, Jakarta - Suhu global meningkat akibat aktivitas manusia. Masyarakat di seluruh dunia sudah merasakan dampaknya, mulai dari gelombang panas yang hebat hingga naiknya permukaan air laut. Segalanya mungkin akan memburuk dalam beberapa dekade mendatang.
Namun, para ilmuwan berpendapat bahwa tindakan cepat masih dapat menghindari dampak paling berbahaya dari perubahan iklim.
Baca Juga
Apa itu perubahan iklim?
Dikutip dari BBC, Minggu (10/9/2023), iklim adalah cuaca rata-rata di suatu tempat selama bertahun-tahun. Perubahan iklim adalah pergeseran kondisi rata-rata tersebut. Iklim telah berfluktuasi secara alami sepanjang sejarah dunia.
Advertisement
Namun, tanpa ragu ilmuwan mengatakan perubahan iklim yang sangat cepat terjadi selama satu abad terakhir disebabkan oleh manusia. Secara khusus, mereka mengatakan hal ini disebabkan oleh semakin meluasnya penggunaan bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak, dan gas di rumah, pabrik, serta transportasi.
Ketika bahan bakar fosil terbakar, mereka mengeluarkan gas rumah kaca, yang berisi sebagian besar karbon dioksida (CO2). Gas-gas itu menangkap panas matahari di atmosfer sehingga menyebabkan suhu planet meningkat.
Sejak dimulainya revolusi industri, ketika manusia mulai membakar bahan bakar dalam jumlah yang besar, jumlah CO2 di atmosfer meningkat lebih dari 50% dan masih terus bertambah.
Akibat peningkatan CO2 dan gas rumah kaca lainnya seperti metana, suhu dunia kini menjadi sekitar 1,1 derajat celcius lebih hangat dibandingkan pada akhir abad ke-19.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Apa Dampak Perubahan Iklim saat Ini?
![Ilustrasi perubahan iklim. (Dok. Pixabay)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/oGqF5--7RUZQ15aI_s9lHo_WwSY=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4489483/original/054758500_1688393897-demonstration-gd501fd1f2_1280.jpg)
Kenaikan suhu rata-rata global sebesar 1,1 derajat celcius mungkin terdengar sepele, tetapi dampaknya sangat besar terhadap lingkungan. Sejauh ini, dampaknya adalah:
- Cuaca ekstrem yang lebih sering dan intens, seperti gelombang panas, kekeringan, dan banjir
- Pencairan gletser dan lapisan es yang cepat, berpengaruh terhadap kenaikan permukaan laut
- Penurunan besar es laut ArktikPemanasan laut dan gelombang panas laut
Dampaknya, kehidupan masyarakat sudah berubah. Misalnya, kekeringan yang sedang berlangsung di Afrika Timur telah menyebabkan lebih dari 20 juta orang berisiko mengalami kelaparan parah. Gelombang panas Eropa pada tahun 2022 menyebabkan peningkatan kematian yang tidak normal.
Organisasi Meteorologi Dunia mengatakan, peristiwa cuaca ekstrem telah menyebabkan kerugian ekonomi senilai triliunan dolar dalam beberapa dekade terakhir, tetapi jumlah korban tewas sebenarnya sudah menurun seiring dengan membaiknya sistem peringatan dini.
Advertisement
Bagaimana Dampak Perubahan Iklim di Masa Depan?
![Ilustrasi perubahan iklim](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/CM4Hjy9ASMHo1XJX5uC0wnruSc0=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1588019/original/097014900_1538998899-PG_1.jpg)
Para ilmuwan mengatakan membatasi kenaikan suhu hingga 1,5C sangat penting untuk menghindari dampak berbahaya dari perubahan iklim, meskipun dampak ini meningkat seiring dengan meningkatnya pemanasan.
Batas pemanasan 1,5C sebagian dirancang untuk menghindari “titik kritis”.
Ini adalah ambang batas ketika perubahan dapat semakin cepat dan tidak dapat diubah lagi di berbagai bagian sistem iklim bumi, seperti runtuhnya Lapisan Es Greenland. Namun, tidak jelas secara pasti dimana letak ambang batas tersebut. Beberapa mungkin sudah dilintasi, atau mungkin lebih jauh dari yang diperkirakan sebelumnya.
Ilmu pengetahuan belum sepenuhnya pasti, tetapi dampak pemanasan global sebesar 2C vs 1,5C dapat mencakup:
- Hari yang sangat panas rata-rata akan menjadi 4C lebih panas di garis lintang tengah (wilayah di luar kutub dan tropis), dibandingkan 3C pada suhu 1,5C
- Kenaikan permukaan laut akan 0,1 m lebih tinggi dibandingkan kenaikan suhu 1,5C sehingga 10 juta lebih orang merasakan dampaknya
- Lebih dari 99% terumbu karang akan hilang, dibandingkan dengan 70-90% pada suhu 1,5C
- Beberapa ratus juta orang mungkin terkena resiko dari iklim dan rentan terhadap kemiskinan pada tahun 2050 dibandingkan pada suhu 1,5C
Menurut badan iklim PBB, IPCC, sekitar 3,3 hingga 3,6 miliar orang tergolong sangat rentan. Masyarakat yang tinggal di negara-negara berkembang diperkirakan akan paling menderita karena mereka memiliki lebih sedikit sumber daya untuk beradaptasi.
Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang keadilan, karena tempat-tempat tersebut biasanya hanya menyumbangkan sebagian kecil gas rumah kaca yang menyebabkan perubahan iklim.
Bagaimanapun, dampak di satu tempat bisa berdampak besar di seluruh wilayah. Misalnya, perpindahan penduduk dari suatu wilayah dapat menyebabkan migrasi massal, dan kegagalan panen akibat cuaca ekstrem dapat meningkatkan harga pangan global.
Apa yang Negara Lakukan untuk Mengatasi Perubahan Iklim?
![Penyebab Perubahan Iklim](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/H1ex4R1IhRT-_uWwo1g-85t5wHw=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3963694/original/038232200_1647349216-pexels-pixabay-221012.jpg)
Dalam perjanjian penting yang ditandatangani di Paris pada tahun 2015, hampir 200 negara berjanji untuk berupaya menjaga pemanasan global hingga 1,5C. Untuk mencapai hal ini, para ilmuwan mengatakan bahwa negara-negara harus mencapai nol emisi CO2 pada tahun 2050. Nol bersih berarti mengurangi emisi gas rumah kaca sebanyak mungkin serta menghilangkan sisa emisi dari atmosfer.
Sebagian besar negara telah/sedang mempertimbangkan target net zero, tetapi banyak di antaranya yang ditetapkan setelah tahun 2050. Tindakan di dunia nyata berjalan lambat, dan tingkat gas rumah kaca di atmosfer masih terus meningkat.
Akibatnya, para ilmuwan PBB percaya bahwa suhu dunia “kemungkinan” akan mengalami pemanasan melebihi 1,5C berdasarkan target pemerintah saat ini.
Para pemimpin dunia bertemu setiap tahun untuk membahas komitmen iklim mereka. KTT berikutnya (COP28) akan diadakan di UEA pada bulan November dan Desember 2023.
Apa yang bisa kita lakukan?
Perubahan besar perlu dilakukan oleh pemerintah dan dunia usaha, tetapi para ilmuwan mengatakan bahwa perubahan kecil yang dilakukan oleh individu juga dapat membawa perbedaan.
- Naik pesawat lebih jarang
- Memakai lebih sedikit energi
- Meningkatkan isolasi rumah dan efisiensi energi
- Mulai Beralih ke kendaraan listrik atau hidup bebas kendaraan pribadi
- Ganti pemanasan sentral gas dengan sistem listrik seperti pompa panas
- Kurangi konsumsi daging merah.
![Infografis Journal](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/LlXdW4Mqi-N2ZwUflsVTdE09VNw=/640x640/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4528031/original/088621300_1691337070-Infografis_jurnal2.jpg)
Terkini Lainnya
Hujan Picu Banjir India-Bangladesh, 9 Orang Tewas dan 3 Juta Warga Terdampak
Jembatan Darurat Sambung Wilayah Jiangxi China yang Terendam Banjir
Dino Patti Djalal Launching Buku Angka dan Fakta Perubahan Iklim untuk Masa Depan Indonesia
Apa itu perubahan iklim?
Apa Dampak Perubahan Iklim saat Ini?
Bagaimana Dampak Perubahan Iklim di Masa Depan?
Apa yang Negara Lakukan untuk Mengatasi Perubahan Iklim?
Apa yang bisa kita lakukan?
Climate Change
Perubahan Iklim Adalah
Perubahan Iklim
Iklim
iklim adalah
Bahan Bakar
Fosil
Pemanasan Global
Suhu Dunia
efek gas rumah kaca
Batu Bara
bahan bakar fosil
Climate change 2023
Climate Change Liputan6
Rekomendasi
Jembatan Darurat Sambung Wilayah Jiangxi China yang Terendam Banjir
Dino Patti Djalal Launching Buku Angka dan Fakta Perubahan Iklim untuk Masa Depan Indonesia
Kitabisa Dukung Gerakan Tanam 3.000 Lamun untuk Maksimalkan Penyerapan Karbon
Bersama Musisi, IKLIM Terus Tingkatkan Kesadaran Masyarakat soal Krisis Iklim
Cuaca Buruk Sempat Hentikan Laga Jerman Melawan Denmark
UNESCO Desak Australia Selamatkan Great Barrier Reef dari Ancaman Pemutihan Massal Terumbu Karang
OPINI: Climate Crisis Countdown, Sudah Bukan Saatnya Lagi Bertanya 'Kenapa?'
Satgas Citarum Harum Angkat Bicara soal Masalah Menahun Sampah di Sungai Citarum, Mengapa Kotor Terus?
Studi: Invasi Rusia ke Ukraina Hasilkan Kerusakan Iklim Senilai Rp525 Triliun
Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Prediksi Euro 2024 Spanyol vs Jerman: Duel Kelas Berat di Stuttgart
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Jadwal Siaran Langsung Argentina vs Ekuador di Perempat Final Copa America 2024 di Vidio
Prediksi Copa America 2024 Argentina vs Ekuador: Semuanya Memihak Tim Tango
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
PKB Tegaskan Tidak Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jabar 2024
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
Kata Sekjen PKS soal Kaesang Disodorkan Jokowi untuk Maju di Pilkada Jakarta 2024
Survei Warna Research Center: Tingkat Elektabilitas Hendy Siswanto dan Faida Tinggi Jelang Pilkada Jember 2024
Respons Jokowi soal Kabar Kaesang Maju Pilkada Jakarta 2024, Benarkah Sodorkan ke Parpol?
TOPIK POPULER
Live Streaming
Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari Berujung Dipecat
INFO LOWONGAN KERJA
Sederet Lowongan Kerja Terbaru buat Lulusan SMA/SMK, Simak Posisi dan Persyaratannya
Lowongan Kerja Pegadaian Lulusan D3 dan S1, Simak Syaratnya
10 Provinsi dengan Jumlah Lowongan Kerja Terbanyak
Populer
Indonesia Bakal Kenakan Bea Masuk 200% untuk Produk China, Apa Plus Minusnya?
Harta Kekayaan Ketua KPU Hasyim Asy'ari, Dipecat Usai Kasus Tindak Asusila Terbongkar
Cerita Unik Atlet Pencak Silat Banting Stir jadi AO PNM Mekaar
Upah Minimum UMP dan UMK Berbeda, Ini Penjelasannya
DJP Menangkan Sidang Perkara Praperadilan Lawan Wajib Pajak di Surakarta
Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Kini Digitalisasi Jadi Peluang Emas bagi Pengusaha Ultra Mikro
Anak Buah Erick Thohir Sebut PMN Pelni Buat Beli Kapal Baru Bertahap
Kuasai 80% Saham Mandiri Inhealth Bisa Memperbesar Skala Bisnis IFG Life
Bukan Indonesia, Pabrik Pertama Mobil Listrik BYD di ASEAN Dibangun di Sini
Rupiah Tertekan di Tengah Penantian Cadangan Devisa Indonesia
Ketua KPU
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
7 Respons Berbagai Pihak Mulai Parpol, KPU, hingga Jokowi Usai DKPP RI Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari
Berita Terkini
Infinix Rilis Laptop Gaming Perdana GTBook di Indonesia, Harga Mulai Rp 12 Jutaan
PT KA Bandung Ubah Jadwal 3 Perjalanan Kereta Api Mulai Juli 2024
Apa Beda PM dan AM? Sistem 12 Jam yang Digunakan Secara Internasional
Pilpres Iran Putaran Kedua, Massoud Pezeshkian Bakal Tetap Unggul Jadi Presiden?
Top 3 Berita Bola: Direktur Olahraga Baru Manchester United Sudah Tentukan 4 Pemain untuk Dibeli di Musim Panas 2024
Promosikan Situs Judi Online, Polisi Tangkap Konten Kreator di Sulawesi Selatan
Angger Dimas Marah Tak Dikabari Sidang Tertutup Kasus Dante: Hey, Nyawa Anak Saya Bukan Mainan!
Sering Kegerahan, Wanita Ini Mau Dinikahi Asal Si Pria Punya AC di Rumah
Cadangan Devisa Akhir Juni 2024 Naik Jadi USD 140,2 Miliar, Ini Penopangnya
PKB Tegaskan Tidak Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jabar 2024
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Cedera Kaki Sejak 1980, Mengapa Prabowo Baru Operasi Sekarang?
7 Potret Didit Hediprasetyo Launching Jersey Timnas Olimpiade Paris, Jadi Desainer
Faisal Basri Buka-bukaan Skema Ideal Pungutan Tapera, Singgung Peran Bank Tanah