uefau17.com

Ragam Penipuan Lewat WhatsApp, Kenali 3 Modusnya - Cek Fakta

, Jakarta- WhatsApp menjadi salah satu aplikasi yang digunakan untuk berbagi informasi, namun saluran komunikasi tersebut kerap dimanfaatkan untuk melancarkan aksi penipuan.

Informasi yang dijadikan modus penipuan pun beragam, di antaranya adalah pembagian hadiah, kabar bohong tersebut tentu harus dihindari agar kita tidak dirugikan.

Agar tidak menjadi korban penipuan lewat WhatsApp, mengutip dari situs resmi permata bank berikut beragam modus penipuan lewat WhatsApp.

1. Menyamar sebagai kerabat atau teman

Jika kamu mendapat pesan atau telepon WhatsApp dari nomor tidak dikenal dan berpura-pura menjadi teman atau kerabat, kamu perlu waspada. Berlagak sok kenal sok dekat, penipu akan meminta kamu mengirim uang. Alasannya karena kena musibah atau dalam kondisi terdesak sehingga membutuhkan dana dalam waktu cepat.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Undian berhadiah palsu

Modus penipuan yang juga sering diterima via WhatsApp adalah pesan berbau iming-iming hadiah. Isinya menyebut kamu memenangkan undian dari perusahaan A dengan hadiah mobil misalnya. Untuk info lebih jelas klik link atau kamu diminta mentransfer sejumlah uang sebelum mengambil atau menebus hadiah.

Siapa sih yang tidak tergiur dengan hadiah? Tapi kan kalau kamu tidak pernah merasa ikut undian, kok tiba-tiba menang, itu patut dicurigai. Apalagi jika kamu sudah diminta untuk memberikan informasi data pribadi, seperti PIN kartu debit/kredit, OTP, nama ibu kandung,dan lainnya. Itu sudah pasti penipuan. Jadi, jangan keburu senang dulu kalau dapat pesan seperti ini.

 

3 dari 4 halaman

3. Tautan Mencurigakan

Modus terakhir adalah dengan mengirimkan tautan mencurigakan yang biasanya memancing korban untuk membukanya. Jika tautan sebagai tautan yang mencurigakan, kamu dapat mengetuk tautan tersebut dan akan muncul pesan pop-up yang akan menampilkan karakter mencurigakan dalam tautan tersebut.

4 dari 4 halaman

Tentang Cek Fakta

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun , tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat