, San Diego - Tidak seperti kaum remaja dari dekade-dekade sebelumnya, kaum remaja masa kini dilaporkan perlu waktu lebih lama untuk berkembang.
Lebih kecil kemungkinan mereka mencuri-curi mencoba alkohol, melakukan seks, mengajak kencan lawan jenis, menjelajah dunia tanpa orangtua, mengemudikan mobil, atau bekerja seusai sekolah untuk mencari nafkah. Kaget?
Setidaknya, dalam konteks Amerika Serikat (AS), itulah temuan suatu penelitian teranyar yang diterbitkan dalam jurnal Child Development.
Advertisement
Seperti dikutip dari theladders.com pada Selasa (26/9/2017), penelitian itu menggunakan data pemerintah dan penelitian pemanfaatan-waktu (time-use) untuk menganalisa tanggapan-tanggapan survei dari 8,3 juta remaja AS antara 1976 hingga 2016.
Baca Juga
Penelitian itu mengungkapkan bahwa kaum remaja masa kini menghindari perilaku yang lazim meluas pada beberapa dekade lalu.
Misalnya, jumlah remaja yang pernah mendapat penghasilan dari bekerja turun dari 76 persen (1970-an) ke angka 55 persen (2010).
Lalu, jumlah siswa SMP yang pernah mencuri-curi mencoba alkohol turun lebih dari setengahnya sejak 1993.
Kebanyakan (54 persen) siswa SMA melakukan seks pada 1991, tapi hanya 41 persen remaja 2015 yang mengaku telah kehilangan keperjakaan atau keperawanan.
Menurut para peneliti, "Penurunan kegiatan-kegiatan itu secara relatif baru terjadi belakangan ini, terutama muncul sejak 2000…dan cukup terasa."
"Penurunan kegiatan dewasa ada di antara kaum muda lelaki dan perempuan, kulit putih dan kulit hitam, status sosial rendah maupun tinggi, di empat kawasan AS, baik di lokasi-lokasi desa, kota, dan pinggiran kota."
Penurunan secara statistik terjadi di semua demografi, sehingga para peneliti menyimpulkan bahwa ras, gender, ataupun lokasi geografis bukan alasan utama masa remaja yang lebih lama.
Mereka juga menampik alasan bahwa remaja sekarang lebih sibuk atau terlalu banyak pekerjaan rumah (PR) dari sekolah karena para peneliti mendapati bahwa siswa SMA 2010-an menghabiskan waktu lebih sedikit dalam melakukan PR dan kegiatan ekstra kurikuler dibandingkan dengan para siswa SMA 1990-an.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Mengapa Remaja Masa Kini Mandeg?
Lalu, apa yang menyebabkan kaum remaja sekarang gagal melesat?
Para peneliti mengajukan beberapa teori. Mereka berpendapat bahwa "investasi lebih besar oleh orangtua dan peningkatan angka harapan hidup mendorong waktu tumbuh kembang yang lebih lama dan penundaan reproduksi.”
Ketika orang bisa hidup lebih lama, ia tidak perlu memusatkan semua energi pada penyintasan hari demi hari. Ia bisa menunda beberapa tahun untuk menjadi seorang dewasa yang mandiri.
Para peneliti juga mengutarakan "teori riwayat hidup" yang berpandangan bahwa jika seseorang terpapar kepada lingkungan yang ganas dan tak terduga semasa anak-anak, maka ia akan terpaksa menjadi dewasa jauh lebih dini.
Ketika keluarganya hidup secara nyaman, seseorang tidak berada di bawah tekanan untuk melangkah sendirian yang menyebabkannya terpapar kepada kenikmatan maupun bahaya berkaitan dengan kesempatan-kesempatan baru seorang dewasa.
Menurut konteks-konteks sosial tersebut, masuk nalar kita jika para peneliti mendapati bahwa kegiatan dewasa menjadi kurang lazim di kalangan remaja ketika angka median penghasilan keluarga, angka harapan hidup ketika si remaja lahir, maupun persentasi lulusan SMA yang meneruskan kuliah lebih tinggi.
Namun demikian, para peneliti mengakui adanya keterbatasan ketika mendasarkan kesimpulan seluas itu hanya pada jawaban survei pribadi kaum remaja yang mungkin saja tidak berlaku pada semua remaja.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement
Dampak Kesibukan Daring?
Teori paling radikal yang diajukan dalam penelitian adalah bahwa kaum remaja sekarang terlalu sibuk secara daring sehingga menghambat pendewasaan.
Dugaan penelitan berbunyi, "Mungkin kaum remaja lebih jarang ke luar dumah karena larangan orangtua sehingga lebih banyak berkomunikasi secara daring."
Teori yang disebut terakhir tersebut masuk akal jika kita maklum bahwa salah satu pimpinan penulisan penelitian, Jean M. Twenge dari San Diego State University, adalah juga seorang penulis artikel "Have Smartphones Destroyed a Generation?" untuk situs Atlantic.
Dalam artikel tersebut, Twenge berpendapat bahwa telepon pintar telah memberi pengaruh negatif kepada kesehatan mental kaum milenial dan juga menjadi alasan pelonjakan angka depresi dan bunuh diri kalangan remaja pada 2011.
Twenge mengutip temuan penelitian "Monitoring the Future" yang mendapat dukungan pemerintah AS. Temuan survei menyebutkan bahwa kaum remaja yang melekat kepada layar perangkat pintar mereka justru lebih berkemungkinan tidak bahagia.
Menurut teori demikian, remaja masa kini bukan lebih malas atau bosan dibandingkan dengan kaum remaja bandel pada era 1980-an, tapi mereka terlalu terbeban oleh kecemasan dan tekanan emosional untuk sanggup menerima tanggungjawab, kecemasan, dan beban baru.
Terkini Lainnya
Studi: Guru Pria di Australia Terancam 'Punah'
PBB: Terdapat 40 Juta Korban Perbudakan di Dunia
Ancaman Perubahan Iklim Tak Separah yang Diramalkan?
Mengapa Remaja Masa Kini Mandeg?
Dampak Kesibukan Daring?
Amerika Serikat
Remaja
Bunuh Diri
Rekomendasi
Kritik terhadap Netanyahu atas Perang di Gaza: Dia Membawa Israel pada Kekalahan
Membanggakan, Yenny Santoso Runner-Up 1 Mrs Globe di California Amerika Serikat
Warga Negara Baru Amerika Serikat Siap Berikan Suara dalam Pilpres AS
Istri di AS Tega Racuni Suami, Alasannya Merasa Tak Dihargai
Perusahaan Kripto di AS Wajib Lapor Pajak pada 2026
Lampaui Amerika Serikat, China Punya Paten AI Generatif Terbanyak Dunia
Joe Biden: Abaikan Perubahan Iklim adalah Tindakan Mematikan dan Tak Bertanggung Jawab
Jerman dan AS Ramai-Ramai Pindahkan Aset Kripto, Nilainya Fantastis
Copa America 2024
Brasil Bersiap Hadapi Uruguay di Perempat Final Copa America 2024
Bungkam Venezuela Lewat Adu Penalti, Kanada Tantang Argentina di Semifinal Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024: Diwarnai Drama Adu Penalti, Kanada Kalahkan Venezuela dan Tantang Argentina di Semifinal
Jadwal Link Siaran Langsung Copa America 2024 Venezuela vs Kanada, Sabtu 6 Juli di Vidio
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Jelang Pilkada 2024, Diskominfo Kepulauan Babel Awasi Konten Hoaks di Ruang Digital
Jadwal Pilkada 2024 Serentak di Indonesia, Lengkap Daftar Provinsi dan Cara Cek DPT
Pastikan Hak Politik Penyandang Disabilitas Terjamin di Pilkada 2024, KPU DKI Jakarta Mutakhirkan Data Pemilih
Infografis Bursa Bakal Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur di Pilgub Sumut 2024
Survei TBRC: Jelang Pilkada 2024 Kabupaten Yalimo Papua, Nama Bupati Petahana Unggul
Faldo Maldini Pamitan ke Jokowi Sebelum Maju Pilkada Tangerang
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
6 Juli 2013: Militan Boko Haram Serang Sekolah Asrama di Nigeria, 30 Orang Termasuk Guru Tewas
Populer
Tornado Dahsyat di Shandong China Bunuh 1 Warga, 79 Orang Lainnya Terluka
Lewat Pameran Lukisan, 1 Seniman Indonesia Bareng 19 Pelukis ASEAN-India Pamer Hubungan Budaya dan Sejarah
Presiden Kenya Minta Maaf atas Sikap Arogan Para Pejabat, Janji Akan Ambil Tindakan Melawan Kebrutalan Polisi
5 Galaksi Satelit Bima Sakti
Kecelakaan Bus Wisata Tabrak Pilar Jalan Raya di Brasil, 10 Orang Meninggal
Reformator Massoud Pezeshkian Terpilih Jadi Presiden Iran, Menang Pilpres Putaran Kedua
Menikmati Keindahan dan Kedamaian di Trinity St. Sergius Lavra, Biara Kristen Ortodoks Utama Rusia
Ilmuwan Temukan Perubahan Iklim Buat Jamur Lebih Beracun untuk Manusia
Bendungan Jebol di China Picu Banjir, 6.000 Warga Mengungsi
Ucapan Selamat Prabowo Subianto untuk Perdana Menteri Baru Inggris Keir Starmer
Euro 2024
Jamal Musiala Puji Permainan Lamine Yamal, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 di Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Belanda vs Turki: Misi Oranje Menghindari Kejutan
Keriuhan Suporter Prancis Sambut Kemenangan Les Bleus atas Portugal
Akhir Tragis Karier Toni Kroos Bersama Timnas Jerman
Prediksi Euro 2024 Inggris vs Swiss: 3 Singa Terancam Kuda Hitam
Gusur Portugal, Prancis Tantang Spanyol di Semifinal Euro 2024
Berita Terkini
Menelusuri Jalur Kereta Tertua dan Tersibuk di Tokyo, Yamanote Line
Jerman Kembali Jual Bitcoin yang Disita, Nilainya Sentuh Rp 2,8 Triliun
Holding BUMN Jasa Survei Catatkan Peningkatan Kinerja di 2023
WhatsApp Ganti Warna Centang Verifikasi, dari Hijau Jadi Biru
Sudah 37 Tahun, Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Mulai Bersiap Hadapi Masa Pensiun
Sambut Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1446 Hijriah Jatuh Tanggal Berapa Masehi?
5 Fakta Menarik 'Pemukiman Setan', Film Horor Maudy Effrosina Tayang di Netflix
Tempat Pemakaman Ini Sengaja Diputarkan Film, Bioskop Orang Mati di Thailand
Mpok Alpa Rutin Makan Es Krim Saat Hamil 6 Bulan, Siap Cuti dari Dunia Hiburan Pada Trimester Akhir
Viral di Media Sosial, Detik-Detik Turap Longsor di Ruas Tol JORR Bintaro
Hasil MotoGP Jerman 2024: Jorge Martin Rebut Pole Position, Marc Marquez Babak Belur
7 Potret Tasyakuran Rieta Amilia Pulang Haji, Digelar di Hotel Bintang Lima
Diduga Gelapkan Mobil Rental, Anggota DPRD Dilaporkan ke Polisi