, Raqqa - Suleiman mengunci pintu depan rumahnya untuk terakhir kali. Lalu ia menyelipkan kunci itu di sakunya, kendati ia tahu tak ada gunanya karena ia tak bakal memerlukannya lagi.
Ia memandang rumahnya sekali lagi. Rumah yang ia bangun dari hasil keringatnya bertahun-tahun. Suara deru generator di udara. Bintang-bintang gemerlap di langit menyinari langkah mereka menuju kebebasan keluar dari Raqqa, Suriah-- kota yang dianggap ibukota ISIS.
Seorang penyelundup manusia setuju mengantarkan keluarganya ke perbatasan Turki. 5 nyawa dihargai US$ 500--uang yang cukup banyak baginya yang hanya berpenghasilan US$ 150 per bulan.
Advertisement
Baca Juga
- Terungkap, Dokumen Rencana ISIS Bangun Negara
- ISIS Jual Minyak, Siapa Pembelinya?
- 'Debat' Dubes AS, Rusia, dan Prancis Soal Strategi Lawan ISIS
Keluarga ituh harus mengendap-endap mengindari pos-pos penjaga ISIS. Ketiga anak Suleiman mulai rewel. Sang kepala keluarga itu membopong si kecil di lengannya. Menenangkannya.
Mereka harus tetap tak bersuara. Jika tertangkap, hukumannya luar biasa kejam. Tak seorangpun boleh meninggalkan kota itu.
Mantan guru itu kini telah aman di Turki bersama istri dan ketiga anaknya. Ia berkisah tentang horor di Raqqa.
Hari-harinya dipenuhi dengan kengerian. Jasad-jasad bergeletakan dan pesawat jet bolak-balik menjatuhkan bom.
Awalnya Suleiman tidak setuju dengan Presiden Bashar Al Assad. Namun, setelah bertahun-tahun di bahwa ketiak ISIS, ia dan istrinya sudah tak tahan lagi.
"Aku meninggalkan Raqqa karena anak-anakku," tuturnya.
Berikut penuturan Suleiman tentang horor di Raqqa yang dirangkum oleh seperti dilansir dari CNN, Selasa (8/12/2015).
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Bocah 10 Tahun Panggul Senjata Laras Panjang
![3 Horor di Jantung 'Ibukota' ISIS](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/0oF193W7X6orzo7EcMKKel1joz8=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1079173/original/027667000_1449579021-20151208_anak_ISIS.jpg)
Ada paranoid di antara penduduk Raqqa. Tetangga saling curiga, takut mereka mata-mata ISIS. Anak-anak berusia paling muda 10 tahun patroli di jalan. Mereka sebelumnya dilatih di kamp-kamp ISIS.
"Kau bisa melihat bocah 10 tahun memanggung senjata AK 47. Sungguh tak nyata...,"
"Anak-anak itu bisa teriak memakimu dan kadang mereka menyetopmu. Kau tak bisa lakukan apa-apa karena mereka anggota ISIS," ujarnya lagi.
Kebanyakan mereka tinggal di kamp di luar Raqqa. Mereka telah dicuci otak dengan ideologi bruta ISIS. Mereka sangat terlatih untuk membunuh.
Menurut Suleiman, kebanyakan anak-anak itu berayah para anggota ISIS. Banyak dari mereka datang dari daerah kaukus Rusia, Chechnya.
ISIS mengubah Raqqa yang dahulu liberal dan makmur menjadi mimpi buruk. Kelompok itu telah menerapkan hukum Syariah menurut pemikiran mereka saja.
Kejam dan brutal. Kepala-kepala terpenggal di pusat taman. Jenazah bergelimpangan di sepanjang jalan.
"Anak-anakku takut tiap kali mereka melihat pasukan ISIS. Aku tak pernah membiarkan mereka keluar rumah. Istriku menjadi tahanan di rumahnya sendiri," tutur Suleiman.
Hidup di zona peperangan di mana jet-jet Rusia dan koalisi AS berseliweran menjatuhkan bom mulai memberi dampak kepada anak-anak. Ia melihat mereka bermain perang-perangan.
"Mereka mulai mengerti bedanya pesawat Rusia dan Amerika," ujar Suleiman.
Tak satupun dari mereka bersekolah. "Mereka pernah ke sekolah untuk selama seminggu. Lalu menolak untuk kembali. Tidak ada pendidikan. Anak usia 5 hingga 11 tahun duduk dalam satu kelas. Guru-guru tidak datang dan anak yang tua mengusili adik-adik kecilnya," kenangnya
Advertisement
Pilih Lapar atau ISIS?
![ISIS Jual Minyak, Siapa yang Mau Beli?](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/io2rV1Scja22_2vf8jsfKgjCyB0=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1077668/original/066852100_1449479563-20151207_ISIS_Minyak.jpg)
Kendati ISIS berkoar-koar bahwa negara Islam yang mereka gadang-gadang adalah surga, namun kenyataannya kehidupan sangat sulit bagi Suleiman dan keluarganya.
"Kalau mereka bilang surga, kami tak akan meninggalkannya. Hidup sangat sulit di situ," kata pria itu.
"Kamu bisa hitung jumlah dokter dengan 1 tangan saja. Namun, mereka hanya melayani tentara ISIS yang terluka."
"Tiap hari hampir ratusan orang berkumpul untuk dapatkan makanan gratis yang tak banyak. Kau berdiri antre makanan hanya untuk dipermalukan," tuturnya lagi.
Mau selamat dari kelaparan dan kebrutalan rezim itu? Gabung dengan ISIS.
"Mereka memberi segalanya cuma-cuma buat mereka yang bergabung dengan kelompok itu. Sisanya, kami yang menolak, tak dapat apa-apa. Tidak ada makanan, lisrik bahkan uang. Mereka terpaksa gabung ISIS karena kelaparan," beber Suleiman.
"Mereka sering iming-imingi stok makanan kepada kami, mengatakan 'kau bersama kami atau melawan kami," tambahnya.
Bombardir Serangan Udara
![Serangan Udara Prancis Hancurkan Markas ISIS di Irak](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/IREpWYFVgBL3j9d_Dc2PsOV3ytA=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/739702/original/002783700_1411125100-photos-rafale-en-exercice_articlephoto.jpg)
Meningkatnya serangan udara yang mentargetkan produksi minyak ISIS juga membawa dampak. Harga-harga bensin naik dan gas makin mahal. Listrik nyala kurang dari 12 jam.
Koalisi AS mulai menyerang Suriah termasuk Raqqa pada September 2015. Lalu, diikuti Rusia, Prancis dan sekarang Inggris.
Serangan terbaru mentargetkan infastruktur yang dimiliki ISIS.
"Serangan udara itu berdampak kecil pada ISIS. Karena sasaran hanya area kosong atau ISIS telah mengevakuasi daerah itu sebelum serangan dimulai," terang Suleiman.
"ISIS juga memasang sirene di gedung-gedung tinggi yang dikuasai mereka agar bisa mendeteksi kedatangan drones dan pesawat. Mereka sangat takut dengan drone karena mereka akurat," ujarnya.
Kini Suleiman tengah berharap agar bisa ke Eropa. Kendati perjalanan juga tak kalah membahayakan. "Aku cuma ingin anakku punya lebih baik. Aku ingin mereka sadar, bahwa ada dunia tanpa perang," tutupnya.
Terkini Lainnya
Bocah 10 Tahun Panggul Senjata Laras Panjang
Pilih Lapar atau ISIS?
Bombardir Serangan Udara
ISIS
Horor ISIS
Euro 2024
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Copa America 2024
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
8 Juli 1972: Penulis dan Revolusioner Palestina Ghassan Kanafani Tewas di Tangan Israel
Populer
3 Anak Tewas dalam Insiden Kebakaran Rumah, Seorang Pria Diamankan Polisi Australia
Adik Kim Jong Un Murka dengan Latihan Militer Korea Selatan di Dekat Wilayah Perbatasan
Pistol Napoleon Bonaparte Dilelang Seharga Rp29,7 Miliar
8 Juli 1972: Penulis dan Revolusioner Palestina Ghassan Kanafani Tewas di Tangan Israel
Kejutan di Pemilu Prancis 2024, Sayap Kiri Unggul dalam Perolehan Suara
Turki Siap Pulihkan Hubungan dengan Suriah, Ini Kata Erdogan
Netanyahu Ogah Hentikan Perang di Jalur Gaza
Pengunjung Taman Nasional Death Valley AS Meninggal Dunia Akibat Suhu Panas Ekstrem
Sejumlah Kereta Subway di Boston Dipasangi Wajah Lucu, Tujuannya Supaya Bikin Orang Senyum
Pegi Setiawan
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Berita Terkini
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Hari Satelit Palapa 9 Juli, Peluncuran Satelit Pertama Indonesia pada 1976
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Diduga Telantarkan Istri dan 3 Anaknya, Anggota Polda Sulsel Dilapor ke Propam
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
Target Hattrick Juara Umum PON, 148 Atlet Jabar Berlatih di Korea Selatan
Profil Dewi Paramita, Mantan Ibrahim Risyad yang Jadi Sorotan Warganet
Menpora: Presiden Jokowi Lepas Kontingen Olimpiade Paris 2024 pada 10 Juli
Peristiwa Dahsyat dan Menakjubkan Di Bulan Muharram, Bulan Keberkahan bagi Para Nabi
Respons Golkar soal Nagita Slavina Diusulkan Jadi Wagub Sumut Pendamping Bobby Nasution
Top 3 Berita Hari Ini: Turis Indonesia Rugi hingga Rp20 Juta Saat Liburan ke Jepang, Beri Saran Pesan Tiket Pesawat Lintas Kota
Pria Mabuk Tikam Bayi Berulang-ulang di Indragiri Hilir hingga Tewas
Adhi Karya Minta PMN Rp 2 Triliun Buat Garap Tol Joglosemar
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Kepastian Hukum jadi Kunci Picu Kinerja Industri Manufaktur di Indonesia