uefau17.com

Presidium Mafindo: Critical Thinking Kurang, Misinformasi Cepat Tersebar - Cek Fakta

, Jakarta - Penting bagi kita untuk menyadari, informasi cepat tersebar bukan berarti benar atau akurat. Informasi dapat dengan mudah dimanipulasi dan disebarkan oleh individu atau kelompok dengan motif tertentu.

Ini adalah salah satu alasan mengapa kita perlu mengedepankan critical thinking atau  berpikir kritis terhadap informasi yang beredar. Namun, nyatanya masih banyak masyarakat Indonesia yang mudah terjebak berita palsu atau hoaks.

"Di era digital saat ini, informasi mudah tersebar luas dengan cepat, sedangkan penerapan critical thinking lemah. Alhasil banyak orang terjebak dengan berita palsu," ujar Puji F. Susanti, Presidium Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) dalam acara Virtual Class Cek Fakta bertema "Merdeka dari Hoaks, Bukan Hal Mustahil" yang digelar , di Hari Kemerdekaan, 17 Agustus lalu.

Puji menambahkan, meriset informasi merupakan suatu langkah yang sangat penting untuk dilakukan sebelum  memutuskan percaya dan membagikan suatu informasi begitu saja. Seiring dengan meningkatnya jumlah hoaks yang beredar, meriset informasi bukanlah sesuatu yang bisa diabaikan begitu saja.

Dengan melakukan riset yang tepat, kita dapat memastikan kebenaran informasi dan menghindari penyebaran hoaks yang dapat merugikan masyarakat. Selain itu, melakukan riset juga akan menjaga kredibilitas diri kita dan membantu masyarakat dalam mengambil keputusan yang lebih bijaksana.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Strategi Mafindo dalam Membasmi Hoaks

Mafindo sendiri merupakan organisasi kemasyarakatan yang mempunyai tujuan untuk mengedukasi bahaya hoaks dan mengajak masyarakat Indonesia untuk lebih kritis dalam menerima informasi yang beredar.

"Mafindo melakukan kampanye anti-hoaks, periksa fakta, dan edukasi masyarakat dari semua kalangan termasuk lansia dan masyarakat dari kalangan pelosok-pelosok daerah agar lebih sadar bahaya hoaks dan pentingnya literasi digital," ujar Puji.

Dia menambahkan, "Mafindo juga ada program yang namanya siskamling digital untuk memetakan hoaks dan  memantau hoaks."

Dalam upaya ikut mengatasi masalah hoaks di era digital, Mafindo mencoba berinovasi dengan melakukan kampanye bahaya hoaks dengan cara berbincang dan menyuntikkan pengetahuan kepada masyarakat melalui kelas atau seminar, baik secara online maupun offline.

Mafindo juga mempunyai program yang bernama Tular Nalar yang berfokus terhadap literasi media untuk pengembangan berpikir kritis dengan berbagai tools, seperti video, website, artikel rubrik, dan lain-lain.

Mafindo berinovasi dengan terus mengikuti perkembangan zaman dan berkolaborasi dengan banyak pihak, serta memberikan akses kepada masyarakat untuk belajar bersama di LMS atau Learning Management System dimanapun dan kapanpun.

"Mafindo mempunyai Learning Management System supaya masyarakat umum bisa teredukasi dan terhindar dari berita hoaks tanpa batasan usia maupun lokasi keberadaan karena dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun," ujar Puji.

3 dari 3 halaman

Tentang Cek Fakta

Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.

Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat