uefau17.com

Simak Hoaks Seputar Covid-19 yang Beredar dalam Sepekan - Cek Fakta

, Jakarta- Informasi seputar Covid-19 masih membanjiri media sosial, namun tidak semua informasi tersebut benar. Sebab itu, kita perlu melakukan verifikasi informasi terlebih dahulu sebelum mempercayainya agar tidak menjadi korban hoaks.

Cek Fakta pun telah menelusuri informasi seputar Covid-19, hasilnya sebagian informasi tersebut tidak benar alias hoaks.

Berikut hoaks seputar Covid-19 hasil penelusuran Cek Fakta :

1.  Vietnam Tak Ada Kematian Selama Pandemi Covid-19 Akibat Warganya Minum Teh dan Lemon

Beredar melalui pesan berantai dan media sosial postingan terkait Vietnam yang diklaim tak ada kasus kematian selama pandemi covid-19 karena warganya meminum teh dan perasan lemon. Postingan ini ramai dibagikan sejak pekan lalu.

Salah satu yang mempostingnya adalah akun bernama Aryanawati. Dia mengunggahnya di Facebook pada 17 Mei 2021.

Berikut isi postingannya:

*Kabar gembira dan istimewa.. Vietnam korban covid 19 tidak ada yng mati...Berita super.. obat virus covid 19 sudah tercapai informasi dari negara Vietnam.. virus covid 19 tidak menyebabkan kematian.. ternyata resepnya sangat sederhana tapi sangat ampuh.. hanya 1 teh..2 lemon..minumlah teh panas setelah di campur perasan lemon..dapat segera membunuh virus covid 19..dan dapat sepenuhnya menghilangkan virus covid 19 dari tubuh...2 bahan ini membuat sistem kekebalan tubuh menjadi bersifat basa.. karena ketika malam tiba sistem tubuh menjadi asam.. kemampuan detensif juga akan berkurang.. itulah sebabnya orang Vietnam santai saja dengan menyebarnya virus covid 19... Di Vietnam rata2 semua orang minum segelas air panas dengan sedikit lemon di malam hari... Karena telah terbukti membunuh virus covid 19 secara total... Bagikan resep sakti ini kepada siapapun untuk memburu pahala... Resep sederhana ini sangat efektif karena tidak akan terinfeksi virus covid 19. Atas izin Allah Subhana Wa Ta'ala, ......Selamat mencoba...*

Lalu benarkah postingan yang mengklaim Vietnam tak ada kematian selama pandemi covid-19 karena warganya meminum teh dan perasan lemon? Simak penelusuran Cek Fakta .

Hasil penelusuran Cek Fakta , postingan yang mengklaim Vietnam tak ada kematian selama pandemi covid-19 karena warganya meminum teh dan perasan lemon adalah hoaks.

 

2. Magnet Bisa Menempel pada Lengan Orang yang Sudah Divaksin Covid-19

Beredar di media sosial postingan terkait magnet yang menempel pada lengan orang yang sudah divaksin covid-19. Postingan ini ramai dibagikan sejak beberapa waktu lalu.

Salah satu yang mempostingnya adalah akun bernama Adiba Yasmi II. Ia mempostingnya di Facebook pada 16 Mei 2021.

Dalam postingannya terdapat video berdurasi 25 detik. Video itu menunjukkan sebuah magnet yang tertempel pada lengan seseorang yang diklaim sudah divaksin covid-19.

Selain itu akun tersebut juga menambahkan narasi: "TRUE OR FALSE, YOU CAN TRY IT WITH THAT MAGNET..I KNOW THIS MAGNET IS ALWAYS ATTACHED TO METAL AND STEEL IRON KPD .. BG ANYONE WHO HAS TAKEN THE COVID19 VACCINE INJECTION, CAN TRY THIS METHOD FOR THE PATIENT ... THE CONTENT OF THE VACCINE TAKEN BY THE PEOPLE SHOULD BE INVESTIGATED ... IT ALSO DEPENDS ON KPD KJ ... THE PEOPLE ARE GROWING INTELLIGENT ..."

atau dalam Bahasa Indonesia : "BENAR ATAU SALAH, ANDA BISA MENCOBA DENGAN MAGNET ITU .. SAYA TAHU MAGNET INI SELALU TERLAMPIR PADA KPD BESI LOGAM DAN BAJA .. BG SIAPA PUN YANG TELAH MENGAMBIL INJEKSI VAKSIN COVID19, DAPAT MENCOBA METODE INI UNTUK PASIEN ... ISI VAKSIN YANG DIAMBIL ORANG HARUS DILINDUNGI ... JUGA TERGANTUNG KPD KJ ... ORANG YANG TUMBUH CERDAS"

Lalu benarkah video yang mengklaim magnet bisa menempel pada lengan orang yang sudah divaksin covid-19? Simak penelusuran Cek Fakta .

Hasil penelusuran Cek Fakta , postingan video yang mengklaim magnet bisa menempel pada lengan orang yang sudah divaksin covid-19 adalah hoaks.

 

3. Gejala Baru pada Virus Corona Covid-19 yang Bermutasi

Beredar di aplikasi percakapan dan media sosial postingan terkait gejala pada virus corona covid-19 yang sudah bermutasi. Postingan ini ramai dibagikan sejak pekan lalu.

Salah satu yang mempostingnya adalah akun bernama Wulandari Ramadhani. Dia mengunggahnya di Facebook pada 20 Mei 2021.

"Kepada teman-teman yang cari nafkah di bidang yang sering "bertemu dengan orang", varian baru yang ditemukan di India (B 1617) memiliki gejala yang unik tidak menimbulkan panas tapi virus varian baru ini menyerang langsung ke paru-paru.

Tes-tes yang ada (rapid, swab antigen maupun swab PCR), semua hasilnya negatif, hanya LDCT (low dose CT Scan paru) Scan paru-paru yang bisa mendeteksi varian baru ini. Biasanya langsung sesak napas dan 1~2 hari meninggal dunia.

Virus mematikan ini sudah ditemukan di Bali (B1351), Jakarta(B1617/B117),

Sumber informasi:

https://nasional.kompas.com/read/2021/05/03/16035411/kemenkes-varian-b117-b1617-dan-b1351-sudah-masuk-indonesia?page=all

Gejala:

1. Diare.

2. Swab & PCR negatif.

3. Hari ke 3 diare makin parah.

4. Sesak nafas / nafas tersengal-sengal

4. CT scan paru hasilnya berwarna putih semua.

5. Setelah paru-paru menjadi putih,biasanya 1-2 hari kemudian meninggal.

Mari sama-sama ketatkan prokes :

1. Memakai Masker

2. Mencuci Tangan

3. Menjaga Jarak

4. Menjauhi Kerumunan

5. Mengurangi Mobilitas

Sayangi diri Anda, Sayangi Keluarga Anda, dan Sayangi Negeri ini.."

Lalu benarkah postingan yang mengklaim ada gejala baru pada virus corona covid-19 yang sudah bermutasi? Simak penelusuran Cek Fakta .

Hasil penelusuran Cek Fakta , postingan yang mengklaim ada gejala baru pada virus corona covid-19 yang sudah bermutasi belum terbukti.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Simak Video Berikut

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tentang Cek Fakta

 merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA  di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat