, Jakarta - Hiruk Pikuk awak media yang hadir di pusat kargo Bandara Internasional Soekarno-Hatta RH 530 telah dirasa sejak pukul 07.00 WIB, Kamis (28/9/2017). Kedatangan ratusan juru berita kali ini memang tak biasa. Sepasang panda asal China yang telah lama ditunggu oleh warga Indonesia, kini ada di depan mata.
Sebuah tirai merah, tempat yang sudah dipastikan sebagai jalur keluar Cai Tao (panda jantan) dan Hu Chun (panda betina), sudah menjadi titik fokus para jurnalis sejak awal.
Tepat pukul 09.43 WIB, tirai merah itu dibuka. Suara jepretan kamera yang diiringi tepuk tangan tamu undangan menyambut kedatangan salah satu makhluk paling karismatik tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Siti Nurbaya mengaku bahagia karena waktu yang telah lama ditunggu akhirnya tiba. Dalam sambutannya, Menteri Siti mengungkap sulitnya prosedur yang harus dijalankan oleh pemerintah Indonesia, agar dapat menerima kedatangan panda tersebut.
"Saya sendiri sempat pusing dengan segala prosedur yang telah ditentukan oleh pemerintah China. Namun, demi sebuah kesempatan yang luar biasa Kementerian LHK terus berusaha seoptimal mungkin agar hal tersebut dapat terwujud," ujar Menteri Siti.
"Ada banyak prosedur yang harus dijalankan. Mulai dari cara perawatan, tempat tinggal, pola makan, dan faktor lainnya yang patut diperhatikan agar tak menganggu keadaan panda yang begitu sensitif," tambahnya.
Menteri Siti bahkan sempat membocorkan kepanikan dan rasa takut Sigit Muhartono Direktur Kargo Garuda Indonesia yang terus memonitor posisi dan keadaan panda sejak keberangkatan hingga ketibaan.
"Pak Sigit yang ikut dalam penerbangan dari Chengdu ke Jakarta terus kirim pesan ke saya. 'Bu ini pandanya sudah mau berangkat, Bu ini pandanya sudah masuk pesawat," canda Siti yang disambut tawa oleh tamu undangan yang hadir.
Cerita di balik keberangkatan panda tersebut merupakan segelintir dari kisah yang ada. Beberapa fakta menarik seputar Cai Tao dan Hu Chun pun juga terekam jelas dalam ingatan rekan-rekan media.
Berikut 6 fakta menarik seputar kehadiran Giant Panda di Indonesia:
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
1. Punya Arti Nama yang Indah
Dalam sambutannya di hadapan rekan media dan tamu undangan. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Siti Nurbaya mengungkap bahwa arti dari nama kedua panda tersebut memiliki makna yang indah.
"Panda jantannya bernama Cai Tao. Dalam bahasa China itu berarti, istimewa, tampan dan bangsawan. Kalo saya amati, si panda jantan ini sosok yang ganteng sekali. Ibarat tokoh dalam kerajaan zaman dahulu yang begitu ganteng dan berasal dari keluarga bangsawan," tutur Menteri Siti.
"Beda halnya dengan Hu Chun. Nama ini berarti Danau di Musim Semi. Kalo saya artikan, panda betina ini digambarkan sebagai simbol kecantikan alam," tambahnya.
Untuk itu, Menteri Siti menarik kesimpulan bahwa kedua panda ini adalah sejoli yang begitu tampan dan cantik. Sangat pas untuk dibawa ke Indonesia.
Advertisement
2. Sedang Pacaran dan Segera Ingin Dikawinkan
Candaan dan gurauan Menteri Siti kain menjadi-jadi. Ia mengatakan bahwa umur seekor pada maksimal hanya 30 tahun.
"Cai Tao dan Hu Chun sama-sama berusia tujuh tahun. Bisa dibilang sedang pacaranlah," canda Siti Nurbaya.
"Intinya, kita tengah berupaya untuk membuat panda ini cepat kawin dan menghasilkan keturunan," tambahnya.
Dari sisi lain, Menteri Siti juga mengungkap sulitnya seekor panda untuk berkembang biak. Hal yang sulit dilakukan adalah melihat masa kesuburan si panda betina.
"Setiap masa subur, seekor panda betina cuma punya waktu dua hari. Untuk itu, tim harus tahu betul waktu yang tepat bagi panda jantan dan betina untuk kawin," kata Siti.
"Tapi saya yakin, Taman Safari Indonesia sudah punya teknologi yang canggih. Jadi akan tahu kapan waktu yang tepat," tambahnya.
Beberapa waktu yang lalu, Taman Safari berhasil mengembangbiakkan komodo dengan menghasilkan banyak telur yang kemudian akan menghasilkan bayi-bayi baru.
3. Bukan Diberi, Hanya Dipinjamkan
Fakta lain yang harus Anda ketahui seputar Giant Panda adalah statusnya yang hanya dipinjamkan. Itu berarti, dalam waktu tertentu Cai Tao dan Hu Chun akan dikembalikan 10 tahun kemudian.
Jika saat ini keduanya tengah berusia tujuh tahun, maka dua panda ini akan kembali ke China pada usia 17 tahun.
Hal semacam ini disebut sebagai proses pengembangbiakkan (breeding loan). Bersama Kementerian LHK dan Taman Safari Indonesia, Cai Tao dan Hu Chun akan dirawat hingga memiliki anak.
Kerja sama ini sengaja ditujukan sebagai proses pembelajaran para ahli di Indonesia dalam hal konservasi hewan. Bagaimana cara merawat, membesarkan, dan mengembangbiakkan hewan endemik dari negara lain.
Jadi, tujuan kedatangan panda ini salah satunya sebagai tukar menukar ilmu pengetahuan.
Advertisement
4. Anak Panda Tak Boleh Kawin Sedarah
Tak hanya induknya saja yang nanti akan dikembalikan ke China. Jika suatu hari nanti kedua panda ini melahirkan bayi panda, maka salah satu dari mereka harus dibawa kembali ke China.
Menteri Siti Nurbaya menjelaskan bahwa panda yang lahir dari rahim yang sama tak boleh dikawinkan. Apalagi sampai hamil dan punya anak.
"Kalau nanti anak pandanya jantan dan betina, harus segera dipisahkan sebelum beranjak remaja. Hal ini dilakukan agar mereka tak kawin," ujar Siti.
"Jika panda ini kawin, maka anak terjadi kelainan genetik pada anaknya," jelas Menteri Siti.
5. Kandang Senilai Rp 60 Miliar
Bicara soal kandang, pihak Taman Safari Indonesia sudah menyiapkan rumah baru yang akan dihuni oleh Cai Tao dan Hu Chun. Sebuah lahan seluas 190 hektar yang terletak pada ketinggian 1.446 meter di atas permukaan laut sudah sulap menjadi habitat asli panda, yang selama ini hidup di daratan China.
Dikutip dari laman Voice of America, Presiden Taman Safari Tony Sumampow, untuk membangun kandang dengan fasilitas lengkap dibutuhkan sedikitnya Rp 60 miliar.
Menurut Direktur Taman Safari Jansen Manansang, ada banyak alasan yang membuat pihaknya menyediakan lahan seluas 190 hektar untuk Cai Tao dan Hu Chun.
"Ini merupakan standar yang telah ditentukan oleh pemerintah China dalam memelihara satwa unik ini," ujar Jansen.
"Selain itu, pihak TSI ingin membuat kedua panda merasa nyaman dan dapat hidup secara bahagia di sana," tambahnya.
Ketika menginjakkan kaki di lokasi penangkaran panda, pengunjung akan disajikan dengan bangunan bergaya oriental khas Negeri Tirai Bambu. Selain itu, akan ada dua patung panda berukuran besar yang akan menyambut kehadiran pengunjung.
Dari gambar, terlihat jelas suasana nyaman dan tentram, layaknya dataran tinggi yang ada di China. Hamparan gunung dan barisan pohon bambu juga menjadi pemandangan indah di tempat tinggal Cai Tao dan Hu Chun.
"Pihak Taman Safari merasa bahagia karena diberi kepercayaan sebagai lembaga yang akan bertanggung jawab dalam proses pengembangbiakkan panda," ujar Jansen.
"Saya berharap, Taman Safari dapat memberikan performa terbaik dalam proses tersebut. Pasalnya, sudah ada beberapa satwa lain yang berhasil dikembangbiakkan oleh TSI, salah satunya komodo," pungkas Jansen.
Advertisement
6. Diplomasi Panda Perkuat Hubungan China dan Indonesia
Kedatangan Cai Tao dan Hu Chun ke Indonesia dianggap sebagai upaya memperkuat hubungan antar kedua negara. Hadirnya dua panda ini pun juga menjadi sorotan media internasional.
Media asing asal Negeri Sakura misalnya. Dalam artikel bertajuk "China's panda 'diplomats' have tough job to do in Indonesia" Asia Nikkei menulis dari sudut pandang lain.
Cai Tao dan Hu Chun dianggap sebagai simbol perdamaian antar kedua negara. Pasalnya, beberapa waktu lalu kedua negara sempat bersitegang terkait kasus penamaan Laut China Selatan yang diubah pada peta Republik Indonesia.
'Perselisihan' tersebut tampaknya mempengaruhi hubungan ekonomi kedia negara. Untuk itu, kedua belah pihak ingin membangun hubungan baik itu kembali dengan melakukan Panda Diplomacy -- cara pemerintah China membentuk keyakinannya pada dunia internasional.
Sama halnya dengan Asia Nikkei, media asal Negeri Paman Sam The Washington Post turut membahas soal Diplomacy Panda yang ditujukkan pada Indonesia.
Media tersebut menulis, efek dari kehadiran Cai Tao dan Hu Chun dianggap sebagai kekuatan soft power dari pemerintah China untuk membangun kerja sama dengan negara di kawasan Asia Tenggara -- salah satunya Indonesia.
Keinginan China untuk menghidupkan kembali Jalur Sutra kuno melalui dua sumbu utama, yaitu Jalur Sutra Darat dan Jalur Sutra Laut, dipandang luas sebagai kebijakan luar negeri dan strategi ekonomi Tiongkok.
Dan Indonesia dinilai sebagai salah satu negara yang memainkan peran dalam upaya China menghidupkan kembali Jalur Sutra Maritim. Pasalnya, jalur yang dibangun untuk menghubungkan Timur dan Barat ini melintasi Indonesia. Demikian tulisan dari Washington Post dalam artikel berjudul "Pair of giant pandas from China welcomed in Indonesia".
Terkini Lainnya
Warga Indonesia Antusias Sambut Panda Asal China di Tanah Air
28-9-1994: Cuaca Buruk Hempaskan Kapal Estline, 852 Orang Tewas
Potensi Gunung Agung Meletus, Dubes Rusia Minta Warganya Waspada
1. Punya Arti Nama yang Indah
2. Sedang Pacaran dan Segera Ingin Dikawinkan
3. Bukan Diberi, Hanya Dipinjamkan
4. Anak Panda Tak Boleh Kawin Sedarah
5. Kandang Senilai Rp 60 Miliar
6. Diplomasi Panda Perkuat Hubungan China dan Indonesia
China
Indonesia
Panda
Diplomasi Panda
Rekomendasi
China Bakal Kirim Panda Baru untuk Australia, Pulangkan Wang Wang dan Fu Ni
China Bakal Kirim 2 Ekor Panda ke Amerika Serikat
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Senin 1 Juli Pukul 19.30 di Indosiar dan Vidio
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Judi Online
Heru Budi Telusuri Oknum ASN Pemprov Jakarta Terlibat Judi Online
Judi Online di Minahasa Selatan, 2 Wanita Ditangkap
Catatan IPW untuk Polri di HUT ke-78 Bhayangkara
Kominfo: Telegram Sudah Respons Penghapusan Judi Online Usai Diberi Surat Peringatan
Judi Online Berdampak Buruk bagi Keluarga, Bisa Menghancurkan Moral Lintas Generasi
Pilkada 2024
Sandiaga Tunggu Penugasan PPP untuk Maju Pilkada 2024
Heru Budi Respons Peluang Maju Pilkada Jakarta 2024: Saya ASN, Tidak Pengalaman di Bidang Politik
Tiga Menteri Jokowi Disiapkan PDIP Maju Pilkada 2024, Ini Daftarnya
Jokowi Effect Disebut Masih Ada di Pilkada 2024, PDIP Andalkan Ini
Pilkada 2024, PDIP Buka Peluang Kerja Sama dengan Gerindra sampai PKB
Bukan di Jakarta, Golkar Pastikan Ridwan Kamil Menang di Pilkada Jawa Barat
TOPIK POPULER
Live Streaming
Presiden Jokowi Pimpin Upacara HUT KE-78 Bhayangkara
TODAY IN HISTORY
1 Juli 2023: Bus Pariwisata Hangus Terbakar Usai Tabrak Pembatas Jalan di Maharashtra India, 25 Orang Tewas
Populer
Taliban Ajak Negara-negara Barat Jalin Hubungan Baik dengan Cara Ini
Korea Utara Luncurkan 2 Rudal Balistik, Tensi dengan Korea Selatan Makin Panas
Indonesia Kecam Keputusan Israel Sahkan Pos Pemukiman Yahudi, Dinilai Langgar Hukum Internasional dan Resolusi PBB
4 Museum di Ibu Kota Rusia Ini Wajib Dikunjungi
Kata 'Tolong' Sudah Jarang Terdengar dalam Permintaan Orang Amerika Serikat, Kesopanan Menurun?
Ketegangan Israel-Hizbullah Meningkat, Arab Saudi Desak Warganya Tinggalkan Lebanon Sesegera Mungkin
Cerita Penyandang Disabilitas dan Lansia di Desa Besmarak NTT Bertahan Hidup dari Efek Perubahan Iklim
Korea Utara Sebut Hubungan AS, Jepang, dan Korea Selatan bak NATO Versi Asia
7 Tumbuhan Tertua yang Masih Hidup hingga Saat Ini, Ada yang Berusia 14.000 Tahun
Menlu Israel ke Iran: Yang Mengancam Kehancuran Layak Dihancurkan
Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Prancis vs Belgia: Les Bleus Jadi Ancaman Serius De Rode Duivels
Persiapan Portugal Jelang Hadapi Slovenia di Babak 16 Besar Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Berita Terkini
BI Selesaikan Blueprint Proyek Nexus, Sebentar Lagi Pembayaran Instan Antar Negara Makin Mudah
Aturan Baru Pendakian Gunung Fuji Jepang Berlaku Mulai 1 Juli 2024, Simak Detailnya
6 Resep Olahan Kaki Kambing yang Mudah Dibuat, Sedap dan Tidak Prengus
Nonton Music Video Dangdut Anita Kaif - Dipikir-Pikir di Vidio, Lagu Wajib Pecinta Dangdut Modern
KPK Sita 40 Aset Tanah Milik Eks Bupati Meranti M Adil, Nilainya Capai Rp5 Miliar
Progres Pembangunan Jalan Tol Serpong-Balaraja
Nonton Music Video Fitri Carlina - Aku Kangen Kamu di Vidio, Tuangkan Kerinduan LDR
Harga Inhaler Asma, Rekomendasi Inhaler Asma yang Ampuh dan Bagus
4 Hal Menakjubkan Konsisten Bangun Malam, Karier Moncer hingga Perlindungan Allah Kata UAH
Terapkan Family Office, Indonesia Bisa Tarif Investasi USD 500 Miliar
Sexy Goath Kecewa Digugat Cerai Juliette Angela, Sang Istri Absen di Sidang Perdana
Saksikan Sinetron My Heart di SCTV Episode Senin 1 Juli 2024 Pukul 17.00 WIB, Simak Sinopsisnya
Pedagang Resah Soal Pelarangan Zonasi Penjualan Rokok dalam RPP Kesehatan
Prabowo Hadiri HUT Bhayangkara di Monas Usai Operasi Cedera Kaki
PMN Non Tunai 4 BUMN Mandek dari 2022, Sri Mulyani Lapor Lagi Komisi XI DPR RI