, Bangkok - Pihak Kerajaan Thailand mengumumkan Raja Bhumibol Adulyadej wafat pada Kamis 13 Oktober 2016. Pemimpin monarkhi terlama di dunia itu menghembuskan napas terakhirnya pada usia 88 tahun setelah sebelumnya sejak pekan lalu ia mendapat perawatan akibat menderita gagal ginjal.
Bhumibol naik takhta pada 9 Juni 1946 menggantikan sang kakak, Raja Ananda Mahidol. Kala itu ia berusia 19 tahun dan tercatat menjadi raja ke-9 dari Dinasti Chakri atau dijuluki pula Raja Rama IX.
Ia berkuasa selama 70 tahun. Dan sepanjang monarkhi Thailand, sosok Bhumibol disebut sebagai satu-satunya raja terpopuler di kalangan rakyatnya.
Advertisement
Seperti dikutip dari Channel News Asia, Kamis (13/10/2016) Raja Bhumibol meninggalkan seorang istri, Ratu Sirikit dan empat orang anak. Mereka adalah putra mahkota, Pangeran Maha Vajiralongkorn, Putri Ubol Ratana, Putri Maha Chakri Sirindhorn, dan Putri Chulabhorn Walailak.
Era Bhumibol dimulai ketika Thailand tengah dilanda masa-masa kritis menyusul perkembangan negara itu menjadi monarki konstitusional. Kehadirannya kala itu dianggap sebagai pemersatu bangsa, membangkitkan kembali semangat monarkhi yang dinilai telah lama ditinggalkan.
Konstitusi Thailand menyebutkan, raja adalah kepala negara dan panglima angkatan bersenjata, namun ia juga memiliki sedikit kekuasaan di ranah politik. Faktanya pada hari ini, sosok Bhumibol adalah salah satu tokoh terkuat di negara itu. Ia merupakan pilar stabilitas utama yang terbukti mampu 'menenangkan' krisis politik berdarah di Thailand pada 1973 dan 1992.
Raja Bhumibol tak hanya dikenal dengan kalimat-kalimatnya yang memiliki pengaruh besar, namun juga kebijakan-kebijakannya juga sangat dihormati. Sementara gagasannya sangat mempengaruhi program pembangunan dan kehidupan rakyat Thailand.
Sepanjang memerintah, ia sangat dicintai dan dihormati rakyat Thailand. Bahkan mereka menganggap sosoknya sebagai 'separuh dewa'.
Foto-foto Bhumibol sangat mudah dijumpai di Negeri Gajah Putih, tersebar di mana-mana. Rakyat pun akan membungkuk dan berlutut saat ia muncul.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Menghabiskan Masa Muda di Eropa
Kisah hidup Bhumibol disebut sebagai salah satu yang luar biasa. Ia lahir di Rumah Sakit Mount Auburn di Cambridge, Massachusetts, Amerika Serikat, dari pasangan Pangeran Mahidol Adulyadej dan Sangwal. Sang ibu berasal dari kalangan rakyat jelata.
Ia tidak berada dalam daftar pewaris takhta. Namun insiden pada 1932 mengubah nasibnya. Revolusi tak berdarah kala itu mentransformasikan Thailand dari sebuah negara penganut monarkhi absolut menjadi monarkhi konstitusi.
Pertumbuhan kekuatan militer ketika itu menyebabkan turun takhtanya Raja Rama VII. Ia digantikan oleh kakak Bhumibol, Ananda.
Pada masa itu, sang ayah, Pangeran Mahidol telah berpulang. Sementara keluarganya memilih pindah ke Lausanne, Swiss. Bhumibol menghabiskan masa mudanya bersama sang ibu dan saudara-saudaranya di Lake Geneva.
Ia diketahui mempelajari sastra Prancis, Jerman dan Latin dan mengejar gelar sarjana di Lausanne University. Sosok Bhumibol senang dengan olahraga ski, berlayar, dan musik jazz.
Tak hanya sebatas itu kegemarannya pada dunia musik, sang raja pun diketahui dapat memainkan sejumlah alat musik seperti piano, saxophone, clarinet, dan trumpet. Bakat musiknya khususnya ketertarikan pada jazz membuat ia pernah beraksi sepanggung dengan musisi jazz besar seperti Benny Goodman, Lionel Hampton dan Benny Carter.
Menyusul akhir Perang Dunia II, keluarga Bhumibol melakukan kunjungan singkat ke Thailand. Sesaat sebelum ia kembali untuk menyelesaikan pendidikannya di Lausanne, Raja Ananda wafat karena ditembak.
Kematian sang kakak membuatnya menjadi pewaris takhta 'dadakan' pada 1946. Ia disebut-sebut belum siap mengemban tugas baru.
Sang raja muda sempat kembali ke Eropa tepatnya Swiss untuk menyelesaikan studi. Namun ia beralih dari sastra ke ilmu politik dan hukum. Ini bagian dari persiapannya memimpin monarkhi.
Dalam sebuah kecelakaan, ia dilaporkan kehilangan penglihatan pada mata kanannya. Sementara di lain sisi, ia berhasil memenangkan hati Sirikit Kitiyakara, putri dari duta besar Thailand untuk Prancis kala itu.
Terdapat satu insiden yang begitu membekas di ingatan Bhumibol sebelum keberangkatannya ke Eropa. Hal itu ia tuangkan dalam buku hariannya.
"Di Jalan Ratchadamnoen Klang, orang-orang berdiri begitu dengan mobil yang aku tumpangi. Aku takut itu akan mencederai mereka. Mobil melintasi keramaian dalam kecepatan serendah mungkin sebelum akhirnya melaju kencang ketika berada di Kuil Benchamabophit."
"Aku mendengar seseorang berteriak: Jangan meninggalkan rakyat. Aku berharap bisa berteriak balik: Jika rakyat tidak meninggalkanku, bagaimana bisa aku meninggalkan mereka?."
Namun mobil yang ditumpanginya terus melaju kencang. Cerita ini dipublikasikan dalam jurnal Wong Wannakhadi dan sejak saat itu warga Thailand tak hanya menganggapnya sebagai raja namun juga seorang ayah yang mengabdikan hidupnya untuk kesejahteraan rakyat, anak-anaknya.
Sebagian besar masa muda Bhumibol dihabiskan di luar negeri. Tanah leluhurnya nyaris asing baginya.
Namun sebagai raja ia disebut mampu menutup kesenjangan antara penguasa dan rakyat. Hal tersebut ia muat dalam sebuah surat yang ditujukan kepada seorang temannya di Swiss.
"Ketika aku belajar di Eropa, aku tak pernah menyadari seperti apa negeriku atau bagaimana keterkaitannya denganku. Sampai akhirnya aku mengenal rakyatku ketika aku berkomunikasi dengan mereka, aku menyadari mereka adalah cinta yang sesungguhnya."
"Aku tidak benar-benar merindukan Thailand, tapi bekerja dari sini membuatku belajar bahwa tempatku adalah di tengah-tengah rakyat, semua rakyat Thailand."
Dalam penobatannya di Istana Kerajaan di Bangkok, Bhumibol berjanji, "Kami akan memerintah dengan kebenaran demi kepentingan dan kebahagiaan rakyat Thailand," kata-kata yang dinilai banyak orang ditepatinya.
Tanpa lelah, ia dilaporkan melakukan perjalanan ke seluruh negeri. Bhumibol bekerja meningkatkan taraf hidup masyarakat Thailand khususnya warga miskin dengan mempromosikan pembangunan di daerah pedesaan.
Ia sering bepergian dengan berjalan kaki ke daerah-daerah yang sulit dijangkau, tak lupa sang raja mengalungkan kamera di lehernya.
Kedekatan Bhumibol dengan rakyatnya tak diragukan. Setiap kali bertemu dengan mereka, ia mendengar keluhan bahkan mencatatnya--kelak ini menjadi dasarnya dalam mencari solusi.
Hasil kerjanya, lebih dari 4.000 proyek pembangunan nasional mulai dari irigasi, pertanian, konservasi, mitigasi banjir dan kekeringan, kontrol obat-obatan, kesehatan masyarakat dan pembelajaran jarak jauh.
Melalui Royal Rainmaking Technology, ia dikenal sebagai perintis hujan buatan yang mengubah kehidupan banyak petani di area yang dilanda kekeringan. Hasil buah pikirannya itu sangat mendunia dan diadopsi oleh Queensland, salah satu negara bagian di Australia.
Terkini Lainnya
Menghabiskan Masa Muda di Eropa
Thailand
Raja Thailand Wafat
Raja Bhumibol Adulyadej
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Copa America 2024: Laga Brasil Melawan Kolombia Berakhir Tanpa Pemenang
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Timnas Indonesia U-16
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Timnas U-16 Indonesia Vs Vietnam: Nova Arianto Yakin Garuda Muda Bisa Bangkit
Judi Online
Polres Kota Dumai Razia Judi Online di Telepon Genggam Anggota, Hasilnya?
Muhammadiyah: Judi Online Harus Diberantas
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Pilkada 2024
Jelang Pilkada 2024, Bacagub NTB Lalu Muhamad Iqbal Bertemu Kaesang
Kinerja Pj Walikota Pekanbaru Muflihun Dinilai Jadi Tolak Ukur di Pilkada 2024
Komisi II DPR Pastikan Pemberhentian Ketua KPU Hasyim Asy'ari Tak Ganggu Proses Pilkada
Sosok Sudaryono di Mata Menantu Habib Luthfi Bin Yahya Pekalongan
Jelang Pilkada 2024, Pemkot Mojokerto Minta Masyarakat Manfaatkan Klinik Hoaks
Bawaslu Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada Jakarta, Heru Budi: Akan Dianalisis
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
3 Juli 2022: Tragedi Longsor Gletser Gunung Marmolada di Pegunungan Alpen Italia, 10 Pendaki Tewas
Populer
Korea Selatan Ragukan Klaim Korea Utara soal Rudal Baru dengan Hulu Ledak Super Besar
Kecelakaan Pesawat Jet Militer Subsonik Su-25 Georgia Saat Latihan, Pilot Tewas
10 Fakta Unik Bandara Dunia, Ada yang Terpencil hingga Mengapung di Laut
Australia, Selandia Baru, dan China Berebut Pengaruh di Pasifik
115 Penerbangan Jet Komersial Korea Selatan Terganggu Balon Sampah Korut, 10.000 Penumpang Pesawat Terdampak
Israel Serang Gaza Selatan Termasuk Khan Younis Sehari Usai Perintah Evakuasi, 8 Warga Sipil Tewas
Sahabat Putin di Uni Eropa Kunjungi Ukraina, Ada Apa?
Alasan Sejumlah Orang Takut Jika Melihat Badut
Hizbullah Serang Israel Utara dengan Puluhan Roket Katyusha, Balas Kematian Warga Sipil
Euro 2024
Legenda Jerman Remehkan Skuad Spanyol di Euro 2024, Dianggap Tim Bau Kencur
Cristiano Ronaldo Mau Pensiun? Euro 2024 Jadi Laga Terakhir Membela Portugal
Manchester United Naksir Bintang Turki di Euro 2024, Harganya Masih Murah Meriah
Daftar Tim 8 Besar Euro 2024 Beserta Ranking Masing-masing, Cek di Sini
Berita Terkini
Top 3 Berita Hari Ini: Interaksi Paula Verhoeven dan Baim Wong di Acara Wisuda Kiano Jadi Sorotan
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Hasil Final Piala AFF U-16 2024: Lewati Marathon Adu Penalti untuk Hajar Thailand, Australia Rebut Gelar Juara
Puluhan WNA Terdampar di Sukabumi, Imigrasi Duga Korban Perdagangan Manusia
Legenda Jerman Remehkan Skuad Spanyol di Euro 2024, Dianggap Tim Bau Kencur
Pabrik Narkoba di Kota Malang Berkedok Kantor EO, Dikendalikan Warga Malaysia
Mayat Wanita Ditemukan di Kamar Mandi Kos Cipayung Jaktim, Saksi Sempat Lihat Ada Laki-Laki
Kemnaker Tertarik Pelajari Pengelolaan SDM di China, Simak Alasannya
Satpol PP Garut Kembali Segel Tempat Ibadah Ahmadiyah
Polres Kota Dumai Razia Judi Online di Telepon Genggam Anggota, Hasilnya?
Sinopsis 'Heartbreak Motel', Film Baru Angga Dwimas Sasongko Bertabur Bintang
Depok Dilanda Puting Beliung dan Hujan Es Rabu Sore, Belum Ada Laporan Kerusakan
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Cegah Pungli, 59 Pelabuhan Target Terapkan Gerbang Otomatis pada Akhir 2024
Polisi Gerebek Pabrik dan Laboratorium Narkoba Terselubung di Kota Malang, 8 Orang Jadi Tersangka