, Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan penyebab ketidakstabilan harga pangan di Indonesia.
Arief menuturkan, persoalan naik turun harga pangan di Indonesia disebabkan oleh minimnya ketersediaan ekosistem penyimpanan bahan pangan atau cold chain.
Baca Juga
"Kenapa harga pangan di Indonesia itu naik turun? Salah satunya karena kita tidak punya alat untuk memperpanjang shelf life, ini yang banyak belum diketahui," kata Arief dalam Seminar Peran Teknologi dan Perusahaan Start-up Pada Keandalan Logistik Pangan di Ji Expo Kemayoran, Jakarta, dikutip Jumat (10/5/2024).
Advertisement
Padahal, ketersediaan cold storage amat penting untuk menjaga kesegaran bahan pangan. Sehingga, petani akan diuntungkan karena masa umur hasil panen yang lebih panjang.
"Itu ada Apel Fuji dari China bagian utara, walaupun di sana sedang winter, tapi masih bisa terus kirim. Itu karena mereka bisa mengatur tidak hanya suhunya saja. Ada namanya control atmosfer storage," ujar dia.
Di sisi lain, pemerintah menilai tantangan pangan global saat ini cukup mengkhawatirkan. Di mana, harga pangan kian mahal akibat jumlah penduduknya naik hingga ketersediaan lahan yang makin sempit.
"Namun setelah produksi dalam negeri naik, sudah banyak, saking banyaknya malah harganya jatuh. Jadinya petaninya enggan nanam lagi, peternak juga. Kita tidak ingin begitu. Jadi tugas kita semua, termasuk Badan Pangan Nasional bersama BUMN, mempersiapkan pada saat produksi meninggi berperan sebagai offtaker," kata dia.
Melihat hal itu, 2022 Bapanas telah menyalurkan total 30 sarana prasarana cold chain di 12 provinsi sentra produsen pangan strategis dalam mendukung penguatan cadangan pangan. Jenis alatnya antara lain cold storage dengan kapasitas hingga 12 ton, air blast freezer kapasitas hingga 3 ton, heat pump dryer kapasitas 200 kilogram per batch, dan refeer container kapasitas hingga 20 ton.
"Tahun ini saya mau selesaikan totalnya sampai 40 alat cold chain. Saya akan pastikan ada di sentra-sentra produksi beberapa kabupaten kota. Ini karena ketahanan pangan yang benar adalah ketahanan pangan yang mendahulukan kemandirian pangan," ungkap ketua Bapanas.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Produksi Padi Bakal Merosot hingga Akhir 2024, Bagaimana Langkah Bapanas?
![Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi kepada di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (10/7/2023). (Setpres)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/teuh_PxtF8XM9US8bpPrEUeBDwA=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4497539/original/087535600_1688996045-kepala_bapanas.jpg)
Sebelumnya, produksi beras nasional diprediksi turun hingga akhir 2024 seiring luasan lahan sawah di sejumlah wilayah sentra produksi beras merosot.
Seiring hal tersebut Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) atau Bapanas Arief Prasetyo Adi mengimbau untuk bersiap hadapi penurunan produksi beras.
"Untuk beras kita harus bersiap. Ini karena setelah Mei (2024), proyeksi produksi dalam negeri kemungkinan akan mengalami depresiasi sampai akhir tahun, kecuali ada luas tanam yang lebih dari 1 hektar per bulannya," ujar Arief dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (3/5/2024).
Berdasarkan Kerangka Sampel Area (KSA) BPS, produksi beras nasional pada April 2024 diperkirakan mencapai 5,53 juta ton dan Mei 2024 berada di angka 3,19 juta ton. Selanjutnya pada Juni 2024 diperkirakan produksi beras mulai menurun menjadi 2,12 juta ton.
Menyusul hal itu, Badan Pangan Nasional telah meminta Bulog untuk terus menerus melakukan optimalisasi serapan produksi dalam negeri selama 2 bulan ini. Hal ini sebagaimana arahan langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saat ini, bahkan Bulog terus melecut penyerapan sampai 30 ribu ton setara GKP per harinya. Kita patut dukung dan apresiasi itu," tutur dia.
Sementara, realisasi penyaluran beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) oleh Bulog sampai 25 April telah menyentuh total angka 650 ribu ton dari target 1,2 juta ton di tahun ini. Selanjutnya, bantuan pangan beras tahap pertama per 26 April pun telah mencapai 647 ribu ton atau 98,08 persen.
Advertisement
Tingkat Inflasi
![Harga Sejumlah Bahan Pangan Mulai Merangkak Naik](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/o07IJhoppf5paLlhSaTzMScbQvQ=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4749155/original/086385600_1708509570-20240221-Kenaikan_Harga_Pangan-ANG_2.jpg)
Di sisi lain, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, tingkat inflasi nasional secara bulanan berada di 0,25 persen pada April 2024. Sementara inflasi menurut komponen harga bergejolak seperti cabai merah, beras, telur ayam ras, dan cabai rawit tercatat mengalami deflasi sebesar 0,31 persen.
Menurut BPS, andil inflasi secara bulanan beberapa komoditas pangan di April 2024 antara lain bawang merah -0,14 persen, beras -0,12 persen, telur ayam ras -0,06 persen, dan cabai rawit -0,04 persen. Adanya tren deflasi komoditas pangan pokok tersebut, salah satunya dipengaruhi oleh berbagai program intervensi yang dilakukan pemerintah selama Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
Arief menambahkan, pihaknya juga gencar melakukan operasi pasar murah melalui Gerakan Pangan Murah (GPM) menjelang lebaran Idulfitri 2024. Pelaksanaan GPM tersebut juga diiringi pula dengan memastikan stok pangan senantiasa tersedia di pasar, misalnya beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) oleh Bulog.
"Alhamdulilah, ini jadi buah hasil kerja keras kolaborasi pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, para asosiasi, dan seluruh stakeholder pangan, sehingga terlihat hasil positifnya dan terbukti mampu meredam laju inflasi di April, terutama sektor pangan. Kita ketahui bersama, pada April lalu bertepatan dengan momen Ramadan dan Lebaran," tegas Arief.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Marak Beras Bulog Dioplos, Bos Bapanas Bilang Begini
![Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi Penuhi Panggilan KPK](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/yuq_Z_G1fiQ10aBbH6f5X5aN-cQ=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4732996/original/009765300_1706864349-20240202-Pemeriksaan_Kepala_Bapanas-HER_5.jpg)
Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mewanti-wanti pelaku usaha untuk tidak nakal dalam menjual beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Menyusul banyaknya temuan beras Bulog itu dioplos hingga dikemas ulang di berbagai daerah.
Arief menekankan, Beras SPHP ditujukan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga beras, bukan untuk diperjualbelikan secara komersial. Apalagi dengan mengambil keuntungan berlebih dengan proses kecurangan.
"Kami mengimbau masyarakat dan pelaku usaha untuk tidak mengkomersialisasikan Beras SPHP dalam bentuk apa pun, termasuk repacking, mengoplos, hingga menaikkan harganya," kata Arief dalam keterangannya, Rabu (27/3/2024).
"Sebab Beras SPHP ditujukan untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, untuk memastikan akses masyarakat terhadap pangan tetap terjaga," tegas dia.
Arief mengungkap ada sejumlah temuan kecurangan yang dilakukan pelaku usaha. Beberapa waktu lalu, Satgas Pangan Polri menemukan sejumlah kecurangan.
Seperti temuan adanya pengemasan ulang, pengoplosan, hingga penjualan diatas harga eceran tertinggi (HET) di Medan, Malang, hingga Balikpapan. Namun sebagai bentuk antisipasi, Bapanas bersama Perum Bulog terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan pelaku usaha pangan.
Adapun beras SPHP merupakan beras yang keluarkan oleh Perum Bulog sesuai penugasan dari Badan Pangan Nasional. Pada 2024 ini target penyaluran beras mencapai 1,2 juta ton. Harga beras SPHP diatur sesuai dengan Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 7 Tahun 2023.
SPHP Beras tahun 2024 dilaksanakan secara merata di seluruh wilayah Indonesia dalam bentuk curah dan kemasan 5 kg dengan harga zona 1 Rp 10.900/kg, zona 2 Rp 11.500/kg, dan zona 3 Rp 11.800/kg.
"Masyarakat bisa mendapatkan Beras SPHP baik di pasar tradisional, ritel modern, outlet Perum Bulog, Pemerintah Daerah, hingga toko-toko lainnya yang menjadi mitra downline Perum Bulog," urainya.
![Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (/Abdillah)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/46wVw5JW8j1h6fzStswG-ag3rZY=/640x640/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4059789/original/066135300_1655813997-Infografis_SQ_Bank_Dunia_Proyeksi_Pertumbuhan_Ekonomi_Global_Bakal_Terjun_Bebas.jpg)
Terkini Lainnya
Bapanas Salurkan Bantuan Kesiapsiagaan Krisis Pangan di Wilayah Terdampak Bencana
Dukung Ketahanan Pangan di Jatim, Bapanas Sumbang Mobil Lab untuk Cek Pangan Segar
Beras Impor Telat Bongkar Muat Didenda Rp 350 Miliar, Bos Bapanas Beri Penjelasan
Produksi Padi Bakal Merosot hingga Akhir 2024, Bagaimana Langkah Bapanas?
Tingkat Inflasi
Marak Beras Bulog Dioplos, Bos Bapanas Bilang Begini
Harga Pangan
Bapanas
Cold Chain
Cold Storage
Pangan
Rekomendasi
Dukung Ketahanan Pangan di Jatim, Bapanas Sumbang Mobil Lab untuk Cek Pangan Segar
Beras Impor Telat Bongkar Muat Didenda Rp 350 Miliar, Bos Bapanas Beri Penjelasan
Kepala Bapanas: Demurrage Beras Bulog Hal Biasa
Parah, Anggaran Stunting dan Revolusi Mental Malah Dipakai Perbaikan Pagar hingga Beli Motor Trail
Produsen Gula BUMN Diminta Serap Gula Petani Lokal di Kisaran Harga Ini
Bapanas Putar Otak Jaga Pasokan Sapi Hidup Tak Kelebihan saat Idul Adha
Badan Pangan Nasional Siapkan Anggaran Rp 329,9 Miliar di 2025
Dicecar DPR soal Harga Beras Mahal, Kepala Bapanas Bilang Begini
Harga Eceran Tertinggi Beras Medium dan Premium Naik, Ini Rinciannya
Copa America 2024
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Senin 1 Juli Pukul 19.30 di Indosiar dan Vidio
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Judi Online
Heru Budi Telusuri Oknum ASN Pemprov Jakarta Terlibat Judi Online
Judi Online di Minahasa Selatan, 2 Wanita Ditangkap
Catatan IPW untuk Polri di HUT ke-78 Bhayangkara
Kominfo: Telegram Sudah Respons Penghapusan Judi Online Usai Diberi Surat Peringatan
Judi Online Berdampak Buruk bagi Keluarga, Bisa Menghancurkan Moral Lintas Generasi
Pilkada 2024
Sandiaga Tunggu Penugasan PPP untuk Maju Pilkada 2024
Heru Budi Respons Peluang Maju Pilkada Jakarta 2024: Saya ASN, Tidak Pengalaman di Bidang Politik
Tiga Menteri Jokowi Disiapkan PDIP Maju Pilkada 2024, Ini Daftarnya
Jokowi Effect Disebut Masih Ada di Pilkada 2024, PDIP Andalkan Ini
Pilkada 2024, PDIP Buka Peluang Kerja Sama dengan Gerindra sampai PKB
Bukan di Jakarta, Golkar Pastikan Ridwan Kamil Menang di Pilkada Jawa Barat
TOPIK POPULER
INFO LOWONGAN KERJA
Lowongan Kerja Pegadaian Lulusan D3 dan S1, Simak Syaratnya
10 Provinsi dengan Jumlah Lowongan Kerja Terbanyak
Lowongan Kerja bagi Lulusan SMA/SMK, D3 hingga S1, Cek Syaratnya
Populer
Pertamina Hulu Energi Selesaikan Survei Seismik 3D Offshore Bone & South East Seram
KAI Lakukan Penyesuaian Keberangkatan dari Stasiun Pasar Senen dan Jatinegara mulai 1 Juli 2024, Simak Jadwalnya
Kementan Bidik 320 Ribu Petani Muda hingga 2025
KAI Ubah Jadwal 27 Perjalanan Kereta Api Mulai 1 Juli 2024, Cek Daftarnya
Harga Emas Antam Lebih Murah Rp 2.000 Hari Ini 1 Juli 2024, Tengok Daftar Lengkapnya
Daftar Lengkap Harga BBM Terbaru Pertamina, Shell dan BP-AKR pada 1 Juli 2024
Harga Minyak Dunia Berpotensi Naik Meski Pasar Lagi Koreksi
Dongkrak Wisata, Sentul City Kini Punya Pusat Layanan Informasi
PHR Bakal Genjot Produksi Blok Rokan, Apa Strateginya?
Top 3: Rencana Harga BBM Naik per 1 Juli 2024 Bikin Heboh
Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Prancis vs Belgia: Les Bleus Jadi Ancaman Serius De Rode Duivels
Persiapan Portugal Jelang Hadapi Slovenia di Babak 16 Besar Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Berita Terkini
Transfromasi Song Triplets Daehan, Minguk dan Manse, Kini Tingginya Hampir Melampaui Ayahnya
Jadwal Siaran Langsung Semifinal Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia di Vidio
Jangan Lewatkan FTV Kisah Nyata Sore Spesial di Indosiar, Senin 1 Juli 2024 Via Live Streaming Pukul 15.30 WIB
Terpapar Polusi Udara Terus Menerus, Kesehatan Mental Anak-anak dan Remaja Bisa Terganggu
PPP Resmi Dukung Eri Cahyadi-Armuji di Pilkada Surabaya, Dinilai Bisa Sejahterakan Warga
Hari Bhayangkara, Kapolda Metro: Seragam dan Kewenangan Dipakai untuk Melindungi Masyarakat
Kepala BKKBN Harap Setiap Pasangan Lahirkan Satu Anak Perempuan, Warganet: Ada Cara Memastikan yang Lahir Cewek?
Jokowi Bakal Fasilitasi Investasi Family Office di Indonesia, Bagaimana Peluangnya?
Kumpulan Hoaks Seputar Rumah Ambruk, dari Punya Pejabat sampai Akibat Bencana
6 Potret Tertipu dengan Bakpao Ini Bikin Dahi Berkerut, Berbeda dari Biasanya
Menko Hadi Wajibkan Kementerian dan Lembaga Cadangkan Data Usai Insiden Peretasan PDNS
1 Juli Hari Humor Internasional, Berikut Sejarah dan Cara Merayakannya
Ketegangan AS-Tiongkok Meningkat Akibat Masalah Kabel Bawah Laut, Beijing Dituduh Lakukan Spionase
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Senin 1 Juli Pukul 19.30 di Indosiar dan Vidio