, Jakarta - PT PLN Indonesia Power menyatakan, pemanfaatan abu limbah pembakaran batu bara dari PLTU atau Fly Ash Bottom Ash (FABA) berhasil meningkatkan panen padi petani di tengah musim kemarau.
Senior Manager PLTU Banten 2 Labuan Wisnu Kurniawan mengatakan, FABA yang dimanfaatkan untuk sektor pertanian tersebut dalam bentuk Pupuk organik, limbah ini berasal dari salah satu unit PLTU banten 2 Labuan, yang dilengkapi dengan teknologi penangkap abu atau Electrostatic Precipitator (ESP) ini dapat optimal dalam menangkap sisa pembakaran PLTU.
Baca Juga
"Hal ini membuktikan bahwa kami tidak hanya menghasilkan listrik untuk menerangi Negeri namun juga dapat memberikan manfaat secara langsung bagi pertanian di Pandeglang melalui pupuk organik yang berbahan dasar dari Faba PLTU Labuan, kami juga siap membantu mewujudkan kemandirian pangan Kabupaten Pandeglang,” kata Wisnu, di Jakarta, Jumat (6/10/2023).
Advertisement
Wisnu mengungkapkan, selain dimanfaatkan sebagai Pupuk organik, pemanfaatan FABA PLTU Labuan ini telah dilakukan secara masif, baik itu dijadikan sebagai bahan bangunan seperti halnya batako dan paving block yang kini dimanfaatkan masyarakat.
"Upaya ini merupakan bagian dari aksi korporasi dalam menyelaraskan program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) PLN Peduli by PLN Indonesia Power yang mengacu pada tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs)," tuturnya.
Dalam mengolah FABA menjadi Pupuk organik PLN IP bekerjasama dengan Pengurus Besar Mathla'ul Anwar, upaya tersebut pun terbukti berhasil untuk meningkatkan panen padi masyarakat Pandeglang, Banten.
Tenaga ahli pertanian Pengurus Besar Mathla'ul Anwar Iwan Sujono mengatakan, dengan menggunakan pupuk organik yang merupakan produk turunan dari FABA PLTU Labuan panen padi dapat meningkat lebih dari 50 persen meskipun cuaca saat ini sedang tidak bagus.
"Tanpa pupuk kimia dan pestisida, dari hasil ubinan rata rata produksi panen diprediksi mencapai 8.400 kilogram per hektar, ini kondisi saat elnino sekarang ini, sementara biasanya petani Banten dalam satu hektar hanya mendapatkan maksimum 5,5 ton atau 5.500 kilogram dengan pengaplikasian pupuk kimia dan dalam kondisi cuaca bagus," ujar Iwan.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus Tauhid mengungkapkan bahwa Faba yang awalnya limbah kini membawa manfaat luar biasa bagi masyarakat, terlebih saat kondisi kemarau seperti saat ini, namun terasa mengejutkan karena yang terjadi panen padi meningkat.
“Walaupun pada kondisi saat ini, sedang kekeringan karena Elnino, Mathla'ul Anwar justru panen raya padi dengan pupuk organik berbahan dasar Faba dari PLTU LABUAN. Terasa sangat istimewa juga karena bertepatan dengan ulang tahun ke 23 Provinsi Banten, sungguh hadiah luar biasa bagi Banten,” imbuhnya.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Mengubah Limbah Batu Bara Menjadi 'Cuan' di Kampoeng FABA Balikpapan
![Material Bangunan dari Faba](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/XSBMa02kOtzLro3Q_aJvAGJZvXA=/0x0:4624x3468/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,540,20,0)/kly-media-production/medias/4258673/original/092472300_1670851929-IMG20221212155938.jpg)
Sebelumnya, pemanfaatan sisa hasil pembakaran batu bara atau yang dikenal dengan Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Teluk Balikpapan mulai berjalan.
Sejumlah produk material konstruksi pendukung usaha kecil dan menengah menggunakan bahan baku FABA mulai diproduksi. Salah satunya di Kampoeng FABA yang berlokasi di Kelurahan Graha Indah, Kecamatan Balikpapan Utara.
Dimotori oleh Bhabinkamtibmas Graha Indah, Aiptu Ardian Wempi Antariksa bersama URK-FKPM Graha Indah mencoba melakukan kerja sama pembuatan material bangunan berbahan baku FABA. Dengan difasilitasi oleh Institute Teknologi Kalimantan (ITK) kerja sama dengan PLTU Teluk Balikpapan itu pun mulai berjalan. Sejumlah produk telah dihasilkan di Kampoeng FABA Graha Indah ini diantaranya paving blok, batako, roster kubus dan lainnya.
General Manager PLN Unit Induk Penyaluran dan Pengaturan Beban (UIP3B) Kalimantan, Abdul Salam Nganro mengatakan setiap harinya PLTU Teluk Balikpapan menghasilkan FABA antara 100 hingga 150 ton perhari. Dia menyebut dulunya FABA merupakan limbah berbahaya, namun pada tahun 2021 keluar PP No 22 yang menerangkan bahwa material FABA kini disebut sebagai limbah non B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) yang dapat dikelola dengan baik dan dapat dimanfaatkan secara luas untuk kesejahteraan masyarakat.
"Faba ini dapat dimanfaatkan oleh para UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah), karena FABA ini bisa dimanfaatkan dan diolah kembali menjadi barang-barang yang dapat dimanfaatkan kembali," ungkap Abdul di sela peresmian Kampoeng FABA Graha Indah, Balikpapan, pada Senin (12/12/2022).
Advertisement
Tingkatkan Perekonomian Masyarakat
![Peresmian Kampung Faba](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/TU1HicTprEmt7PJozui899sA9L4=/0x0:4624x3468/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,540,20,0)/kly-media-production/medias/4258674/original/050689900_1670851932-IMG20221212155249.jpg)
Di tempat yang sama, General Manager PT PLN Nusantara Power UBJOM Kaltim Teluk, Syarief Andrian menambahkan dengan diluncurkannya Kampoeng FABA ini ke depannya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat dari pemanfaatan sisa hasil pembakaran batu bara.
"Harapannya kami punya limbah non B3 itu bisa dimanfaatkan seluas mungkin paling gampang untuk tanah uruk, bisa digunakan untuk batako, fly ash itu salah satu material pembuatan semen, sedangkan bottom ash itu pengganti pasir, jadi tinggal menambahkan sedikit semen saja untuk membuat batako dan lainnya. Kita berikan semua kesempatan ke masyarakat," timpal Syarief.
Sejauh ini, pemanfaatan FABA yang sudah dikomersialkan yakni di Kampoeng FABA. Sementara, di unit sendiri juga mencetak batako dan telah disalurkan untuk program CSR.
"Selain itu juga manfaat faba ini bisa menetralkan zat asam tanah dan itu sudah terbukti. FABA bisa menaikkan PH tanah dari 4,5 menjadi 7 sehingga tanah siap untuk ditanami," katanya.
Menaikkan Ph Tanah
Sementara itu, Rektor ITK, Prof. Budi Santosa menyebut limbah FABA sejauh ini masih aman untuk lingkungan. Bahkan material bangunan yang dihasilkan dari FABA ini tidak kalah kualitasnya dengan material yang menggunakan bahan bangunan biasa.
“Sejauh ini aman, apalagi di Balikpapan pasir agak susah dan FABA ini bisa sebagai pengganti pasir, pemanfaatan lain menetralisir tanah atau menaikkan Ph tanah karena di Kalimantan zat asamnya tinggi,” pungkasnya.
Dalam peresmian Kampoeng FABA ini turut dihadiri sejumlah pejabat dari Polda Kaltim, TNI, Pemkot Balikpapan dan PLN Grup. Direktur Pembinaan Masyarakat (Binmas) Polda Kaltim, Kombes Polisi Anggie Yulianto Putro, S.H, S.IK dalam sambutannya mengatakan bahwa Polda Kaltim sangat mendukung program Kampung FABA ini, karena program ini bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.
Jika kebutuhan ekonomi masyarakat sudah terpenuhi, maka akan menurunkan niat masyarakat berbuat kriminal demi memenuhi kebutuhan. Polda Kaltim berharap program pemanfaatan FABA ini bisa terus berkembang ke depannya.
Terkini Lainnya
PLN Setor Abu Sisa PLTU untuk Bangun Jalan dan Gereja di Jayapura
Beban Ekonomi Akibat Polusi Udara dari 3 PLTU Capai Rp 13 Triliun, Ini Hitungannya
Kala Limbah Racik Uang Kertas Disulap jadi Bahan Bakar PLTU Pengganti Batu Bara
Mengubah Limbah Batu Bara Menjadi 'Cuan' di Kampoeng FABA Balikpapan
Tingkatkan Perekonomian Masyarakat
Menaikkan Ph Tanah
PLTU
PLN
PLTU Batu Bara
Batu Bara
PLN Indonesia Power
Pupuk Organik
Rekomendasi
Beban Ekonomi Akibat Polusi Udara dari 3 PLTU Capai Rp 13 Triliun, Ini Hitungannya
Kala Limbah Racik Uang Kertas Disulap jadi Bahan Bakar PLTU Pengganti Batu Bara
Tak Perlu Jauh-Jauh Merantau, Subtitusi Batu Bara dengan Biomassa Buka Lapangan Kerja di Daerah
PLTU Tinggalkan Batu Bara Beralih ke Biomassa, Bikin Untung atau Buntung?
Keren, Batang Singkong Disulap jadi Bahan Bakar Pembangkit Listrik Pengganti Batu Bara
Sri Mulyani Finalisasi Pensiun Dini PLTU 660 Megawatt
Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Prediksi Euro 2024 Spanyol vs Jerman: Duel Kelas Berat di Stuttgart
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Jadwal Siaran Langsung Argentina vs Ekuador di Perempat Final Copa America 2024 di Vidio
Prediksi Copa America 2024 Argentina vs Ekuador: Semuanya Memihak Tim Tango
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
PKB Tegaskan Tidak Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jabar 2024
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
Kata Sekjen PKS soal Kaesang Disodorkan Jokowi untuk Maju di Pilkada Jakarta 2024
Survei Warna Research Center: Tingkat Elektabilitas Hendy Siswanto dan Faida Tinggi Jelang Pilkada Jember 2024
Respons Jokowi soal Kabar Kaesang Maju Pilkada Jakarta 2024, Benarkah Sodorkan ke Parpol?
TOPIK POPULER
Live Streaming
Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari Berujung Dipecat
INFO LOWONGAN KERJA
Sederet Lowongan Kerja Terbaru buat Lulusan SMA/SMK, Simak Posisi dan Persyaratannya
Lowongan Kerja Pegadaian Lulusan D3 dan S1, Simak Syaratnya
10 Provinsi dengan Jumlah Lowongan Kerja Terbanyak
Populer
Indonesia Bakal Kenakan Bea Masuk 200% untuk Produk China, Apa Plus Minusnya?
Harta Kekayaan Ketua KPU Hasyim Asy'ari, Dipecat Usai Kasus Tindak Asusila Terbongkar
Cerita Unik Atlet Pencak Silat Banting Stir jadi AO PNM Mekaar
Upah Minimum UMP dan UMK Berbeda, Ini Penjelasannya
DJP Menangkan Sidang Perkara Praperadilan Lawan Wajib Pajak di Surakarta
Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Kini Digitalisasi Jadi Peluang Emas bagi Pengusaha Ultra Mikro
Anak Buah Erick Thohir Sebut PMN Pelni Buat Beli Kapal Baru Bertahap
Kuasai 80% Saham Mandiri Inhealth Bisa Memperbesar Skala Bisnis IFG Life
Bukan Indonesia, Pabrik Pertama Mobil Listrik BYD di ASEAN Dibangun di Sini
Rupiah Tertekan di Tengah Penantian Cadangan Devisa Indonesia
Ketua KPU
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
7 Respons Berbagai Pihak Mulai Parpol, KPU, hingga Jokowi Usai DKPP RI Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari
Berita Terkini
Infinix Rilis Laptop Gaming Perdana GTBook di Indonesia, Harga Mulai Rp 12 Jutaan
PT KA Bandung Ubah Jadwal 3 Perjalanan Kereta Api Mulai Juli 2024
Apa Beda PM dan AM? Sistem 12 Jam yang Digunakan Secara Internasional
Pilpres Iran Putaran Kedua, Massoud Pezeshkian Bakal Tetap Unggul Jadi Presiden?
Top 3 Berita Bola: Direktur Olahraga Baru Manchester United Sudah Tentukan 4 Pemain untuk Dibeli di Musim Panas 2024
Promosikan Situs Judi Online, Polisi Tangkap Konten Kreator di Sulawesi Selatan
Angger Dimas Marah Tak Dikabari Sidang Tertutup Kasus Dante: Hey, Nyawa Anak Saya Bukan Mainan!
Sering Kegerahan, Wanita Ini Mau Dinikahi Asal Si Pria Punya AC di Rumah
Cadangan Devisa Akhir Juni 2024 Naik Jadi USD 140,2 Miliar, Ini Penopangnya
PKB Tegaskan Tidak Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jabar 2024
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Cedera Kaki Sejak 1980, Mengapa Prabowo Baru Operasi Sekarang?
7 Potret Didit Hediprasetyo Launching Jersey Timnas Olimpiade Paris, Jadi Desainer
Faisal Basri Buka-bukaan Skema Ideal Pungutan Tapera, Singgung Peran Bank Tanah