, Seoul - Saat ini Korea merupakan satu-satunya negara di dunia yang membagi wilayahnya. Setelah berakhirnya Perang Korea di tahun 1953, Korea Selatan dan Korea Utara sepakat membagi wilayah mereka menjadi dua.
Dua kilometer di setiap sisi perbatasan disebut dengan Demilitarized Zone (DMZ) yang berpusat di Desa Panmunjom, Provinsi Gyeonggi, sekitar 53 km di sisi barat laut Kota Seoul. Di desa inilah ditandatangani perjanjian Gencatan Senjata Korea pada 1953.
DMZ adalah sebuah kawasan yang berfungsi sebagai daerah perbatasan antara Korea Selatan dan Korea Utara, yang memotong Semenanjung Korea tepat di bagian tengah sepanjang 250 kilometer.
Advertisement
Kawasan ini menjadi daerah bebas perang, meski dijaga ketat oleh banyak tentara. Tentara dari kedua negara diperbolehkan untuk berpatroli di daerah ini.
Selama 50 tahun lebih, daerah sekitar DMZ ditutup untuk umum. Banyak cerita menegangkan tentang kondisi di perbatasan ini. Meski umumnya tenang, beberapa kali terjadi pertempuran kecil di daerah itu ketika ada proses negosiasi antara kedua negara.
Karena itulah, warga biasa tak dibolehkan mendekat ke kawasan DMZ.
Setelah terjadinya The Murder Axe Incident di tahun 1976 yang menewaskan dua orang, hak tentara untuk menyeberangi daerah perbatasan ini dicabut. Pada 2009, tentara Korea Selatan memperbarui beberapa pos penjagaan untuk memperbesar bangunan dan memodernisasi struktur bangunan agar lebih kuat dan tahan lama.
Maka, jadilah wilayah ini sebagai perbatasan yang paling dijaga ketat di dunia, sekaligus menyimpan potensi konflik yang dalam serta siap meledak kapan saja.
Namun, dari pengalaman saat mengunjungi kawasan itu pada akhir Oktober lalu, tak ada tanda-tanda ketegangan. Yang terlihat justru wajah-wajah semringah dari penduduk lokal dari berbagai usia, serta wisatawan asing yang terus-menerus berdatangan sepanjang hari.
Pantauan , ada pagar berduri dan penutup jalan yang dijaga tentara berpakaian lengkap di daerah tersebut.
Setiap kendaraan umum yang akan menuju kawasan DMZ wajib menjalani pemeriksaan di pos masuk. Lalu seorang tentara akan memeriksa dan naik ke atas kendaraan untuk menghitung jumlah penumpang dan kelengkapan identitas.
Bagi warga asing, wajib memperlihatkan paspor. Selepas pemeriksaan, kendaraan boleh memasuki kawasan DMZ yang meliputi tiga lokasi utama.
"Mulai dari sini tak boleh mengambil gambar, baik foto atau video di kawasan DMZ tanpa seizin tentara Korea Selatan atau Pasukan PBB yang bertugas," ujar Han Sun Dae, seorang pemandu di Tanah Ginseng itu.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Dora Observatory
Lokasi pertama selepas melewati DMZ adalah Dora Observatory atau Dora Jeonmangdae.
Berjarak sekitar lima menit perjalanan dari pos pemeriksaan, Dora Observatory terletak di puncak Dorasan (Gunung Dora), dan merupakan bagian Korea Selatan yang paling dekat dengan Korea Utara. Letaknya di Kota Paju, Provinsi Gyeonggi.
Dari sana, kita bisa melihat wilayah utara dengan mata telanjang.
Seorang tentara Korea Selatan menyambut rombongan saat turun dari bus, dan memandu menuju lokasi pemantauan ke arah wilayah Korea Utara.
Dalam keterangan singkat yang diberikan, dia menjelaskan tentang lokasi-lokasi di wilayah utara yang bisa diintip dari ketinggian itu. Terdapat pula semacam peta yang memberi panduan tentang titik-titik yang bisa dilihat di wilayah utara.
Jika dilihat dengan mata telanjang, yang terpampang hanya daratan yang rimbun serta sejumlah bangunan yang terlihat sangat kecil. Karena itu, Dora Observatory menyediakan teropong untuk bisa melihat lebih jelas. Untuk memakai teropong-teropong tersebut, pengunjung harus memasukkan koin 500 won (sekitar Rp 6.000).
Dengan menggunakan teropong, terlihat jelas bangunan pabrik di Kota Kaesong. Meski letaknya di utara, Wilayah Industri Kaesong justru dipakai oleh perusahaan-perusahaan Korea Selatan untuk melakukan proses produksi dengan pertimbangan upah buruh yang murah. Para pekerja di sana sebagian besar adalah warga Korea Utara, tapi ada juga sebagian kecil warga Korea Selatan yang bekerja sebagai staf.
Selain itu, pengunjung juga bisa melihat patung Kim Il Sung, meski tak terlalu jelas.
Kim Il Sung adalah pemimpin pertama Korea Utara dan kakek dari pemimpin Korea Utara saat ini, Kim Jong Un.
Dan yang paling terkenal tentu saja keberadaan desa propaganda Korea Utara yang ditandai dengan bendera Korea Utara yang tinggi menjulang di atas menara setinggi 160 meter.
"Pembangunan tiang bendera itu merupakan semacam pembalasan atas langkah Korea Selatan mendirikan tiang bendera setinggi 98 meter tak jauh dari DMZ," ujar tentara yang memandu kami sembari menunjuk tiang bendera di kejauhan yang memperlihatkan bendera Korea Selatan berkibar dihembus angin.
Kawasan ini sebenarnya adalah desa perdamaian bernama Kijong-dong. Di desa ini terdapat semacam apartemen bertingkat dari beton yang bertujuan untuk memperlihatkan tingkat kemakmuran warga Korea Utara.
Belakangan baru diketahui kalau bangunan-bangunan itu kosong dan tak lebih sebagai alat propaganda. Bahkan, sampai tahun 2004 ada semacam pengeras suara yang menyiarkan propaganda ke wilayah selatan.
Di balik semua itu, tak terlihat sama sekali situasi yang mencekam atau menakutkan di perbatasan Korea. Tak banyak tentara yang berjaga dan wisatawan yang datang bebas memotret semua sudut bangunan di Dora Observatory tanpa larangan, termasuk mengarahkan kamera ke wilayah utara dari ketinggian Dorasan.
Alih-alih menegangkan, Dora Observatory bahkan dilengkapi dengan toko suvenir yang menjual segala macam pernak-pernik berbau DMZ. Mulai dari kaos, cindera mata, cokelat, serta minuman dan makanan.
Rombongan pelajar atau keluarga pun bebas berlarian serta bersenda gurau.
Advertisement
Rahasia Terowongan ke-3
Dari Dora Observatory lokasi selanjutnya adalah melanjutkan perjalanan menuju Terowongan Penyusupan ke-3 (3rd Infiltration Tunnel) yang masih berada di Kota Paju, dan hanya berjarak sekitar 2 kilometer dari Dora Jeonmangdae. Seorang tentara bertugas memandu tur di kawasan ini.
Sebelum memasuki terowongan, si pemandu menjelaskan kepada kami tentang sejarah keberadaan terowongan. Disebutkan, pihak Korea Utara sempat membuat 4 buah terowongan bawah tanah agar bisa menyerang secara mendadak ke wilayah selatan.
Terowongan pertama ditemukan pada November 1974, terowongan kedua pada 1975, yang ketiga pada 1978 dan yang keempat pada Maret 1990.
"Rencananya, terowongan itu dibuat menuju Kota Seoul agar bisa menyerang pusat kota dengan tiba-tiba. Tapi, rencana itu terlanjur diketahui. Dari empat terowongan itu, hanya terowongan ketiga yang bisa disaksikan. Selebihnya tertutup untuk umum," ujar prajurit Korea Selatan yang minta dipanggil Lee itu.
Sebelum memasuki terowongan ketiga, dia menegaskan kalau kami tak diizinkan memotret atau merekam suasana di dalam terowongan. Karena itu, seluruh gawai dititipkan di loker yang telah disediakan.
Setelah mengenakan helm, para pengunjung diarahkan menaiki kendaraan seperti kereta tambang sebagai kendaraan memasuki terowongan.
Kereta kemudian masuk terowongan sejauh 300 meter pada kedalaman 78 meter di bawah permukaan tanah. Kereta yang bergerak lambat dan penerangan yang seadanya membuat suasana sedikit tegang. Ditambah lagi suhu udara yang dingin serta kecilnya terowongan yang ditemukan pada 17 Oktober 1978 itu.
Setelah tiba di dasar terowongan, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki. Tinggi terowongan yang hanya sekitar 1,5 meter dan lebar sekitar 1 meter agak menyulitkan untuk berjalan. Hampir sepanjang perjalanan sejauh 200 meter, dilakukan dengan membungkuk agar kepala tak membentur atap terowongan.
Ujung terowongan ternyata ditutupi dengan beton dan hanya menyisakan lubang seperti jendela. Dari jendela itu bisa dilihat sambungan terowongan yang sudah berada di wilayah utara. Tidak terlihat adanya aktivitas di seberang terowongan. Yang terlihat hanya kegelapan.
Sama dengan Dora Observatory, di kawasan 3rd Infiltration Tunnel juga ramai dengan rombongan wisatawan, terutama komunitas pelajar dan turis asing. Usai mengikuti tur di terowongan, mereka biasanya menghabiskan waktu dengan berfoto di bawah logo DMZ serta patung yang melambangkan terpisahnya Korea.
Kawasan ketiga yang bisa dikunjungi adalah Panmunjom, yang menjadi area keamanan bersama dan sering dijadikan sebagai tempat melakukan negosiasi antara kedua negara.
Terletak di jalan utama DMZ, Panmunjom dulunya menghubungkan Seoul dan Pyongyang dengan jalur kereta api Gyeongui Line. Hanya di Panmunjom pula, tentara Korea Selatan dan Korea Utara saling berhadap-hadapan menjaga garis perbatasan mereka.
Perjalanan wisata ini menyimpan ironi perpisahan 2 Korea. Tapi, harapan akan Korea bersatu tak pernah padam. Seperti tertulis di Dora Observatory, "End of Separation, Beginning of Unification".
Terkini Lainnya
Dora Observatory
Rahasia Terowongan ke-3
Korea Utara
Korea Selatan
DMZ
Perbatasan Korea
Laporan dari Korea
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Copa America 2024: Laga Brasil Melawan Kolombia Berakhir Tanpa Pemenang
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Timnas Indonesia U-16
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Timnas U-16 Indonesia Vs Vietnam: Nova Arianto Yakin Garuda Muda Bisa Bangkit
Judi Online
Polres Kota Dumai Razia Judi Online di Telepon Genggam Anggota, Hasilnya?
Muhammadiyah: Judi Online Harus Diberantas
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Pilkada 2024
Jelang Pilkada 2024, Bacagub NTB Lalu Muhamad Iqbal Bertemu Kaesang
Kinerja Pj Walikota Pekanbaru Muflihun Dinilai Jadi Tolak Ukur di Pilkada 2024
Komisi II DPR Pastikan Pemberhentian Ketua KPU Hasyim Asy'ari Tak Ganggu Proses Pilkada
Sosok Sudaryono di Mata Menantu Habib Luthfi Bin Yahya Pekalongan
Jelang Pilkada 2024, Pemkot Mojokerto Minta Masyarakat Manfaatkan Klinik Hoaks
Bawaslu Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada Jakarta, Heru Budi: Akan Dianalisis
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
3 Juli 2022: Tragedi Longsor Gletser Gunung Marmolada di Pegunungan Alpen Italia, 10 Pendaki Tewas
Populer
Indonesia dan Malaysia Komitmen Perjuangkan Kemerdekaan Palestina, Sepakat Aktif di Forum Internasional
Australia, Selandia Baru, dan China Berebut Pengaruh di Pasifik
Tak Tampil Maksimal di Debat Perdana Capres 2024, Joe Biden Ngaku Jet Lag
Wayang Alien di Lokasi Crop Circle Jadi Penanda Indonesia UFO Festival 2024
Korban Tewas Insiden Terinjak-injak di Acara Keagamaan India Bertambah Jadi 116 Orang
5 Komet Paling Terang hingga Saat Ini
3 Juli 2022: Tragedi Longsor Gletser Gunung Marmolada di Pegunungan Alpen Italia, 10 Pendaki Tewas
Alasan Sejumlah Orang Takut Jika Melihat Badut
Hizbullah Serang Israel Utara dengan Puluhan Roket Katyusha, Balas Kematian Warga Sipil
Euro 2024
Cristiano Ronaldo Mau Pensiun? Euro 2024 Jadi Laga Terakhir Membela Portugal
Manchester United Naksir Bintang Turki di Euro 2024, Harganya Masih Murah Meriah
Daftar Tim 8 Besar Euro 2024 Beserta Ranking Masing-masing, Cek di Sini
Di Istanbul, Suporter Sambut Meriah Kemenangan Turki atas Austria
Berita Terkini
Satpol PP Garut Kembali Segel Tempat Ibadah Ahmadiyah
Polres Kota Dumai Razia Judi Online di Telepon Genggam Anggota, Hasilnya?
Sinopsis 'Heartbreak Motel', Film Baru Angga Dwimas Sasongko Bertabur Bintang
Depok Dilanda Puting Beliung dan Hujan Es Rabu Sore, Belum Ada Laporan Kerusakan
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Cegah Pungli, 59 Pelabuhan Target Terapkan Gerbang Otomatis pada Akhir 2024
Polisi Gerebek Pabrik dan Laboratorium Narkoba Terselubung di Kota Malang, 8 Orang Jadi Tersangka
Ada Dugaan Konflik Kepentingan dengan Hakim, 10 Bank Ternama AS Digugat
10 Fakta Unik Bandara Dunia, Ada yang Terpencil hingga Mengapung di Laut
Pedagang Pasar Protes soal Larangan Jualan Rokok 200 Meter dari Zona Sekolah
Fraksi PKS DPR RI Serukan Negara di Dunia Bersatu Wujudkan Kemerdekaan Palestina
Diberhentikan DKPP Karena Kasus Asusila, Hasyim Asy'ari: Terima Kasih Telah Membebaskan Saya dari Tugas Berat KPU
Saksikan Sinetron Di Antara Dua Cinta di SCTV Episode Rabu 3 Juli 2024 Pukul 21.30 WIB, Simak Sinopsisnya
Status Gunung Marapi Diturunkan, PVMBG Minta Masyarakat Tak Mudah Sebar Hoaks
Jadi Megaproyek Perdana, Donald Trump Mau Bangun Gedung Mewah di Arab Saudi