, London - Seorang remaja berumur 17 tahun pernah mencoba membunuh Ratu Elizabeth II pada Oktober 1981 di Selandia Baru. Kala itu, Ratu dan suaminya, Pangeran Philip, sedang bertandang ke negara tersebut, tetapi rencana si tersangka berhasil digagalkan oleh polisi setempat dengan cepat dan tepat.
Kasus percobaan pembunuhan Ratu Elizabeth II tercatat rapi dalam dokumen resmi Security Intelligence Service (SIS), sebuah agen mata-mata Selandia Baru, yang dirilis pada 1 Maret 2018.
Baca Juga
Panggilan Unik Ketiga Anak Pangeran William dan Kate Middleton untuk Para Nenek Kakek dan Ratu Elizabeth II
Putri Anne Adik Raja Charles III Ungkap Kesedihan di Pesan Perdana Sejak Keluar dari Rumah Sakit
VIDEO: Gaun Pengiring Pengantin Kerajaan dari Pernikahan Ratu Elizabeth II mulai Dilelang
Dalam dokumen itu disebutkan, remaja laki-laki bernama Christopher Lewis melepaskan satu tembakan ke arah mobil Ratu Elizabeth II saat dia mengunjungi kota Dunedin di Pulau Selatan.
Advertisement
Dengan menggenggam senjata api berpeluru kaliber 0.22 milimeter, Lewis memposisikan diri di sebuah bilik toilet yang terletak di lantai 5 gedung bertingkat, dekat dengan kerumunan parade.
Ia merunduk. Matanya mengintip jeli untuk mengawasi sekitarnya, seraya menanti pasangan suami istri Monarki Inggris melintas di hadapannya. Setelah berjarak 500 meter, Lewis membidik.
Moncong senjatanya hanya diarahkan ke Ratu Elizabeth II. Dia terlihat baru turun dari mobil Rolls Royce yang membawanya berparade. Tak lama, Lewis menarik pelatuk senjatanya.
"Dor!", suara letusan senapan menggema di antara kerumunan. Beruntung, bidikan Lewis meleset sehingga tak mengenai Sang Ratu.
Tidak ada yang terluka satu pun. Kebingungan sempat pecah di antara kerumunan, tapi parade terus berjalan normal. Delegasi kerajaan yang ikut dalam arak-arakan tersebut bahkan bertanya kepada polisi tentang suara tersebut.
Namun demi mencegah kepanikan, polisi meyakinkan bahwa suara letusan yang baru saja didengar mereka adalah kembang api. Padahal, polisi sudah mengetahui itu adalah sebuah muntahan peluru dan ada percobaan pembunuhan terhadap Sang Ratu.
Pasukan keamanan khusus segera mencari tahu sumber tembakan dan berhasil meringkus Lewis, bersama dua temannya di lokasi kejadian. Akan tetapi, mereka ditangkap atas tuduhan perampokan bersenjata pada sebuah toko di dekat iring-iringan Ratu Elizabeth II.
Saat diinterogasi, barulah Lewis membeberkan tentang percobaan pembunuhan Ratu yang dilakukannya. Ia mengaku sebagai anggota sebuah organisasi sayap kanan bernama National Imperial Guerilla Army. Polisi kemudian menyimpulkan bahwa organisasi ini hanya akal-akalan Lewis saja, karena hanya memiliki tiga anggota.
Meski telah mengaku dan terdapat sejumlah bukti kuat, tuduhan pidana atas percobaan pembunuhan Ratu dibatalkan. Remaja yang akrab disapa CJ Lewis itu hanya didakwa atas pidana membawa dan mengeluarkan senpi di tempat umum, serta perampokan.
Ditambah lagi, dari hasil evaluasi psikologis, ia terbukti mengidap gangguan psikis yang semakin meringakan dakwaan hukumannya. CJ Lewis berfantasi bahwa ada 'seseorang' yang ia sebut sebagai The Snowman yang memerintahkannya untuk membunuh Ratu Elizabeth II.
Akhirnya, remaja itu dihukum penjara selama tiga tahun pada 10 Desember 1981.
New Zealand Herald mengatakan, pihak berwenang khawatir insiden itu bisa membahayakan kunjungan Kerajaan Inggris ke Selandia Baru di masa mendatang.
"Lewis memang awalnya berniat untuk membunuh Sang Ratu," kata dokumen tersebut, dikutip dari Straits Times, Kamis (1/3/2018).
"Namun ia tidak memiliki sudut pandang tepat untuk menembak atau memantik senapan api berkekuatan tinggi untuk menjangkau sasaran," imbuh pernyataan itu.
CJ Lewis meninggal bunuh diri di penjara -- atas kasus yang berbeda -- pada 1997, di usianya yang ke-33 tahun.
Film Dokumenter Ratu Elizabeth II akan segera di rilis
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Pembobolan Istana
![Ratu Elizabeth II mengenakan topi biru dengan aksen bunga saat hendak berpidato di parlemen](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/sfApps7XqsfILbIpZB5UiEVyISw=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1631739/original/059062700_1498135417-APTOPIX_Britain_Queen_Hand.jpg)
Ratu Elizabeth II berperan penting sebagai kepala Persemakmuran Inggris (The Queen of British Commonwealth Realm). Selama bertahun-tahun, jabatan ini membuat dirinya berada dalam lingkungan tak aman. Dia menjadi sasaran utama kelompok ekstremis dan orang-orang yang sakit mental.
Kasus lain yang menimpa Ratu terjadi pada tahun 1982. Seorang pria Inggris bernama Michael Fagan berhasil membobol masuk ke Istana Buckingham. Fagan sedang mabuk. Ia memanjat saluran pembuangan dan kemudian menerobos ke kamar tidur Ratu Elizabeth II.
Fagan dilaporkan duduk di ujung ranjang Ratu untuk mengobrol dengannya. Namun paada akhirnya, seorang staf kerajaan memergokinya dan menyuruhnya pergi dengan iming-iming sebotol whiskey.
Ketika diinterogasi, Fagan mengaku bahwa ia sangat terobsesi untuk bertemu dengan kepala negara. Karena itulah ia membobol istana dalam kondisi mabuk agar lebih berani menjalankan aksinya.
Insiden tersebut langsung dicap sebagai salah satu pelanggaran keamanan kerajaan terburuk abad ke-20.
Advertisement
Skema Kereta Kuda
![Pangeran Philip dan Ratu Elizabeth II](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/8-Elf-0CAbvXKwFcxJ_hkefAtIQ=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1586312/original/088462700_1494041813-Ratu_Elizabeth_dan_Pangeran_Philip_merayakan_HUT_pernikahan_ke-25_pada_1972.__Sumber_AFP_.jpg)
Sebuah rencana pembunuhan yang belum terungkap terjadi di Australia pada tahun 1970. Kala itu, kereta kuda yang membawa Ratu Elizabeth II menabrak sebuah batang kayu saat dia bepergian ke Lithgow, sebelah barat Sydney.
Seorang perwira polisi setempat mengatakan, pelakunya adalah kelompok ekstremis yang tidak diketahui identitasnya. Mereka meletakkan kayu melintang di rute perjalanan yag dilewati Ratu untuk menggulingkan kereta kuda dan menenggelamkannya ke tanggul.
Nyatanya, Dewi Fortuna berpihak kepada Ratu. Kereta kuda yang dinaikinya ternyata melaju terlalu lambat, sehingga kendaraan tersebut hanya terhempas sedikit.
Peledakan Bom
![Pangeran Philip dan Ratu Elizabeth II](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/_QlK7dXK9c4s-ahsVnBXst7elPA=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1631677/original/079473600_1498130384-Britain_Royals_Hand__2_.jpg)
Ada skema yang jauh lebih mengerikan selain tahun 1981, ketika Ratu Elizabeth meresmikan sebuah pangkalan minyak di kepulauan terpencil di Skotlandia utara, Kepulauan Shetland.
Itu adalah ulah dari The Troubles in Northern Ireland dan kelompok anti-Inggris IRA. Mereka menyelundupkan bom berdaya ledak tinggi ke fasilitas tersebut. Namun, detonatornya gagal menyala dan Ratu selamat.
Terkini Lainnya
Panggilan Unik Ketiga Anak Pangeran William dan Kate Middleton untuk Para Nenek Kakek dan Ratu Elizabeth II
Putri Anne Adik Raja Charles III Ungkap Kesedihan di Pesan Perdana Sejak Keluar dari Rumah Sakit
VIDEO: Gaun Pengiring Pengantin Kerajaan dari Pernikahan Ratu Elizabeth II mulai Dilelang
Pembobolan Istana
Skema Kereta Kuda
Peledakan Bom
ratu elizabeth II
Rekomendasi
Putri Anne Adik Raja Charles III Ungkap Kesedihan di Pesan Perdana Sejak Keluar dari Rumah Sakit
Ahli Bahasa Tubuh Ungkap Interaksi Viral Kate Middleton dan Pangeran William Saat Trooping the Colour 2024
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
8 Juli 1972: Penulis dan Revolusioner Palestina Ghassan Kanafani Tewas di Tangan Israel
Populer
Orang Tua di Jepang Tuai Kecaman Usai Biarkan Anaknya di dalam Mobil demi Konten
Suami Wapres AS Kamala Harris Positif COVID-19
Kejutan di Pemilu Prancis 2024, Sayap Kiri Unggul dalam Perolehan Suara
Pengunjung Taman Nasional Death Valley AS Meninggal Dunia Akibat Suhu Panas Ekstrem
Netanyahu Ogah Hentikan Perang di Jalur Gaza
Mengenal Jean-Luc Melenchon Pemimpin Sayap Kiri yang Partainya Unggul dalam Pemilu Prancis 2024
8 Juli 1972: Penulis dan Revolusioner Palestina Ghassan Kanafani Tewas di Tangan Israel
Adik Kim Jong Un Murka dengan Latihan Militer Korea Selatan di Dekat Wilayah Perbatasan
Hujan Deras Picu Longsor dan Banjir di Nepal, 11 Orang Tewas
Pegi Setiawan
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Berita Terkini
Lama Hiatus, Lia ITZY Akan Ikut Rayakan Anniversary MIDZY
3 Kisah Pemain Belanda Tersukses di Manchester United
Anisha Rosnah Berhijab dan Tenteng Tas Rp50 Jutaan Saat Kunjungan ke Sekolah Bareng Pangeran Mateen
Cegah Kepunahan, Ilmuwan Suntik Cula Badak dengan Radioaktif
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Selasa 9 Juli 2024
Mantan Ajudan Wapres Brigjen Pol Sabilul Alif Jadi Wakapolda Kaltim
Polisi Tetapkan 1 Tersangka Baru Kasus Anggota DPRD Lampung Tengah Tembak Warga hingga Tewas
Dosanya Berlipatganda, Jangan Lakukan Ini di Bulan Muharram Kata UAH
Anak Pergi ke Ladang, Ayah Mertua Rudapaksa Menantu yang Sedang Sakit di Rumah
Astronom Temukan Supergugus Galaksi Raksasa
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Ternyata Menjawab Seperti ini saat Nama Rasulullah Disebut Salah, Begini yang Benar Kata Gus Baha