uefau17.com

Dorong Perdagangan Berjangka Komoditi, KBI Luncurkan Situs Baru - Bisnis

, Jakarta PT Kliring Berjangka Indonesia (PT KBI) mengumumkan tonggak penting dalam perjalanan bisnisnya, dengan meluncurkan situs web baru www.ptkbi.com.

Situs ini dirancang sebagai wadah untuk mendukung tiga pilar bisnis utama perseroan, yakni perdagangan berjangka komoditi (PBK), pasar fisik komoditas (PFK), dan sistem resi gudang (SRG).

Plt Direktur Utama PT KBI Budi Susanto mengatakan, situs haru ini jadi inisiatif untuk mendukung ekosistem yang lebih transparan dan akuntabel. Kemudian, untuk menciptakan sinergi dan kolaborasi dari hulu ke hilir untuk memperkuat sektor PBK, PFK dan SRG di Tanah Air.

 

"Dengan adanya situs baru ini, PT KBI dapat berinteraksi lebih dekat dan transparan dengan seluruh pemangku kepentingan dalam industri," ujar Budi dalam keterangan tertulis, Minggu (3/12/2023).

Budi menyampaikan, KBI juga akan terus menambah berbagai fitur yang mengutamakan prinsip customer centricity.

Situs Baru

Selain meluncurkan situs baru, KBI juga melaporkan sejumlah capaian hingga kuartal III 2023. Salah satunya, tercatat adanya peningkatan transaksi timah sebesar 10 persen secara tahunan (year on year) per Oktober 2023.

"Peningkatan volume transaksi ini salah satunya menandakan kepercayaan yang terus berkembang dari para pelaku pasar terhadap layanan kliring dan penjaminan yang disediakan PT KBI," imbuhnya.

Melalui anak usahanya, PT Kliring Perdagangan Berjangka Indonesia (PT KPBI) juga berperan aktif dalam pengembangan ekosistem resi gudang dengan mempertemukan para pelaku perdagangan komoditi.

Dilaporkan Budi, KPBI per Oktober 2023 telah meningkatkan penjaminan resi gudang hingga mencapai 155 persen dibandingkan 2022 silam.

"Penjaminan resi gudang sendiri merupakan salah satu komponen penting yang dapat mendorong kegiatan perdagangan komoditi. Sehingga diharapkan dapat memberikan nilai ekonomi dan manfaat nyata bagi para pemangku kepentingan," tuturnya.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

PT KBI Perkuat Ekosistem Perdagangan Berjangka di Indonesia

PT Kliring Berjangka Indonesia (PT KBI) melalui anak usaha yaitu PT Kliring Perdagangan Berjangka Indonesia (PT KPBI) menyediakan layanan One Stop Commodity Solution bagi anggota kliringnya.

Peran dari PT KPBI itu sendiri adalah sebagai Centre of Commodity Service (CENTRISE) dengan tujuan menciptakan ekosistem perdagangan berjangka yang menyatukan produsen, gudang aktif SRG, komoditas non-resi gudang, dan value chain.

“PT KBI melalui PT KPBI ingin terus memberikan manfaat bagi para pemilik komoditi dengan mengoptimalkan CENTRISE yang dimiliki untuk mendorong perluasan portofolio di Resi Gudang & CMA, terutama yang dapat mendukung program pemerintah dalam ketahanan pangan melalui pemanfaatan teknologi digital," kata Plt. Direktur Utama PT KBI Budi Susanto, Jumat (10/11/2023). 

Bersama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, PT KPBI berupaya menangani permasalahan yang dihadapi petani dan produsen komoditas di wilayah Jawa Timur.

Sebagaimana diketahui, Jawa Timur memiliki peran penting sebagai lumbung pangan nasional pada tahun 2022, namun mengalami sejumlah kesulitan.

Salah satunya adalah menurunnya kesejahteraan petani dan produsen karena kesulitan dalam menjual hasil panen dengan harga yang menguntungkan. Selain itu, terjadi kelangkaan pasokan pangan yang menyebabkan kenaikan harga, mengancam ketahanan pangan dan ketersediaan produk lokal.

 

3 dari 3 halaman

Korporasi Petani

Dalam menghadapi permasalahan tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan PT KPBI merancang sebuah rencana aksi yang dikenal sebagai Korporasi Petani.

Rencana ini merupakan langkah alternatif untuk mengendalikan inflasi, mendorong kemandirian petani, serta memperkuat kedaulatan pangan di wilayah Jawa Timur.

Korporasi Petani bertujuan untuk mengubah pola pikir petani dari sekadar sebagai produsen menjadi seorang entrepreneur. Mereka tidak hanya fokus pada proses on farm (selama masa bercocok tanam), tetapi juga memperhatikan aspek off farm (setelah masa panen).

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat