Pengenaan bea masuk anti dumping terhadap produk polyenthylene telephthelate (PET) yang merupakan bahan baku dalam pembuatan kemasan makanan atau minuman ringan dinilai akan mempengaruhi harga jual produk makanan dan minuman tersebut sehingga akan mengurangi tingkat konsumsi masyarakat.
"Dalam konteks ini, kebijakan anti dumping ini akan memberikan dampaknya bagi industri kami. Kami berkepentingan untuk melihat bagaimana pasokan (PET) kedalam industri kami terjamin dengan harga yang baik dan kualitas yang bagus serta suplainya juga terjaga," ujar Triyono Prijosoesilo, Ketua Umum Asosiasi Industri Minuman Ringan (ASRIM), saat berbincang dengan di Jakarta, seperti ditulis Sabtu (10/8/2013).
Triyono sendiri sedikit keberatan dengan kebijakan ini, alasannya hal tersebut karena sebagai industri yang mengandalkan kemasan, sehingga PET ini menjadi salah satu bahan baku utama dalam industri tersebut dan hal ini relatif sensitif terhadap terjadinya perubahan harga jual produk nantinya.
Meskipun demikian, dia menyadari bahwa penerapan kebijakan ini merupakan kewenangan pemerintah untuk memperketat pengawasan melalui bea masuk anti dumping ini, namun dia berharap pemerintah dapat melakukan upaya-upaya penyeimbangan dengan melihat dampaknya terhadap industri pengguna, bukan hanya terhadap produsen PET.
Menurut Triyono, para produsen minuman sebagaian besar memasok PET dari dalam negeri, sekitar 70%. Meski demikian dia menjelaskan, para produsen ini tetap perlu memasok PET melalui impor agar bila terjadi gangguan pasokan dalam negeri, produsen memiliki pemasok alternatif.
Selain itu dengan adanya pilihan pemasok PET, produsen minuman kemasan ini bisa mendapatkan harga yang wajar karena dari ada persaingan antar penghasil PET.
"Yang dikhawatirkan oleh para pengusaha, bila ada pengenaan biaya masuk anti dumping sementara dalam konteks produsen PET dalam negeri tingkat persaingan kurang tinggi, hanya ada 1 yang sangat dominan, ini berpotensi hanya akan ada 1 sumber saja dari dalam negeri sehingga mempengaruhi masalah harga, pasokan atau kualitas," jelasnya.
Total kebutuhan industri nasional untuk PET mencapai 156 ribu metrik ton per tahun. Sedang total produksi PET dalam negeri mencapai 340 ribu metrik ton, namun 200 ribu metrik ton diantaranya untuk diekspor. Sisanya untuk kebutuhan nasional sehingga industri yang membutuhkan bahan baku tersebut perlu melakukan impor.
"Kita impor PET ini biasanya berasal dari Malaysia, Korea Selatan, China, Taiwan, Thailand dan Singapura," katanya.
Triyono juga menilai, permintaan PET dalam negeri akan semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan perekonomian dan pertambahan tingkat konsumsi makanan dan minuman kemasan. Sehingga permintaan terhadap kemasan yang tahan lama, fleksibel, ringan serta praktis juga semakin banyak.
"Kami tetap berharap, ada kemungkinan kami untuk melakukan importasi, dengan harga yang wajar sehingga pasokan tidak hanya berasal dari 1 sumber," tandasnya. (Dny/Igw)
"Dalam konteks ini, kebijakan anti dumping ini akan memberikan dampaknya bagi industri kami. Kami berkepentingan untuk melihat bagaimana pasokan (PET) kedalam industri kami terjamin dengan harga yang baik dan kualitas yang bagus serta suplainya juga terjaga," ujar Triyono Prijosoesilo, Ketua Umum Asosiasi Industri Minuman Ringan (ASRIM), saat berbincang dengan di Jakarta, seperti ditulis Sabtu (10/8/2013).
Triyono sendiri sedikit keberatan dengan kebijakan ini, alasannya hal tersebut karena sebagai industri yang mengandalkan kemasan, sehingga PET ini menjadi salah satu bahan baku utama dalam industri tersebut dan hal ini relatif sensitif terhadap terjadinya perubahan harga jual produk nantinya.
Meskipun demikian, dia menyadari bahwa penerapan kebijakan ini merupakan kewenangan pemerintah untuk memperketat pengawasan melalui bea masuk anti dumping ini, namun dia berharap pemerintah dapat melakukan upaya-upaya penyeimbangan dengan melihat dampaknya terhadap industri pengguna, bukan hanya terhadap produsen PET.
Menurut Triyono, para produsen minuman sebagaian besar memasok PET dari dalam negeri, sekitar 70%. Meski demikian dia menjelaskan, para produsen ini tetap perlu memasok PET melalui impor agar bila terjadi gangguan pasokan dalam negeri, produsen memiliki pemasok alternatif.
Selain itu dengan adanya pilihan pemasok PET, produsen minuman kemasan ini bisa mendapatkan harga yang wajar karena dari ada persaingan antar penghasil PET.
"Yang dikhawatirkan oleh para pengusaha, bila ada pengenaan biaya masuk anti dumping sementara dalam konteks produsen PET dalam negeri tingkat persaingan kurang tinggi, hanya ada 1 yang sangat dominan, ini berpotensi hanya akan ada 1 sumber saja dari dalam negeri sehingga mempengaruhi masalah harga, pasokan atau kualitas," jelasnya.
Total kebutuhan industri nasional untuk PET mencapai 156 ribu metrik ton per tahun. Sedang total produksi PET dalam negeri mencapai 340 ribu metrik ton, namun 200 ribu metrik ton diantaranya untuk diekspor. Sisanya untuk kebutuhan nasional sehingga industri yang membutuhkan bahan baku tersebut perlu melakukan impor.
"Kita impor PET ini biasanya berasal dari Malaysia, Korea Selatan, China, Taiwan, Thailand dan Singapura," katanya.
Triyono juga menilai, permintaan PET dalam negeri akan semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan perekonomian dan pertambahan tingkat konsumsi makanan dan minuman kemasan. Sehingga permintaan terhadap kemasan yang tahan lama, fleksibel, ringan serta praktis juga semakin banyak.
"Kami tetap berharap, ada kemungkinan kami untuk melakukan importasi, dengan harga yang wajar sehingga pasokan tidak hanya berasal dari 1 sumber," tandasnya. (Dny/Igw)
Terkini Lainnya
anti dumping pet
makanan kemasan
anti dumping
Rekomendasi
Daging Babi Jadi Senjata China Balas Kenaikan Tarif Impor Kendaraan Listrik Uni Eropa
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Senin 1 Juli Pukul 19.30 di Indosiar dan Vidio
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Judi Online
Nama Jurnalis Dicatut untuk Hoaks Promosi Situs Judi, Simak Daftarnya
Heru Budi Telusuri Oknum ASN Pemprov Jakarta Terlibat Judi Online
Judi Online di Minahasa Selatan, 2 Wanita Ditangkap
Catatan IPW untuk Polri di HUT ke-78 Bhayangkara
Kominfo: Telegram Sudah Respons Penghapusan Judi Online Usai Diberi Surat Peringatan
Pilkada 2024
Jelang Pilkada 2024, Jokowi Minta Polri Jaga Netralitas dan Stabilitas
KPU Jakarta Tunggu PKPU soal Batas Usia Kepala Daerah
Santun dan Sederhana, Dukungan pada Eman Suherman Maju Cabup Disebut Terus Datang
Sandiaga Tunggu Penugasan PPP untuk Maju Pilkada 2024
Heru Budi Respons Peluang Maju Pilkada Jakarta 2024: Saya ASN, Tidak Pengalaman di Bidang Politik
Tiga Menteri Jokowi Disiapkan PDIP Maju Pilkada 2024, Ini Daftarnya
TOPIK POPULER
INFO LOWONGAN KERJA
Lowongan Kerja Pegadaian Lulusan D3 dan S1, Simak Syaratnya
10 Provinsi dengan Jumlah Lowongan Kerja Terbanyak
Lowongan Kerja bagi Lulusan SMA/SMK, D3 hingga S1, Cek Syaratnya
Populer
Menunggu Data Inflasi, Rupiah Menguat Tipis
3 Tips Efektif Mengajarkan Anak Menabung Sejak Dini
CIMB Niaga Bakal Sasar Nasabah Millenial dan Gen Z Pasarkan KPR Hijau
BCA Finance dan BCA Multi Finance Bakal Merger, Ini Alasannya
Harga BBM BP AKR Turun Mulai 1 Juli 2024, Simak Rincian Terbarunya
Pupuk Kaltim Salurkan Rp1,3 Miliar Demi Ketahanan Pangan
Anak Perusahaan Bank Mandiri Group, Go Beyond! Berhasil Catatkan Kinerja Positif di Kuartal I 2024
ASN Pemda sekitar IKN Bisa Ajukan Pindah ke Nusantara
Tenang, Harga BBM Solar dan Pertalite Tak Naik 1 Juli 2024
25,27 Juta Orang Indonesia Masih Miskin hingga Maret 2024, Lebih Rendah Sebelum COVID-19
Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Prancis vs Belgia: Les Bleus Jadi Ancaman Serius De Rode Duivels
Persiapan Portugal Jelang Hadapi Slovenia di Babak 16 Besar Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Berita Terkini
Timwas Bentuk Pansus Angket, Dalami Indikasi Jual Beli Visa dan Kuota Haji Khusus
Ini Dampak Perpres Game bagi Pelaku Industri Gim Lokal di Indonesia
Here Comes The Sun Eater Kembali dalam Event Musik HCTS 2024, Digelar di Bali 6 Juli 2024
4 Cara Buat Sate Daging Padang yang Enak, Ini Panduan Lengkapnya
Total Penghimpunan Dana di Pasar Modal Tembus Rp 479,42 Triliun
Mengenal Cedera Otot dan Cara Mengatasinya, Ketahui Juga Penyebabnya
ASN Pemda sekitar IKN Bisa Ajukan Pindah ke Nusantara
Miliarder di Inggris Bakar Rumah Mewahnya, Tak Rela Dimiliki oleh Mantan Istri
Cara Bakar Sate yang Enak dan Empuk, Ternyata Tekniknya Gampang
Kronologi Meninggalnya Pebulu Tangkis China Zhang Zhi Jie Saat Bertanding di GOR Amongrogo Yogya
Isuzu ELF NMR Adopsi Sistem Filter Bahan Bakar Baru
Angka Kemiskinan di Jateng Turun, Nana Sudjana Minta Semua Pihak Tetap Bekerja Keras
Baru 40 Persen Tenaga Teknis Museum Tersertifikasi, IHA Gandeng Prancis Latih Kurator