjuangan Turnadi, Pustakawan Sukoharjo yang Berkawan dengan Kemajuan Teknologi
Jangan Lewatkan Sinetron My Heart di SCTV Episode Jumat 5 Juli 2024 Pukul 17.00 WIB, Simak Sinopsisnya
Megawati Kritik Utang Makin Membengkak di Zaman Jokowi: Cara Bayarnya Gimana?