Tren produk berbahan baku kulit sapi tengah booming di pasar dalam maupun luar negeri, terutama Jepang. Ironisnya, Indonesia sebagai negara pengekspor cuma kebagian kulit sapi sisa berkualitas rendah alias KW 3. Lalu kemana larinya kulit sapi asal negara ini jika rakyatnya sendiri tak menikmati bahan baku dengan kualitas tinggi?
Ani Eka Wati (43), Pengusaha tas berbahan baku kulit sapi di bawah produksi UD Genta, Bali mengaku sering kewalahan meladeni permintaan ekspor tas yang datang bertubi-tubi.
"Produksi tas benar-benar kami batasi cuma 500 pieces per bulan, dan itu pun sudah langsung dipesan oleh pihak Jepang yang rutin minta. Kadang juga memesan lebih dari jumlah itu, tapi kami tidak menerimanya," ungkap dia saat berbincang dengan di JIExpo Kemayoran, Jakarta, seperti ditulis Senin (21/10/2013).
Alasan membatasi produksi, lanjut Ani, karena sulitnya memperoleh bahan baku kulit sapi dari pemasok setiap hari. Bahkan, tak jarang pasokan bahan kulit sapi tersebut kosong sehingga supplier harus mencicil permintaan Wanita asal Bali itu.
"Mendapatkan bahan baku tidak gampang, karena seringnya malah kosong. Padahal kami cuma pesan 10 ribu feet kulit sapi, tapi bisa nyicil kedatangan bahannya sampai tiga kali dalam setahun," tambahnya.
Selain itu, kata dia, bahan baku kulit sapi di Indonesia terus mengalami kenaikan setiap tahun dari sebelumnya Rp 6.500 per feet sebelum lebaran kemarin, kini menjadi Rp 10 ribu per feet karena kelangkaan bahan baku.
"Di tambah lagi, kita cuma dapat kulit sapi sisa atau KW 3 yang bukan 100% asli. Sedangkan yang kualitas bagus atau KW 1 dan KW 2 justru di eskpor ke China dan Taiwan. Lalu sama mereka diproses lagi menjadi barang jadi, kemudian balik di ekspor ke Indonesia," keluh Ani.
Lebih jauh dia mengatakan, dengan satu feet kulit sapi, UD Genta mampu memproduksi dua sampai tiga tas berdesain sederhana, namun elegan. Pantaslah bila produk eksklusif kulit sapi ini dihargai berkisar Rp 400 ribu-Rp 600 ribu per pieces.
"Kami tidak menaikkan harga sejak mulai produksi meskipun harga bahan baku naik. Ambil marjin 20% saja sudah bagus, karena kami juga harus menggaji karyawan sebanyak 15 orang yang bisa menghasilkan satu pieces tas dalam waktu setengah hari sebab ini asli buatan tangan (hand made)," paparnya.
Ke depan, Ani tidak ingin muluk-muluk dalam mengejar ambisi. Dia hanya berharap dapat mempertahankan konsistensinya dalam menjaga kualitas dan memenuhi permintaan ekspor dari klien di Jepang.
"Inginnya sih meningkatkan kapasitas produksi dan tambah pasar baru. Tapi kalau bahan baku sering kosong kami tidak mau ambil risiko karena pembeli tidak mau tahu pokoknya barang harus ada. Jadi biar berjalan seperti ini dulu saja," pungkas dia yang mengawali bisnis dengan modal Rp 10 juta itu. (Fik/Ndw)
Ani Eka Wati (43), Pengusaha tas berbahan baku kulit sapi di bawah produksi UD Genta, Bali mengaku sering kewalahan meladeni permintaan ekspor tas yang datang bertubi-tubi.
"Produksi tas benar-benar kami batasi cuma 500 pieces per bulan, dan itu pun sudah langsung dipesan oleh pihak Jepang yang rutin minta. Kadang juga memesan lebih dari jumlah itu, tapi kami tidak menerimanya," ungkap dia saat berbincang dengan di JIExpo Kemayoran, Jakarta, seperti ditulis Senin (21/10/2013).
Alasan membatasi produksi, lanjut Ani, karena sulitnya memperoleh bahan baku kulit sapi dari pemasok setiap hari. Bahkan, tak jarang pasokan bahan kulit sapi tersebut kosong sehingga supplier harus mencicil permintaan Wanita asal Bali itu.
"Mendapatkan bahan baku tidak gampang, karena seringnya malah kosong. Padahal kami cuma pesan 10 ribu feet kulit sapi, tapi bisa nyicil kedatangan bahannya sampai tiga kali dalam setahun," tambahnya.
Selain itu, kata dia, bahan baku kulit sapi di Indonesia terus mengalami kenaikan setiap tahun dari sebelumnya Rp 6.500 per feet sebelum lebaran kemarin, kini menjadi Rp 10 ribu per feet karena kelangkaan bahan baku.
"Di tambah lagi, kita cuma dapat kulit sapi sisa atau KW 3 yang bukan 100% asli. Sedangkan yang kualitas bagus atau KW 1 dan KW 2 justru di eskpor ke China dan Taiwan. Lalu sama mereka diproses lagi menjadi barang jadi, kemudian balik di ekspor ke Indonesia," keluh Ani.
Lebih jauh dia mengatakan, dengan satu feet kulit sapi, UD Genta mampu memproduksi dua sampai tiga tas berdesain sederhana, namun elegan. Pantaslah bila produk eksklusif kulit sapi ini dihargai berkisar Rp 400 ribu-Rp 600 ribu per pieces.
"Kami tidak menaikkan harga sejak mulai produksi meskipun harga bahan baku naik. Ambil marjin 20% saja sudah bagus, karena kami juga harus menggaji karyawan sebanyak 15 orang yang bisa menghasilkan satu pieces tas dalam waktu setengah hari sebab ini asli buatan tangan (hand made)," paparnya.
Ke depan, Ani tidak ingin muluk-muluk dalam mengejar ambisi. Dia hanya berharap dapat mempertahankan konsistensinya dalam menjaga kualitas dan memenuhi permintaan ekspor dari klien di Jepang.
"Inginnya sih meningkatkan kapasitas produksi dan tambah pasar baru. Tapi kalau bahan baku sering kosong kami tidak mau ambil risiko karena pembeli tidak mau tahu pokoknya barang harus ada. Jadi biar berjalan seperti ini dulu saja," pungkas dia yang mengawali bisnis dengan modal Rp 10 juta itu. (Fik/Ndw)
Terkini Lainnya
sapi
ekspor kulit sapi
kulit sapi
Rekomendasi
Hanya Pakai Sendok, Begini Trik Mudah dan Cepat Bersihkan Bulu dan Rambut di Kulit Sapi
Tips Membersihkan Kulit Sapi untuk Dikonsumsi
Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
Hasil Mukerwil DPW PPP Sulsel: Dukung Kepemimpinan Mardiono hingga Sepakat Sukseskan Pilkada 2024
TOPIK POPULER
INFO LOWONGAN KERJA
Platform Digital jadi Destinasi Favorit Pencari Kerja, Bantu Tekan Pengangguran
Sederet Lowongan Kerja Terbaru buat Lulusan SMA/SMK, Simak Posisi dan Persyaratannya
Lowongan Kerja Pegadaian Lulusan D3 dan S1, Simak Syaratnya
Populer
Indonesia Jadi Negara dengan Unicorn dan Decacorn Terbesar di Dunia
Wijaya Karya Catatkan Kontrak Baru Rp 8,86 Triliun
Indonesia Hadapi Tantangan Besar Penuhi Permintaan Listrik, Apa Itu?
PMN ASDP 2024 Sentuh Rp 367 Miliar, Pengusaha Sebut Butuh Penambahan Dermaga Bukan Kapal
Simak Jadwal Seleksi CPNS 2024 Penempatan IKN, Ada 40.000 Formasi
Realisasi Anggaran Bantuan TJSL Asuransi Jasindo Capai Lebih Rp 1 Miliar hingga Kuartal II-2024
Berkat Holding Ultra Mikro Nasabah PNM Mekaar Ini Berani Memulai Investasi
Volume Penumpang Kereta Cepat Whoosh Tembus 24 Ribu per Hari
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Biaya Kuliah Makin Mahal, Hal Ini Bisa jadi Solusi
Euro 2024
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Top 3: Zodiak yang Paling Suka Traveling
Top 3 Berita Bola: Prancis Rebut Tiket Semifinal Euro 2024 usai Menang Dramatis atas Portugal Lewat Adu Penalti
Berita Terkini
PBNU Tetapkan 1 Muharram 1446 H Senin 8 Juli 2024, Ini Perhitungannya
BNPB: Gempa Batang Sebabkan Bangunan Rusak dan 4 Warga Luka-Luka
Hasil IBL 2024: Menang Dramatis atas Pelita Jaya, Satria Muda Rebut 10 Kemenangan Beruntun
Hasil PLN Mobile Proliga 2024: Sikat PBS, LavAni Juara Putaran Pertama Final Four
Potret Han So Hee Kembali Potong Rambut Pendek Setelah 3 Tahun Panjang, Dipuji Makin Cantik
PBSI Masih Tunggu Keputusan Keluarga soal Jenazah Zhang Zhi Jie
Antisipasi Bencana, Sekda Sebut Jabar Perlu Manajemen Penanggulangan Super Team
Satu Korban Longsor di Blitar Akhirnya Ditemukan Setelah 8 Hari Pencarian
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Buka Layanan Paspor 'After Hour', Imigrasi Tanjungpandan Raih Penghargaan di Belitung Expo 2024
Dihadiri 2.022 Orang, Pagelaran Reuni Akbar Jemaah Umrah di TMII Pecahkan Rekor MURI
Tambang Emas Suwawa Longsor, Puluhan Orang Dilaporkan Tertimbun
Jokowi Khawatir Dampak Perubahan Iklim, PAN Komitmen Percepat Transisi Energi
Astronot NASA Keluar dari Simulasi Misi Mars Setelah Bertahan 378 Hari
3 Tips Velove Vexia 18 Tahun Eksis di Dunia Seni: Persiapan dengan Rasa Percaya Diri hingga Support System