, Jakarta - Dunia mengikuti perang saudara Suriah dengan cemas dan waspada, terutama karena banyaknya pejuang asing yang sekarang ikut berkecimpung dalam perang saudara di sana. Beberapa negara Barat telah dengan tegas akan menghukum warganya yang pergi ke Suriah untuk bergabung dengan pemberontak di sana.
Belakangan dikabarkan, bukan hanya warga negara-negara Barat yang telah berperang di Suriah. Mirip dengan suasana Afghanistan, beberapa orang warga negara Indonesia juga berangkat ke Suriah dan bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Baca Juga
Yang mencemaskan, ternyata para pemuda Indonesia yang bertempur bersama ISIS di Suriah tetap berbicara tentang beberapa tempat kejadian peperangan sipil di Indonesia.
Advertisement
Para pemuda itu juga menyerukan untuk meruntuhkan pemerintahan Indonesia yang mereka pandang kafir. Serta, menghapus dasar negara Pancasila untuk menjadikan Indonesia sebagai bagian dari kekuasaan ideologi asing sedunia. Termasuk, gagasan-gagasan yang marak di masa-masa kerusuhan sektarian di Indonesia beberapa tahun yang lalu.
Berikut ini kabar yang dilansir dari Time, seperti dikutip , Jumat (20/6/2014). Dikabarkan, beberapa pria mengenakan balaklava sambil memanggul senjata Kalashnikov selagi memandang kamera di suatu tempat di Suriah. Mereka adalah mahasiswa, pengusaha, mantan tentara, dan bahkan para remaja.
Satu per satu mereka mengajak warga negaranya untuk bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), kelompok yang sedemikian ekstremnya sehingga dijauhi bahkan oleh Al Qaeda. Nah, para pemuda ini bukan orang Suriah, Uzbek, atau Chechnya. Mereka adalah orang Indonesia.
Melalui unggahan video, seorang pemuda tersebut mengeluarkan ajakan dalam Bahasa Indonesia untuk `bertempur di jalan Allah sebagai kewajiban` dan supaya para pemuda Indonesia `tidak takut karena ketakutan adalah cobaan setan.`
Seorang pejuang, yang adalah mantan anggota TNI, menyerukan kepada para anggota Polri dan TNI untuk bertobat dan tidak lagi membela Indonesia dan ideologi kafir, yaitu Pancasila.
Video para pemuda Indonesia di Suriah ini beredar sesaat sebelum ISIS mencaplok Mosul dan Tikrit di Irak, yang merupakan kemenangan penting pada tanggal 10 dan 11 Juni lalu. Hal ini menggambarkan daya tarik kelompok Sunni ini terhadap kebanyakan militan dari Indonesia --suatu negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia. Indonesia juga telah lama mengalami ancaman terorisme.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Dukungan terbelah
“Seperti di Suriah, gerakan jihad Sunni juga terbagi di Indonesia,” kata Sydney Jones, Direktur Lembaga Pengkajian Kebijakan Konflik yang berbasis di Jakarta kepada Time.
“Sejumlah pejuang jihad Indonesia, termasuk beberapa pemimpin senior Jamaah Islamiyah (kelompok yang berada di belakang bom Bali di tahun 2002 dan beberapa serangan lain) setia kepada al-Nusra Front dan Al Qaeda,” katanya. “Yang lebih militan lagi, di luar JI, mendukung ISIS.”
Menurut suatu laporan baru-baru ini, konflik Suriah telah menarik sekitar 12 ribu pejuang asing, kebanyakan dari negara-negara tetangga di Timur Tengah, juga dari Eropa, Australia, Amerika Serikat dan Asia Tenggara.
Bulan Januari lalu, pihak kontra terorisme Indonesia menemukan sekitar 50 warga Indonesia yang telah pergi berperang di Suriah, walaupun tidak jelas diketahui berapa orang yang bergabung dengan ISIS.
Seorang pejabat keamanan Malaysia mengatakan bahwa lebih dari 20 warga Malaysia diketahui telah memasuki Suriah untuk memerangi rezim Bashar Assad.
Pada Sabtu 14 Juni lalu, sejumlah media di Malaysia melaporkan bahwa Ahmad Tarmimi Maliki, yang mengebom markas besar militer Irak, memperoleh `kehormatan` sebagai pelaku bom bunuh diri Malaysia pertama yang terkait dengan ISIS.
Beberapa bulan sebelumnya, tepatnya November 2013, muncul laporan bahwa Riza Fardi, yang pernah belajar di pondok pesantren di Ngruki, Solo, Jawa Tengah menjadi pejuang jihad Indonesia pertama yang tewas di Suriah.
Walaupun ancaman-ancaman teroris telah memudar di Asia Tenggara karena pemenjaraan dan wafatnya tokoh-tokoh jihad senior, perang saudara di Suriah --dan Irak sekarang-- telah menambah jumlah pejuang yang pulang ke Tanah Air dengan pengetahuan dan cara pandang militan --serupa dengan mereka yang pulang dari perang Afghanistan dekade 1980-an.
“Pejuang yang pulang memiliki cuci otak yang lebih mendalam, kontak-kontak internasional yang lebih banyak dan mungkin saja tekad yang lebih mendalam untuk jihad global,” kata Jones.
Perang Suriah yang telah berlangsung tiga tahun terakhir telah menarik lebih banyak lagi pejuang asing dibandingkan dengan Aghanistan. Suatu kemungkinan alasan adalah sebuah nubuat yang dikenal di kalangan pelaku jihad global, tentang perang terakhir sebelum Hari Penghakiman.
“Ada hadis yang meramalkan perang akhir antara baik dan jahat, dan menurut suatu hadis, perang itu akan dimulai di Suriah,” kata Solahuddin, seorang pakar terorisme berbasis di Jakarta.
Advertisement
Beda pendekatan
Indonesia memiliki pendekatan yang berbeda tentang jihad jika dibandingkan dengan tetangga-tetangganya. Terorisme memang bisa dihukum mati, tapi menggalang dana atau bergabung dengan kelompok jihad bukanlah hal yang dilarang.
Sebaliknya, di akhir April 2014, Malaysia menciduk 10 orang militan --delapan pria dan dua wanita-- yang merencanakan untuk bepergian ke Suriah untuk ambil bagian dalam perang itu. Pada Maret silam, Singapura melakukan penyidikan kepergian seorang warganya untuk bergabung dengan gerakan jihad Suriah.
Karena sikap yang lebih toleran di Indonesia, para pendukung ISIS lebih terlihat dan terang-terangan menggalang dana. Mereka mengumpulkan uang pada Februari lalu di suatu institut agama islam negeri di pinggiran Kota Jakarta dan mengadakan unjuk rasa di kawasan bisnis di Jakarta pada Maret silam.
Pada 15 Juni lalu, selagi acara bebas kendaraan bermotor (car free day) di Kota Solo, para anggota militan Jamaah Ansharut Tauhid (JAT), suatu sempalan JI, mengarak bendera hitam jihad yang dipakai ISIS dan mengobrak-abrik pertunjukan musik di sana.
Kelompok itu juga giat di Twitter, Facebook, dan YouTube. Iqbal Kholidi, yang melacak dan mengamati media sosial para pendukung ISIS di Indonesia, telah mengumpulkan foto-foto mereka berlatih dan bergaya dengan bendara hitam jihad ISIS. Latihan dilakukan di Jakarta, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan dan Poso, Sulawesi Tengah.
Iqbal melanjutkan, kelompok itu semakin berani dalam beberapa bulan ini dan terkesan pihak berwenang di Indonesia membiarkan saja selama ini.
(Ans)
Terkini Lainnya
Anggotanya Diduga Terlibat Kebakaran Rumah Wartawan di Karo, Begini Respons TNI AD
Sebelum Tewas Terbakar, Wartawan Tribrata TV Diminta Oknum Aparat Hapus Berita Judi
Rumah Wartawan di Karo Kebakaran Usai Beritakan Kasus Judi, Oknum TNI Diduga Terlibat
Dukungan terbelah
Beda pendekatan
Suriah
TNI
krisis suriah
Poso
Rekomendasi
Sebelum Tewas Terbakar, Wartawan Tribrata TV Diminta Oknum Aparat Hapus Berita Judi
Rumah Wartawan di Karo Kebakaran Usai Beritakan Kasus Judi, Oknum TNI Diduga Terlibat
HUT ke-78 Bhayangkara, Panglima TNI Harap Polri Terus Beri Pelayanan Terbaik
Hacker Klaim Bobol 4 Data Lembaga Penting Indonesia, dari Badan Intelijen Strategis TNI hingga BPJS
Dibobol Hacker, Keamanan Data Siber Bais TNI Dipertanyakan
Selidiki Dugaan Peretasan Data, TNI Nonaktifkan Sementara Server BAIS
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Survei TBRC: Jelang Pilkada 2024 Kabupaten Yalimo Papua, Nama Bupati Petahana Unggul
Faldo Maldini Pamitan ke Jokowi Sebelum Maju Pilkada Tangerang
Pilkada Sulteng 2024, PKS Beri Surat Rekomendasi untuk Pasangan Anwar-Reny
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
TOPIK POPULER
TODAY IN HISTORY
5 Juli 2019: Gempa Bumi M6,9 di California, Bangunan Bergoyang dan Terjadi Kebakaran
Populer
Partai Buruh Menang Pemilu, Keir Starmer yang Bergelar Bangsawan Jadi PM Inggris Gantikan Rishi Sunak
5 Galaksi Satelit Bima Sakti
Indonesia Siap Bagi Pengalaman Keharmonisan Antar Umat Beragama di Konferensi Internasional Ini
Ilmuwan Temukan Perubahan Iklim Buat Jamur Lebih Beracun untuk Manusia
Profil Keir Starmer, PM Inggris Baru Pengganti Rishi Sunak yang Punya Gelar 'Sir'
Model di Inggris Jual Wine Pakai Anggur yang Diinjak Kakinya, Harganya Rp2 Juta Per Botol
Mengenal Galaksi Satelit, Kunci Menuju Materi Gelap
Hujan Picu Banjir India-Bangladesh, 9 Orang Tewas dan 3 Juta Warga Terdampak
Gunung Etna Meletus, Semburan Abu Vulkanik dan Lava Picu Bandara Catania Ditutup
Euro 2024
Euro 2024: Komentar 2 Pahlawan Spanyol Mikel Merino dan Dani Olmo Usai Singkirkan Jerman di Perempat Final
Hasil Euro 2024: Dramatis, Prancis Singkirkan Portugal 5-3 Lewat Adu Penalti
Hasil Euro 2024: Pedri Cedera, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 untuk Tiket Semifinal
Dapatkan Link Live Streaming Perempat Final Euro 2024 Portugal vs Prancis, Tayang Sesaat Lagi
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Berita Terkini
Euro 2024: Pengakuan Jujur Pelatih Jerman dan Ungkapan Sedih Toni Kroos Usai Akhiri Karier dengan Kecewa
Ingat, Pesilat Dilarang Konvoi Motor saat Peringatan Suroan di Madiun
Mengenal Bursa Mt Gox, Salah Satu Penyebab Penurunan Bitcoin Baru-Baru Ini
3 Resep Nanas Goreng, Camilan Lezat Mudah Dibuat untuk Temani Santai Akhir Pekan
Kecelakaan Parah di Sachsenring, Marc Marquez Bisa Ikut MotoGP Jerman 2024?
IPO Pengelola Lapangan Golf Milik Anak Tommy Soeharto Oversubscribed 27 Kali
Kenali Ciri-Ciri Pakaian Anak Impor Ilegal, Dijual Bebas di Pasar Tanah Abang
Catat, 6 Tempat Wisata di Bandung yang Pernah Jadi Lokasi Syuting
Gus Baha, Hidup adalah Nikmat yang Dirindukan oleh Orang Mati
Survei TBRC: Jelang Pilkada 2024 Kabupaten Yalimo Papua, Nama Bupati Petahana Unggul
Euro 2024: Komentar 2 Pahlawan Spanyol Mikel Merino dan Dani Olmo Usai Singkirkan Jerman di Perempat Final
Pemkot Depok Optimis Bisa Kurangi Kemacetan, Beberkan Solusinya
Perbedaan Mendaki dari Jalur Karangan dengan Rute Angin-Angin di Gunung Latimojong Sulsel
Mengenal Galaksi Satelit, Kunci Menuju Materi Gelap
Hasil Euro 2024: Dramatis, Prancis Singkirkan Portugal 5-3 Lewat Adu Penalti