, Kuala Lumpur - Setidaknya uang senilai US$ 160 juta (setara sekitar Rp 2 triliun lebih) telah digelontorkan oleh pemerintah multinasional untuk melaksanakan operasi pencarian bangkai pesawat Malaysia Airlines Penerbangan MH370 yang hilang sejak 8 Maret 2014.
Uang sebanyak itu menjadikan upaya penemuan MH370 menjadi yang termahal dalam sejarah operasi pencarian di dunia aviasi.
Kini, total fulus itu akan bertambah, usai pemerintah Malaysia menandatangani persetujuan kontrak operasi pencarian baru kepada sebuah firma eksplorasi maritim dari Amerika Serikat.
Advertisement
Fulus senilai hingga maksimal US$ 70 juta (setara Rp 938 miliar) akan dibayarkan oleh Malaysia, hanya jika firma yang bersangkutan berhasil menemukan MH370 dalam kurun waktu 90 hari. Demikian seperti dikutip dari ABC Australia, Kamis (11/1/2018).
Baca Juga
Maka berarti, uang tidak akan dibayarkan jika firma itu tak berhasil memenuhi syarat tersebut.
Terakhir kali, operasi pencarian berfokus pada kawasan Samudera Hindia bagian selatan seluas 120.000 km persegi, di mana sejumlah kecil puing dari bangkai pesawat berhasil ditemukan, di lokasi yang saling berjauhan antara satu puing dengan yang lain.
Kini, Menteri Transportasi Malaysia Liow Tiong-lai mengatakan, firma swasta Ocean Infinity asal Houston, Texas, Amerika Serikat akan mencari MH370 di area prioritas seluas 25.000 km persegi di utara (bertolak dari area sebelumnya) yang belum sempat terjamah oleh tim operasi awal -- yang dipimpin oleh Australia.
"Saat ini, kapal Seabed Constructor (milik Ocean Infinity) sedang dalam perjalanan ke area pencarian, memanfaatkan kondisi cuaca yang menguntungkan di Samudera Hindia selatan," kata Liow dalam konferensi pers di Kuala Lumpur usai penandatanganan kontrak operasi dengan Ocean Infinity.
Pencarian akan dimulai pada 17 Januari, kata Chief Executive Ocean Infinity Oliver Plunkett, yang menghadiri acara penandatanganan tersebut.
Firma itu akan menerima bayaran senilai US$ 20 juta jika pesawat tersebut ditemukan dalam area 5.000 km persegi, US$ 30 juta jika ditemukan dalam wilayah 10.000 km persegi, dan US$ 50 juta jika ditemukan di dalam area seluas 25.000 km persegi.
"Di luar kawasan itu, Ocean Infinity akan menerima US$ 70 juta," kata Liow memaparkan detail syarat upah pembayaran.
Prioritas pencarian, lanjut Liow, adalah untuk menemukan puing, perekam penerbangan, perekam kokpit, atau hal lain yang mampu memberikan bukti yang dapat dipercaya untuk mengonfirmasi lokasi MH370 dalam waktu 90 hari.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Akan Lebih Cepat
Kapal Seabed Constructor milik Ocean Infinity membawa delapan kendaraan penyelam berpemindai. Mereka akan menjelajahi dasar laut di area prioritas pencarian seluas 25.000 km persegi dari kawasan utara operasi sebelumnya -- yang belum sempat terjamah oleh tim operasi awal.
Operasi itu dilaksanakan oleh 65 awak, termasuk dua perwakilan pemerintah Negeri Jiran yang diwakili Angkatan Laut Malaysia.
"Kapal tersebut bisa menyelesaikan pencarian dalam waktu tiga atau empat minggu, dan mencakup hingga 60.000 km persegi dalam 90 hari, atau empat kali lebih cepat dari upaya sebelumnya," klaim Chief Executive Ocean Infinity Oliver Plunkett.
"Kita menghadapi masalah unik dan membutuhkan solusi unik pula. Maka, kami akan melakukan sesuatu dengan cara yang lebih berbeda dari apa yang orang lain telah lakukan. Itu adalah inti dari bisnis kami," tambahnya.
Bisnis inti Ocean Infinity bergerak di bidang industri minyak dan gas Bumi serta layanan eksplorasi untuk tugas seperti pemasangan kabel di dan pemetaan dasar laut.
Pemegang saham perusahaan akan menanggung biaya pencarian di muka, kata Plunkett.
Puing-puing dari MH370 yang ditemukan bisa memberi petunjuk tentang apa yang terjadi sebelum kecelakaan nahas itu terjadi.
Ada teori yang menyebut bahwa pesawat mengalami kegagalan mekanis atau sengaja diterbangkan keluar dari rute aslinya.
Penyidik juga percaya, seseorang mungkin telah sengaja menonaktifkan transponder pesawat sebelum membelokkannya sejauh ribuan kilometer ke Samudera Hindia selatan.
Setidaknya ada tiga potongan puing pesawat yang dikumpulkan dari lokasi di kepulauan Samudera Hindia dan di sepanjang pantai timur Afrika. Puing itu telah dikonfirmasi berasal dari pesawat MH370 yang hilang.
Advertisement
Sempat Berhenti Mencari
Pesawat MH370 relasi penerbangan Kuala Lumpur - Beijing yang berpenumpang 227 dan berawak 12 orang itu, sudah hilang sejak empat tahun lalu. Operasi pencarian multinasional, yang dipimpin oleh Australia serta melibatkan Malaysia dan China, mencakup wilayah kawasan 120.000 km persegi di Samudera Hindia selatan.
Australia secara resmi telah menghentikan pencarian pada Januari 2017 dan telah menyampaikan laporan akhir operasi pada Oktober 2017.
Biro Keselamatan Transportasi Australia (ATSB) mengatakan bahwa misteri hilangnya Malaysia Airlines MH370, "hampir tidak terbayangkan dan tentu saja tidak dapat diterima secara sosial dalam era penerbangan modern ini," demikian seperti dilansir VOA News, Selasa 3 Oktober 2017.
"Alasan hilangnya MH370 tidak bisa dipastikan sampai pesawat itu ditemukan," rangkum ATSB.
"Tetapi pemahaman tentang kemungkinan di mana pesawat MH370 berada kini lebih terang daripada sebelumnya."
Para penyidik merekomendasikan untuk memindahkan upaya pencarian ke area seluas 25.000 kilometer persegi, tepat di sebelah utara wilayah pencarian sebelumnya.
Namun, ketiga negara itu menolak rekomendasi tersebut, dengan dalih tidak ada bukti baru yang meyakinkan untuk menentukan lokasi tepat pesawat.
Terkini Lainnya
Perubahan Nama Jalan di AS Bikin Rusia Marah, Ada Apa?
Militer Myanmar Akui Terlibat dalam Pembunuhan Warga Rohingya
Perhiasan Senilai Rp 81,6 Miliar Dicuri dari Hotel di Paris
Akan Lebih Cepat
Sempat Berhenti Mencari
Malaysia
Amerika Serikat
MH370
Ocean Infinity
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
Pasca Hasyim Asy’ari Dipecat, Mahfud Sarankan Seluruh Komisioner KPU RI Diganti
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
DPD PSI Jakbar Usul Kaesang hingga Deddy Corbuzier Maju Pilgub Jakarta 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
7 Juli 1937: Awal Mula Insiden Jembatan Marco Polo, Sekitar 100.000 Orang China Tewas
Populer
Hubungan William-Kate dan Harry-Meghan Disebut-sebut Tak Bisa Sehangat Dulu
Survei: Status Ekonomi Rendah Picu Kaum Muda Korea Selatan Enggan Menikah
Studi Ini Kuak Kandungan Buah Delima Bisa Bantu Otak Cegah Alzheimer
Netanyahu Ogah Hentikan Perang di Jalur Gaza
PM Prancis Mundur Usai Sayap Kiri Unggul dalam Pemilu Legislatif
Produser Film Titanic Jon Landau Meninggal Dunia di Usia 63 Tahun
Jepang dan Sejumlah Negara Anggota NATO Akan Latihan Militer di Hokkaido, Sinyal Waspada untuk China?
Minibus di Ukraina Barat Kecelakaan, 14 Orang Tewas
Baru Menjabat, PM Baru Inggris Keir Starmer Soroti Banyaknya Narapidana
8 Juli 1972: Penulis dan Revolusioner Palestina Ghassan Kanafani Tewas di Tangan Israel
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Berita Terkini
DPD PSI Jakbar Usul Kaesang hingga Deddy Corbuzier Maju Pilgub Jakarta 2024
IHSG Berpeluang Menguat Terbatas, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 8 Juli 2024
Bos Besar BYD Sambangi Dealer Baru di Jantung Kota Jakarta
Peringatan Suhu Panas Meluas di British Columbia
Netanyahu Ogah Hentikan Perang di Jalur Gaza
5 Tanda Anda Memiliki Gaya Keterikatan Cemas dalam Hubungan
Spanyol Segera Rilis Paspor Porno Digital yang Berlaku 30 Hari, Apa Fungsinya?
Manchester United Siap Merugi Rp 672 Miliar agar Pemain Tak Berguna Laku Dijual
Dampak Positif Olahraga terhadap Kesehatan Mental
Aksi Sosial Bersama Masyarakat Peradilan, MA Bangun Surau untuk Korban Banjir Sumbar
Lowongan Kerja bagi Lulusan D3 dan S1, Simak Posisi dan Syaratnya
Mengenal Perawatan Kulit Wajah Trilogy 2.0 yang Kini Hadir di Jambi
Penyebab Rambut Kusut dan Susah Diatur, Yuk Kembalikan Helai Indahnya!
Nadin Amizah Tampil Memukau di Weekend Fest 2024 Meski Alami Suara dalam Kondisi Serak