, Jakarta - Baru-baru ini, sebuah ritual tradisional Indonesia menjadi sorotan dunia.
Tiap malam Jumat Pon dan Jumat Kliwon, orang-orang berdatangan ke Gunung Kemukus yang terletak di Desa Pendem, Sumber Lawang, Sragen, Jawa Tengah.
Advertisement
Baca Juga
Di sana mereka melakukan ritual yang dipercaya dapat segera mendatangkan kesuksesan dan kekayaan
Laporan sebelumnya menyebutkan bahwa peserta ritual biasanya menutup rangkaian upacara dengan hubungan seksual bersama lawan jenis yang bukan pasangan sah.
Tentu saja banyak yang menuding perilaku di Gunung Kemukus tak ubahnya ritual mesum.
Ternyata, selain Gunung Kemukus, ada sejumlah masyarakat dunia yang memiliki ritual seks unik. Berikut adalah 6 ritual yang dirangkum dari berbagai sumber:
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
1. Suku Trobriander, Papua Nugini
Suku Trobiander di Papua Nugini mulai melakukan seks pada usia sangat dini. Anak lelaki memulainya pada usia 10 hingga 12 tahun, sedangkan anak perempuan melakukannya pada usia 6 hingga 8 tahun.
Walau terdengar mencengangkan bagi dunia luar, hal tersebut dilakukan tanpa mengundang tudingan tidak enak.
Menurut laman rebelcircus.com, kaum wanita anggota suku tersebut sangat agresif mencari-cari hubungan seks. Pakaian yang serba terbuka merupakan hal yang lazim dan seks sangat dianjurkan.
Suatu pernikahan lebih seperti pergi menginap ke rumah seorang pria setelah melakukan seks dengannya.
Yang menarik, seperti dikutip dari Oddee, berbagi makanan sebelum pernikahan merupakan hal yang dilarang. Artinya, pasangan tidak boleh pergi kencan makan bersama sebelum mereka menikah.
Advertisement
2. Pulau Mangaia, Kepulauan Cook, Samudra Pasifik
Pulau Mangaia terletak di selatan Samudra Pasifik. Di pulau itu, anak lelaki mulai melakukan seks pada usia 13 tahun, segera sesudah disunat.
Ada beberapa praktik seks yang menarik dan semua itu menjadi bagian penting dalam masyarakat. Misalnya, kaum wanita yang lebih tua dilibatkan untuk mengajari pria-pria muda caranya memuaskan wanita.
Pengajaran itu penting karena, dalam sistem masyarakat Mangaia, kedudukan sosial seorang pria bergantung kepada jumlah orgasme yang diraihnya dalam semalam.
Bukan hanya pada kaum pria, tapi orgasme wanita juga dianggap sebagai hal yang penting. Secara budaya, pasangan-pasangan diminta melakukan seks setidaknya sekali dalam seminggu hingga mereka secara fisik tidak mampu lagi melakukannya.
Sebuah makalah University of Hawaii menuliskan bahwa warga Mangaia boleh melakukan hubungan seks saat usia berapapun di sebuah ruang dalam rumah tradisional yang juga dihuni oleh 5 hingga 15 anggota keluarga berbagai usia.
Kebanyakan tindakan seksual berlangsung tanpa pemberitahuan, sehingga anggota keluarga pun sekedar mengalihkan pandangan ketika ada pasangan yang sedang bersanggama.
3. Kepulauan Marquesas, Samudra Pasifik
Kepulauan Marquesas merupakan bagian dari gugusan kepulauan Polinesia. Ritual seks di sana juga terbilang tidak biasa.
Warga menganjurkan simulasi seks antara anak-anak dengan orang dewasa dan bahkan melibatkan anak-anak dalam praktik seksual ketika mereka berusia 11 atau 12 tahun.
Ketika bertumbuh dewasa, anak-anak juga berbagi ruang dengan orangtua mereka dan diharapkan menyimak ketika orangtua sedang melakukan hubungan seks.
Makalah University of Hawaii yang sama seperti di atas menuliskan bahwa para remaja pria yang sudah memasuki pubertas dibimbing melakukan hubungan dengan istri-istri berusia 30-an hingga 40-an.
Penelitian oleh Suggs (1966) menyebutkan bahwa para istri tersebut dengan sabar mengajari para remaja pria dan praktik itu "menjadi kenikmatan bagi banyak wanita Marquesas."
Bagi anak perempuan, pengalaman seks pertama terjadi pada usia jauh lebih muda dan biasanya dilakukan dengan seorang pria dewasa tanpa direncanakan sebelumnya.
Advertisement
4. Suku Sambia, Papua Nugini
Anak-anak lelaki suku Sambia di Papua Nugini menjalani serangkaian pelatihan pendewasaan sebagai pria selama 10 tahun.
Selama pelatihan, sejak usia 7 tahun mereka dipisahkan dari kaum wanita karena wanita dipercaya dapat menghalangi kedewasaan mereka sebagai pria.
Salah satu latihan adalah mencolokkan batang kayu yang ujungnya diraut hingga tajam ke dalam saluran hidung agar berdarah. Maksudnya adalah untuk membuktikan mereka tahan sakit.
Anak-anak itu juga menyantap batangan tebu hingga muntah-muntah.
Praktik lainnya adalah melakukan masturbasi pada para ksatria paling gagah, lalu menelan sperma para pria dewasa tersebut.
Menurut warga suku, cairan sperma mengandung roh maskulin seorang pria. Melalui tindakan menelan air mani, anak-anak lelaki mereka juga ikut menjadi maskulin
Penting bagi seorang pria dalam suku tersebut agar pernah "menelan penis" sebelum dianggap sebagai ksatria.
Menurut laman Oddee, ketika kaum pria muda kembali ke tengah-tengah suku, mereka melanjutkan kebiasaan menusuk lubang hidung yang dilakukan saat istrinya dengan mengalami siklus menstruasi.
Saksikan juga video menarik berikut ini:
5. Suku Kreung, Kamboja
Suku Kreung di Kamboja tidak mengizinkan perceraian sehingga seorang wanita diharapkan mengenal secara keseluruhan pria yang akan menjadi suaminya.
Dengan demikian, ketika mencapai usia remaja, orangtua seorang remaja putri akan membuatkan gubuk cinta untuk menjajal para calon pasangan.
Si remaja putri kemudian bergantian mengajak pria-pria untuk melakukan hubungan seks dalam rumah kecil yang dibangun oleh sang ayah.
Menurut laman Daily Mail, masyarakat suku di timur laut Kamboja tersebut percaya bahwa praktik kuno seperti itu merupakan cara terbaik untuk menyaring calon suami.
Untuk mencegah kehamilan, suku Kreung tidak lagi menggunakan kontrasepsi tradisional dari campuran alkohol dan kelabang, digantikan dengan penggunaan kondom.
Dengan maraknya HIV/AIDS dan peningkatan ekploitasi seks pada remaja, praktik itu masih terus berlangsung.
Seorang remaja putri bernama Nang Chan (17) mengaku kepada Daily Mail bahwa ia malah merasa mendapatkan pemberdayaan (empowerment).
Menurut pengakuan masyarakat suku, perceraian dan kekerasan seksual di antara mereka nyaris tidak ada. Kaum wanita muda pun kemudian hanya berhubungan dengan pasangan yang terbukti nyaman baginya.
Walaupun terdengar sangat bebas dalam urusan seks sebelum menikah, pasangan yang akhirnya berpacaran tidak boleh terlihat bersamaan di muka umum hingga mereka bertunangan atau menikah.
Menurut ulasan Phnom Penh Post, tradisi ini cukup terkikis saat berkuasanya rezim Pol Pot di tahun 1950-an.
Advertisement
6. Suku Wodaabe, Afrika Barat
Suku Wodaabe di kawasan Niger, Afrika Barat, memandang diri mereka paling rupawan di muka Bumi.
Tulisan dalam rebelcircus.com menyebutkan bahwa kaum wanita suku memiliki semua kekuatan seksual dan para wanita lajang boleh melakukan seks dengan kapan saja dengan siapapun yang mereka mau.
Namun demikian, oleh keluarganya, kaum wanita biasanya dinikahkan pada waktu masih anak-anak. Dikutip dari laman Oddee, pernikahan pertama tersebut biasanya dengan sepupu dari garis keturunan yang sama.
Pernikahan yang dijodohkan tersebut tidak menjadi hambatan untuk mencari pasangan lagi di kemudian hari.
Saat berlangsungnya pesta rakyat tahunan yang dikenal sebagai Gerewol, kaum pria pun berhias mengenakan kostum bulu burung dan menari untuk mencuri hati wanita-wanita.
Jika ada seorang istri yang menepuk pundaknya dan pria itu pun menyukai wanita yang menepuk, maka pria tersebut boleh mencuri wanita itu dari suaminya.
Masih dari laman Oddee, dijelaskan bahwa jika pasangan baru itu tidak ketahuan suami lama yang mungkin sebenarnya tidak ingin berpisah, maka pasangan baru itu mendapatkan pengakuan sosial.
Berbeda dengan pernikahan sewaktu anak-anak, pernikahan baru pun menjadi pernikahan karena cinta.
Terkini Lainnya
Peringatan Konten!!
Berantas Perbudakan Modern, Bali Process Gandeng Sektor Bisnis
Memangsa Dukun hingga Voodoo, Ini 5 Ritual Balas Dendam Masa Lalu
5 Fakta Soal Tindik Tubuh yang Tercatat dalam Sejarah
1. Suku Trobriander, Papua Nugini
2. Pulau Mangaia, Kepulauan Cook, Samudra Pasifik
3. Kepulauan Marquesas, Samudra Pasifik
4. Suku Sambia, Papua Nugini
5. Suku Kreung, Kamboja
6. Suku Wodaabe, Afrika Barat
Ritual Seks
Hubungan seks
Afrika
Rekomendasi
Utang Negara-negara di Afrika Makin Parah Akibat Bunga Pinjaman dari China
AirAsia X Buka Rute Penerbangan Antarbenua, Hubungkan Nairobi-Kuala Lumpur
Prabowo: Afrika Lihat Indonesia Sebagai Contoh Keberhasilan
World Water Forum ke-10: UNESCO Dorong Kerja Sama Global untuk Pengelolaan Air Berkelanjutan
Masjid Ivan Gunawan di Uganda Ternyata Selama Ini Menorehkan Sejarah Baru
Copa America 2024
Brasil Bersiap Hadapi Uruguay di Perempat Final Copa America 2024
Bungkam Venezuela Lewat Adu Penalti, Kanada Tantang Argentina di Semifinal Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024: Diwarnai Drama Adu Penalti, Kanada Kalahkan Venezuela dan Tantang Argentina di Semifinal
Jadwal Link Siaran Langsung Copa America 2024 Venezuela vs Kanada, Sabtu 6 Juli di Vidio
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Jelang Pilkada 2024, Diskominfo Kepulauan Babel Awasi Konten Hoaks di Ruang Digital
Jadwal Pilkada 2024 Serentak di Indonesia, Lengkap Daftar Provinsi dan Cara Cek DPT
Pastikan Hak Politik Penyandang Disabilitas Terjamin di Pilkada 2024, KPU DKI Jakarta Mutakhirkan Data Pemilih
Infografis Bursa Bakal Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur di Pilgub Sumut 2024
Survei TBRC: Jelang Pilkada 2024 Kabupaten Yalimo Papua, Nama Bupati Petahana Unggul
Faldo Maldini Pamitan ke Jokowi Sebelum Maju Pilkada Tangerang
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
6 Juli 2013: Militan Boko Haram Serang Sekolah Asrama di Nigeria, 30 Orang Termasuk Guru Tewas
Populer
Tornado Dahsyat di Shandong China Bunuh 1 Warga, 79 Orang Lainnya Terluka
Lewat Pameran Lukisan, 1 Seniman Indonesia Bareng 19 Pelukis ASEAN-India Pamer Hubungan Budaya dan Sejarah
Presiden Kenya Minta Maaf atas Sikap Arogan Para Pejabat, Janji Akan Ambil Tindakan Melawan Kebrutalan Polisi
5 Galaksi Satelit Bima Sakti
Kecelakaan Bus Wisata Tabrak Pilar Jalan Raya di Brasil, 10 Orang Meninggal
Reformator Massoud Pezeshkian Terpilih Jadi Presiden Iran, Menang Pilpres Putaran Kedua
Menikmati Keindahan dan Kedamaian di Trinity St. Sergius Lavra, Biara Kristen Ortodoks Utama Rusia
Ilmuwan Temukan Perubahan Iklim Buat Jamur Lebih Beracun untuk Manusia
Bendungan Jebol di China Picu Banjir, 6.000 Warga Mengungsi
Ucapan Selamat Prabowo Subianto untuk Perdana Menteri Baru Inggris Keir Starmer
Euro 2024
Jamal Musiala Puji Permainan Lamine Yamal, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 di Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Belanda vs Turki: Misi Oranje Menghindari Kejutan
Keriuhan Suporter Prancis Sambut Kemenangan Les Bleus atas Portugal
Akhir Tragis Karier Toni Kroos Bersama Timnas Jerman
Prediksi Euro 2024 Inggris vs Swiss: 3 Singa Terancam Kuda Hitam
Gusur Portugal, Prancis Tantang Spanyol di Semifinal Euro 2024
Berita Terkini
Menelusuri Jalur Kereta Tertua dan Tersibuk di Tokyo, Yamanote Line
Jerman Kembali Jual Bitcoin yang Disita, Nilainya Sentuh Rp 2,8 Triliun
Holding BUMN Jasa Survei Catatkan Peningkatan Kinerja di 2023
WhatsApp Ganti Warna Centang Verifikasi, dari Hijau Jadi Biru
Sudah 37 Tahun, Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Mulai Bersiap Hadapi Masa Pensiun
Sambut Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1446 Hijriah Jatuh Tanggal Berapa Masehi?
5 Fakta Menarik 'Pemukiman Setan', Film Horor Maudy Effrosina Tayang di Netflix
Tempat Pemakaman Ini Sengaja Diputarkan Film, Bioskop Orang Mati di Thailand
Mpok Alpa Rutin Makan Es Krim Saat Hamil 6 Bulan, Siap Cuti dari Dunia Hiburan Pada Trimester Akhir
Viral di Media Sosial, Detik-Detik Turap Longsor di Ruas Tol JORR Bintaro
Hasil MotoGP Jerman 2024: Jorge Martin Rebut Pole Position, Marc Marquez Babak Belur
7 Potret Tasyakuran Rieta Amilia Pulang Haji, Digelar di Hotel Bintang Lima
Diduga Gelapkan Mobil Rental, Anggota DPRD Dilaporkan ke Polisi