, California - Saat masih kecil, seorang anak biasanya membayangkan bintang jatuh atau meteor sebagai sesuatu yang indah dan menakjubkan.
Namun faktanya, pertunjukan langit tersebut berbahaya dan juga mengingatkan kita bahwa, Bumi bukan satu-satunya benda kosmik yang berada di jagat raya. Seperti salah satunya yang dapat terjadi, hujan meteor Perseid.
Hujan meteor Perseid, yang terjadi setiap tahun di pertengahan Agustus, terjadi ketika Bumi berputar melewati jejak yang ditinggalkan oleh Komet Swift-Tuttle.
Advertisement
Baca Juga
Seperti dikutip dari Livescience.com, Kamis (4/8/2016), pada 1973 seorang ahli astronomi, Brian Marsden di Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics, memprediksi bahwa Swift-Tuttle akan bertabrakan dengan Bumi pada 2126.
Prediksi tersebut diramalkan oleh Brian berdasarkan hasil penghitungan observasi terbatas pada orbit suatu objek.
Prediksi kiamat tersebut kemudian ditarik kembali. Namun, apa yang akan terjadi jika meteor tersebut benar-benar menghantam Bumi?
"Kita harus memastikan bahwa hal tersebut tidak akan terjadi," kata Donald Yoemans, ilmuwan peneliti senior Jet Propulsion Laboratory NASA di Pasadena, California.
Ketika Swift-Tuttle terlihat pada 1992, Yoemans merupakan salah satu di antara beberapa ilmuwan yang menghasilkan model revisi pergerakan komet.
Mereka membuat perhitungan yang lebih rumit untuk memperhitungkan efek gravitasi matahari dan planet-planet di orbit batu angkasa.
Penampakan tersebut -- bersama dengan data dari tahun 1562 dan 1737 -- memberikan cukup banyak informasi bagi para ahli astronomi untuk memprediksi tabrakan di 2126.
"Walaupun begitu, komet Swift-Tuttle bukan merupakan batu angkasa biasa. Benda tersebut adalah salah satu objek terbesar yang melewati Bumi," kata Donald.
Objek kosmik tersebut dapat melintas sejauh 26 kilometer. Pada saat mendekati orbit Bumi --hampir setiap 136 tahun sekali -- komet tersebut melesat dengan kecepatan 36 mil per detik atau lebih dari 150 kali kecepatan bunyi.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Dampak Tabrakan Komet
Dampak Tabrakan Komet terhadap Bumi
Jika komet tersebut menabrak planet manusia, akan menghasilkan energi 300 kali lebih besar dari peristiwa pada Era Cretaceous-Tertiary yang menyebabkan punahnya dinosaurus, 65 juta tahun yang lalu.
"Akan menjadi hari yang sangat buruk untuk Bumi," kata Donald.
Namun, menurut seorang ahli geologi di Princton University, Gerta Killer, ukuran komet atau asteroid bukanlah satu-satunya tolak ukur dampak tabrakan kosmik.
"Tabrakan sebuah komet di daratan ataupun perairan dangkal 'agak menghancurkan' wilayah sekitarnya. Tapi kerusakan sesungguhnya berasal dari gas di stratosfer -- lapisan ozon," kata Keller.
Belerang dioksida akan menyebabkan terjadinya pendinginan, dan karbondioksida akan menyebabkan panas berkepanjangan.
Kejadian seperti ini lebih diantisipasi sebagai penyebab perubahan iklim drastis dan menyebabkan kepunahan di seluruh dunia.
Namun, Keller juga mengingatkan kembali bahwa sebagian besar permukaan Bumi ditutupi lautan. Benturan di laut dalam dapat menyebabkan terjadinya gempa bumi dan tsunami.
"Seperti yang diketahui banyak ilmuwan pada umumnya tentang efek erupsi gunung api bawah laut, dampaknya terhadap atmosfer dapat diredam samudera. Jadi, tabrakan komet dan Bumi tidak akan mengakibatkan kepunahan massal," ujar Keller.
Para ilmuwan memperhitungkan, Swift-Tuttle akan mendekati Bumi pada 5 Agustus 2126, dengan jarak 60 kali jarak Bulan ke Bumi.
"Objek yang sekarang tidak akan mendekati orbit Bumi lebih dekat dari 130.000 kilometer. Tapi, seiring dengan berjalannya waktu, prediksi tersebut menjadi lemah. Kita tidak bisa memungkiri kemungkinannya dalam 10 ribu tahun mendatang," kata dia.
Kebimbangan dalam perhitungan ilmuwan itu dipengaruhi oleh perubahan kecil komet pada orbitnya, setiap kali benda tersebut mengitari matahari.
Contohnya, ketika komet melintas di dekat matahari dan memanas, mengakibatkan gas bertindak sebagai jet pendorong yang mengakibatkan sedikit perubahan lintasan.
"Efek pada Swift-Tuttle sangat sedikit. Hampir diakibatkan oleh massa komet yang sangat besar. Namun, setelah ribuan tahun berlalu, efek yang tidak dapat diprediksi membuat orbit objek kosmik semakin susah ditebak," kata Donald.
"Kita memiliki banyak asteroid di angkasa sana yang bisa menabrak Bumi. Tapi kemungkinan dampaknya sangat kecil dan tidak perlu terlalu dicemaskan," sambung sang ahli.
Terkini Lainnya
Tampilan 'Menipu' Model Seksi Jepang Berusia 45 Tahun
Diduga Terkait Ledakan BEJ, Dua Provos Ditangkap
Diduga Terkait Ledakan BEJ, Dua Provos Ditangkap
Dampak Tabrakan Komet
Sains
Komet
hujan meteor
Swift-Tuttle
Angkasa Luar
Kiamat
Rekomendasi
Kalimat yang Lebih Berat Timbangannya dari Seluruh Catatan Dosa, Penyelamat di Hari Kiamat
Kepemilikan Harta Dipertanggungjawabkan di Hari Kiamat, Bagaimana Cara Selamat?
Seberapa Buruknya Perang Nuklir, Ancaman Nyata Kiamat?
Perangi Dajjal, Berapa Lama Imam Mahdi Jadi Pelindung Umat Akhir Zaman?
Doa Agar Diberikah Kecukupan Rezeki dan Bebas Utang dari Ali bin Abi Thalib
Datang Jelang Kematian, Bisakah Manusia Melihat Malaikat Izrail?
Mau Selamat saat Dihisab di Hari Kiamat? Ini Kuncinya dari Buya Yahya
Top 3 Islami: UAH Ungkap Jalan Keluar dari Kemiskinan, 30 Tanda Kiamat Menurut KH Hasyim Asy'ari
Doa agar Terbebas dari Jerat Utang dan Fitnah Dajjal yang Turun Jelang Kiamat
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
8 Juli 1972: Penulis dan Revolusioner Palestina Ghassan Kanafani Tewas di Tangan Israel
Populer
PM Prancis Mundur Usai Sayap Kiri Unggul dalam Pemilu Legislatif
Netanyahu Ogah Hentikan Perang di Jalur Gaza
Suami Wapres AS Kamala Harris Positif COVID-19
Hujan Deras Picu Longsor dan Banjir di Nepal, 11 Orang Tewas
Pistol Napoleon Bonaparte Dilelang Seharga Rp29,7 Miliar
Adik Kim Jong Un Murka dengan Latihan Militer Korea Selatan di Dekat Wilayah Perbatasan
Orang Tua di Jepang Tuai Kecaman Usai Biarkan Anaknya di dalam Mobil demi Konten
Kejutan di Pemilu Prancis 2024, Sayap Kiri Unggul dalam Perolehan Suara
Sejumlah Kereta Subway di Boston Dipasangi Wajah Lucu, Tujuannya Supaya Bikin Orang Senyum
Pegi Setiawan
Kalah di Praperadilan Pegi Setiawan, Kasus Vina Cirebon Bakal Ditarik ke Mabes Polri?
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Berita Terkini
Silaturahmi Politik Ketum PSI Kaesang Pangarep ke Markas PKS
Tips agar Rezeki Lancar dan Terhindar dari Jerat Utang dari Gus Mus
8 Pengelola Website Judi Online - Streaming Pornografi Jaringan Taiwan Dibekuk Polisi
Surati Rektor, Budi Santoso Pertanyakan Prosedur Pencopotan Dirinya Sebagai Dekan FK Unair
Singapura Izinkan 16 Jenis Serangga untuk Dikonsumsi, Ada Cacing sampai Belatung Kumbang
Serba-serbi Wayang Kulit, Dibuat dari Kulit Kerbau yang Dilukis
5 Meteoroid yang Pernah Menghantam Bumi
Kalah di Praperadilan Pegi Setiawan, Kasus Vina Cirebon Bakal Ditarik ke Mabes Polri?
Saat Gedung Tiba-Tiba Miring karena Diinjak Mbah Kholil Bangkalan, Kisah Karomah Wali
Anggota DPRD Lampung Tengah yang Tembak Mati Warga Sempat Berusaha Hilangkan Barang Bukti
Bertabur Bintang, Daftar Tamu Undangan Diduga Hadiri Pernikahan Anak Orang Terkaya di Asia Anant Ambani dan Radhika Merchant
Amalan Pelunas Utang dan Pelancar Rezeki dari Syaikh Abu Hasan As-Syadzili
Niat Cari Kerja, Data 26 Pelamar Ini Malah Dipakai untuk Pinjol dengan Kerugian Rp 1 Miliar
Lama Hiatus, Lia ITZY Akan Ikut Rayakan Anniversary MIDZY
3 Kisah Pemain Belanda Tersukses di Manchester United