, Jakarta Penyandang disabilitas memiliki risiko tinggi obesitas atau kegemukan. Hal ini disebabkan berbagai tantangan yang dihadapi oleh para penyandang disabilitas dalam menjaga berat tubuh.
Penyandang disabilitas dapat merasa lebih sulit untuk makan sehat, mengontrol berat badan, dan aktif secara fisik. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) ini dapat dikarenakan hal-hal berikut:
Baca Juga
-Kurangnya pilihan makanan sehat.
Advertisement
-Kesulitan mengunyah atau menelan makanan, karena rasa atau teksturnya.
-Obat-obatan yang dapat berkontribusi pada penambahan berat badan, penurunan berat badan, dan pengubahan nafsu makan.
-Keterbatasan fisik yang dapat mengurangi kemampuan seseorang untuk berolahraga.
-Rasa sakit.
-Kekurangan energi.
-Kurangnya lingkungan yang dapat diakses (misalnya, trotoar, taman, dan peralatan olahraga) yang dapat memungkinkan olahraga.
-Kurangnya sumber daya (misalnya, uang, transportasi, dan dukungan sosial dari keluarga, teman, tetangga, dan anggota masyarakat).
Obesitas adalah masalah kompleks yang membutuhkan panggilan kuat untuk ditindak di banyak tingkatan, baik untuk orang dewasa maupun anak-anak.
Lebih banyak upaya dan inisiatif yang diperlukan untuk membiasakan hidup sehat, makan bergizi, dan olahraga rutin.
Untuk mencegah obesitas, CDC membagikan beberapa tips termasuk:
-Makan lebih banyak buah dan sayuran dan lebih sedikit makanan tinggi lemak dan gula.
-Minum lebih banyak air daripada minuman manis.
-Kurangi menonton televisi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Anak gemuk dengan pipi chubby tak selalu menadakan anak yang sehat. Sebab, ada risiko kesehatan yang mengancam anak seperti Obesitas.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Tips Lainnya
![Orang Obesitas](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/QAed2E7vRDa8rru_wp8e5LsZjSc=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4026249/original/005105900_1652874097-Orang_Obesitas.jpg)
Tips lain yang dapat membantu disabilitas terhindar dari obesitas yakni:
-Promosikan kebijakan dan program tentang cara menghindari obesitas di sekolah, di tempat kerja, dan di masyarakat agar menjadikan pilihan yang sehat sebagai pilihan yang mudah.
-Lebih aktif secara fisik.
Obesitas yang dibiarkan begitu saja bisa berdampak negatif pada tubuh. Kondisi ini terbukti dapat meningkatkan risiko munculnya berbagai penyakit seperti:
-Penyakit jantung koroner
-Diabetes tipe 2
-Kanker (endometrium, payudara, dan usus besar)
-Tekanan darah tinggi
-Gangguan lipid misalnya kolesterol tinggi
-Penyakit hati dan kandung empedu
-Sleep apnea dan masalah pernapasan
-Osteoarthritis (degenerasi tulang rawan dan tulang di bawahnya di dalam sendi)
-Masalah ginekologi (menstruasi tidak normal, infertilitas).
Bahaya obesitas juga sudah dijelaskan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Data WHO menunjukkan, hampir dua pertiga orang dewasa dan 1 dari 3 anak di Wilayah Eropa hidup dengan kelebihan berat badan atau obesitas, dan angka ini masih terus bertambah. Sehingga mereka keluarkan peringatan bahaya obesitas.
Advertisement
Penentu Utama Kematian dan Disabilitas
![Ilustrasi obesitas.](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/bAkmmrQXbV0UwWp_YO-edECCOEw=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3060024/original/082827900_1582619791-slimming-2728332_960_720.jpg)
Dilansir dari situs resmi WHO, laporan baru dari WHO European Regional Obesity Report 2022 memperingatkan risiko kesehatan serius yang terkait dengan meningkatnya tingkat obesitas.
Obesitas adalah salah satu penentu utama kematian dan disabilitas, bahkan merupakan penyebab 13 jenis kanker yang berbeda di wilayah Eropa. Sehingga kondisi obesitas harus segera ditangani dan dikelola oleh tim multidisiplin.
“Obesitas tidak mengenal batas. Di Eropa dan Asia Tengah, tidak ada satu negara pun yang akan memenuhi target WHO Global NCD untuk menghentikan peningkatan obesitas,” kata Dr Hans Henri P. Kluge, Direktur Regional WHO untuk Eropa, dalam keterangan tertulis di laman WHO, Minggu (14/5/2022).
“Negara-negara di Wilayah kami sangat beragam, tetapi setiap negara ditantang sampai tingkat tertentu. Dengan menciptakan lingkungan yang lebih memungkinkan, mempromosikan investasi dan inovasi di bidang kesehatan, dan mengembangkan sistem kesehatan yang kuat dan tangguh, kita dapat mengubah lintasan obesitas di Kawasan (Eropa).”
Tingkatkan Risiko Kanker
![Bahaya Obesitas](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/xJe9Nj9KQbPbuatuDTsCVT_0tJs=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4026251/original/041169400_1652874100-Bahaya_Obesitas.jpg)
Dalam keterangannya, disebutkan bahwa obesitas bisa saja menyalip peringkat merokok sebagai risiko utama untuk kanker yang dapat dicegah. Sebab kegemukan dan obesitas menempati urutan keempat sebagai faktor risiko kematian, setelah tekanan darah tinggi, risiko diet dan tembakau.
Obesitas adalah penyakit multifaktorial kompleks yang menghadirkan risiko bagi kesehatan. Hal ini terkait dengan banyak penyakit tidak menular (PTM) termasuk penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2 dan kanker.
Untuk beberapa negara di kawasan Eropa, diperkirakan dalam beberapa dekade mendatang obesitas akan menyalip merokok sebagai faktor risiko utama kanker yang dapat dicegah.
Laporan tersebut juga menyoroti bahwa obesitas adalah suatu kondisi, bukan hanya faktor risiko, yang perlu ditangani dan dikelola secara khusus.
Menurut laporan tersebut, prevalensi obesitas untuk orang dewasa di Wilayah Eropa lebih tinggi daripada di wilayah WHO lainnya kecuali Wilayah Amerika. Data terbaru menunjukkan bahwa kelebihan berat badan dan obesitas menyumbang lebih dari 1,3 juta kematian secara global setiap tahun, tetapi bahkan angka-angka ini mungkin diremehkan.
Di Kawasan Eropa, kelebihan berat badan dan obesitas telah mencapai proporsi epidemi, dengan tingkat prevalensi lebih tinggi pada laki-laki (63 persen) dibandingkan pada perempuan (54 persen). Tarif cenderung lebih tinggi di negara-negara dengan pendapatan lebih tinggi.
Tingkat kelebihan berat badan dan obesitas tertinggi ditemukan di Mediterania dan negara-negara Eropa Timur. Ketimpangan pendidikan tersebar luas, dengan prevalensi obesitas yang lebih tinggi ditemukan pada orang dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah.
![Infografis Obesitas](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/1tajNHHZ2r0Tdhzfq509pua5sSw=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1289324/original/000539900_1468574680-Infografis_Obesitas_revisi.jpg)
Terkini Lainnya
Bantu Kendalikan Obesitas Secara Komprehensif, LIGHThouse Kini Hadir di Makassar
Studi Ungkap Olahraga Sore Hari Lebih Efektif Turunkan Gula Darah, Ini Penjelasannya
Waspada Obesitas, 10 Makanan Ini Harus Hindari
Tips Lainnya
Penentu Utama Kematian dan Disabilitas
Tingkatkan Risiko Kanker
Obesitas
Disabilitas
Penyandang Disabilitas
risiko obesitas
risiko obesitas pada penyandang disabilitas
Difabel
kegemukan
Mencegah Obesitas
Rekomendasi
Studi Ungkap Olahraga Sore Hari Lebih Efektif Turunkan Gula Darah, Ini Penjelasannya
Waspada Obesitas, 10 Makanan Ini Harus Hindari
Terlihat Sepele, 7 Kebiasaan Gaya Hidup Ini Bisa Meningkatkan Risiko Kanker Ginjal
Bahaya Diet untuk Anak Dihubungkan Status Gizi dan Body Goals Menurut Ahli
Mengenal Operasi Bariatrik dan Efek Sampingnya
Ketahuan Obesitas, 21 Truk yang Lewat Cipali Ditahan
Peneliti Ungkap Penyebab Penis Anak Gemuk Lebih Kecil
Bahaya Gula Tambahan pada Produk Makanan Bayi, Sederet Masalah Kesehatan Mengintai
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah, Garuda Nusantara Paksa Skor Imbang di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Senin 1 Juli Pukul 19.30 di Indosiar dan Vidio
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Judi Online
MKD Akan Rapat Internal, Bahas Sanksi Tegas Bagi Anggota Dewan Terlibat Judi Online
Nama Jurnalis Dicatut untuk Hoaks Promosi Situs Judi, Simak Daftarnya
Heru Budi Telusuri Oknum ASN Pemprov Jakarta Terlibat Judi Online
Judi Online di Minahasa Selatan, 2 Wanita Ditangkap
Catatan IPW untuk Polri di HUT ke-78 Bhayangkara
Pilkada 2024
Kapolri Pastikan Pemetaan Potensi Kerawanan Pilkada 2024 di HUT ke-78 Bhayangkara
Jelang Pilkada 2024, Jokowi Minta Polri Jaga Netralitas dan Stabilitas
KPU Jakarta Tunggu PKPU soal Batas Usia Kepala Daerah
Santun dan Sederhana, Dukungan pada Eman Suherman Maju Cabup Disebut Terus Datang
Sandiaga Tunggu Penugasan PPP untuk Maju Pilkada 2024
Heru Budi Respons Peluang Maju Pilkada Jakarta 2024: Saya ASN, Tidak Pengalaman di Bidang Politik
TOPIK POPULER
Populer
Kisah Inspiratif Suster Yohana, Abdikan Separuh Hidup Dampingi Anak Disabilitas di Panti Asuhan
Libur Sekolah, Puluhan Anak Disabilitas di Sidoarjo Ikuti Khitan Massal
Euro 2024
Link Live Streaming Euro 2024 Prancis vs Belgia di Babak 16 Besar, Senin 1 Juli Pukul 23.00 WIB
Prediksi Euro 2024 Prancis vs Belgia: Les Bleus Jadi Ancaman Serius De Rode Duivels
Persiapan Portugal Jelang Hadapi Slovenia di Babak 16 Besar Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
Berita Terkini
Korea Utara Tindak Tegas Pelaku Pelanggaran Budaya, Larang Pakai Gaun Pengantin hingga Bahasa Gaul
PMN ke BUMN Bukan Sembarangan, Ini Acuan Sri Mulyani
Mahasiswa ITB Naufal Hafidz yang Punya IPK 4,0 Ungkap Makanan yang Membuatnya Cerdas, Jawabannya Tak Terduga
Doa agar Terbebas dari Jerat Utang dan Fitnah Dajjal yang Turun Jelang Kiamat
Antusiasme Masyarakat Saksikan Parade dan Defile Pasukan Polri
Napi Lapas Cipinang Lakukan Love Scamming Anak di Bawah Umur, Ancam Sebarkan Foto Vulgar
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah, Garuda Nusantara Paksa Skor Imbang di Babak Pertama
Anak Baru Belajar Berjalan? Pastikan Ganti Popok Secara Berkala agar Tak Pengaruhi Perkembangan Motorik
Intip Strategi IFG Life Pasca Akuisisi Mandiri Inhealth
MIND ID Resmi Kuasai 34% Saham Vale, Jadi Pemegang Saham Terbesar
Ayu Ting Ting Putus dengan Muhammad Fardhana, Ayah: Sudahan, Tidak Berlanjut!
Usul Bikin Family Office, Luhut Ingin Tarik Dana Keluarga Kaya dari Luar Negeri
Prabowo Berdiri dengan Jokowi saat HUT Bhayangkara, Buktikan Kakinya Sudah Fit Pasca Operasi
Sayonara, Toyota Suntik Mati Supra Mesin 4 Silinder
Pejabat Hamas: Tak Ada Kemajuan Soal Diskusi Gencatan Senjata