, Jakarta - Foto tentang bocah Palestina yang melawan tentara Israel beredar di media sosial. Dalam foto yang viral tersebut, terlihat seorang bocah yang tengah berdiri di hadapan tiga polisi.
Bocah kurus itu tampak membusungkan dada. Sementara ketiga polisi hanya menatapnya.
Foto ini kemudian dikaitkan dengan perlawanan bocah Palestina terhadap aparat Israel. Misalnya seperti yang diunggah oleh akun facebook Firda Lia pada 8 Mei 2019. Akun tersebut juga menambahkan sebuah narasi.
Advertisement
"SINGA KECIL DARI PALESTINE.....
Seorang Bocah palestin membentak Sekelompok tentara israel.
Anak:kalian israel Laknatullah. Lihat Aku . Hadapi Aku. Jika Kalian Bertitle pembunuh. Bunuh Aku.
Israel:terdiam. .
Anak:kalian Laknatullah.. tidak bisakah kalian lihat sedetik saja kami hidup bahagia.
Israel: kamu terlalu kecil Untuk Kami Lawan...
Anak: Hanya karena aku kecil kalian takut membunuhku. Kalian bajingan. Kalian takut pada seorang anak laki laki. Tetapi kalian tidak pernah takut sama seorang perempuan. Kalian biadab. Laknatullah. Kalian takut membunuhku. Tapi kalian tidak takut membunuh ibuku.
Israel: kamu diam atau kami tembak...
Tetapi anak tersebut selalu mengucapkan Laknatullah. Laknatullah. Laknatullah. Sampai puluhan kali bahkan ratusan sambil air matanya mengalir.
Israel: terdiam ....Anak: coba kalian ada di posisi kami (Palestine) apa yang kalian lakukan. Kalian juga sama melakukan seperti apa yang kami lakukan.
Tiba tiba salah seorang dari israel menunjukakkan senjata kepada anak tersebut.
Israel: kamu diam. Kalau tidak kamu benar banar kami tembak.
Anak: Aku tidak bisa diam. Bagaimana aku harus diam. Sedangkan orang orang seperti kalian merajalela di negeri kami. Dimana hati nurani kalian. Saya tidak akan pernah takut sama siapapun kecuali Allah . Karena saya manusia dan kalian juga manusia. Saya mati kalian juga akan mati.
Israel: terdiam . Mendengar pembicaraan anak tersebut.
Anak:lebih baik aku pergi bersama ibuku. Daripada aku melihat kalian menyiksa Negaraku. Kalian iblis.
Israel:Menembak anak tersebut.
Lalu anak tersebut terdampar di tanah. Dengan satu pesan .
Anak:wahai israel laknatullah. Kalian bisa membunuhku dan saudara saudaraku. Tapi ingatlah Allah Akan Membalas semua yang kaliannlakukan terhadap kami.
Anak itupun menghembuskan Nafas terakhir dengan mengucapkanاشهادآلااله الااللله واشهدواآن مهمدرسول اللله," tulis Firda Lia.
Konten yang diunggah Firda Lia telah 4.307 kali dibagikan dan mendapat 481 komentar warganet.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Penelusuran Fakta
Dari penelusuran, bocah yang ada di dalam foto tersebut ternyata bukan bocah asal Palestina. Foto tersebut juga bukan menggambarkan kejadian perlawanan penduduk Palestina dengan aparat Israel.
Foto itu ternyata merupakan kejadian unjuk rasa suku Kurdi di Turki yang melibatkan anak-anak. Fakta ini sebagaimana dikutip dari situs ekurd.net dengan judul artikel 'Demonstrating Kurdish Children still Facing Prison Sentences in Turkey'. Di dalam artikel tersebut terdapat foto yang sama dengan yang diunggah akun facebook Firda Lia.
ISTANBUL, — Lawyer and rights defender Akço draws attention to the persisting problem of children on trial even after their release from prison due to a legal amendment in 2010. Akço demands an amendment of Article 31 of the TCK to solve the situation.
Turkey's parliament passed a law early on last July reducing penalties for children under 18 accused of terrorism-related offences. A top European human rights envoy last July urged EU membership candidate Turkey to radically reform its juvenile justice system, under which hundreds of Kurdish children have been jailed.
The children who are being tried under the Anti-Terror Law (TMY) because they attended demonstrations have been pushed aside from the agenda after certain legal amendments and after the campaigns of rights advocators have finished. However, lawyer Seda Akço, working in the field of children rights for many years,www.ekurd.netthinks that the problem is still going on and that it will even grow further if the justice system for children will not be reformed.
Due to legal amendments enforced in July 2010, children are not prosecuted under the same conditions as adults as it had been practices between 2006 and 2010. At the same time, the Court of Appeals took an important decision regarding a person who attended a demonstration upon the call of an illegal organization without actually being a member of the organization shall be punished like a member of an illegal organization.
According to Akço, the basic problem still persists, which is the question "whether to punish the children for their reactions". She emphasized, "The crucial point is to provide opportunities for the children to express their reactions. Otherwise, students participating in a canteen boycott and issuing a press release are punished as well - of course the severity of the penalty is important, too".
Children are not dangerous but in danger
So how should children who go to the streets to show their reactions be approached?
Akço highlighted that the police that are confronted with the demonstrators first should accept the fact that they can demonstrate and also the idea that children might be among them. Demonstrations are being made illegal. If violence is involved - including children - the police has to consider the children as "being in danger" and they have to act for their protection. They need a plan to take them out of the scene so they do not get harmed.
If they have to be taken into custody, this should not happen at the place of the incident but as far as possible upon request. It is not the duty of the police but of the prosecutor to determine who is guilty or suspicious. If the prosecutor decides to launch an investigation, priority should be given to avoid a restriction of the children's freedom. If there is a possibility for judiciary control, this should be preferred to detention. If a trial is launched, priority should be given to freedom of expression and punishment should only be considered as a last resort.
Akço argued, "I think that all children are facing common problems once an event has entered the field of crime. Children are being discriminated because they are Kurds but this is not specific to them, Romans and homosexuals are being discriminated as well, for instance".
"Article 31 of the TCK has to be amended"
In Akço's opinion, the actual problem is to allocate resources to fulfil the legal obligations of the many applications and administrative regulations.
A pressing problem is Article 31 of the Turkish Criminal Code (TCK) (Minor Status). Akço criticized that judges have no other option but punishment for children who are aware of the legal significance and consequences of the offence.
In fact, the reason that drove the child to the commitment of an offence should be determined and precautionary applications should be imposed to remove that reason. Only if this is considered to be inefficient, the court should decree for punishment.
"If a child commits a theft because he is hungry, it should be prevented from staying hungry. Looking at it from a specific angle, a solution for the children who attend demonstrations would also be a solution of the Kurdish question".
The lawyer stressed that the judiciary will try to find their own solutions as long as the government does not take according steps. Due to a lack of alternatives, this solution means punishing the children, Akço emphasized.
"I don't trust the amendment"
Akço furthermore indicated that the attitude of the police could be changed with an according approach of the administration.
"The release of children in detention was a relief, but we will see what is going to happen once the courts will establish their verdicts. (...) If the Prime Minister will make an announcement similar to the one in 2006 [What needs to be done will be done for women as well as children], detention houses will again be filled up with children.
Advertisement
Kesimpulan
Peristiwa seorang anak yang berhadapan dengan polisi ternyata bukan terjadi di Palestina. Foto itu merupakan kejadian saat suku Kurdi di Turki berunjuk rasa pada Januari 2011 lalu.
Mereka melibatkan anak-anak dalam unjuk rasa tersebut. Narasi yang dibangun dalam foto tersebut tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya.
![Banner Cek Fakta: Salah](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/VLLhSqDoOIH-quuBcE2BBEz1Lks=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2282234/original/020397100_1531801478-WhatsApp_Image_2018-07-16_at_11.16.20.jpeg)
Tentang Cek Fakta
merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama 49 media massa lainnya di seluruh dunia.
Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi hoax yang tersebar di masyarakat.
Jika anda memiliki informasi seputar hoax yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Terkini Lainnya
Penelusuran Fakta
Kesimpulan
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Jakarta
Israel
Bocah palestina
Cek Fakta
Raja Organic
Copa America 2024
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Hasil Copa America 2024: Uruguay Singkirkan Amerika Serikat, Panama Melenggang ke Perempat Final
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Timnas Indonesia U-16
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia: Penghiburan Medali Perunggu
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Siaran Langsung Vietnam vs Indonesia di Vidio: Perebutan Peringkat 3 AFF U-16 2024
Ini Penyebab Kekalahan Lawan Australia Menurut Pelatih
Timnas Indonesia Gagal Pertahankan Gelar Piala AFF U-16, Nova Arianto Tetap Beri Apresiasi
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah dan Kebobolan 5 Gol, Garuda Nusantara Gagal ke Final
Judi Online
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Puan Minta MKD Buka Daftar Anggota DPR yang Diduga Terlibat Judi Online
Pilkada 2024
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
KPU RI Resmi Terbitkan Peraturan Anyar soal Batasan Usia Kepala Daerah, Ini Isinya
Puan Sebut PDIP Pertimbangkan Kaesang Maju Pilkada Jateng
Hasto PDIP: Coklit Ini Penting Dalam Menjamin Hak Konstitusional Warga
TOPIK POPULER
Live Streaming
Pencadangan Data Pasca Serangan Ransomeware, Kesiapan atau Keterlambatan?
Populer
Cek Fakta: Tidak Benar Pendaftaran Gebyar Undian Hadiah BritAma Festival
Cek Fakta: Klarifikasi Video 100 Anak Korban Perang Gaza Diselamatkan ke Hotel di Indonesia
Penipuan Online Makin Berkembang, Kenali Modusnya Biar Tak Jadi Korban
Foto Anies Baswedan Membaca Buku Disunting untuk Dijadikan Hoaks, Simak Daftarnya
Cek Fakta: Tidak Benar Pendaftaran Gebyar Undian Berhadiah dari BRI
Hoaks Terkini Seputar Kesehatan, Simak Daftarnya Biar Tak Terpengaruh
Ragam Hoaks Seputar Pengobatan Hipertensi, Simak Faktanya
Deretan Hoaks Giveaway Catut Nama Baim Wong, Jangan Mudah Tergiur
Euro 2024
Di Istanbul, Suporter Sambut Meriah Kemenangan Turki atas Austria
Dua Gol Merih Demiral Antar Turki Melaju ke Perempat Final Euro 2024
Bungkam Rumania 0-3, Belanda Raih Tiket Perempat Final Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Waspada Belanda, Turki Bikin Pelatih Austria Ralf Rangnick Menyesal Tak Bisa Lanjut di Euro 2024
Berita Terkini
Peristiwa Kebakaran Rumah Wartawan di Karo, Polda Sumut Bentuk Posko Pengaduan
KPK Sebut Korupsi Asuransi Fiktif di PT Pelni Rugikan Negara Rp9 Miliar
Rincian Biaya Admin BRI 2024 per Bulan, Simak Pula Bank Lainnya
IHSG Dibuka Perkasa, Sektor Saham Transportasi Menjulang Tinggi
Ribuan Buruh Mau Kepung Istana Negara, Minta PHK Sektor Tekstil hingga logistik Dihentikan
Haji Thoriq Jadi Meme di Mana-Mana, Thariq Halilintar Siapkan Umrah Gratis bagi Orang Terkreatif
Pekerja Tekstil yang Dipecat Tak Dapat Jaminan Kehilangan Pekerjaan, DPR Minta BPJS Telusuri
7 Khasiat Torpedo Sapi yang Jarang Diketahui, Tak Kalah dari Torpedo Kambing
3 Doa Pembuka Pintu Rezeki Secepat Kilat dan Pelunas Utang dari Imam Nawawi
iPhone 16 Pro Max akan Dilengkapi Baterai Berkapasitas Besar, Fans Apple Antusias!
Rekomendasi Set Top Box untuk TV Tabung Bersertifikat Kominfo, Simak Cara Memasangnya
Harga Emas Antam Turun Tipis Hari Ini, Cek Rinciannya
Zonasi Penjualan Rokok di RPP Kesehatan, Paguyuban Pedagang Madura: Bukti Pemerintah Tak Peka
Sempat Dikira Kambing, Korban Tewas Kebakaran SPBU di Pati Ternyata Sopir Espass