, Rio de Janeiro - Olimpiade merupakan puncak pembuktian prestasi atlet, di mana mereka bekerja keras bersaing untuk mendapatkan kehormatan dan kemuliaan, bagi diri sendiri maupun negara.
Ajang olahraga internasional tersebut juga merupakan penilaian terhadap hasil latihan, yang dilakukan olahragawan pria dan wanita selama empat tahun.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa Olimpiade juga merupakan salah satu 'ajang' pesta seks bagi para atlet dunia.
Advertisement
Baca Juga
Beberapa olahragawan menggunakan waktu dua minggu perayaan pesta olahraga tersebut, untuk mengeluarkan lebih banyak 'keringat' dan mengeksplorasi kenikmatan yang mereka dapatkan setelah pertandingan.
Kampung Olimpiade atau Olympic Village, tempat di mana para atlet tinggal selama gelaran pesta olahraga sejagad, kerap 'disalahgunakan' untuk mengumbar hasrat.
Beberapa atlet bahkan mengatakan, berhubungan seks membuat mereka lebih rileks dan membantu dalam pencapaian medali.
"Sangat menegangkan . . . beberapa menunggu hingga pertandingan mereka selesai (untuk berpesta), sedangkan yang lain melakukannya di sela-sela latihan," kata seorang sumber seperti dikutip dari E Online, Rabu (10/8/2016).
Penyelenggara Olimpiade Rio de Janeiro, sudah melakukan antisipasi, dengan membagikan lebih dari 450 ribu kondom, kepada 10.500 atlet yang berpartisipasi dalam ajang tersebut.
Rata-rata setiap olahragawan mendapatkan setidaknya 42 kondom. Dan alat kontrasepsi itu diperkirakan bakal maksimal digunakan. Sebab, "Mereka sangat berhati-hati sekali tahun ini karena penyebaran Zika," kata sumber itu.
Tradisi mendistribusikan alat pengaman seks itu dimulai pada Olimpiade 1988 di Seoul, dan segera dilestarikan hingga kini.
Kala itu, banyak kondom bekas berserakan ditemukan di atas atap kampung atlet, membuat Asosiasi Olimpiade melarang atlet melakukan seks di luar ruangan.
"Beberapa atlet bertemu dengan atlet lainnya melalui aplikasi pencarian Tinder atau yang lainnya, karena lebih gampang. Mereka lalu pergi berkelompok, berpasangan. Mereka melepaskan hasrat setelah berlatih keras," ujar dia.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Para Atlet Bandel
Sayangnya, beberapa atlet 'bandel' tidak memperhitungkan dengan matang bahwa melanggar aturan tersebut dapat menyebabkan mereka ditahan, dipulangkan, bahkan dilarang untuk mengikuti Olimpiade selanjutnya.
Berikut selengkapnya 'bencana' yang diterima atlet akibat kenakalan selama Olimpiade, seperti dikutip dari DW.com.
Malam Panjang yang menentukan Masa Depan
Pesenam Belanda, Yuri van Gelder berhasil lolos ke babak final senam yang akan dilaksanakan dalam beberapa waktu ke depan.
Namun, sayangnya Yuri dilaporkan tidak akan berpartisipasi dalam pertandingan final tersebut. Hal itu disebabkan oleh pelanggaran aturan yang dilakukan oleh pria 33 tahun itu. Ia kedapatan mabuk alkohol.
Yuri dilaporkan menyelinap keluar dari Olympic Village dan gagal pulang tepat waktu demi merayakan kemenangannya di babak semi final.
Hal tersebut merupakan sebuah perbuatan yang dilarang tim Belanda. Akibatnya, Yuri dilarang berpartisipasi pada acara puncak yang dinanti-nantinya.
"Sangat menyakitkan bagi Yuri untuk tidak berpartisipasi. namun, tindakannya tidak dapat diterima. Dalam aturan olahraga ini adalah sebuah bencana, tapi kami tidak punya pilihan lain," kata duta tim Belanda, Maurits hendriks.
Yuri dilaporkan memiliki perilaku yang tidak pantas. Pada 2009, atlet itu dilarang ikut serta bertanding oleh Dutch Gymnastic Union, karena mengonsumsi kokain 3 hari sebelum pertandingan nasional.
Skandal Pelecehan Seksual
Skandal menimpa seorang petinju asal Moroko. Hassan Saada ditangkap polisi Brasil atas tuduhan penyerangan seksual terhadap dua perempuan yang bertugas bersih-bersih di kampung atlet di Rio de Janeiro.
Hassan diduga melakukan pelecehan dengan mendorong paksa tubuh salah seorang dari perempuan itu ke dinding, mencoba menciumnya, bahkan mengatakan akan membayarnya untuk berbuat seks.
Hakim Brasil, Larissa Nunes Saly, memerintahkan penahanan Saada selama 15 hari, sambil menunggu hasil penyelidikan.
"Hassan harus tetap berada dalam tahanan sementara kasusnya diselidiki. Sebab, ada risiko ia bisa melakukan pelanggaran yang sama atau melarikan diri dari Brasil," kata Larissa.
Kasus serupa menimpa atlet cabang tinju asal Namibia, Jonas Yunias Jonas.
Jonas dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap asisten rumah tangganya. Petinju yang membawa bendera Namibia pada upacara pembukaan Olimpiade Rio itu kini telah ditangkap.
"Jonas Yunias Jonas, 22 tahun, ditahan pada hari Minggu 7 Agustus 2016, atas penyerangan seksual terhadap perempuan di sebuah ruangan di perkampungan atlet di Rio de Janeiro," ujar juru bicara polisi seperti dikutip dari News.com.au, Selasa (9/8/2016).
Advertisement
Pengawalan Ketat
Pengawalan Ketat
Atlet renang Australia berada dalam pengawasan yang ketat, selama Olimpiade Rio berlangsung. hal tersebut diakibatkan oleh tingkah laku buruk yang mereka lakukan pada tahun sebelumnya di London.
Para perenang Negara Kanguru itu berada dalam masa percobaan. Mereka dilarang meminum alkohol selama Olimpiade berlangsung.
Tidak hanya itu para atlet juga hanya akan disajikan makanan dan minuman bebas alkohol, selama penerbangan dari Rio menuju Australia.
Mereka hanya diperbolehkan mengonsumsi minuman tersebut di luar kampung olimpiade, dengan pengawasan.
Pada Olimpiade London 2012, perenang Australia itu berpesta terlalu berlebihan. Mereka tidak tidur dan menimbulkan kekacauan.
Tim renang gaya bebas pria itu menenggak pil tidur, sebagai salah satu sesi 'kebersamaan' tim. Hal tersebut mengakibatkan salah seorang atlet mabuk berat dan memecahkan jendela toko.
"Kami mengharapkan mereka berperilaku baik selama di Rio. Kami tidak akan mentoleransi perilaku buruk," kata pimpingan kontingen Australia, Kitty Chiller.
Tradisi Kenakalan
Asal-usul kenakalan tim renang Australia berawal dari Olimpiade Tokyo 1964. Pada saat itu, perenang Dawn Fraser membuat sponsor tim mereka marah, dengan mengenakan baju renang usang yang dianggapnya lebih nyaman.
Tidak hanya itu, Fraser juga diduga mencuri bendera Olimpiade, dari tiang bendera yang terletak di luar Istana Jepang.
Perempuan itu akhirnya ditangkap aparat setempat. Tapi akhirnya dilepaskan tanpa tuduhan, bahkan bendera yang diambilnya diberikan sebagai 'oleh-oleh'.
Fraser juga diperbolehkan untuk membawa bendera Australia, pada saat upacara penutupan Olimpiade.
Walaupun begitu, perenang wanita Australia itu diberi ganjaran oleh The Australian Swimming Union. Dia dilarang mengikuti kompetisi renang selama 10 tahun, yang secara langsung mengakhiri kariernya.
Terkini Lainnya
Peringatan Konten!!
Tatapan 'Iblis' di Pertandingan Renang Olimpiade Rio 2016
Melacak Masa Lalu Jessica Terdakwa Kopi Sianida di Australia
Sidang Kasus 'Kopi Sianida' Jessica Wongso Bikin Penasaran Dunia
Para Atlet Bandel
Pengawalan Ketat
Olimpiade 2016
Olimpiade Rio de Janeiro 2016
Kondom
Seks
Rio de Janeiro 2016
Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
Hasil Mukerwil DPW PPP Sulsel: Dukung Kepemimpinan Mardiono hingga Sepakat Sukseskan Pilkada 2024
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
7 Juli 1937: Awal Mula Insiden Jembatan Marco Polo, Sekitar 100.000 Orang China Tewas
Populer
Ketegangan Meningkat, Taiwan Deteksi 62 Pesawat Militer China dalam 24 Jam
Serangan Udara Israel Tewaskan 16 Orang di Sekolah Gaza
Hubungan William-Kate dan Harry-Meghan Disebut-sebut Tak Bisa Sehangat Dulu
Produser Film Titanic Jon Landau Meninggal Dunia di Usia 63 Tahun
Survei: Status Ekonomi Rendah Picu Kaum Muda Korea Selatan Enggan Menikah
Serangan Udara Rusia Bikin 100.000 Warga Ukraina Kehilangan Aliran Listrik
Minibus di Ukraina Barat Kecelakaan, 14 Orang Tewas
Astronot NASA Keluar dari Simulasi Misi Mars Setelah Bertahan 378 Hari
Bangladesh Protes Kualitas Peralatan Militer yang Dibeli dari China di Bawah Standar
Kala PM Inggris Ganti Keir Starmer, Larry Tetap Jadi Kucing Downing Street 10
Euro 2024
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Top 3: Zodiak yang Paling Suka Traveling
Top 3 Berita Bola: Prancis Rebut Tiket Semifinal Euro 2024 usai Menang Dramatis atas Portugal Lewat Adu Penalti
Berita Terkini
Hasil PLN Mobile Proliga 2024: Sikat PBS, LavAni Juara Putaran Pertama Final Four
Potret Han So Hee Kembali Potong Rambut Pendek Setelah 3 Tahun Panjang, Dipuji Makin Cantik
PBSI Masih Tunggu Keputusan Keluarga soal Jenazah Zhang Zhi Jie
Antisipasi Bencana, Sekda Sebut Jabar Perlu Manajemen Penanggulangan Super Team
Satu Korban Longsor di Blitar Akhirnya Ditemukan Setelah 8 Hari Pencarian
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Buka Layanan Paspor 'After Hour', Imigrasi Tanjungpandan Raih Penghargaan di Belitung Expo 2024
Dihadiri 2.022 Orang, Pagelaran Reuni Akbar Jemaah Umrah di TMII Pecahkan Rekor MURI
Tambang Emas Suwawa Longsor, Puluhan Orang Dilaporkan Tertimbun
Jokowi Khawatir Dampak Perubahan Iklim, PAN Komitmen Percepat Transisi Energi
Astronot NASA Keluar dari Simulasi Misi Mars Setelah Bertahan 378 Hari
Ustad di Makassar Disekap dan Dianiaya, Polisi Tangkap 5 Terduga Pelaku
Beda dengan Pemerintah, PBNU Tetapkan 1 Muharram Jatuh Senin Besok 8 Juli 2024
Festival Bulan Juni 2024 Sukses Digelar di Palembang
Marc Marquez dan Alex Marquez Naik Podium MotoGP Jerman 2024, Sejarah Tercipta di Sachsenring